Anda di halaman 1dari 34

BEGINI CARA

MEMBUAT TABLET DI
INDUSTRI FARMASI
Teknologi Formulasi &
Bentuk Sediaan Obat (Eps. 3)

PSPPA VIII
Manajemen Farmasi

Widya Marwatu Sa’adah 10027122075


Denis Pajriati 10027122076
Gina Nur Fitria M.P 10027122077
BENTUK SEDIAAN TABLET
PENDAHULUAN

- Tablet adalah merupakan bentuk sediaan padat yang mengandung satu


atau lebih bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi dan merupakan
bentuk sediaan yang paling banyak digunakan.
- Sebagian besar tablet dibuat dengan cara pengempaan
- Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk
atau granul menggunakan cetakan baja.

- Ada 2 syarat suatu bahan bisa dikempa :

• Compresibility

• Flowability

- Tidak semua bahan memiliki kedua sifat tersebut  Granulasi


PROSES PEMBUATAN TABLET 3
PROSES PEMBUATAN TABLET 4

• Secara umum, tablet dapat dibuat dengan 3 cara atau metode, yaitu:

- Granulasi basah (wet granulation)


- Ganulasi kering (dry granulation), dan.
- Kempa langsung (direct compression)
5

METODE GRANULASI BASAH

- Merupakan metode tertua dan yang paling luas dan paling banyak digunakan dalam
proses pembuatan tablet.
- Hal tersebut disebabkan karena hampir semua/kebanyakan bahan obat dapat dicetak
dengan metode ini dan memenuhi semua persyaratan tablet dengan baik.
- Tujuan dari granulasi adalah untuk meningkatkan waktu aliran campuran
(flowability) dan atau kemampuan kempa (Compresibility).
METODE GRANULASI BASAH
 Keuntungan metode Granulasi Basah :
- Terbentuknya granul  Memperbaiki sifat alir dan kompresibilitas,
proses kompaksasi juga lebih mudah karena pecahnya granul akan
membentuk permukaan baru yang lebih aktif.
- Obat-obat dosis yang tinggi yang mempunyai sifat alir dan
kompresibilitas jelek maka dengan proses granulasi basah hanya perlu
sedikit bahan pengikat.
- Untuk bahan dengan dosis rendah dengan pewarna, maka distribusi
lebih baik dan menjamin keseragaman isi zat aktif.
- Granulasi basah mencegah segregasi komponen-komponen campuran
yang sudah homogen.
- Memperbaiki disolusi obat yang bersifat hidrofobik.
METODE GRANULASI BASAH
 Kelemahan metode Granulasi Basah :
- Proses lebih panjang disbanding dengan 2 metode lainnya sehingga
secara ekonomis lebih mahal
- Peralatan yang digunakan lebih banyak sehingga secara otomatis lebih
banyak pula personel yang diperlukan
- Tidak bisa digunakan untuk obat-obat yang sensitif terhadap
kelembaban dan pemanasan
- Pada tablet berwarna dapat terjadi peristiwa migrasi dan ketidak
homogenan sehingga tablet berbintik-bintik]
- Incompatibility antar komponen di dalam formulasi akan diperbesar,
terutama untuk obat-obat campuran (multivitamin, dll).
8

PROSES-PROSES POKOK DALAM


GRANULASI BASAH
- Pengayakan dan pencampuran serbuk
- Proses Granulasi  Penambahan larutan bahan pengikat ke campuran serbuk untuk
membentuk massa dengan ukuran yang cukup basah (plastis)
- Pengayakan dengan ukuran granul yang sesuai
- Pengeringan
- Pengayakan kering
- Penambahan bahan pelican, bahan penghancur atau bahan tambahan lain
- Pengempaan/pentabletan
9

PROSES PEMBENTUKAN GRANUL

- Prinsip  Granul dibentuk dengan jalan mengikat serbuk dengan suatu pengikat
(dalam bentuk larutan atau “bubur” yang mengandung pengikat)
- Pengikat bisa juga dicampurkan kering, baru diberi larutan
- Yang perlu diperhatikan  Massa yang terbentuk hanya berupa massa lembab (tidka
boleh terlalu basah)
- Lama proses tergantung sifat pembasahan dari campuran serbuk dan cairan pengikat,
serta alat yang digunakan.
MESIN GRANULATOR – HIGH SHEAR 10

GRANULATOR

• Mesin granulator terdiri dari 3 bagian :


1. Bowl, sebagai tempat serbuk atau granul
2. Pengaduk, berfungsi untuk mengaduk serbuk dan campuran granul
3. Pemotong berfungsi untuk memotong massa granul menjadi bentuk partikel granul.

• Contoh  Diosna, Super Mixer, dll.


MESIN GRANULATOR – LOW SHEAR GRANULATOR
11

• Ada 4 macam :
1. Ribbon blender
2. Planetary mixer
3. Sigma Blade Granulator
4. Orbiting Screw Granulator
MESIN GRANULATOR – PENGAYAKAN BASAH 12

• Tujuan pengayakan :
1. Agar granul lebih terkonsolidasi
2. Meningkatkan banyaknya tempat kontak partikel
3. Meningkatkan luas permukaan untuk mempermudah proses pengeringan
PENGERINGAN

- Proses pengeringan diperlukan untuk menghilangkan pelarut dan


mengurangi kelembaban sampai pada tingkat yang optimum
- Pada proses pengeringan yang memegang peranan yang penting adalah
ikatan antar partikel akibat penggabungan atau rekristalisasi gaya van
der Waals
MESIN GRANULATOR – PENGAYAKAN KERING 14

• Tujuan pengayakan (kering) :


1. Agar diperolah distribusi partikel yang baik
2. Granul dengan diameter partikel yang besar menyebabkan tablet yang dihasilkan memiliki keragaman
bobot yang jelek, sedangkan granul yang terlalu halus menyebabkan waktu alir yang jelek
CONTOH FORMULASI GRANULASI BASAH
METODE GRANULASI KERING
• Pembuatan tablet menggunakan granulasi kering merupakan metode yang sering
digunakan untuk bahan obat yang tidak tahan pemanasan dan pelembaban. Jadi
untuk obat yang memiliki sifat alir yang jelek dan memiliki kompresibilitas yang
jelek tapi juga tidak tahan terhadap pemasan, tidak tahan terhadap kelembaban,
maka bisa menggunakan metode granulasi kering. Metode granulasi kering ini
banyak digunakan pada tablet aspirin atau beberapa multivitamin yang memiliki
kecenderungan untuk tidak tahan terhadap pemanasan maupun kelembaban.
• Jadi metode granulasi kering ini merupakan dilakukan dengan cara menekan masa
serbuk yang tidak terbentuk dengan baik kemudian digiling dan diayak sehingga
memperoleh granul-granul dengan ukuran partikel yang diinginkan.
• Granulasi kering ini dapat dilakukan dengan meletakkan massa serbuk diantara
mesin roll atau rool compactor yang dijalankan secara hidrolik untuk
menghasilkan massa padat yang tipis yang selanjutnya diayak dan digiling
sehingga memperoleh ukuran yang diinginkan.
KEUNTUNGAN GRANULASI KERING

Alat dan ruangan lebih sedikit dari pada granulasi basah

Tidak memerlukan bahan pengikat dalam bentuk larutann

Prosesnya lebih cepat

Metode ini sangat cocok untuk obat yang sangat sensitif terhadap
kelembaban dan pemanasan

Bisa memperbaiki waktu hancur

Memperbaiki kelarutan dan efek bioavailabilitas

Memperbaiki homogenitas
KERUGIAN GRANULASI KERING

Memerlukan mesin heavy duty (harganya mahal)

Zat warna sukar homogen (tidak terdispersi merata)

Cenderung menghasilkan partikel-partikel halus (fines) yang


lebih banyak

Alat/mesin chilsonator tidak bisa digunakan untuk obat yang


tidak larut
PROSES PEMBUATAN TABLET
DENGAN GRANULASI KERING

Dikompres atau
di slugging
Dicampur
Campur semua dengan mesin Diayak menjadi
dengan bahan
bahan aktif dan heavy duty atau butiran-butiran
pelincir dan
tambahan dibuat lembaran granul
penghancur
(mesin
chilsonator)
CONTOH FORMULASI
GRANULASI KERING

Bahan baku :
Pencampuran awal
- Thiamin Mono Nitrat
- Riboflavin
- Pyridoxin HCL Slugging/Roller
- Nicotinamide Compacting
- Lactose 200 mesh
- Corn Starch
Pengayakan kering

Lubricant/Disintegrant Pencampuran akhir


- Talkum
- Mg. stearat

Pengempaan tablet
METODE CETAK LANGSUNG
• Pada pembuatan tablet dengan metode cetak langsung, campuran obat
dan semua bahan tambahan (pengisi, penghancur, pelincir) dicampur
kemudian dicetak
• Syarat agar campuran tersebut dapat dicetak, antara lain: mempunyai sifat
yang baik, kompresibilitas tinggi dan mempunyai efek lubrikan yang baik

KEUNTUNGAN KERUGIAN

Lebih ekonomis Dapat menimbulkan startifikasi

Tidak terpengaruh panas dana lembab


Pada obat dosis besar, perlu
tambahan bahan pengisi
Stabilitas produk terjamin

Bahan pengisi yang bisa di cetak


langsung, harganya mahal
Ukuran partikel seragam
CONTOH FORMULASI
CETAK LANGSUNG

Bahan baku : Pengayakan


- Calcium lactose
- Microcel ph 101
- Oleum menthae PiP
- Nipagin
- Nipasol
- SSG
- Aerosil Pencampuran akhir
- Mg.stearate
- Alkohol 95%
Pengempaan tablet
KONTROL KUALITAS GRANUL
Untuk memperoleh tablet yang baik dan bermutu perlu dilakukan evaluasi
granul yang akan dipakai, yaitu:

Ukuran dan bentuk partikel dapat mempengaruhi:

• Berat rata-rata tablet


• Variasi berat tablet
• Waktu hancur
• Kerenyahan (friabilitas) tablet
• Daya mengalir (waktu alir) granul
• Kinetika kecepatan pengeringan (pada granulasi basah )

Kerapatan (density)

• Kompresibilitas
• Porositas tablet
• Kelarutan, dan sifat lainnya
• Rumus kompresibilitas : 100 x V0-Vt/Vo
• Hausner Ration = V0/Vt
KONTROL KUALITAS GRANUL

Sifat (waktu) alir suatu bahan dihasilkan dari banyak gaya


- Gaya gesekan/friksi
- Gaya tegangan permukaan
- Gaya mekanik yang disebabkan oleh saling menguncinya partikel
yang terbentuk tidak teratur
- Gaya elektrostatik
- Gaya kohesi
Sudut diam (baring)
PROSES PENTABLETAN
• Tablet dibuat dengan jalan mengempa bahan atau campuran
bahan obat pada mesin cetak yang disebut dengan
pencetak/penekan (press)
• Komponen-komponen dasar mesin cetak:
- Hopper, yaitu untuk tempat menyimpan granul yang akan
dikempa
- Die, yang menentukan ukuran dan bentuk tablet
- Punch untuk mengempa granulat yang terdapat didalam die
- Jalur cam, untuk mengatur Gerakan punch
• Pencetak tablet dibagi dua, pencetak tunggal (single punch)
dan pencetak ganda berputar (rotary multi punch)
KONTROL KUALITAS

Pemeriksaan Sebelum Tabletting

Kualitas Formulasi

Homogenitas Campuran Obat

Kualitas Granul
• Fluiditas
• Moisture Content (MC)
• Distribusi Ukuran Partikel
• Kompresibilitas
KONTROL KUALITAS

Pemeriksaan Selama dan Setelah Tabletting

Penampilan Umum (Organoleptis)


• Ukuran
• Bentuk
• Warna
• Bentuk permukaan
• Konsistensi
• Cacat fisik
• Tanda-tanda pengenal lainnya
• Bau
• Ciri khas lainnya

Keseragaman Kadar Zat Aktif (content uniformity)


• Pemeriksaan kadar zat aktif sesuai monografi masing-masing
bahan
KONTROL KUALITAS

Pemeriksaan Selama dan Setelah Tabletting

Keseragaman Bobot (weight variation)


• Pemeriksaan 20 tablet, dihitung rata-rata dan standar deviasi
relative (RSD)

Kekerasan (hardness)
• Mengatur tekanan dalam yang dbutuhkan untuk memecahkan
satu tablet yang diletakkan dalam alat hardness tester

Kerapuhan (friability)
• Mengukur persentasi susut berat tablet setelah diputar pada
friability tester selama 4 menit
KONTROL KUALITAS

Pemeriksaan Selama dan Setelah Tabletting

Waktu Hancur (disintegration time)


• Sejumlah tablet dimasukkan ke dalam air/medium lain pada suhu
35°C, kemudian di naik turunkan dan kemudian diukur
waktunya sampai semua tablet menjadi hancur

Kecepatan Pelarutan (dissolution)


• Mengukur laju pelepasan obat pada media air atau pada media
lain yang sesuai menggunakan dissolution tester
PROBLEMA PENCETAKAN TABLET

Binding

Sticking

Capping

Mottling

Variasi Berat
TABEL RANGKUMAN PROBLEM-PROBLEM YANG
TERJADI DI PROSES TABLETTING
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai