Bambang Widjaja
Departemen Farmasetika
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
2014
A tablet with good characteristics is not made on a tablet
press;
it is made in the granulation process.
Michael D. Tousey
OUTLINE
1. Pendahuluan
2. Teori granulasi
3. High-Shear Granulation
4. Low-Shear Granulation
5. Fluid Bed Granulation
6. Dry Granulation
7. Extrusion-Spheronization
8. Melt Granulation
1. Pendahuluan
• Granulasi adalah proses penggabungan partikel-2 kecil
menjadi masa yang lebih besar dimana partikel-2 awalnya
masih bisa diidentifikasi
• Granulatum (latin) : butiran
• Metode granulasi:
1. granulasi basah
2. granulasi kering
• Tujuan proses granulasi:
- meningkatkan keseragaman distribusi obat
- mencegah segregasi
- meningkatkan bobot jenis bahan
- meningkatkan aliran dan keseragaman aliran
- memudahkan pengukuran (metering/volumetric) saat
dispensing
- mengurangi debu
- memperbaiki penampilan produk
- memperbaiki disolusi tablet
- memperbaiki kompaktibilitas
2. TEORI GRANULASI
- vertikal : . top-driven
. bottom-driven
- horizontal
Vertical top-driven impeller
Vertical bottom-driven impeller
Horizontal high-shear granulator
Loading of fluid bed from a high-shear granulator
• Proses granulasi basah dengan high-shear granulator:
1. memasukkan semua bahan ke dalam mixing-bowl
- gravity feeding dengan manual or pneumatic valve
- vacuum feeding
2. mencampur semua bahan dengan impeller dan chopper
pada kecepatan tinggi selama 2 – 5 menit
3. menambahkan larutan bahan pengikat dengan impeller
dan chopper pada kecepatan rendah
4. pembentukan masa granul dengan impeller dan chopper
pada kecepatan tinggi
5. mengeluarkan granul basah
6. mengeringkan granul basah, misal dengan FBD
7. mengayak granul kering
• Keunggulan high-shear granulation
- waktu prosesnya lebih singkat
- penggunaan larutan pengikat lebih sedikit
- granul lebih padat dan tidak rapuh
- distribusi ukuran granul lebih seragam
- bisa digunakan untuk bahan-2 yang sangat kohesif
- terbentuknya debu sedikit sehingga lebih aman
- penentuan titik akhirnya (end-point ) bisa diprediksi
2. cara langsung
- Diosna-Boots probe -> konsistensi masa
- Acoustic emission
- Image processing system -> ukuran granul
A typical power consumption profile from a high-shear granulator
Fase-fase proses granulasi basah
Fase Keterangan
I - campuran serbuk mulai dibasahi oleh larutan pengikat
- belum terbentuk jembatan cairan (liquid bridge) antar partikel
- tidak terjadi peningkatan power consumption
II - mulai terbentuk jembatan cairan membentuk granul
- power consumption meningkat tajam
III - rongga-2 antar partikel terisi oleh larutan pengikat
- terbentuk granul yang lebih kasar
- power consumption relatif konstan *)
IV - tercapai kejenuhan cairan di dalam campuran serbuk
- terbentuknya granul yang lebih kasar meningkat
- power consumption meningkat
V - terbentuk suspensi
- power consumption menurun
4. LOW-SHEAR GRANULATION
• Granul yg dihasilkan lebih porous dibandingkan granul dari
high-shear granulation
• Perlu larutan pengikat lebih banyak dari pada high-shear
granulation
• Tipe low-shear granulator
- mechanical agitator granulator:
. ribbon / paddle blender / topo granulator
. planetary mixer
. orbiting screw mixer
. sigma blade mixer
- rotating shell granulator
Mechanical agitator blender
Ribbon blender
Paddle blender
Topo granulator
Planetary mixer
Orbiting screw mixer
Sigma blade mixer
Rotating shell granulator
PK twin-shell mixer/
granulator
Continuous granulator
PK Continuous zig-zag mixer/agglomerator
5. FLUID BED GRANULATION
• Fluid bed granulation adalah proses dimana granul dibuat di
dalam satu alat dengan menyemprotkan larutan pengikat
pada serbuk yg difluidisasikan.
Mekanisme pembentukan granul pada FBG
Fluid bed dryer/ granulator
Wurster Coater
• Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. faktor formulasi
. sifat bahan awal ( BJ, ukuran partikel, bentuk partikel,
kohesivitas, elektrostatik)
. dosis bahan obat
. bahan pengikat : jenis, solven dan konsentrasinya
2. faktor alat
3. faktor proses
. suhu udara inlet
. tekanan udara atomisasi
. kecepatan dan volume udara
. kecepatan penyemprotan cairan
. suhu produk dan udara exhaust
. posisi nozzle dan jumlah spray heads
6. DRY GRANULATION
(D)
(((D))
• Proses granulasi (B)
- jumlah cairan yang diperlukan lebih besar dari pada cara
granulasi biasa