Anda di halaman 1dari 86

KEGIATAN PEMBEKALAN UKTTK REGIONAL 3 TAHUN 2022

BIDANG BAHAN ALAM (JUM’AT, 12 AGUSTUS 2022)

II. Pembuatan Simplisia

1. Pengumpulan bahan baku obat tradisional


Senyawa aktif terbentuk secara maksimal di dalam bagian tanaman pada umur
tertentu.
Kadar senyawa aktif dalam simplisia berbeda-beda tergantung pada:
a. Bagian tanaman
b. Umur tanaman
c. Waktu panen
d. Lingkungan tempat tumbuh
2. Sortasi Basah
Dilakukan untuk memisahkan kotoran atau bahan asing lainnya dari bahan
simplisia.

3. Pencucian
Dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang melekat pada
bahan simplisia.

4. Perajangan
Dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan dan penyimpanan

5. Pengeringan
Dilakukan untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak sehingga dapat
disimpan dalam waktu yang lebih lama.
6. Sortasi Kering
Dilakukan untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman
yang tidak diinginkan dan pengotor lain yang masih tertinggal pada simplisia
kering.

7. Penyimpanan Simplisia
Simplisia dapat rusak atau berubaha mutu, karena beberapa faktor:
Cahaya, Oksigen, Reaksi kimia intern, Dehidrasi, Penyerapan air, Pengotoran
(debu, pasir, ekskresi hewan, bahan asing dan fragmen wadah), Serangga dan
Kapang.

Buku Rujukan:

Depkes RI, 1985, Cara Pembuatan Simplisia, Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan
KUMPULAN SOAL BAHAN ALAM DARI DOSEN-DOSEN REGIONAL 3

ID Soal II.1.a. Mampu menjelaskan proses pembuatan simplisia

TTK di Industri Obat Tradisional melakukan pembuatan sediaan teh


celup dari kombinasi buah jambu biji dan buah kurma sebagai anti
Vignette (Kasus) demam berdarah dengue. Upaya agar kualitas bahan baku tetap
terjamin maka simplisia harus dipisahkan dari pengotor seperti tanah,
kerikil, dan bahan yang busuk.

Pertanyaan Apakah proses yang dilakukan ?


A. Pencucian
B. Perajangan
Pilihan Jawaban C. Pengeringan
D. Sortasi basah
E. Sortasi kering
Kunci Jawaban D
II.1.a Mampu menjelaskan proses pembuatan simplisia
Vignette (Kasus) TTK diminta apoteker untuk membuat simplisia daun jambu air.
Setelah proses panen perlu dilakukan suatu proses untuk
menghilangkan tanah dan pengotoran lainnya yang melekat pada bahan
simplisia.
Pertanyaan Apakah proses yang dimaksud ?
Pilihan Jawaban A. Pencucian
B. Perajangan
C. Pengeringan
D. Sortasi basah
E. Sortasi kering

Kunci Jawaban A
II.I.b. Mampu menjelaskan proses pengumpulan bahan baku obat hewani
ID Soal
dan mineral

Apoteker meminta TTK untuk melakukan pembuatan krim salep


Vignette (Kasus) penyembuh luka yang mengandung basis Cera flava. Cera flava
merupakan simplisia hewani yang dikumpulkan dan diolah sedemikian
rupa.

Pertanyaan Apakah sumber simplisia yang dimaksud ?


A. Kolagen hewan
B. Bulu domba Bovidae
C. Sarang lebah pekerja (Apidae)
Pilihan Jawaban
D. Lemak dari rongga perut Sus scrofa
E. Minyak lemak kepala ikan Physeter macrosephallus

Kunci Jawaban C
II.1.b Mampu menjelaskan proses pengumpulan bahan baku obat
hewani dan mineral

Vignette (Kasus) Industri obat tradisional akan membuat sediaan herbal. TTK diminta
apoteker untuk mengambil sampel bahan baku simplisia dari sarang
hewan Apis cerana untuk kebutuhan pengolahan obat herbal.

Pertanyaan Bagaimanakah cara pengambilan simplisia tersebut ?


Pilihan Jawaban A. Pencucian
B. Pengasapan
C. Penyaringan
D. Pembakaran
E. Penghancuran

Kunci Jawaban B
II.1.b.1 Mampu menjelaskan proses pengumpulan dan pemanenan bahan
ID Soal
baku simplisia nabati berdasarkan karakteristik bagian tanaman

TTK dibawah pengawasan apoteker membuat sediaan sirup dari


tanaman temulawak (Curcuma xanthorrhiza) yang berkhasiat sebagai
Vignette (Kasus) hepatopotrektor. Untuk mendapatkan rimpang yang bermutu maka perlu
memperhatikan waktu panen bahan baku. Daun dapat menunjukkan ciri
tertentu sebagai tanda tanaman siap panen.

Pertanyaan Apakah ciri yang dimaksud?


A. Layu
B. Hijau
C. Berbintik
Pilihan Jawaban
D. Mengering
E. Berguguran

Kunci Jawaban D
II.1.b.1 Mampu menjelaskan proses pengumpulan dan pemanenan
bahan baku simplisia nabati berdasarkan karakteristik bagian
tanaman
Vignette (Kasus) Industri Obat Tradisional akan memproduksi herbal antidiare. TTK
diminta apoteker untuk melakukan pengumpulan dan pemanenan
sampel bahan baku simplisia yang akan digunakan pada produksi.
Bahan baku yang digunakan berasal dari tanaman jambu biji (Psidium
guajava).
Pertanyaan Apakah bagian tanaman yang digunakan ?
Pilihan Jawaban A. Biji
B. Buah
C. Daun
D. Bunga
E. Batang

Kunci Jawaban C
ID Soal II.1.c. Mampu menentukan bagian dari tanaman yang diambil untuk
memperoleh bahan baku obat tradisional dengan kandungan yang paling
banyak: rimpang, buah, daun, bunga, batang, kulit, akar dan herba
Vignette (Kasus)
TTK di Industri Obat Tradisional sedang melakukan pembuatan sediaan
cair dari tanaman pala (Myristica fragrans). Diketahui pala dapat
digunakan untuk mengatasi insomnia. Bahan baku diperoleh secara utuh
dari petani sebelum dipisahkan dari bahan yang tidak digunakan.

Pertanyaan Apakah bagian tanaman yang digunakan ?


Pilihan Jawaban A. Biji
B. Daun
C. Herba
D. Batang
E. Rhizoma

Kunci Jawaban A
II.1.c Mampu menentukan bagian dari tanaman yang diambil untuk
memperoleh bahan baku obat tradisional dengan kandungan yang
paling banyak: rimpang, buah, daun, bunga, batang, kulit, akar dan
herba.
Vignette (Kasus) TTK diminta membantu apoteker untuk menentukan bagian tanaman
yang akan digunakan sebagai bahan baku obat tradisional. Diketahui
tanaman ini memiliki kandungan senyawa allicin yang bermanfaat
sebagai obat antihipertensi.
Pertanyaan Apakah bagian yang digunakan tersebut ?
Pilihan Jawaban A. Biji
B. Bulbus
C. Herba
D. Folium
E. Rimpang

Kunci Jawaban B
II.1.c Mampu menentukan bagian tanaman yang digunakan untuk
memperoleh bahan baku obat tradisional dengan kandungan yang
paling banyak : rimpang, buah, daun, bunga, batang, kulit, akar
dan herba
Vignette Kadar senyawa aktif simplisia dipengaruhi oleh bagian tanaman
yang digunakan. TTK bertugas mengumpulkan bahan simplisia
Alyxiae Reinwardtii Cortex.
Lead in Apa bagian tanaman yang digunakan ?
Option A. Batang
B. Pucuk daun
C. Kulit batang
D. Daging buah
E. Kuncup Bunga
Kunci Jawaban C
II.1.c Mampu menentukan bagian tanaman yang digunakan untuk
memperoleh bahan baku obat tradisional dengan kandungan yang
paling banyak : rimpang, buah, daun, bunga, batang, kulit, akar
dan herba
Vignette Kadar senyawa aktif simplisia dipengaruhi oleh bagian tanaman
yang digunakan. TTK mendapat tugas mengumpulkan bahan
simplisia Foeniculi Vulgaris Fructus
Lead in Apa bagian tanaman yang digunakan ?
Option A. Batang
B. Bunga
C. Akar
D. Buah
E. Daun
Kunci Jawaban D

II.1.c Mampu menentukan bagian tanaman yang digunakan untuk


memperoleh bahan baku obat tradisional dengan kandungan yang
paling banyak : rimpang, buah, daun, bunga, batang, kulit, akar
dan herba
Vignette Kadar senyawa aktif simplisia dipengaruhi oleh bagian tanaman
yang digunakan. TTK yang bekerja di Balitro mendapat tugas
membuat simplisia dari seluruh bagian tanaman meniran.
Lead in Apa bagian yang digunakan ?
Option A. Flos
B. Folium
C. Herba
D. Lignin
E. Radix
Kunci Jawaban C

II.1.c Mampu menentukan bagian tanaman yang digunakan untuk


memperoleh bahan baku obat tradisional dengan kandungan yang
paling banyak : rimpang, buah, daun, bunga, batang, kulit, akar
dan herba
Vignette Kadar senyawa aktif simplisia dipengaruhi oleh bagian tanaman
yang digunakan. TTK yang bekerja di Balitro mendapat tugas
membuat simplisia lada hitam
Lead in Apa bagian yang digunakan ?
Option A. Fructus
B. Folium
C. Lignin
D. Radix
E. Flos
Kunci Jawaban A

II.1.c
Vignette Industri Obat Tradisional memproduksi obat herbal dari tanaman
Allium sativum yang berkhasiat membantu menurunkan
kolesterol. Tahapan produksi diawali dengan pengumpulan bahan
baku pada bagian tertentu dari tanaman.
Lead in Apakah bagian tanaman yang dimaksud?
Option A. Flos
B. Semen
C. Bulbus
D. Folium
E. Fructus
Kunci Jawaban C. Bulbus

ID SOAL II.2.a.
Vignette TTK sedang bekerja di laboratorium untuk membuat ekstrak C.
longa. Diperlukan persiapan mulai dari pengumpulan bahan baku
hingga diperoleh simplisia untuk ekstraksi. Rimpang C. longa
yang didapatkan dari kebun dipisahkan dari kotoran, akar, dan
bahan asing lainnya.
Lead in Apakah tahapan pengolahan bahan yang dimaksud?
Option A. Pencucian
B. Perajangan
C. Pengeringan
D. Sortasi basah
E. Sortasi kering
Kunci Jawaban D. Sortasi basah

II.2.a Mampu menjelaskan sortasi basah bahan baku OT pada proses


pembuatan simplisia
Vignette TTK di Industri Obat Tradisional melakukan pengolahan
simplisia kulit buah manggis. Tahap yang sedang dikerjakan
adalah memisahkan bahan segar dari bagian lain yang tidak
digunakan.
Lead in Apa tahap yang dimaksud ?
Option A. Pencucian
B. Perajangan
C. Pengeringan
D. Sortasi basah
E. Pengumpulan bahan
Kunci Jawaban D
ID SOAL II.2.b.
Vignette TTK yang bekerja di bagian produksi Industri Obat Tradisional
sedang mempersiapkan bahan baku. Produk yang akan dibuat
mengandung simplisia Curcuma zedoaria rhizoma. Bahan baku
dipanen dari kebun petani pemasok dan masih memerlukan
tahapan sortasi basah oleh pekerja.
Lead in Apakah tahapan pengolahan bahan yang dilakukan?
Option A. Mengurangi kadar air
B. Mempermudah proses pengeringan
C. Menghilangkan kotoran yang melekat
D. Memperpanjang waktu simpan simplisia
E. Memisahkan tanah, kerikil, batang, dan akar
Kunci Jawaban E. Memisahkan tanah, kerikil, batang, dan akar

ID SOAL II.3.a.
Vignette TTK di bagian produksi Industri Obat Tradisional
mempersiapkan bahan baku obat tradisional. Produk yang akan
dibuat mengandung simplisia Curcuma zedoaria rhizome yang
dipanen dari kebun petani pemasok. Setelah proses sortasi basah,
dilakukan tahapan selanjutnya untuk menghilangkan kotoran
yang melekat pada simplisia segar.
Lead in Apakah tahapan pengolahan bahan yang dimaksud?
Option A. Pencucian
B. Perajangan
C. Pengeringan
D. Sortasi basah
E. Sortasi kering
Kunci Jawaban A. Pencucian

ID SOAL II.4.a.
Vignette TTK sedang mempersiapkan pembuatan jamu segar untuk
keperluan pengabdian masyarakat. Salah satu bahan yang
digunakan ialah rimpang kunyit yang diambil langsung dari
kebun sendiri. Rimpang segar disortasi basah kemudian dicuci
sampai bersih dan dijemur satu hari sebelum dilakukan proses
selanjutnya.
Lead in Apakah proses pengolahan simplisia yang dilakukan selanjutnya?
Option A. Pencucian
B. Perajangan
C. Pengeringan
D. Sortasi basah
E. Sortasi kering
Kunci Jawaban B. Perajangan
ID SOAL II.4.a.
Vignette Seorang TTK sedang membuat jamu segar dengan bahan
rimpang kunyit yang diambil dari kebun sendiri. Rimpang segar
dipisahkan dari kotoran lalu dicuci sampai bersih dan dijemur
satu hari sebelum dilakukan proses perajangan.
Lead in Apakah tujuan dari proses tersebut?
Option A. Mengurangi kadar air
B. Mempermudah proses pengeringan
C. Menghilangkan kotoran yang melekat
D. Memperpanjang waktu simpan simplisia
E. Memisahkan tanah, kerikil, batang dan akar
Kunci Jawaban B. Mempermudah proses pengeringan
II.4.b Mampu memahami manfaat dan fungsi perajangan
pada proses pembuatan simplisia
Vignette:
TTK di bagian QC obat tradisional melakukan proses pembuatan simplisia. Tanaman
yang digunakan yaitu Apium graveolens. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk
memudahkan proses pengeringan.
Lead in:
Apa tahapan yang dimaksud?
Option:
A. Pengumpulan bahan baku
B. Sortasi kering
C. Sortasi basah
D. Pengeringan
E. Perajangan
Kunci Jawaban E. Perajangan
II.4.b Mampu memahami manfaat dan fungsi perajangan pada proses
pembuatan simplisia
Vignette TTK di pabrik jamu melakukan pengolahan bahan simplisia daun
tempuyung. Tahapan yang sedang dikerjakan bertujuan untuk
memperbesar luas permukaan simplisia sehingga proses
pengeringan lebih cepat.
Lead in Apa tahapan yang dimaksud?
Option A. Pencucian
B. Perajangan
C. Sortasi basah
D. Pengumpulan
E. Sortasi kering
Kunci Jawaban B
II.5.a Mampu menjelaskan proses pengeringan bahan baku obat
tradisional pada proses pembuatan simplisia
Vignette Sebuah pabrik jamu melakukan pengolahan bahan simplisia kayu
manis. Salah satu tahapan bertujuan mengurangi kadar air agar
simplisia dapat disimpan dalam waktu jangka lama
Lead in Apa tahapan yang dimaksud?
Option A. Pencucian
B. Pengeringan
C. Penyimpanan
D. Sortasi kering
E. Pengumpulan bahan
Kunci Jawaban B
II.5.a Mampu menjelaskan proses pengeringan bahan baku obat
tradisional pada proses pembuatan simplisia
Viggnette Industri Obat Tradisional membuat simplisia dari Curcuma
domestica rhizome atau kunyit sebagai bahan baku. Bahan baku
tersebut dikeringkan untuk memenuhi standar mutu yang
ditetapkan dalam Peraturan BPOM Nomor 32 Tahun 2019 tentang
persyaratan keamanan dan mutu obat tradisional. Hasil
pengeringannya menunjukkan nilai kadar air 17%.
Lead in Apa yang perlu dilakukan terkait hasil tersebut ?
Option A. Memperkecil ukuran
B. Melanjutkan ke proses ekstraksi
C. Mencampurkan ke dalam sediaan
D. Mengeringkan kembali bahan baku
E. Memasukkan simplisia ke dalam kemasan
Kunci Jawaban D
II.5.a Mampu menjelaskan proses pengeringan bahan baku obat
tradisional pada proses pembuatan simplisia
Vignette TTK di laboratorium R&D sedang melakukan pengujian
parameter non spesifik simplisia biji wijen. yaitu kadar sari larut
air. Diperoleh nilai kadar air sebesar 8%, tidak sesuai dengan
monografi dalam FHI yang mempersyaratkan kadar tidak kurang
dari 8,5%. Hal ini karena satu tahapan pembuatan simplisia yang
tidak tepat.
Lead in Apakah tahapan yang dimaksud?
Option A. Pengumpulan bahan baku
B. Sortasi kering
C. Sortasi basah
D. Pengeringan
E. Pengemasan
Kunci Jawaban D. Pengeringan
II.5.a Mampu menjelaskan proses pengeringan bahan baku
obat tradisional pada proses pembuatan simplisia
Vignette:
TTK di bagian QC obat tradisional melakukan proses pembuatan simplisia. Tanaman
yang digunakan yaitu Zingiber officinale. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk
memperoleh simplisia yang tidak mudah rusak dan tahan lebih lama.
Lead in:
Apa tahapan yang dimaksud?
Option:
A. Sortasi Basah
B. Pengeringan
C. Pengeringan
D. Perajangan
E. Pencucian

Kunci Jawaban C. Pengeringan


II.5.b Mampu membedakan metode pengeringan alami (sinar matahari,
kering angin) dan pengeringan buatan (oven)
Vignette Pengeringan merupakan tahapan terpenting untuk menjaga
kestabilan zat aktif yang terkandung dalam simplisia. Simplisia
kayu manis mengandung zat aktif minyak atsiri.
Lead in Apa metode pengeringan yang paling tepat digunakan?
Option A. Uap panas
B. Oven 50 0C
C. Oven 60 0C
D. Kering angin
E. Sinar matahari
Kunci Jawaban D. Kering angin
II.5.b Mampu membedakan metode pengeringan alami
(sinar matahari, kering angin) dan pengeringan
buatan (oven)
Vignette:
Proses pengeringan dalam pembuatan simplisa sangat ditentukan oleh jenis bahan
baku dan kandungan utama dalam simplisia tersebut. Pengeringan untuk simplisia
yang mengandung minyak atsiri seperti kulit batang Cinnamomum burmanni tidak
sama dengan simplisia lain.
Lead in:
Apakah metode pengeringan yang cocok untuk simplisia tersebut?
Option:
A. Kombinasi antara matahari dan oven
B. Sinar matahari langsung
C. Pengeringan angin
D. Oven suhu rendah
E. Oven suhu tinggi
Kunci Jawaban C. Pengeringan angin
II.5.b Mampu membedakan metode pengeringan alami (sinar matahari,
kering angin) dan pengeringan buatan (oven)
Vignette Bagian produksi industri obat tradisional melakukan pembuatan
simplisia tanaman sambiloto. Salah satu tahapannya yaitu
pengeringan. Kandungan utama dari sambiloto adalah senyawa
andrografolid yang bersifat stabil.
Lead in Apa cara pengeringan yang paling tepat digunakan?
Option A. Uap panas
B. Oven 40 0C
C. Oven 60 0C
D. Kering angin
E. Sinar matahari
Kunci Jawaban E. Sinar matahari
II.6.a Mampu menjelaskan proses sortasi kering dan
tujuan proses tersebut,
Vignette:
TTK di bagian QC obat tradisional melakukan proses pembuatan simplisia. Tanaman
yang digunakan yaitu Peperomia pellucida. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk
memisahkan benda asing dan pengotor yang masih tertinggal.
Lead in:
Apa tahapan yang dimaksud?
Option:
A. Pengumpulan bahan baku
B. Sortasi kering
C. Pengeringan
D. Perajangan
E. Pencucian
Kunci Jawaban B. Sortasi kering
II.6.a Mampu menjelaskan proses sortasi kering dan tujuan proses
tersebut
Vignette Industri obat tradisional membuat simplisia buah adas melalui
beberapa tahapan. Salah satu tahapan pembuatan simplisia
dilakukan dengan tujuan memisahkan bahan-bahan asing dan
simplisia yang belum kering seutuhnya. Tahapan ini dilakukan
untuk menjamin simplisia benar-benar bebas dari bahan asing.
Lead in Apa tahapan yang dimaksud?
Option A. Pencucian
B. Pengeringan
C. Perajangan
D. Sortasi basah
E. Sortasi kering
Kunci Jawaban E. Sortasi kering
II.7.b Mampu membedakan berbagai kondisi penyimpanan
sesuai dengan sifat bahan obat tradisional (minyak
atsiri, oleum cacao, adeps lanae)
Vignette:
Simplisia dapat mengalami kerusakan maupun penurunan mutu akibat
penyimpanan yang kurang baik. Simplisia yang mengandung minyak atsiri
harus disimpan dalam suatu wadah plastik tertutup rapat, untuk
menghindari faktor yang mempengaruhi penurunan kualitas simplisia.
Lead in: Apakah faktor yang dimaksud ?
Option:
A. Kontaminasi
B. Absorbsi air
C. Dehidrasi
D. Kapang
E. Cahaya
Kunci Jawaban E
III. Evaluasi Mutu Simplisia

 Identifikasi
a. Menyebut nama dan asal simplisia
b. Uji makroskopis (Pemerian)
c. Uji mikroskopis (Fragmen pengenal) FHI hal 532

 Uji kemurnian simplisia


a. Kadar air
Pengukuran kandungan air yang berada dalam simplisia
Cara: titrasi, destilasi dan gravimetri
b. Kadar abu
Bahan dipanaskan pada temperature dimana senyawa organik dan turunannya
terdestruksi dan menguap, sehingga tertinggal unsur mineral dan zat
anorganik.
c. Uji AKK/Angka Kapang Khamir, ALT/Angka Lempeng Total dan cemaran
aflatoksin
Menentukan adanya jamur secara mikrobiologis dan adanya aflatoksin

d. Cemaran logam berat


Menentukan kandungan logam berat secara spektroskopi serapan atom.

 Uji kuantitatif
a. Sari larut air
b. Sari larut etanol

c. Golongan fenol dan flavonoid


Buku Rujukan: Farmakope Herbal Indonesia
III.1.a Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman dari uji
mikroskopi simplisia sebagaimana terdapat dalam FHI
Vignette TTK di laboratorium suatu Industri jamu sedang melakukan
evaluasi mutu simplisia secara mikroskopi. Hasil pengamatan
menunjukkan adanya fragmen pengenal parenkim, endokarpium
dan kristal kalsium oksalat bentuk prisma dari tanaman mahkota
dewa.
Lead in Apa bagian yang digunakan ?
Option A. Flos
B. Lignin
C. Pericarpium
D. Radix
E. Folium
Kunci Jawaban C
III.1.a Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman dari uji
makroskopi simplisia sebagaimana terdapat dalam FHI
Vignette TTK di bagian laboratorium suatu pabrik jamu melakukan uji
makroskopi simplisia batang. Hasil pengamatan berupa potongan
batang, permukaan tidak rata, banyak tonjolan dipermukaan luar,
rasa sangat pahit.

Lead in Apa nama tanaman yang dimaksud?


Option A. Cinchona calisaya
B. Lunasia amarae
C. Piper retrofracti
D. S Caesalpinia appan
E. Tinospora crispa

Kunci Jawaban E
III.1.a Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman dari uji mikroskopi
simplisia sebagaimana terdapat dalam FHI
Vignette TTK di laboratorium industri jamu sedang melakukan evaluasi mutu simplisia
secara mikroskopi. Hasil pengamatan menunjukkan adanya fragmen pengenal
parenkim endokarpium dan kristal kalsium oksalat bentuk prisma dari tanaman
mahkota dewa, ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Lead in Apa nama tanaman asalnya ?


Option A. Arcangelisia flavae
B. Alstonia scholaris
C. Coriandrum sativum
D. Phaleria macrocarpa
E. Syzygium cumini
D
III.1.a Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman dari uji
mikroskopi simplisia sebagimana terdapat dalam FHI
Vignette TTK di laboratorium suatu industri jamu, sedang melakukan uji
mikroskopi simplisia tanaman kesumba. Hasil pengamatan
menunjukkan adanya serbuk sari, kepala sari dan tangkai putik.

Lead in Apa bagian yang diamati ?


Option A. Flos
B. Cortex
C. Radix
D. Folium
E. Pericarpium
Kunci Jawaban A
III.1.a Mampu menyebutkan nama dan asal simplisia sebagaimana
terdapat dalam FHI
Vignette Industri Obat Tradisional membuat formulasi tablet dengan zat
aktif berasal dari bahan nabati yang berkhasiat sebagai pelancar
asi dengan karakteristik daun berwarna hijau tua dan dapat
digunakan sebagai pewarna alami.
Lead in Apa nama simplisia nabati tersebut?
Option A. Tamarindus indica
B. Psidium guajava
C. Guazuma ulmifolia
D. Strobilanthes crispa
E. Sauropus androgynus (L.) Merr
Kunci Jawaban E

III.1.a Mampu menyebutkan nama dan asal simplisia sebagaimana


terdapat dalam FHI
Vignette TTK di laboratorium R&D membuat formula sediaan obat
tradisional dengan bahan baku tanaman seledri. Tanaman
berkhasiat sebagai antihipertensi.
Lead in Apakah nama simplisia yang digunakan?
Option A. Cinnamomi burmannii cortex
B. Myristicae fragransis semen
C. Apii graveolentis folium
D. Centellae asiaticae herba
E. Hibisci sabdariffae flos
Kunci Jawaban C. Apii graveolentis folium

III.1.a Mampu menyebutkan nama dan asal simplisia sebagaimana


terdapat dalam FHI
Vignette TTK di laboratorium R&D membuat formula sediaan obat
tradisional dengan bahan baku tanaman kayu manis. Tanaman
berkhasiat sebagai antidiabetes.
Lead in Apakah nama simplisia yang digunakan?
Option A. Cinnamomi burmannii cortex
B. Myristicae fragransis semen
C. Apii graveolentis folium
D. Centellae asiaticae herba
E. Hibisci sabdariffae flos
Kunci Jawaban A. Cinnamomi burmannii cortex

III.1.b Mampu menjelaskan karakteristik simplisia


Vignette Industri Obat Tradisional membuat formulasi tablet dengan zat
aktif berasal dari bahan nabati Sauropus androgynus (L.) Merr
dengan salah satu karakteristik daun berwarna hijau tua.
Lead in Apa khasiat dari simplisia nabati tersebut?
Option A. Antidiare
B. Diuretika
C. Antibakteri
D. Pelancar asi
E. Antikolesterol
Kunci Jawaban D
ID SOAL III.3.b Mampu memahami uji kuantitatif sari larut etanol
Vignette Serbuk simplisia daun Tapak Liman ditimbang sebanyak 5 gram,
dimasukan ke Erlenmeyer dan ditambah 100 ml Etanol 95%,
diaduk selama 6 jam, kemudian dibiarkan selama 18 jam. Setelah
selesai proses ekstraksi dilakukan penyaringan dan filtrat yang
didapat diuapkan hingga bobot tetap. Diketahui bobot cawan
kosong 29,67 gram; cawan dan ekstrak 29,85 gram.
Lead in Berapa % kadar sari larut etanol yang diperoleh ?
Option A. 3,60
B. 5,93
C. 5,97
D. 11,90
E. 18,00
Kunci Jawaban E
( 29,85−29,67 ) g 100 ml
Kadar sari larut etanol = x x 100% = 18
5g 20 ml
%
ID SOAL III.3.g Mampu memahami uji kuantitatif gol fenol dan flavonoid
Vignette Sebanyak 150 mg serbuk simplisia Carthamus tinctorius L.
dilarutkan dalam 50 ml methanol p.a. Ekstrak sebanyak 0,5 ml
ditambah aluminium (III) klorida 10%, natrium asetat 1 M dan
akuades masing-masing dengan volume tertentu. Diinkubasi 30
menit, kemudian diukur absorbansi dari larutan pembanding
(kuersetin) menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan =
436 nm.
Lead in Apakah uji kadar yang dilakukan tersebut ?
Option A. Tanin
B. Fenol
C. Saponin
D. Alkaloid
E. Flavonoid
Kunci Jawaban E. Flavonoid
III.1.a Mampu menyebutkan nama dan asal simplisia
sebagaimana terdapat dalam FHI
Vignette:
Sirsak dikenal sebagai salah satu bahan alami yang memiliki khasiat
sebagai antikanker. Kandungan senyawa kimianya meliputi alkaloid,
flavonoid, karbohidrat, saponin, tannin dan terpenoid.
Lead in: Apakah nama simplisia tersebut?
Option:
A. Arecae catechi semen
B. Foeniculi vulgaris fructus
C. Annonae muricatae folium
D. Zingiberis officinalis rhizoma
E. Garciniae mangostanae pericarpium
Kunci Jawaban C
III.1.b Mampu menjelaskan karakteristik simplisia
Vignette:
Karakteristik simplisia dapat diuji melalui penetapan parameter non
spesifik. Penetapan jenis ini tidak terkait dengan aktifitas farmakologi
secara langsung namun mempengaruhi aspek keamanan dan stabilitas
ekstrak serta sediaan yang dihasilkan.
Lead in: Apakah uji yang dimaksud ?
Option:
A. Sari larut etanol
B. Organoleptis
C. Mikroskopik
D. Sari larut air
E. Kadar abu
Kunci Jawaban E
III.1.d Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman
dari uji makroskopis simplisia
Vignette: Hasil identifikasi makroskopis simplisia dari tanaman cabe
jawa adalah buah majemuk, berbentuk bulir memanjang, ujung agak
menyempit, permukaan tidak rata, warna kelabu hingga coklat, bau
khas, rasa pedas.

Lead in: Apakah asal simplisia yang diuji?


Option:
A. Allii sativi bulbus
B. Piperis retrofracti fructus
C. Perseae americanae folium
D. Zingiberis montani rhizome
E. Anrederae cordifoliae folium
Kunci Jawaban B. Piperis retrofracti fructus
III.1.d Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman
dari uji makroskopis simplisia
Vignette: Tenaga teknis kefarmasian melakukan pengujian secara
makroskopis. Hasil identifikasi berupa umbi lapis utuh, berkelompok,
setiap umbi dilindungi oleh selaput yang tebal di bagian luar, dan
selaput tipis dibagian dalam, warna putih atau keunguan, bau khas,
rasa agak pahit, dan agak pedas

Lead in: Apakah simplisia yang diuji?


Option:
A. Allii sativi bulbus
B. Plucheae indicae folium
C. Foeniculi vulgaris fructus
D. Vetiveriae zizanioidi radix
E. Elaeocarpi grandiflorii fructus
Kunci Jawaban A. Allii sativi bulbus

III.1.c Mampu melaksanakan uji makroskopis simplisia


Vignette: Tenaga Teknis Kefarmasian melakukan pengujian makroskopik pada
bagian simplisia seperti pada gambar dibawah ini. Simplisia yang digunakan
berasal dari tanaman Cinnamomum burmanni.

Lead in: Bagaimanakah deskripsi bentuk yang sesuai?


Option:
A. Buah berbentuk hampir bulat
B. Perhiasan bunga berukuran kecil
C. Helaian daun berbentuk bulat telur
D. Potongan kulit buah berbentuk tabung
E. Kulit batang menggulung dan membujur
Kunci Jawaban
E. Kulit batang menggulung dan membujur

III.1.d Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman dari uji


makroskopis simplisia
Vignette: TTK melakukan uji makroskopis tanaman cabe jawa. Hasil deskripsi
yaitu berupa buah majemuk, bentuk bulir memanjang, pangkal buah rata,
permukaan luar tidak rata, bau khas dan rasa pedas.

Lead in: Apakah asal tanaman dari simplisia tersebut?


Option:
A. Blumeae balsamiferae
B. Sambucus javanica
C. Piper retrofractum
D. Zingiber officinale
E. Plantago major
Kunci Jawaban
C. Piper retrofractum

III.1.d Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman dari uji


makroskopis simplisia
Vignette: TTK melakukan pengujian makroskopik terhadap daun sirsak. Deskripsi
hasil uji berupa helaian daun tunggal berbentuk lonjong, ujung meruncing,
permukaan bawah lebih kasar, permukaan atas lebih gelap, warna hijau
kecoklatan, bau khas dan tidak berasa.

Lead in: Apakah asal tanaman dari simplisia tersebut?


Option:
A. Andrographis paniculata
B. Annona muricata
C. Artocarpus altilis
D. Centella asiatica
E. Camelia sinensis
Kunci Jawaban
B. Annona muricata

III.1.d Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman


dari uji makroskopis simplisia
Vignette: Tenaga Teknis kefarmasian melakukan uji makroskopik
tanaman kemukus. Hasil uji berupa buah, bentuk hampir bulat,
bertangkai, permukaan luar berwarna coklat tua, bau khas.
Lead in: Manakah gambar yang sesuai dengan deskripsi diatas?
Option:
A.
B.

C.

D.
E.

Kunci Jawaban
E
III.1.c Mampu melaksanakan uji makroskopik simplisia
Vignette: Tenaga Teknis Kefarmasian di Industri obat tradisional
melakukan uji makroskopik simplisia. Simplisia yang digunakan
berasal dari tanaman Chrysopogon zizanoides.
Lead in: Bagaimanakah deskripsi bentuk makroskopik yang tepat?

Option:
A. Akar serabut
B. Helaian daun
C. Potongan buah
D. Potongan batang
E. Potongan rimpang pipih
Kunci Jawaban A. Akar serabut
III.1.d Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman
dari uji makroskopis simplisia
Vignette: Hasil identifikasi makroskopik simplisia yang akan diambil
minyak atsirinya adalah berupa irisan kulit buah, permukaan luar
lebih kasar dan gelap dibandingkan permukaan dalam, warna hijau
kecoklatan, bau khas, rasa kelat, pahit dan sedikit asam.

Lead in: Apakah nama simplisia tersebut?


Option:
A. Phaleriae macrocarpae pericarpium
B. Citrus aurantiifoliae pericarpium
C. Myristicae fragransis semen
D. Cumini cymini fructus
E. Piper nigri fructus

Kunci Jawaban B. Citrus aurantiifoliae pericarpium


III.1.f Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman
dari uji mikroskopis simplisia sebagaimana terdapat
dalam FHI
Vignette:TTK melakukan pengujian mikroskopik terhadap serbuk
simplisia dari tanaman pala yang berkhasiat mengatasi insomnia.
Hasil yang ditemukan adalah fragmen pengenal kristal oksalat
berbentuk prisma, endosperm, dan perisperm.

Lead in: Apakah nama simplisia dengan ciri mikroskopik tersebut?


Option:
A. Melaleuca leucadendrae fructus
B. Murrayae paniculatae folium
C. Myristicae fragransis semen
D. Moringae oleiferae folium
E. Piperis cubebae fructus

Kunci Jawaban c.Myristicae fragransis semen


III.1.e Mampu melaksanakan uji mikroskopis simplisia
Vignette: Tenaga Teknis Kefarmasian melakukan pengamatan mikroskopik
terhadap serbuk simplisia dari tanaman untuk pengobatan gastritis. Hasil
uji ditemukan fragmen pengenal seperti pada gambar berikut :

Lead in: Apakah nama fragmen pengenal yang dimaksud ?


Option:
A. Amilum
B. Parenkim
C. Jaringan gabus
D. Rambut penutup
E. Berkas Pengangkut
Kunci Jawaban A. Amilum
III.1.f Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman
dari uji mikroskopis simplisia sebagaimana terdapat
dalam FHI
Vignette: TTK melakukan pengamatan mikroskopik terhadap serbuk
simplisia lada hitam. Hasil pengujian menunjukkan beberapa
fragmen pengenal seperti perikarpium, sklereida, berkas pengangkut
dengan penebalan tipe tangga.
Lead in: Apakah nama tanaman dari simplisia tersebut?
Option:
A. Gratophyllum pictum
B. Foeniculum vulgare
C. Centella asiatica
D. Areca catechu
E. Piper nigrum
Kunci Jawaban E.Piper nigrum
III.1.f Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman dari uji
mikroskopis simplisia sebagaimana terdapat dalam FHI
Vignette: TTK melakukan pengamatan mikroskopik terhadap serbuk simplisia dari
tanaman cabe jawa. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya fragmen pengenal
berupa endokarpium seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Lead in: Apakah nama tanaman yang memiliki ciri mikroskopis tersebut?
Option:
A. Kaempferia galangal
B. Piper retrofractum
C. Artocarpus altilis
D. Curcuma longa
E. Piper betle

Kunci Jawaban B. .Piper retrofractum


III.1.e Mampu melaksanakan uji mikroskopis simplisia
Vignette: Standar mutu simplisia ditetapkan melalui beberapa
pengujian. Salah satunya adalah pengujian mikroskopik terhadap
serbuk simplisia rimpang kunyit yang akan dibuat menjadi ekstrak.
Lead in: Apakah hasil pengamatan yang diperoleh dari uji tersebut?
Option:
A. fragmen pengenal
B. bentuk simplisia
C. senyawa aktif
D. aroma
E. warna

Kunci Jawaban A. fragmen pengenal


III.1.e Mampu melaksanakan uji mikroskopis simplisia
Vignette: TTK di bagian QC Industri Obat Tradisional melakukan
pengamatan mikroskopik terhadap serbuk simplisia daun sirih.
Pengerjaan diawali dengan meletakkan serbuk pada gelas objek
dilanjutkan dengan penambahan reagen.
Lead in: Apakah reagen yang dimaksud?
Option:
A. Etanol
B. Etil Asetat
C. Asam Pikrat
D. Kloralhidrat
E. Asam Klorida

Kunci Jawaban D. Kloralhidrat


III.1.f Mampu menentukan asal tanaman/bagian tanaman
dari uji mikorskopis simplisia sebagaimana terdapat
dalam FHI
Vignette: TTK melakukan pengamatan mikroskopik terhadap serbuk
simplisia tanaman mahkota dewa. Hasil identifikasi yang diperoleh
terlihat seperti pada gambar berikut.
Lead in: Apakah asal tanaman simplisia dengan ciri tersebut?
Option:
A. Andrographis paniculata
B. Phaleria macrocarpa
C. Moringa oleifera
D. Daucus carota
E. Oryza sativa
Kunci Jawaban B. Phaleria macrocarpa
III.1.e Mampu melaksanakan uji mikroskopis simplisia
Vignette: Simplisia yang akan dibuat menjadi produk obat harus dan
telah memenuhi persyaratan. Salah satu uji yang dilakukan adalah
mengamati fragmen pengenal.

Lead in: Apakah uji yang dimaksud ?


Option:
A. Fitokimia
B. Kadar Abu
C. Mikroskopik
D. Kadar zat aktif
E. Susut pengeringan
Kunci Jawaban C. Mikroskopik
III.2.b Mampu menghitung kadar abu simplisia pada proses uji kemurnian
simplisia
Vignette TTK di industri obat tradisional mendapatkan tugas untuk menghitung
parameter ekstraksi non spesifik kadar abu dari simplisia kunyit.
Simplisia kunyit sejumlah 2 gram diarangkan di atas nyala pembakar,
dan diabukan dalam tanur listrik. Hasil pengabuan didapatkan berat
konstan sebesar 0,12 gram.
Lead in Berapa % total kadar abu simplisia tersebut ?
Option A. 0,06
B. 0,16
C. 0,6`
D. 4,0
E. 6,0
Kunci Jawaban E
Referensi Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
Dirjen POM. Jakarta.
% Total Kadar Abu Simplisia = Berat abu x 100%
Berat simplisia
0,12 g
= x 100 % = 6 %
2g
III.2.b Mampu menghitung kadar abu tidak larut asam ekstrak
Vignette TTK yang bekerja di suatu industri obat tradisional seacara rutin
melakukan pengujian kadar abu tidak larut asam Cinnamomi
Burmannii Cortecis Extractum Spissum. Data meliputi bobot krus
kosong 27,00; bobot krus + ekstrak sebelum pemijaran 30,00 g;
bobot krus + ekstrak setelah pemijaran 27,04 g; bobot krus +
ekstrak setelah penambahan HCl 27,02 g
Lead in 25 Berapa persen kadar abu tidak larut asam ?
Option A. 0,006
B. 0,06
C. 0,6
D. 1,6
E. 16
Kunci Jawaban C
Referensi
Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan
Obat Cetakan Pertama. Jakarta : Depkes RI
27,02−27,00
% kadar abu tidak larut asam= x 100 %
30,00−27,00
III.2.c Mampu menjelaskan uji cemaran aflatoksin, AKK, ALT dan
cemaran logam berat
Vignette Simplisia rajangan yang digunakan sebagai obat dalam harus
memenuhi persyaratan produk jadi. TTK yang bekerja di
laboratorium Industri Jamu, melakukan uji angka kapang khamir
simplisia kulit batang Krangean dan diperoleh hasil lebih besar
dari batas yang dipersyaratkan.
Lead in Apa tindakan yang harus dilakukan ?
Option A. Memanipulasi data
B. Membuang hasil uji
C. Mengulang pengujian
D. Menganalisa hasil uji
E. Melaporkan kepada apoteker
Kunci Jawaban C

III.2.c Mampu menjelaskan uji cemaran aflatoksin, AKK, ALT dan


cemaran logam berat
Vignette Simplisia serbuk yang digunakan sebagai obat dalam harus
memenuhi persyaratan produk jadi. TTK yang bekerja di
laboratorium Industri Jamu, melakukan uji kemurnian simplisia
menggunakan instrument AAS (Atomic Absrption
Spectrophotometer)
Lead in Apa uji yang dimaksud?
Option A. Cemaran aflatoksin
B. Cemaran logam berat
C. Kadar sari larut etanol
D. Cemaran pestisida
E. Kadar abu total
Kunci Jawaban B

III.3.a Mampu memahami uji kuantitaf sari larut air


Vignette TTK yang bekerja di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
(Balitro) sedang melakukan uji sari larut air pada simplisia daun
wungu. Diperoleh data bobot cawan kosong 33,00 g; bobot
cawan + filtrat 33,15 g; bobot simplisia awal 5,00 g.
Lead in Berapa persen kadar yang diperoleh?
Option A. 0,015
B. 0,15
C. 1,05
D. 1,5
E. 15
Kunci Jawaban E
Referensi

Supriningrum,S., Fatimah.N., Purwanti. YE. 2019. Karakterisasi


Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Daun Putat
(Planchonia valida). Al Ulum Sains dan Teknologi vol. 5(1)

33,15−33,00 100
kadar sarilarut air= x x 100 %
5 20

III.3.b Mampu memahami uji kuantitaf sari larut etanol


Vignette TTK di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitro) sedang
melakukan uji sari larut etanol pada simplisia daun jati belanda.
Diperoleh data bobot cawan kosong 45,00 g; bobot cawan + filtrat
45,25 g; dan bobot simplisia awal 5,00 g.
Lead in Berapa persen kadar yang diperoleh?
Option A. 0,025
B. 0,25
C. 2,05
D. 2,5
E. 25
Kunci Jawaban E
Keyword BA_Uji kuantitatif_sari larut etanol
Referensi Supriningrum,S., Fatimah.N., Purwanti. YE. 2019. Karakterisasi
Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Daun Putat (Planchonia
valida). Al Ulum Sains dan Teknologi vol. 5(1)

45,25−45,00 100
kadar sarilarut etanol= x x 100 %
5 20
III.3.b Mampu memahami uji kuantitatif sari larut etanol
Viggnette Suatu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui pelarut mana
yang paling baik digunakan pada simplisia kunyit, dengan cara
melihat komponen metabolit yang dapat ditarik oleh pelarut
tertentu. Hasil pengujian pada simplisia menyatakan bahwa pelarut
optimal menggunakan pelarut organik.
Lead in Apa jenis pengujian tersebut?
Option A. Kadar abu
B. Identitas simplisia
C. Kadar sari larut air
D. Kadar sari larut etanol
E. Organoleptik simplisia
Kunci Jawaban D

III.3.g Mampu memahami uji kuantititaf golongan fenol dan flavonoid


Vignette TTK di laboratorium R&D sedang menguji kadar flavonoid
ekstrak daun sirsak yang akan diformulasikan sebagai sediaan
farmasi. Setelah pengujian, diperoleh hasil C = 2,3 mg/L, V = 10
mL. Diketahui pula berat ekstrak 2 gram dan faktor pengenceran
100 kali.
Lead in Berapa kadar (mg/g) flavonoid yang diperoleh?
Option A. 0,12
B. 1,15
C. 11,5
D. 115
E. 1.150
Kunci Jawaban B. 1,15
Referensi mg −3
2,3 x 10 mL x 10 L/mL x 100
Kadar flavonoid = L = 1,15 mg/g
2g
Chang, C. C., et al. 2002. “Estimation of Total Flavonoid Content
in Propolis byTwo Complementary Colorimetric Methods”,
Journal of Food and Drug Analysis, 10 (3): 178-182.
III.3.g Mampu memahami uji kuantititaf golongan fenol dan flavonoid
Vignette TTK di laboratorium QC industri obat tradisional sedang
melakukan penetapan kadar flavonoid dalam propolis dengan
spektrofotometri sinar tampak. Uji menggunakan pereaksi AlCl3
dan pembanding tertentu.
Lead in Apa pembanding yang dimaksud?
Option A. Asam galat
B. Asam tanat
C. Kuersetin
D. Pirogalol
E. Katekol
Kunci Jawaban C. Kuersetin

III.3.g Mampu memahami uji kuantititaf golongan fenol dan flavonoid


Vignette TTK di laboratorium QC industri obat tradisional sedang
melakukan penetapan kadar fenol total dalam propolis dengan
spektrofotometri sinar tampak. Uji menggunakan pereaksi Folin-
Ciocalteau LP dan pembanding tertentu.
Lead in Apa pembanding yang dimaksud?
Option A. Asam galat
B. Asam tanat
C. Kuersetin
D. Pirogalol
E. Katekol
Kunci Jawaban A. Asam galat
III.3.g Mampu memahami uji kuantititaf golongan fenol dan flavonoid
Vignette TTK di laboratorium R&D sedang menguji kadar flavonoid dari
sampel ekstrak bunga rosela. Salah satu tahapan yang dilakukan
yaitu pengenceran larutan induk. Pengenceran dilakukan dengan
mengambil 5 ml larutan induk dan dijadikan 50 ml dengan
penambahan etanol.
Lead in Berapa nilai faktor pengenceran yang digunakan?
Option A. 0,1
B. 10
C. 45
D. 55
E. 250
Kunci Jawaban A. 10
III.3.g Mampu memahami uji kuantititaf golongan fenol dan flavonoid
Vignette TTK di laboratorium QC sedang melakukan penetapan kadar
fenol dalam ekstrak bunga kecombrang. Setelah dilakukan
preparasi larutan standar dan dibuat kurva kalibrasi, dilanjutkan
dengan tahapan berikutnya.
Lead in Apakah tahapan yang dimaksud?
Option A. Menimbang sampel
B. Membuat larutan seri
C. Menentukan persamaan garis lurus
D. Memasukkan sampel ke dalam kuvet
E. Menghitung konsentrasi analit dalam sampel
Kunci Jawaban C. Menentukan persamaan garis lurus

Anda mungkin juga menyukai