Anda di halaman 1dari 17

GRANULASI BASAH

Apt. MITRA WYNNE TIMBURAS, S.Farm, M,Farm

PERTEMUAN 3 – 12/4/21
PERTEMUAN 1 PRAKTIKUM

1
Proses Pembuatan Tablet
 Secara Umum, tablet dapat dibuat dengan 3 cara atau metode,
yaitu:
 Granulasi Basah (wet granulation),
 Granulasi Kering (dry granulation), dan
 Kempa langsung (direct compression)
 Tujuan Granulasi adalah untuk meningkatkan aliran campuran dan
atau kemampuan kempa
 Masing – masing metode pembuatan mempunyai kelebihan dan
kerugian

2
Proses Pembuatan Tablet
Metode granulasi kering
Metode cetak langsung Metode granulasi basah

Pengayakan Pencampuran awal Pencampuran awal

Granulasi basah

Pengayakan basah

Slugging/Roller Compacting Pengeringan granul

Pengayakan kering Pengayakan kering

Pencampuran Akhir Pencampuran akhir Pencampuran akhir

Pencetakan tablet

3
METODE GRANULASI BASAH
 Merupakan metode tertua yang paling luas dan paling banyak digunakan dalam proses
pembuatan tablet
 Hal tersebut disebabkan oleh karena hampir semua bahan obat/kebanyakan dapat dicetak
dengan metode ini dan memenuhi semua persyaratan tablet dengan baik
 Keuntungan metode Granulasi Basah :
 Terbentuknya granul  memperbaiki sifat alir dan kompresibilitas, proses
kompaksasi lebih mudah karena pecahnya granul membentuk permukaan baru
yang lebih aktif
 Obat-obat dosis tinggi yg mempunyai sifat alir dan kompresibilitas jelek maka
dengan proses granulasi basah hanya perlu sedikit bahan pengikat
 Untuk bahan dengan dosis rendah dengan pewarna, maka distribusi lebih baik dan
menjamin keseragaman isi zat aktif
 Granulasi basah mencegah segregasi komponen-komponen campuran yang sudah
homogen
 Memperbaiki dissolusi obat yang bersifat hidrofob
4
METODE GRANULASI BASAH

 Kelemahan Metode Granulasi Basah :


o Proses lebih panjang dibanding dgn 2 metode lainnya sehingga
secara ekonomis lebih mahal
o Peralatan yang digunakan lebih banyak sehingga secara
otomatis lebih banyak pula personnel yang diperlukan
o Tidak bisa digunakan untuk obat-obat yang sensitif thd
kelembaban dan pemanasan
o Pada tablet berwarna dapat terjadi peristiwa migrasi dan
ketidak homogenan sehingga tablet berbintik-bintik
o Incompabilitas antar komponen di dalam formulasi akan
diperbesar, terutama untuk obat-obat campuran (multivitamin,
dll)
5
Proses-proses Pokok dlm Granulasi Basah
1. Pengayakan dan Pencampuran serbuk
2. Proses Granulasi  Penambahan larutan bahan pengikat ke
campuran serbuk untuk membentuk massa dengan ukuran
yang cukup basah (plastis)
3. Pengayakan dengan ukuran granul yang sesuai
4. Pengeringan
5. Pengayakan kering
6. Penambahan bahan pelicin, bahan penghancur atau bahan
tambahan lain
7. Pengempaan/pentabletan
6
Proses Pembentukan Granul
 Prinsip: Granul dibentuk dgn jalan
mengikat serbuk dgn suatu pengikat
(dlm bentuk larutan atau “bubur” yg
mengandung pengikat)
 Pengikat bisa juga dicampurkan
kering, baru diberi larutan
 Yang perlu diperhatikan: Massa yg
terbentuk hanya berupa massa
lembab (tdk boleh terlalu basah)
 Lama proses tergantung sifat
pembasahan dari campuran serbuk
dan cairan pengikat, serta alat yg
digunakan

7
Mesin Granulator – High Shear Granulator

 Mesin granulator terdiri dari 3 bagian : bowl, pengaduk, dan pemotong


 Contoh : Diosna, Super Mixer, dll.

8
Mesin Granulator – Low Shear Granulator

Ada 4 macam :
1. Ribbon blender
2. Planetary mixer
3. Sigma Blade Granulator
4. Orbiting Screw Granulator
9
Mesin Granulator – Pengayakan Basah

Tujuan pengayakan :
1. Agar granul lebih terkonsolidasi,
2. Meningkatkan banyaknya tempat kontak partikel
3. Mengingkatkan luas permukaan untuk mempermudah proses
pengeringan
10
Pengeringan
 Proses pengeringan diperlukan
untuk menghilangkan pelarut dan
mengurangi kelembaban sampai
pada tingkat yg optimum
 Pada proses pengeringan yg
memegang peranan yang penting
adalah ikatan antar partikel akibat
penggabungan atau rekristalisasi
gaya van der Waals.

11
Mesin Granulator – Pengayakan Kering

Tujuan pengayakan (kering) :


 Agar diperoleh distribusi partikel yang baik.
 Granul dgn diameter partikel yg besar menyebabkan tablet yg dihasilkan
memiliki keragaman bobot yg jelek, sedangkan granul yg terlalu halus
menyebabkan waktu alir yg jelek.
12
Contoh Formulasi Granulasi Basah
Bahan Baku :
- Corn Starch Pencampuran awal
- C.T.M.
- Lactose 200 mesh

Binder :
- Eurocert Tartrazine Granulasi basah
- Corn Strach
- Aquadem
Pengayakan basah

Pengeringan granul

Lubricant/disintegrant:
Pengayakan kering
- Microcel PH 101
- Talcum Pencampuran akhir
- Mg Stearate

Pencetakan tablet 13
KONTROL KUALITAS GRANUL

Adanya berbagai variabel formulasi dan proses, dapat


mempengaruhi langkah-langkah pembuatan granul. Untuk
memperoleh tablet yang baik dan bermutu perlu dilakukan evaluasi
granul yg akan dipakai, meliputi antara lain :
 Ukuran dan Bentuk Partikel
 Luas Permukaan
 Kerapatan (Density)
 Sifat (waktu) Alir
 Sudut Diam (Baring)

14
PROSES PENTABLETAN
 Tablet dibuat dengan jalan mengempa bahan atau
campuran bahan obat pada mesin cetak yang diisebut
dengan pencetak/penekan (press)
 Komponen-komponen dasar mesin cetak :
 Hopper, yaitu untuk tempat menyimpan granul
yang akan dikempa
 Die yang menentukan ukuran dan bentuk tablet
 Punch untuk mengempa granulat yang
terdapat di dalam die
 Jalur Cam, untuk mengatur gerakan punch
 Pencetak tablet dibagi dua, pencetak tunggal (single
punch) dan pencetak ganda berputar (rotary multi punch)

15
PRATIKUM 1

PEMBUATAN GRANUL – GRANULASI


BASAH

16
PRAKTIKUM 1
Menonton simulasi praktek pembuatan tablet dengan metode
granulasi basah
Buat laporan praktikum pada format yang akan dikirim (diketik)
Laporan dikirim paling lambat 17/4/21 via email :
wolleycicilia@gmail.com dgn format pada kolom subjek : LAPORAN
PRAKTIKUM FTSP 1 _ NAMA _ NIM

** MOHON UTK MENGIRIM LAPORAN (FILE WORD) SAJA TANPA


EMBEL2 SAPAAN DLL

17

Anda mungkin juga menyukai