Anda di halaman 1dari 48

PRODUKSI SEDIAAN SOLID

MATERI PEMBEKALAN UKTTK 2022

OLEH apt. Sri Rahayu,M.Farm

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


PENGERTIAN

Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau


tanpa bahan pengisi (Farmakope Indonesia Edisi V)
Keuntungan terhadap pemberian obat dalam bentuk sediaan tablet, antara lain:
a. Praktis dan efisien. Artinya waktu peresepan dan pelayanan di apotek dapat
lebih cepat, lebih mudah dibawa, dan disimpan.
b. Mudah digunakan dan tidak memerlukan keahlian khusus.
c. Dosis mudah diatur karena merupakan sistem satuan dosis (unit dose system)
d. Efek yang ingin dihasilkan dapat diatur, yaitu dapat lepas lambat, extended
release, enteric tablet, orros, dan sebagainya.
e. Bentuk sediaan tablet lebih cocok dan ekonomis untuk produksi skala besar.
f. Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak yaitu dengan penambahan salut
selaput/salut gula.
g. Bentuk sediaan tablet memiliki sifat stabilitas gabungan kimia, mekanik, dan
mikrobiologi yang cenderung lebih baik dibanding bentuk sediaan lain.

Kekurangan-kekurangan tablet adalah sebagai berikut.


a. Beberapa orang sulit menelan tablet.
b. Waktu hancur lebih lama dibanding bentuk sediaan lain, seperti yang berbentuk
larutan, injeksi, dan sebagainya.
c. Tidak dapat digunakan terhadap pasien yang dalam kondisi tidak sadar atau
pingsan.
JENIS – JENIS TABLET

Tablet Kompresi
Adalah tablet yang dibuat dengan sekali
tekanan menjadi berbagai bentuk tablet
dan ukuran, biasanya kedalam bahan
obatnya diberi tambahan sejumlah
bahan pembantu. Contohnya : Bodrexin.

Tablet Kompresi Ganda


Adalah tablet kompresi berlapis, dalam
pembuatannya memerlukan lebih
dari satu kali tekanan.
Contohnya : Decolgen .

Tablet Sublingual
Dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan den-
gan meletakkan tablet di bawah lidah.
Contoh: Tablet Isosorbit dinitrat, Nitroglicerin.
Tablet Salut Enteric
Tablet yang disalut dengan lapisan
yang tidak hancur dilambung tapi
hancur di usus. contoh : dulcolax
Tablet Salut Gula
Ini merupakan tablet tablet kempa yang terdiri
dari penyalut gula. Tujuan penyalutan ini
adalah untuk melindungi obat dari udara dan
kelembapan serta memberi rasa atau untuk
menghindarkan gangguan dalam pemakaian-
nya akibat rasa atau bau bahan
obat.

Tablet Salut Selaput


Tablet ini disalut dengan selaput
yang tipis yang akan larut atau
hancur di daerah lambung usus.
Tablet Kunyah
Tablet Efervescen
Tablet yang cara penggunaannya
dikunyah, biasa digunakan untuk
Yaitu tablet berbuih dilakukan dengan cara kompresi granulasi yang
tablet anak atau pada beberapa mengandung bahan bahan yang mampu melepaskan gas ketika
multivitamin. bercampur dengan air. Harus dikemas dalam wadah tertutup rapat
Contohnya: Fitkom, Antasida atau kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis
“tidak untuk langsung ditelan”
Contohnya: CDR.
Komponen penyusun tablet

Zat aktif
zat yang memang terbukti memberikan
efek farmakologis pada tubuh manusia
atau hewan dalam dosis tertentu.

Zat tambahan/eksipient
1. Diluent
2. Binder and adhesive
3. Disintegrents
4. Lubricants and glidants
5. Colouring agents
6. Flavoring agents
7. Sweetening agents
BAHAN PENGISI/DILUENT

Dimaksudkan untuk memperbesar volume tablet ditambahkan jika


jumlah zat aktif sedikit atau sulit dikempa
BAHAN PENGIKAT/BINDER
Dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak. Zat pengikat dapat ditambahkan dalam bentuk
kering, tetapi lebih efektif jika ditambahkan dalam bentuk larutan. Biasanya yang digunakan
Mucilago Gummi Arabici 10-20 %, gom akasia, gelatin, karboksimetil selulosa,
selulosa mikrokristal
BAHAN PENGHANCUR/DESINTEGRANT

Membantu hancurnya tablet setelah ditelan. Dapat berfungsi menarik air ke dalam
tablet, mengembang dan menyebabkan tablet pecah. contoh : Amylum digunakan
dengan konsentrasi 5-20 % dari berat tablet, as.alginat , selulosa mikrokristal.
Ada 3 yaitu :
1. Lubricant

BAHAN PELICIN 2. anti adherent


3. glidant
ALAT PENCETAK TABLET
ALUR PENCETAKAN TABLET
Pencetakan
granul

Pengisian die dgn granul

Pengeluaran tablet
BAHAN PEWARNA /COLOURING AGENT

TUJUAN PEWARNAAN

(1) Masking of off color drugs


(2) Product Identification
(3) Production of more elegant product
All coloring agents must be approved and certified by FDA. Two forms of
colors are used in tablet preparation – FD &C and D & C dyes. These dyes are
applied as solution in the granulating agent or Lake form of these dyes.
Lakes are dyes absorbed on hydrous oxide and employed as dry powder col-
oring.
Example:
FD & C yellow 6‐sunset yellow
FD & C yellow 5‐ Tartrazine
FD & C green 3‐ Fast Green
FD & C blue 1‐ Brilliant Blue
FD & C blue 2 ‐ Indigo carmine D & C red 3‐ Erythrosine.
D & C red 22 – Eosin Y
BAHAN PENGUAT RASA DAN PEMANIS
6. Flavoring agents: For chewable tablet‐ flavor oil are used
7. Sweetening agents: For chewable tablets: Sugar, mannitol.

Saccharine (artificial): 500 time’s sweeter than sucrose


Disadvantage: Bitter aftertaste and carcinogenic

Aspartame (artificial)
Disadvantage: Lack of stability in presence of moisture.
MENGHITUNG BERAT BAHAN YANG
DIPERLUKAN

TTK membuat sediaan tablet Ibuprofen dengan


komposisi Ibuprofen 30 mg, Gelatin 10%, Laktosa
q.s ,Amylum manihot 20%, Magnesium stearat 1% dan
Talk 1%.
Tablet dibuat dengan berat 500 miligram.
Berapa berat Mg stearate yang diperlukan jika akan
dibuat tablet sebanyak 10.000 tablet/batch?
METODE PEMBUATAN TABLET

Granulasi Basah

Granulasi Kering

Kempa Langsung
METODE GRANULASI BASAH

Zat berkhasiat, zat pengisi ,dan zat penghancur


dicampur baik – baik , lalu dibasahi dengan
larutan bahan pengikat
Setelah itu diayak menjadi granul , dan diker-
ingkan dalam almari pengering pada suhu 40
– 50˚.
Setelah kering diayak lagi untuk memperoleh
granul dengan ukuran yang diperlukan dan di-
tambahkan bahan pelicin dan dicetak menjadi
tablet dengan mesin tablet
METODE GRANULASI BASAH

keuntungan kerugian

Memperoleh aliran yang baik Banyak tahapan dalam proses


produksi yang harus divalidasi
Meningkatkan kompresibilitas
Biaya cukup tinggi
Mengontrol pelepasan
Zat aktif yang sensitif terhadap
Mencegah pemisahan komponen lembab dan panas tidak dapat
campuran selama proses dikerjakan dengan metode ini
Distribusi keseragaman kandungan
METODE GRANULASI KERING

Granul dibentuk dengan


mencampur serbuk obat dan bahan
tambahan kemudian dilakukan
cetak awal (slugging). Setelah itu
tablet yang terjadi dipecah menjadi
granul , lalu diayak , akhirnya
dikempa cetak menjadi tablet yang
dikehendaki dengan mesin tablet.

Metode ini khususnya utk bahan-bahan yang tidak dapat diolah dengan
metode granulasi basah, karena kepekaannya terhadap uap air atau karena
untuk mengeringkannya diperlukan temperatur yang dinaikkan
GRANULASI KERING

keuntungan kerugian

Peralatan lebih sedikit Memerlukan mesin tablet khusus


pembuat slug
Baik untuk zat aktif yang sensitif
terhadap panas dan lembab Tidak dapat medistribusikan zat
warna seragam
METODE KEMPA
LANGSUNG

Yaitu pembuatan tablet dengan pengempaan langsung atau


pembuatan tablet dengan tekanan langsung dari bahan yang
berbentuk serbuk tanpa merubah karakter fisiknya
KEUNTUNGAN KEMPA LANGSUNG
a) Lebih ekonomis
b) Meniadakan kebutuhan bahan untuk granulasi yg relatif banyak dan mahal
c) Sesuai untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan kelembaban tinggi
d) Menghindari kemungkinan perubahan zat aktif akibat pengkristalan kembali
yang tidak dikehendaki selama proses pengeringan.
e) Menghindari zat aktif dari tumbukan mekanik berlebihan

1. Metode ini tidak cocok untuk obat yang tidak kompaktibel dan fluiditasnya jelek
2. Untuk obat yang berwarna dan untuk obat yang dalam tablet kadarnya kecil
sering timbul masalah homogenitas
3. Harga zat tambahan untuk kempa langsung relatif lebih mahal
EVALUASI
GRANUL
WAKTU ALIR 1. Waktu Alir
Adalah waktu yang digunakan untuk
mengalirnya sejumlah serbuk atau
granul pada alat yang dipakai.
Ketidakseragaman dan semakin
kecilnya ukuran granul akan
memperbesar daya kohesinya sehingga
granul akan menggumpal dan tidak
mudah mengalir.
Alat :Waktu
Corongaliralatberpengaruh
uji waktu alir terhadap
keseragaman bobot tablet
Caranya : Timbang seksama 100 g
granul tempatkan pada corong alat →
uji waktu alir dalam keadaan tertutup
→ buka penutupnya biarkan granul
mengalir → catat waktunya (gunakan
stopwatch) lakukan 3x
Persyaratan : 100 gram granul waktu
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN ALIR DENGAN
SIFAT ALIR (AULTON, 1988)

Kecepatan alir ( g / s Sifat Alir


)
>10 Sangat baik
4 – 10 Baik
1,6 – 4 Sukar
<1,6 Sangat Sukar

Jika 25 gram yang dialirkan ke dalam corong memiliki


waktu alir 6 detik, berapa kecepatan alirnya ?
SUDUT  Jika α =  25- 30°    sangat mudah
DIAM/SUDUT mengalir
ISTIRAHAT                > 30- 40°     mudah mengalir
                  > 40- 45°      mengalir
h                 >  45°         kurang mengalir

2. Sudut Diam
Jika suatu timbunan serbuk berdiri hanya
ǿ
dengan gaya gravitasi yang bekerja padanya,
r maka sudut antara permukaan timbunan
dengan bidang horizontal dapat mencapai nilai
Besarnya sudut istirahat dapat diukur dengan maksimum tertentu untuk serbuk tersebut.
rumus :

Sudut tersebut di definisikan sebagai sudut


diam dan merupakan ukuran yang paling
umum untuk mengekspresikan sifat alir dari
serbuk dan granul.
Sudut diam yang semakin rendah
menunjukkan sifat air yang semakin baik.
3. UJI PENGETAPAN GRANUL
Merupakan penurunan volume sejumlah granul
atau serbuk akibat hentakan (tapped) dan
getaran (vibration). Semakin kecil indeks
pengetapan (dalam %), semakin baik sifat
alirnya
Granul yang indeks tapnya kurang dari 20 %
mempunyai sifat alir yang baik.

 Perhitungan :
% T = Vo - Vn x 100%
Vo
T = Pengetapan
Vo = Volume awal
Vn = Volume pada jumlah
ketukan
1. EVALUASI KESERAGAMAN UKURAN
EVALUASI
TABLET

Caranya :
Diambil 10 tablet, lalu diukur diameter
dan tebalnya satu per satu menggunakan
jangka sorong, kemudian dihitung rata-
ratanya.
PIC FROM INDRA GUNAWAN

Kecuali dinyatakan lain garis tengah


tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak
kurang dari 4/3 kali tebal tablet.
KESERAGAMAN UKURAN
10 tablet , ukur masing diameter 1,2 cm

Ketebalan tablet 0,5 cm

persyaratannya = diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang
dari 4/3 kali tebal tablet.

0,5 cm = 3 kalinya = 3 x 0,5 cm = 1,5 cm

4/3 x 0,5 cm = 0,66 cm


2. KESERAGAMAN BOBOT

Untuk menyimpulkan ketepatan takaran


kandungan bahan aktif setiap tabletnya harus
ditentukan.

Hal itu umumnya dilakukan dengan cara


analitik – kimiawi . Yang erat kaitannya dgn
hal tersebut adalah massa tablet, karena
penyimpangannya sangat dipengaruhi
takaran/dosis bahan obat.

Caranya :
1. Timbang 20 tablet, dihitung bobot rata2 tiap tablet → jika
ditimbang satu-persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang
menyimpang dari bobot rata-rata harga yang ditetapkan
kolom A & tidak boleh 1 tablet pun yang bobotnya
menyimpang dari bobot rata-rata harga dalam kolom B
KESERAGAMAN
BOBOT
Jika perlu dapat diulang dengan 10 tablet dan tidak boleh ada satu tablet pun
yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan
dalam kolom A maupun kolom B.

BOBOT RATA- PENYIMPANGAN BOBOT RATA-


RATA RATA DALAM %
A B
25 mg atau kurang 15 % 30 %
26 mg - 150 mg 10 % 20 %
151 mg - 300 mg 7,5 % 15 %
Lebih dari 300 mg 5% 10 %
20 TABLET DITIMBANG BERATNYA 10000 MG

BERAT RATA RATA = 10000 MG/20 = 500 MG

KOLOM A = 5 %

KOLOM B = 10 %

Timbang tablet satu persatu

Bobot tablet 1 sampai bobot tablet yg ke 20

No Berat tablet No Berat tablet No Berat tablet No Berat tablet


(gram) (gram) (gram) (gram)

1 6 11 16
2 7 12 17
3 8 13 18
4 9 14 19
5 10 15 20
CARANYA
KOLOM A = 5% X 500 MG = 25 MG
BATAS ATAS = 500 MG + 25 MG= 525 MG
BATAS BAWAH = 500 MG – 25 MG = 475
MG
RENTANG BERAT TABLET 475 – 525 MG
KOLOM B = 10 %
CARANYA
KOLOM B = 10% X 500 MG = 50 MG
BATAS ATAS = 500 MG + 50 MG= 550 MG
BATAS BAWAH = 500 MG – 50 MG = 450 MG
RENTANG BERAT TABLET 450 – 550 MG

Syarat : tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata harga
yang ditetapkan kolom A & tidak boleh 1 tablet pun yang bobotnya menyimpang
dari bobot rata-rata harga dalam kolom B
EVALUASI SIFAT FISIK TABLET

3. KESERAGAMAN KANDUNGAN ZAT AKTIF DALAM TABLET

FI mensyaratkan bahwa tablet bersalut dan tablet yang mengandung zat aktif 50 mg atau
kurang dan bobot zat aktif lebih kecil dari 50% bobot sediaan harus memenuhi syarat uji
keseragaman kandungan.

Keseragaman kadar zat aktif, dilakukan dengan cara dari 20 tablet ditentukan kadar zat
aktif dalam masing-masing tablet, lalu dihitung Cvnya.

Memenuhi syarat keseragaman kadar zat aktif bila CV lebih kecil atau sama dengan 5%.
Persyaratan : Kecuali dinyatakan lain semua tablet harus hancur tidak lebih dari 15
menit untuk tablet tidak bersalut, 60 menit untuk salut gula dan 30 menit untuk
salut film & tidak lebih dari 60 menit untuk tablet salut enteric

4. WAKTU HANCUR
Merupakan waktu yg dibutuhkan untuk hancurnya tablet mulai dari kontak
dgn medium berair sampai tidak ada lagi bagian tablet yang tertinggal di
atas kasa.
Faktor yang berpengaruh :
Kelarutan bahan pengisi
Macam dan jumlah bahan pengikat
Porositas tablet
Jenis dan jumlah bahan penghancur

CARANYA :
 MASUKKAN MASING-MASING 1 TABLET KE DALAM TABUNG DARI ALAT UJI
WAKTU HANCUR → MASUKKAN 1 CAKRAM PADA TIAP TABUNG & JALANKAN
ALAT → GUNAKAN AIR SEBAGAI MEDIA DENGAN SUHU 37 ± 2˚C .
 SEMUA TABLET HARUS HANCUR SEMPURNA → BILA 1 ATAU 2 TABLET TIDAK
HANCUR SEMPURNA, ULANGI PENGUJIAN DENGAN 12 TABLET LAINNYA →
TIDAK KURANG DARI 16 DARI 18 TABLET YANG DIUJI HARUS SEMPURNA.
EVALUASI SIFAT FISIK
TABLET

5. UJI KEKERASAN TABLET


Pada umumnya tablet harus cukup keras untuk tahan pecah waktu dikemas, dikirim dgn kapal
dan waktu ditangani secara normal , tapi juga tablet ini akan cukup melunak untuk melarut dan
hancur sempurna begitu digunakan atau dapat dipatahkan di antara jari – jari bila memang tablet
ini perlu dibagi untuk pemakainya . Dalam industri , kekuatan tekanan minimum yg sesuai untuk
tablet adalah sebesar 4 - 8 kg
EVALUASI SIFAT FISIK TABLET

6. UJI KERAPUHAN TABLET


Merupakan salah satu uji / pengukuran kekuatan
tablet . Kerapuhan berhubungan dgn ketahanan
tablet terhadap guncangan tanpa adanya serpihan
selama proses produksi, pengepakan , pengiriman
, dan saat digunakan oleh konsumen..
Rumus :
Alatnya : friabilitor f = [( Wo - Wt ) / Wo] x 100%
Keterangan :
Wo = berat awal
Kehilangan berat , kecil dari 0,5 % sampai 1 % Wt = berat akhir

masih dapat dibenarkan.


7. UJI DISOLUSI

Uji disolusi evaluasi apakah suatu


tablet melepas kandungan obatnya
(laju larut obat dari tablet)

Alat 1. sebuah tablet diletakkan


dalam keranjang saringan kawat
kecil yang diikatkan pada bagian Dalam interval waktu yang ditetapkan atau
bawah suatu batang logam yang pada tiap waktu yang dinyatakan, ambil
dihubungkan pada sebuah motor
yang kecepatannya dapat diatur. cuplikan pada daerah pertengahan antara
Keranjang itu dicelupkan ke dalam permukaan Media disolusi dan bagian atas
medium disolusi yang terdapat di
dalam labu 1000 ml. suhu labu dari keranjang berputar, tidak kurang 1 cm
dipertahankan 37°C ±0,5°C. dari dinding wadah.
8. PENETAPAN KADAR OBAT
DALAM TABLET
Farmakope Indonesia mencantumkan cara penentuan kadar obat dalam
tablet. Persyaratan untuk kadar obat merupakan rentang nilai tertentu
tergantung dari obatnya.
Penetapan kadar obat bisa menggunakan metode Titrimetri (Titrasi) atau
menggunakan alat modern seperti Spektrofotometri, Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi (KCKT), Kromatografi Gas (KG), dan Potensiometri.
Tablet salut adalah suatu tablet yang disalut dengan satu atau
lebih lapisan dari campuran beberapa bahan, misalnya damar
alam atau sintetik, gom, gelatin, gula, poliol, malam, pewarna
yang diizinkan, kadang –kadang ditambahkan bahan perasa
(flavoring)
TUJUAN PENYALUTAN
Metode S a l u t (Coating) 1. Menutupi bau dan rasa yang tidak enak
2. Melindungi bahan obat terhadap
pengaruh luar sehingga stabilitas
1) Salut Film (Film Coating)
meningkat
2) Salut Enterik (Enteric Film 3. Melindungi terhadap benturan mekanik
Coating) 4. Meningkatkan segi estetika
5. Mempermudah identifikasi sediaan
3) Salut Gula (Sugar Coating) 6. Memudahkan pengemasan
7. Mencegah inkompatibilitas obat
4) Fluid-bed or air suspension 8. Melindungi pasien dari terjadinya iritasi
coating lambung
9. Memperoleh pelepasan obat
terprogram (sustained release)
5) Compression coating
Film Salut

Menggunakan metode Spray, lapisan tipis


seragam formula polimer mengelilingi
tablet
Bahan Penyusun :
◦Polymers
◦Solvents
◦Plasticizers
◦colorants
Salut Enterik

1. Untuk melindungi obat-obat yang tidak tahan asam


terhadap cairan lambung, misalnya enzim-enzim dan
beberapa antibiotik tertentu
2. Untuk mencegah nyeri pada lambung atau mual
karena iritasi suatu bahan obat, mis. Asam asetil
Salisilat
3. Untuk melepaskan obat agar didapat efek lokal
di dalam usus dan menghindari penyerapan
sistematis dalam lambung
4. Untuk melepaskan obat-obat yang diserap secara
optimal didalam usus halus sebagai penyerapan
utamanya
5. Untuk memberikan suatu komponen yang pelepasannya
ditunda sebagai aksi ulang dari tablet
Bahan penyalut yang digunakan
TABLET SALUT GULA
Adalah tablet yang disalut dengan lapisan yang terdiri dari campuran gula
dan bahan lain yang cocok dengan atau tanpa pemberian zat warna,
disebut juga dragee
Bahan penyalut berupa larutan gula , atau suspensi campuran gula dan
bahan pengisi
Pelapisan dilakukan selapis demi selapis sehingga perlu waktu yang
lama
Solven yang digunakan berupa air atau solven organik
 Penguapan solven bisa dipercepat dengan penyemprotan udara panas
dengan temperatur yang bervariasi
Tahapan pembuatannya
 Sealing/seal coat
 Sub coating
 Smoothing
 Coloring
 Polishing
TAHAPAN PENYALUTAN

1. SEALING / SEAL COAT : MENCEGAH PENYUSUPAN AIR KE DALAM INTI TABLET


• BAHAN YANG DIGUNAKAN ADALAH :
- CELULOSA ACETAT PHTALAT (CAP)
- SHELLAC BEBAS ARSEN, EUDRAGIT L , EUDRAGIT S
- HIDROXYPROPILMETIL SELULOSA (HPMC)
- HIDROXYPROPIL SELULOSA (HPC)
2. SUBCOATING : PELAPISAN DASAR, UNTUK MEMBULATKAN TEPI TABLET DAN
MENINGKATKAN UKURAN TABLET
3. SMOOTHING ; UNTUK MENUTUPI DAN MENGISI CACAT PADA PERMUKAAN TABLET MEMU-
DAHKAN PERATAAN WARNA DISAAT COLORING
4. COLOURING : PEWARNAAN
5. POLISHING : PENGKILAPAN : BAHAN YANG DIGUNAKAN ADALAH :
- CERA CARNAUBA, CERA ALBA , CERA FLAVA ATAU PARAFIN PADAT
- CHLOROFORM, ACETON
MACAM – MACAM
KERUSAKAN TABLET
Masalah dalam tablet salut gula

1. Erosi pada tablet inti Tablet inti harus mempunyai kekuatan yang cukup untuk
menahan tekanan yang dialami selama proses penyalutan. Perhatian khusus
diberikan terutama pada sifat fisik tablet inti yaitu tentang kekerasan, kerenyahan
dan laminasi
2. Salut sumbing Jika penanganan salah dalam proses penyalutan, misalnya
penambahan yang berlebih bahan pengisi dan pigmen (pewarna) yang tidak larut
dapat menyebabkan tablet yang disalut menjadi sumbing, karena meningkatkan
kerapuhan dalam proses salut gula.
3. Keretakan salut Keretakan salut dapat terjadi karena tablet inti memuai selama atau
sesudah proses penyalutan, pemuaian ini disebabkan oleh absorpsi lembab oleh
tablet inti, atau terjadi karena akibat relaksasi tekanan tablet inti setelah mengalami
pengempaan .
4. Salut yang tidak kering Hal ini sering terjadi akibat konsentrasi gula invert yang
berlebih, lebih besar dari 5%. Atau dengan membiarkan sirop gula sukrosa pada
suhu yang ditinggikan dalam kondisi asam pada waktu tertentu, mungkin juga
dengan mencairkan kembali gula yang sudah mulai mengkristal.
5. Tablet salut kembar Tablet salut yang kembar dapat terjadi karena larutan salutnya
terlalu lengket, terutama jika sudah mulai mengering, maka tablet yang
berdekatan akan menempel satu sama lain.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai