Disintegrating
Tablet
KELOMPOK 5
BAYU AJI WIBOWO
ELVINA YUNIARTI PRASETYA
(1620003321)
(1620003561)
INDAH TRIANINGRUM (1620003601)
KAMILIA NURAINI (1620003551)
MOCHAMAD RIFNU ARFIANU NAUFAL (1620003651)
NUR HILDA NABILLA (1620003351)
NUR ISRAYANTI (1620003361)
RANIA SYAWIE (1620003671)
SYAHNAZ TSURAYYA (1620003431)
PENGERTIAN SIFAT DAN KRITERIA FDT
FDT
PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Bentuk sediaan padat lebih disukai karena kemudahan dalam pemakaian,
ketepatan dosis, menghindahkan rasa sakit saat pemakaian. Bentuk sediaan padat
yang paling terkenal adalah tablet dan kapsul.
Bentuk penghantaran baru sediaan oral yaitu Fast Disintegrating Tablets (FDT)
yang juga dikenal dengan sebutan Orally Disintegrating Tablets (ODT). FDT didesain
untuk dapat hancur dengan cepat tanpa dikunyah dan tanpa memerlukan air minum
serta memiliki rasa yang enak di lidah.
Waktu hancur sediaan FDT adalah 30 detik atau kurang (CDER, 2008), sedangkan
menurut British Pharmacopoeia adalah 3 menit atau kurang.
PENGERTIAN
• Fast disintegrating tablet (FDT) -> merupakan sediaan tablet yang mudah
hancur di rongga mulut sehingga residunya yang terdispersikan dalam air liur
mudah di tela. Waktu hancur dalam rongga mulut kurang lebih satu menit.
Penggunaan FDT diberikan tanpa menggunakan air, walaupun penggunaan tablet
akan memudahkan pemberian secara oral.
aktif Material Plastic sebagai bahan yang dapat meningkatkan elastisitas dan
fleksibilitas dari penyalut.
Contoh : Propilen Glikol, Gliserin, Polietilen Glikol (plasticiser yang larut
dalam air) maupun treacetin.
zat
Disintegrant agent : eksipien yang berfungsi sebagai bahan penghancur
Penambah rasa : digunakan untuk memberi rasa atau meningkatkan rasa pada tablet yang
dikehendaki larut atau hancur di mulut
b. Moulding
Moulding dilakukan dengan dua cara, yaitu Moulding dengan pemberian tekanan dan moulding dengan pemberian pemanasan. Moulding
dengan pemberian tekanan dilakukan dengan cara campuran bahan yang telah dicampur, dibasahkan dengan pelarut (biasanya air atau etanol)
didalam plat sehingga membentuk massa lembab. Moulding dengan pemanasan, obat dilarutkan dengan matrik yang muda meleleh. Produk
yang dihasilkan dengan metode ini berupa dispersi padat yang memiliki keuntungan mudah larut dal am waktu 5-15 detik dan dapat dibuat
dengan dosis tinggi. Kekurangan metode ini yaitu memiliki kestabilan obat yang rendah, memiliki kekerasan tablet yang rendah, dan
membutuhkan banyak biaya
FORMULASI
c. Spray drying
Pada teknik ini, gelatin dapat digunakan sebagai bahan pendukung dan sebagai matriks, manitol sebagai bahan pengisi dan sodium
starch glycolate atau croscarmellose atau crosspovidone digunakan sebagai superdisintegran. Tablet yang dibuat dari serbuk semprot
kering telah dilaporkan dapat terintegrasi dalam waktu kurang dari 20 detik pada medium berair. Serbuk semprot kering ini yang
dikompresi menjadi tablet menunjukkan disintegrasi secara cepat dan meningkatkan disolusi (Margret, 2009).
d. Sublimasi
Sublimasi merupakan suatu teknik dalam formulasi FDT dengan bahan padat yang mudah menyublim, seperti urea, ammonium
karbonat, ammonium bikarbonat, kamfer atau menthol. Campuran yang mengandung bahan yang mudah menyublim kemudian dikempa.
Material yang mudah menyublim dihilangkan dengan proses sublimasi, sehingga akan diperoleh tablet dengan porositas tinggi. Porositas
yang tinggi inilah yang akan memperantarai waktu disintegrasi yang cepat (Taher dan Sengupta, 2013).
e. Mass extrusion
Teknologi ini termasuk pencampuran aktif dengan menggunakan campuran pelarut yang bercampur dengan air dari poli etilen glikol
dan metanol dari ekspulsi subsekuen dari massa ke dalam ekstruder atau syringe untuk mendapatkan bentuk silinder dari produk menjadi
segmen-segmen dengan menggunakan pemotong yang dipanaskan. Silinder kering dapat juga digunakan untuk melapisi granul dan rasa
pahit obat. Oleh karena itu, dapat menutupi rasa.
FORMULASI
Namun, metode yang sering digunakan dalam pembuatan FDT adalah metode kempa langsung
dengan penambahan superdisintegrant atau bahan penghancur. Bahan- bahan yang digunakan harus
memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik (Masih et al., 2017).
•Bahan Penghancur : Untuk membantu pecahnya tablet dengan lingkungan berair. Fungsinya berlawanan dengan bahan
pengikat dan tekanan kompresi. Makin kuat daya ikat dari bahan pengikat maka kekuatan bahan penghancur yang
digunakan harus lebih besar agar tablet dapat hancur dan melepaskan obatnya. Kemudian bahan penghancur yang
digunakan yaitu amilum,avicel,CMC Na, metilselulosa, alginate,dll.
FORMULASI
•Pembuatan fdt menggunakan bahan penghancur yaitu superditsintegrant. yaitu bahan penghancur
yang telah dikembangkan untuk mempercepat hancurnya tablet dan kapsul menjadi fragmen-fragmen yang lebih kecil.
Superdisintegrant meningkatkan penetrasi air dan dispersi matriks tablet.
Waktu hancur tablet perlu perhatian khusus karena berhubungan dengan pelepasan zat aktif. Superdisintegrant memiliki fungsi utama
untuk menekan efisiensi bahan pengikat dan kekuatan fisik selama proses pengempaan menjadi tablet. Sekelompok disintegran pada
umumnya digunakan sebagai tingkat rendah dalam bentuk dosis padat. Contohnya seperti Croscarmelose, crospidone dan rodium
starch glycolale. Selain superdisintegrant , bahan tambahan yang diperlukan adalah bahan pengisi. Bahan pengisi yang dapat
digunakan pada metode kempa langsung disebut filler binder
•Filler binder : Filler binder merupakan suatu bahan pengisi tablet yang sekaligus berperan sebagai pengikat dan dapat meningkatkan
daya alir dan kompaktibilitas massa tablet. merupakan eksipien tablet yang berfungsi sebagai bahan pengisi
sekaligus bahan pengikat. Karakteristik ini dapat diperoleh dengan memodifikasi
suatu bahan pengisi agar memiliki kompresibilitas yang baik sehingga dengan pengempaan akan mampu berfungsi sebagai pengikat.
Salah satu contoh filler binder adalah pearlitol® 400 DC. Bahan ini memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik, serta berasa
manis sehingga dapat membantu menyamarkan rasa obat yang kurang menyenangkan (Druffner dkk., 2006).
SIFAT
• Mempunyai kompresibilitas yang baik
KEMPA • Mempunyai kekerasan yang baik setelah di
kempa
LANGSUNG • Mempunyai fluiditas yang baik
• Secara fisiologis inert
• Kompatibel dengan banyak obat dan
eksipien
• Stabil pada berbagai kondisi (Udara,
kelembaban, panas dan lainnya)
• Tidak menunjukkan perubahan fisik kimia
selama penyimpanan
• Memiliki potensial pengenceran lebih tinggi
• Mudah diperoleh dengan harga murah
Metode Kempa
Langsung FDT
a. Sifat Alir
Sifat alir serbuk dapat diketahui dengan 2 cara, yaitu dengan pengukuran secara langsung (kecepatan alir) dan pengukuran secara tidak
langsung (sudut diam dan pengetapan).
2) Keseragaman Ukuran
Uji keseragaman ukuran bertujuan untuk memberikan pengawasan terhadap ketebalan tablet.
3) Keseragaman Bobot
Uji keseragaman bobot dilakukan untuk mengetahui keragaman sediaaan dan memastikan bahwa setiap tablet mengandung
sejumlah obat atau bahan aktif dengan takaran yang tepat dan merata. Syarat uji keseragaman bobot yaitu tidak boleh lebih
dari 2 tablet yang menyimpang kolom A dan tidak satupun bobot tablet yang menyimpang dari kolom B (FI III, 1979)
4) Kekerasan Tablet
Faktor yang mempengaruhi kekerasan diantaranya yaitu tekanan yang diberikan saat pencetakan tablet. konsentrasi dari
filler-binder juga mempengaruhi kekerasan, semakin tinggi konsentrasi filler-binder akan semakin meningkatkan kekerasan.
Syarat kekerasan untuk FDT yaitu 1 – 3 kP (Abu Izza dkk., 2009).
PENGUJIAN DAN EVALUASI TABLET FDT
DENGAN METODE KEMPA LANGSUNG
5) Keregasan Tablet
Uji keregasan bertujuan untuk mengetahui ketahanan tablet terhadap guncangan yang terjadi selama proses pembuatan, pengemasan dan
pendistribusian. Batas keregasan tablet yang masih diterima adalah kurang dari 1,0% (HyunhBa, 2008).
7) Waktu Pembasahan
Waktu pembasahan sangat berkaitan dengan struktur dalam suatu tablet dan hidrofilisitas dari eksipien. Tidak ada persyaratan khusus untuk waktu
pembasahan FDT, namun dari waktu pembasahan dapat dilihat seberapa cepat FDT menyerap air, di mana kecepatan penyerapan air ini berbanding
lurus dengan kemampuan disintegrasi dari tablet.
8) Respon Rasa
Uji respon rasa dilakukan dengan teknik sampling acak ( random sampling) dengan populasi heterogen sejumlah 20 responden dengan mengisi angket
yang disediakan. Setiap responden mendapatkan kesempatan yang sama untuk merasakan sampel. Respon rasa dikelompokkan dari tingkat sangat
manis, manis, tidak manis/hambar, pahit , sangat pahit. Data disajikan dalam bentuk histogram menurut persentase responden dengan respon yang
diberikan.
Terima kasih
atas perhatiannya