Tablet
Oleh :
St. Rahmatullah, S.farm, M.Si, Apt
1
Tablet
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat
dengan atau tanpa bahan pengisi.
Berdasarkan metode pembuatannya, dapat digolongkan
sebagai tablet cetak dan tablet kempa
Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi
pada serbuk atau granul menggunakan cetakan baja
Granulasi basah
Pengayakan basah
Pencetakan tablet
Metode Granulasi
Basah
Merupakan metode tertua yang paling luas dan paling
banyak digunakan dalam proses pembuatan tablet
Hal tersebut disebabkan oleh karena hampir semua
bahan obat/kebanyakan dapat dicetak dengan metode
ini dan memenuhi semua persyaratan tablet dengan
baik
KEUNTUNGAN METODE GRANULASI BASAH
Tujuan pengayakan :
1. Agar granul lebih terkonsolidasi,
2. Meningkatkan banyaknya tempat kontak partikel
3. Mengingkatkan luas permukaan untuk mempermudah
proses pengeringan
Pengeringan
Proses pengeringan diperlukan untuk menghilangkan
pelarut dan mengurangi kelembaban sampai pada
tingkat yg optimum
Pada proses pengeringan yg memegang peranan yang
penting adalah ikatan antar partikel akibat
penggabungan atau rekristalisasi gaya van der Waals.
Pengayakan Kering
Tujuan pengayakan (kering) :
Agar diperoleh distribusi partikel yang baik.
Granul dgn diameter partikel yg besar menyebabkan
tablet yg dihasilkan memiliki keragaman bobot yg jelek,
sedangkan granul yg terlalu halus menyebabkan waktu
alir yg jelek.
Contoh Formulasi Granulasi
Bahan Baku : Basah
Pencampuran awal
- Corn Starch
- Paracetamol
- Lactose 200 mesh
Binder :
- Eurocert Tartrazine Granulasi basah
- Corn Strach
- Aquadest
Pengayakan basah
Pengeringan granul
Lubricant/disintegrant:
Pengayakan kering
- Microcel PH 101
- Talcum Pencampuran akhir
- Mg Stearate
Pencetakan tablet
Metode Granulasi
Kering
Merupakan metode yang biasa digunakan untuk bahan
obat yang tidak tahan pemanasan dan kelembaban
Granulasi Kering dilakukan dengan cara menekan massa
serbuk yang tidak berbentuk baik, kemudian digiling dan
diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel
yang diinginkan
Granulasi kering dapat juga dilakukan dengan meletakkan
massa serbuk diantara mesin roll yang dijalankan secara
hidrolik untuk menghasilkan massa padat yang tipis,
selanjutnya diayak atau digiling hingga diperoleh granul
dengan ukuran yang diinginkan
Keuntungan metode Granulasi Kering
Alat dan ruangan lebih sedikit daripada granulasi basah
Tidak memerlukan bahan pengikat (larutan pengikat)
Prosesnya lebih cepat, tidak memerlukan proses pemanasan sehingga
biaya produksi dapat ditekan
Untuk obat-obat yang sensitif terhadap kelembaban dan pemanasan, mis.
Vit. E , akan menghasilkan produk yang stabil
Memperbaiki waktu hancur, karena partikel-partikel serbuk tidak terikat
oleh adanya bahan pengikat
Memperbaiki kelarutan dan efek bioaviabilitas
Memperbaiki homogenitas, karena tidak terjadi peristiwa migrasi obat
atau bahan pewarna
Kerugian metode Granulasi kering
Pengayakan kering
Lubricant/disintegrant:
- Talcum
- Mg Stearate Pencampuran akhir
Pencetakan tablet
Metode Cetak Langsung
Pada pembuatan tablet dengan metode cetak langsung,
campuran obat dan semua bahan tambahan (pengisi,
penghancur, pelincir) dicampur kemudian dicetak
Syarat agar campuran tersebut dapat dicetak, antara lain :
mempunyai sifat alir yang baik, kompressibilitas tinggi
dan mempunyai efek lubricant yang baik.
Keuntungan metode Cetak Langsung
Pencampuran akhir
Pencetakan tablet
Bahan – bahan Tambahan Tablet
Maksud bahan tambahan adalah untuk memperbaiki sifat-sifat
bahan yang akan ditablet.
Macam bahan tambahan
Bahan Pengisi (diluent)
Bahan Pengikat (binder)
Bahan Penghancur (disintegrant)
Bahan Pelicin (lubricant)
Zat pewarna (coloring agent)
Glidant dan Antiadherent
Pemanis (flavoring agent)
(khususnya untuk tablet kunyah)
Bahan Pengisi
Tujuan Penggunaan :
Bahan pengisi diperlukan apabila dosis obat tidak cukup untuk
membuat bulk. Berat tablet berkisar 120 – 700 mg.
Memperbaiki sifat alir dan berfungsi sebagai bahan pengikat
sehingga dapat dikempa atau memacu aliran
Syarat-syarat bahan pengisi :
Harus Non Toksik
Pemakaian pewarna yang larut max. 0,05 % (sesuai dengan Undang Undang
atau peratuaran tentang penggunaan pewarna dalam sediaan obat)
2. Sticking
Keadaan di mana sebagian massa tablet melekat pada punch
Penyebab:
Granul terlalu basah (kurang kering) atau pemanasan kurang sempurna
Tekanan pengempaan mesin tablet kurang
Punch sudah usang/aus atau perlu pemolesan
RH ruangan pencetakan terlalu tinggi
3. Capping
Keadaan dimana lapisan atas atau bawah tablet terbelah sebagian atau
seluruhnya. Hal ini dapat terjadi SEGERA setelah keluar dari cetakan atau
setelah BEBERAPA WAKTU kemudian
Penyebab :
Adanya udara yang ikut terkempa sehingga setelah tablet keluar dari
cetakan, udara bereaksi mendesak keluar
Terlalu banyak fines
Pengeringan granul kurang sempurna atau granul terlalu kering
Lubricant terlalu banyak atau terlalu sedikit
Chipping Capping
4. Mottling
Keadaan dimana terjadi warna yang tidak merata pada permukaan tablet
Penyebab :
Obat atau hasil uraiannya mempunyai warna yang berbeda dengan
bahan tambahan dan tidak tercampur homogen
Terjadi migrasi warna selama proses pengeringan granul
Bahan tambahan yg berupa larutan berwarna tidak terbagi merata,
hal ini disebabkan karena larutan panas dicampur dengan serbuk
dingin
5. Variasi Berat
Tablet yang dihasilkan tidak memenuhi syarat keragaman bobot
Penyebab :
1. Distribusi granul tidak rata
2. Granul tidak free flowing
3. Lubricant atau glidant tidak tercampur merata
Thank You for Y our A ttention
Thank You for Y our A ttention
Thank You
Kingsoft Office
Make Presentation much more fun