3. Pencucian
Dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang melekat pada
bahan simplisia.
4. Perajangan
Dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan dan penyimpanan
5. Pengeringan
Dilakukan untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak sehingga dapat
disimpan dalam waktu yang lebih lama.
6. Sortasi Kering
Dilakukan untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman
yang tidak diinginkan dan pengotor lain yang masih tertinggal pada simplisia
kering.
7. Penyimpanan Simplisia
Simplisia dapat rusak atau berubaha mutu, karena beberapa faktor:
Cahaya, Oksigen, Reaksi kimia intern, Dehidrasi, Penyerapan air, Pengotoran
(debu, pasir, ekskresi hewan, bahan asing dan fragmen wadah), Serangga dan
Kapang.
Buku Rujukan:
Depkes RI, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan
KUMPULAN SOAL BAHAN ALAM DARI DOSEN-DOSEN REGIONAL 3
Kunci Jawaban A
II.I.b. Mampu menjelaskan proses pengumpulan bahan baku obat hewani
ID Soal
dan mineral
Kunci Jawaban C
II.1.b Mampu menjelaskan proses pengumpulan bahan baku obat
hewani dan mineral
Vignette (Kasus) Industri obat tradisional akan membuat sediaan herbal. TTK diminta
apoteker untuk mengambil sampel bahan baku simplisia dari sarang
hewan Apis cerana untuk kebutuhan pengolahan obat herbal.
Kunci Jawaban B
II.1.b.1 Mampu menjelaskan proses pengumpulan dan pemanenan bahan
ID Soal
baku simplisia nabati berdasarkan karakteristik bagian tanaman
Kunci Jawaban D
II.1.b.1 Mampu menjelaskan proses pengumpulan dan pemanenan
bahan baku simplisia nabati berdasarkan karakteristik bagian
tanaman
Vignette (Kasus) Industri Obat Tradisional akan memproduksi herbal antidiare. TTK
diminta apoteker untuk melakukan pengumpulan dan pemanenan
sampel bahan baku simplisia yang akan digunakan pada produksi.
Bahan baku yang digunakan berasal dari tanaman jambu biji (Psidium
guajava).
Pertanyaan Apakah bagian tanaman yang digunakan ?
Pilihan Jawaban A. Biji
B. Buah
C. Daun
D. Bunga
E. Batang
Kunci Jawaban C
ID Soal II.1.c. Mampu menentukan bagian dari tanaman yang diambil untuk
memperoleh bahan baku obat tradisional dengan kandungan yang paling
banyak: rimpang, buah, daun, bunga, batang, kulit, akar dan herba
Vignette (Kasus)
TTK di Industri Obat Tradisional sedang melakukan pembuatan sediaan
cair dari tanaman pala (Myristica fragrans). Diketahui pala dapat
digunakan untuk mengatasi insomnia. Bahan baku diperoleh secara utuh
dari petani sebelum dipisahkan dari bahan yang tidak digunakan.
Kunci Jawaban A
II.1.c Mampu menentukan bagian dari tanaman yang diambil untuk
memperoleh bahan baku obat tradisional dengan kandungan yang
paling banyak: rimpang, buah, daun, bunga, batang, kulit, akar dan
herba.
Vignette (Kasus) TTK diminta membantu apoteker untuk menentukan bagian tanaman
yang akan digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Diketahui
tanaman ini memiliki kandungan senyawa allicin yang bermanfaat
sebagai obat antihipertensi.
Pertanyaan Apakah bagian yang digunakan tersebut ?
Pilihan Jawaban A. Biji
B. Bulbus
C. Herba
D. Folium
E. Rimpang
Kunci Jawaban B
II.1.c Mampu menentukan bagian tanaman yang digunakan untuk
memperoleh bahan baku obat tradisional dengan kandungan yang
paling banyak : rimpang, buah, daun, bunga, batang, kulit, akar
dan herba
Vignette Kadar senyawa aktif simplisia dipengaruhi oleh bagian tanaman
yang digunakan. TTK bertugas mengumpulkan bahan simplisia
Alyxiae Reinwardtii Cortex.
Lead in Apa bagian tanaman yang digunakan ?
Option A. Batang
B. Pucuk daun
C. Kulit batang
D. Daging buah
E. Kuncup Bunga
Kunci Jawaban C
II.1.c Mampu menentukan bagian tanaman yang digunakan untuk
memperoleh bahan baku obat tradisional dengan kandungan yang
paling banyak : rimpang, buah, daun, bunga, batang, kulit, akar
dan herba
Vignette Kadar senyawa aktif simplisia dipengaruhi oleh bagian tanaman
yang digunakan. TTK mendapat tugas mengumpulkan bahan
simplisia Foeniculi Vulgaris Fructus
Lead in Apa bagian tanaman yang digunakan ?
Option A. Batang
B. Bunga
C. Akar
D. Buah
E. Daun
Kunci Jawaban D
II.1.c
Vignette Industri Obat Tradisional memproduksi obat herbal dari tanaman
Allium sativum yang berkhasiat membantu menurunkan
kolesterol. Tahapan produksi diawali dengan pengumpulan bahan
baku pada bagian tertentu dari tanaman.
Lead in Apakah bagian tanaman yang dimaksud?
Option A. Flos
B. Semen
C. Bulbus
D. Folium
E. Fructus
Kunci Jawaban C. Bulbus
ID SOAL II.2.a.
Vignette TTK sedang bekerja di laboratorium untuk membuat ekstrak C.
longa. Diperlukan persiapan mulai dari pengumpulan bahan baku
hingga diperoleh simplisia untuk ekstraksi. Rimpang C. longa
yang didapatkan dari kebun dipisahkan dari kotoran, akar, dan
bahan asing lainnya.
Lead in Apakah tahapan pengolahan bahan yang dimaksud?
Option A. Pencucian
B. Perajangan
C. Pengeringan
D. Sortasi basah
E. Sortasi kering
Kunci Jawaban D. Sortasi basah
ID SOAL II.3.a.
Vignette TTK di bagian produksi Industri Obat Tradisional
mempersiapkan bahan baku obat tradisional. Produk yang akan
dibuat mengandung simplisia Curcuma zedoaria rhizome yang
dipanen dari kebun petani pemasok. Setelah proses sortasi basah,
dilakukan tahapan selanjutnya untuk menghilangkan kotoran
yang melekat pada simplisia segar.
Lead in Apakah tahapan pengolahan bahan yang dimaksud?
Option A. Pencucian
B. Perajangan
C. Pengeringan
D. Sortasi basah
E. Sortasi kering
Kunci Jawaban A. Pencucian
ID SOAL II.4.a.
Vignette TTK sedang mempersiapkan pembuatan jamu segar untuk
keperluan pengabdian masyarakat. Salah satu bahan yang
digunakan ialah rimpang kunyit yang diambil langsung dari
kebun sendiri. Rimpang segar disortasi basah kemudian dicuci
sampai bersih dan dijemur satu hari sebelum dilakukan proses
selanjutnya.
Lead in Apakah proses pengolahan simplisia yang dilakukan selanjutnya?
Option A. Pencucian
B. Perajangan
C. Pengeringan
D. Sortasi basah
E. Sortasi kering
Kunci Jawaban B. Perajangan
ID SOAL II.4.a.
Vignette Seorang TTK sedang membuat jamu segar dengan bahan
rimpang kunyit yang diambil dari kebun sendiri. Rimpang segar
dipisahkan dari kotoran lalu dicuci sampai bersih dan dijemur
satu hari sebelum dilakukan proses perajangan.
Lead in Apakah tujuan dari proses tersebut?
Option A. Mengurangi kadar air
B. Mempermudah proses pengeringan
C. Menghilangkan kotoran yang melekat
D. Memperpanjang waktu simpan simplisia
E. Memisahkan tanah, kerikil, batang dan akar
Kunci Jawaban B. Mempermudah proses pengeringan
II.4.b Mampu memahami manfaat dan fungsi perajangan
pada proses pembuatan simplisia
Vignette:
TTK di bagian QC obat tradisional melakukan proses pembuatan simplisia. Tanaman
yang digunakan yaitu Apium graveolens. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk
memudahkan proses pengeringan.
Lead in:
Apa tahapan yang dimaksud?
Option:
A. Pengumpulan bahan baku
B. Sortasi kering
C. Sortasi basah
D. Pengeringan
E. Perajangan
Kunci Jawaban E. Perajangan
II.4.b Mampu memahami manfaat dan fungsi perajangan pada proses
pembuatan simplisia
Vignette TTK di pabrik jamu melakukan pengolahan bahan simplisia daun
tempuyung. Tahapan yang sedang dikerjakan bertujuan untuk
memperbesar luas permukaan simplisia sehingga proses
pengeringan lebih cepat.
Lead in Apa tahapan yang dimaksud?
Option A. Pencucian
B. Perajangan
C. Sortasi basah
D. Pengumpulan
E. Sortasi kering
Kunci Jawaban B
II.5.a Mampu menjelaskan proses pengeringan bahan baku obat
tradisional pada proses pembuatan simplisia
Vignette Sebuah pabrik jamu melakukan pengolahan bahan simplisia kayu
manis. Salah satu tahapan bertujuan mengurangi kadar air agar
simplisia dapat disimpan dalam waktu jangka lama
Lead in Apa tahapan yang dimaksud?
Option A. Pencucian
B. Pengeringan
C. Penyimpanan
D. Sortasi kering
E. Pengumpulan bahan
Kunci Jawaban B
II.5.a Mampu menjelaskan proses pengeringan bahan baku obat
tradisional pada proses pembuatan simplisia
Viggnette Industri Obat Tradisional membuat simplisia dari Curcuma
domestica rhizome atau kunyit sebagai bahan baku. Bahan baku
tersebut dikeringkan untuk memenuhi standar mutu yang
ditetapkan dalam Peraturan BPOM Nomor 32 Tahun 2019 tentang
persyaratan keamanan dan mutu obat tradisional. Hasil
pengeringannya menunjukkan nilai kadar air 17%.
Lead in Apa yang perlu dilakukan terkait hasil tersebut ?
Option A. Memperkecil ukuran
B. Melanjutkan ke proses ekstraksi
C. Mencampurkan ke dalam sediaan
D. Mengeringkan kembali bahan baku
E. Memasukkan simplisia ke dalam kemasan
Kunci Jawaban D
II.5.a Mampu menjelaskan proses pengeringan bahan baku obat
tradisional pada proses pembuatan simplisia
Vignette TTK di laboratorium R&D sedang melakukan pengujian
parameter non spesifik simplisia biji wijen. yaitu kadar sari larut
air. Diperoleh nilai kadar air sebesar 8%, tidak sesuai dengan
monografi dalam FHI yang mempersyaratkan kadar tidak kurang
dari 8,5%. Hal ini karena satu tahapan pembuatan simplisia yang
tidak tepat.
Lead in Apakah tahapan yang dimaksud?
Option A. Pengumpulan bahan baku
B. Sortasi kering
C. Sortasi basah
D. Pengeringan
E. Pengemasan
Kunci Jawaban D. Pengeringan
II.5.a Mampu menjelaskan proses pengeringan bahan baku
obat tradisional pada proses pembuatan simplisia
Vignette:
TTK di bagian QC obat tradisional melakukan proses pembuatan simplisia. Tanaman
yang digunakan yaitu Zingiber officinale. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk
memperoleh simplisia yang tidak mudah rusak dan tahan lebih lama.
Lead in:
Apa tahapan yang dimaksud?
Option:
A. Sortasi Basah
B. Pengeringan
C. Pengeringan
D. Perajangan
E. Pencucian
Identifikasi
a. Menyebut nama dan asal simplisia
b. Uji makroskopis (Pemerian)
c. Uji mikroskopis (Fragmen pengenal) FHI hal 532
Uji kuantitatif
a. Sari larut air
b. Sari larut etanol
Kunci Jawaban E
III.1.a Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman dari uji mikroskopi
simplisia sebagaimana terdapat dalam FHI
Vignette TTK di laboratorium industri jamu sedang melakukan evaluasi mutu simplisia
secara mikroskopi. Hasil pengamatan menunjukkan adanya fragmen pengenal
parenkim endokarpium dan kristal kalsium oksalat bentuk prisma dari tanaman
mahkota dewa, ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
C.
D.
E.
Kunci Jawaban
E
III.1.c Mampu melaksanakan uji makroskopik simplisia
Vignette: Tenaga Teknis Kefarmasian di Industri obat tradisional
melakukan uji makroskopik simplisia. Simplisia yang digunakan
berasal dari tanaman Chrysopogon zizanoides.
Lead in: Bagaimanakah deskripsi bentuk makroskopik yang tepat?
Option:
A. Akar serabut
B. Helaian daun
C. Potongan buah
D. Potongan batang
E. Potongan rimpang pipih
Kunci Jawaban A. Akar serabut
III.1.d Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman
dari uji makroskopis simplisia
Vignette: Hasil identifikasi makroskopik simplisia yang akan diambil
minyak atsirinya adalah berupa irisan kulit buah, permukaan luar
lebih kasar dan gelap dibandingkan permukaan dalam, warna hijau
kecoklatan, bau khas, rasa kelat, pahit dan sedikit asam.
Lead in: Apakah nama tanaman yang memiliki ciri mikroskopis tersebut?
Option:
A. Kaempferia galangal
B. Piper retrofractum
C. Artocarpus altilis
D. Curcuma longa
E. Piper betle
33,15−33,00 100
kadar sarilarut air= x x 100 %
5 20
45,25−45,00 100
kadar sarilarut etanol= x x 100 %
5 20
III.3.b Mampu memahami uji kuantitatif sari larut etanol
Viggnette Suatu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui pelarut mana
yang paling baik digunakan pada simplisia kunyit, dengan cara
melihat komponen metabolit yang dapat ditarik oleh pelarut
tertentu. Hasil pengujian pada simplisia menyatakan bahwa pelarut
optimal menggunakan pelarut organik.
Lead in Apa jenis pengujian tersebut?
Option A. Kadar abu
B. Identitas simplisia
C. Kadar sari larut air
D. Kadar sari larut etanol
E. Organoleptik simplisia
Kunci Jawaban D