Anda di halaman 1dari 11

GRANULASI

• Proses particle enlargement melalui teknik


aglomerasi
• Ikatan dapat dibentuk dengan memberikan tekanan
ataupun dengan binding agent
• Mengubah fine powders menjadi free-flowing, dust-
free granules yang mudah dikompres
• Tantangan : memperoleh butiran yang ideal
• Butir ideal : seragam sifat fisis dan kimia, stabilitas
kimia dan fisis yang terjaga
• Dibagi menjadi 2 : wet granulation dan dry
granulation
WET GRANULATION
• Terbentuk dengan mengikat serbuk bersama dengan perekat, bukan dengan proses
pemadatan.
• Perekat (Binding agent/Binder) dimasukkan dalam bentuk larutan atau suspensi dalam cairan
yang sesuai.
• Binder ditambahkan ke serbuk dalam granulator yang memungkinkan terjadinya
aglomerasi partikel
• Granulating liquid harus bersifat volatile dan non-toxic (ex: air, isopropanol,
etanol)
• Kekuatan ikatan antara partikel tergantung tekanan kapiler, tegangan
permukaan dan viskositas
• Transformasi fisik partikel, karena nukleasi, aglomerasi, dan kerusakan,
menentukan sifat akhir granules, seperti kepadatan dan distribusi ukuran
BINDING • Aqueous solution
– lebih ramah lingkungan

SOLUTION – terjangkau
– tidak mudah terbakar.
– waktu pengeringan yang lebih lama dan dapat
mempengaruhi stabilitas produk akhir.
– contoh : air.
• Pelarut organik
– cocok untuk produk sensitif kelembaban
– mudah menguap (lebih cepat kering)
– lebih mahal
– mungkin berbahaya bagi lingkungan.
– contoh : etanol atau isopropanol.
• Memperbaiki penampilan produk dan mengurangi
TUJUAN debu.
• Meningkatkan sifat teknologi serbuk, seperti daya
GRANULASI alir, kompresibilitas, dosis, dan sebagainya.
• Mencegah segresi campuran serbuk.
• Meningkatkan densitas produk.
• Mengontrol kecepatan reléase obat.

FAKTOR YANG
• Kualitas Mesin Granulasi Basah
• Kompatibilitas antara Bahan dan Solusi Binding
MEMPENGARUHI • Waktu granulasi
• Jumlah binder yang ditambahkan
• Lama pengeringan
PROSES WET 1. Nukleasi (wetting) : langkah awal, dry
powder bed dan cairan binder bersentuhan:
GRANULATION binder disemprotkan ke massa serbuk,
membentuk inti awal partikel, yaitu butiran
kecil.
2. Aglomerasi (konsolidasi dan pertumbuhan) :
fase di mana butiran saling bertabrakan :
tabrakan menyebabkan pemadatan dan
peningkatan ukuran granules.
3. Breakage : fase di mana wet or dry granules,
terlalu besar atau lemah dan rapuh, berubah
bentuk atau pecah karena gaya geser dan
tumbukan.
Breakage terjadi secara simultan dalam granulator dan tergantung
pada variabel pembentukan (sifat bahan umpan, yaitu: viskositas
binder, tegangan permukaan padat-cair, distribusi dan gesekan
ukuran partikel, dan sifat perekat pengikat) dan pada variabel
proses (jenis peralatan dan operasi kondisi, yaitu: volume binder,
laju aliran binder, metode penambahan binder, kecepatan putaran
impeller dan waktu proses)
PERBEDAAN DRY GRANULATION
• Pembentukan butiran tanpa menggunakan larutan cair.

WET & DRY • Melibatkan kompresi langsung pada bubuk halus

GANULATION • Membutuhkan bubuk halusdan tablet pressers atau roll


compactor
• Diperlukan saat memproduksi tablet dari senyawa
yang sangat sensitif terhadap kelembaban dan panas

WET GRANULATION
• Pembentukan butiran dengan menambahkan cairan granulasi
• Melibatkan pencampuran bubuk dengan cairan granulasi,
diikuti dengan pemaksaan melalui saringan untuk membuat
tablet.
• Membutuhkan partikel bubuk, cairan granulasi, dan ayakan
• Diperlukan untuk menghindari kerusakan komponen aktif
dalam bubuk
PENGGUNAAN • Industri pengolahan kimia
• Industri farmasi atau obat-obatan

DI INDUSTRI • Industri pengolahan makanan dan minuman


• Industri pembuatan pupuk
Keuntungan
Keuntungan
• Meningkatkan sifat aliran material (Flowability)

dan • Meningkatkan kompresibilitas

Kerugian
• Hasil campuran yang homogen
• Mengurangi polusi udara
• Mengontrol release

Kerugian
• Kemungkinan hilangnya materi
• Suatu proses kompleks yang bisa membosankan
• Instalasi awal bisa mahal
• Sulit untuk menstabilkan proses granulasi
Reference : • De Simone, V., Caccavo, D., Lamberti, G., d'Amore, M.
and Barba, A. (2018). Wet-granulation process:
phenomenological analysis and process parameters
optimization. Powder Technology, 340, pp.411-419.
• Shanmugam, S. (2017). Granulation techniques and
technologies: recent progresses. BioImpacts, 5(1),
pp.55-63

Anda mungkin juga menyukai