Tablet Kompresi
Adalah tablet yang dibuat dengan sekali
tekanan menjadi berbagai bentuk tablet
dan ukuran, biasanya kedalam bahan
obatnya diberi tambahan sejumlah
bahan pembantu. Contohnya : Bodrexin.
Tablet Sublingual
Dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan den-
gan meletakkan tablet di bawah lidah.
Contoh: Tablet Isosorbit dinitrat, Nitroglicerin.
Tablet Salut Enteric
Tablet yang disalut dengan lapisan
yang tidak hancur dilambung tapi
hancur di usus. contoh : dulcolax
Tablet Salut Gula
Ini merupakan tablet tablet kempa yang terdiri
dari penyalut gula. Tujuan penyalutan ini
adalah untuk melindungi obat dari udara dan
kelembapan serta memberi rasa atau untuk
menghindarkan gangguan dalam pemakaian-
nya akibat rasa atau bau bahan
obat.
Zat aktif
zat yang memang terbukti memberikan
efek farmakologis pada tubuh manusia
atau hewan dalam dosis tertentu.
Zat tambahan/eksipient
1. Diluent
2. Binder and adhesive
3. Disintegrents
4. Lubricants and glidants
5. Colouring agents
6. Flavoring agents
7. Sweetening agents
BAHAN PENGISI/DILUENT
Membantu hancurnya tablet setelah ditelan. Dapat berfungsi menarik air ke dalam
tablet, mengembang dan menyebabkan tablet pecah. contoh : Amylum digunakan
dengan konsentrasi 5-20 % dari berat tablet, as.alginat , selulosa mikrokristal.
Ada 3 yaitu :
1. Lubricant
Pengeluaran tablet
BAHAN PEWARNA /COLOURING AGENT
TUJUAN PEWARNAAN
Aspartame (artificial)
Disadvantage: Lack of stability in presence of moisture.
MENGHITUNG BERAT BAHAN YANG
DIPERLUKAN
Granulasi Basah
Granulasi Kering
Kempa Langsung
METODE GRANULASI BASAH
keuntungan kerugian
Metode ini khususnya utk bahan-bahan yang tidak dapat diolah dengan
metode granulasi basah, karena kepekaannya terhadap uap air atau karena
untuk mengeringkannya diperlukan temperatur yang dinaikkan
GRANULASI KERING
keuntungan kerugian
1. Metode ini tidak cocok untuk obat yang tidak kompaktibel dan fluiditasnya jelek
2. Untuk obat yang berwarna dan untuk obat yang dalam tablet kadarnya kecil
sering timbul masalah homogenitas
3. Harga zat tambahan untuk kempa langsung relatif lebih mahal
EVALUASI
GRANUL
WAKTU ALIR 1. Waktu Alir
Adalah waktu yang digunakan untuk
mengalirnya sejumlah serbuk atau
granul pada alat yang dipakai.
Ketidakseragaman dan semakin
kecilnya ukuran granul akan
memperbesar daya kohesinya sehingga
granul akan menggumpal dan tidak
mudah mengalir.
Alat :Waktu
Corongaliralatberpengaruh
uji waktu alir terhadap
keseragaman bobot tablet
Caranya : Timbang seksama 100 g
granul tempatkan pada corong alat →
uji waktu alir dalam keadaan tertutup
→ buka penutupnya biarkan granul
mengalir → catat waktunya (gunakan
stopwatch) lakukan 3x
Persyaratan : 100 gram granul waktu
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN ALIR DENGAN
SIFAT ALIR (AULTON, 1988)
2. Sudut Diam
Jika suatu timbunan serbuk berdiri hanya
ǿ
dengan gaya gravitasi yang bekerja padanya,
r maka sudut antara permukaan timbunan
dengan bidang horizontal dapat mencapai nilai
Besarnya sudut istirahat dapat diukur dengan maksimum tertentu untuk serbuk tersebut.
rumus :
Perhitungan :
% T = Vo - Vn x 100%
Vo
T = Pengetapan
Vo = Volume awal
Vn = Volume pada jumlah
ketukan
1. EVALUASI KESERAGAMAN UKURAN
EVALUASI
TABLET
Caranya :
Diambil 10 tablet, lalu diukur diameter
dan tebalnya satu per satu menggunakan
jangka sorong, kemudian dihitung rata-
ratanya.
PIC FROM INDRA GUNAWAN
persyaratannya = diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang
dari 4/3 kali tebal tablet.
Caranya :
1. Timbang 20 tablet, dihitung bobot rata2 tiap tablet → jika
ditimbang satu-persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang
menyimpang dari bobot rata-rata harga yang ditetapkan
kolom A & tidak boleh 1 tablet pun yang bobotnya
menyimpang dari bobot rata-rata harga dalam kolom B
KESERAGAMAN
BOBOT
Jika perlu dapat diulang dengan 10 tablet dan tidak boleh ada satu tablet pun
yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan
dalam kolom A maupun kolom B.
KOLOM A = 5 %
KOLOM B = 10 %
1 6 11 16
2 7 12 17
3 8 13 18
4 9 14 19
5 10 15 20
CARANYA
KOLOM A = 5% X 500 MG = 25 MG
BATAS ATAS = 500 MG + 25 MG= 525 MG
BATAS BAWAH = 500 MG – 25 MG = 475
MG
RENTANG BERAT TABLET 475 – 525 MG
KOLOM B = 10 %
CARANYA
KOLOM B = 10% X 500 MG = 50 MG
BATAS ATAS = 500 MG + 50 MG= 550 MG
BATAS BAWAH = 500 MG – 50 MG = 450 MG
RENTANG BERAT TABLET 450 – 550 MG
Syarat : tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata harga
yang ditetapkan kolom A & tidak boleh 1 tablet pun yang bobotnya menyimpang
dari bobot rata-rata harga dalam kolom B
EVALUASI SIFAT FISIK TABLET
FI mensyaratkan bahwa tablet bersalut dan tablet yang mengandung zat aktif 50 mg atau
kurang dan bobot zat aktif lebih kecil dari 50% bobot sediaan harus memenuhi syarat uji
keseragaman kandungan.
Keseragaman kadar zat aktif, dilakukan dengan cara dari 20 tablet ditentukan kadar zat
aktif dalam masing-masing tablet, lalu dihitung Cvnya.
Memenuhi syarat keseragaman kadar zat aktif bila CV lebih kecil atau sama dengan 5%.
Persyaratan : Kecuali dinyatakan lain semua tablet harus hancur tidak lebih dari 15
menit untuk tablet tidak bersalut, 60 menit untuk salut gula dan 30 menit untuk
salut film & tidak lebih dari 60 menit untuk tablet salut enteric
4. WAKTU HANCUR
Merupakan waktu yg dibutuhkan untuk hancurnya tablet mulai dari kontak
dgn medium berair sampai tidak ada lagi bagian tablet yang tertinggal di
atas kasa.
Faktor yang berpengaruh :
Kelarutan bahan pengisi
Macam dan jumlah bahan pengikat
Porositas tablet
Jenis dan jumlah bahan penghancur
CARANYA :
MASUKKAN MASING-MASING 1 TABLET KE DALAM TABUNG DARI ALAT UJI
WAKTU HANCUR → MASUKKAN 1 CAKRAM PADA TIAP TABUNG & JALANKAN
ALAT → GUNAKAN AIR SEBAGAI MEDIA DENGAN SUHU 37 ± 2˚C .
SEMUA TABLET HARUS HANCUR SEMPURNA → BILA 1 ATAU 2 TABLET TIDAK
HANCUR SEMPURNA, ULANGI PENGUJIAN DENGAN 12 TABLET LAINNYA →
TIDAK KURANG DARI 16 DARI 18 TABLET YANG DIUJI HARUS SEMPURNA.
EVALUASI SIFAT FISIK
TABLET
1. Erosi pada tablet inti Tablet inti harus mempunyai kekuatan yang cukup untuk
menahan tekanan yang dialami selama proses penyalutan. Perhatian khusus
diberikan terutama pada sifat fisik tablet inti yaitu tentang kekerasan, kerenyahan
dan laminasi
2. Salut sumbing Jika penanganan salah dalam proses penyalutan, misalnya
penambahan yang berlebih bahan pengisi dan pigmen (pewarna) yang tidak larut
dapat menyebabkan tablet yang disalut menjadi sumbing, karena meningkatkan
kerapuhan dalam proses salut gula.
3. Keretakan salut Keretakan salut dapat terjadi karena tablet inti memuai selama atau
sesudah proses penyalutan, pemuaian ini disebabkan oleh absorpsi lembab oleh
tablet inti, atau terjadi karena akibat relaksasi tekanan tablet inti setelah mengalami
pengempaan .
4. Salut yang tidak kering Hal ini sering terjadi akibat konsentrasi gula invert yang
berlebih, lebih besar dari 5%. Atau dengan membiarkan sirop gula sukrosa pada
suhu yang ditinggikan dalam kondisi asam pada waktu tertentu, mungkin juga
dengan mencairkan kembali gula yang sudah mulai mengkristal.
5. Tablet salut kembar Tablet salut yang kembar dapat terjadi karena larutan salutnya
terlalu lengket, terutama jika sudah mulai mengering, maka tablet yang
berdekatan akan menempel satu sama lain.
TERIMA KASIH