Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI TABLET - GRUP G

PERCOBAAN 1

“PEMBUATAN GRANUL SIMPLEKS”

DOSEN PENGAMPU : Lilih Riniwarsih Kadiwijat, M.Fram., Apt

Disusun oleh :

KELOMPOK SATU

Syahrul Rachmat 1643050007

Xena Fitrianis S 1643050041

Novia nita sari 1643050050

Virannisya Hirsen 1643050025

Epi Wulandani 1643050083

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

PROGRAM STUDI FAKULTAS FARMASI

JAKARTA

2018
PERCOBAAN 1

“PEMBUATAN GRANUL SIMPLEKS”

I. TUJUAN
1. Memahami cara pembuatan Granul.
2. Memahami fungsi bahan pengikat dan pengisi.
3. Melakukan Percobaan membuat granul dengan cara granulasi basah, dengan
bahan pengikat musilago amili.

II. TEORI
Granulasi adalah salah satu metode dalam pembuatan tablet secara kempa tidak
langsung. Granulasi terbagi 2 macam, yaitu:
1. Granulasi basah dan
2. Granulasi kering.

Granulasi basah adalah proses dimana bahan – bahan dalam formulasi tablet
dicampurkan oleh suatu cairan bahan pengikat, kemudian dibuat masa sedemikian
rupa sehingga dapat dibuat butir – butiran dengan ukuran tertentu. Hasil yang
diperoleh kemudian di keringkan dan di ayak sampai memiliki ukuran granul yang
telah ditentukan untuk di kempa menjadi tablet.

Bahan – bahan yang sering dipakai sebagai bahan pengikat antara lain musilago
amili (pasta amilum) dan musilago gelatin. Bahan pengikat ini, secara tidak
langsung akan menentukan kekerasan dan kerapuhan tablet sebab kualitas granul
yang akan ditentukan oleh bagaimana bahan pengikat di campurkan dan bagaimana
kekuatan daya ikat musilago terhadap partikel – partikel yang di ikatnya.

Tujuan di lakukan granulasi :

1. Memudahkan kompresi campuran serbuk, karena telah menggumpal dan


struktur parikelnya telah dimodifikasi.
2. Menjaga homogenitas campuran yang telah dikempa Selama proses kompresi,
agar tercapai keseragaman dosis.
3. Menjarnin agar aliran granul ke die selalu konstan, sehingga tercapai seragaman
bobot.
4. Mengurangi debu.
5. Mentransformasi sifat permukaan serbuk hidrofob menjadi hidrofil.
6. Menambah kohevisitas serbuk.
7. Mempermudah daya hancur tablet.
Sifat sifat granul yang baik :

1. Tidak terlalu keras dan tidak terlalu rapuh.


2. Cukup padat tetapi tidak rapat (masih porous)
3. Memberikan sifat kohesi terhadap tablet yang dibuat.
4. Dapat melepaskan zat aktifnya.
5. Tidah mudah rusak selama proses pengempaan.
6. Membentuk mendekati bundar series
7. Tidak terlalu banyak fines (bagian halus dari granul) sehingga tidak
menggunakan sifat alirnya.

III. ALAT DAN BAHAN


A. Alat – alat :
1. Baskom plastic
2. Ayakan nomor 12
3. Beakerglass
4. Pengaduk
5. Timbangan kasar
6. Kompor / pengas air

B. Bahan :
1. Amilum manihot
2. Laktosa
3. Aquades

IV. PROSEDUR KERJA


1. Buat granul sebanyak ½ kg dengan formula
R/ Amilum 250 gram
Laktosa 250 gram
Musilago amili q.s.
2. Buat musilago amili 10% sebanyak 200ml
3. Tambahkan musilago amili ke dalam campuran amilum dan laktosa sedikit
sedikit sambil diaduk dan diremas dengan tangan, sampai terbentuk masa yang
dapat menggumpal bila dikepal dan bisa di patahkan tetapi tidak hancur
berantakan yang di kenal sebagai banana breaking (seperti mematahkan buah
pisang).
4. Lakukan pengayakan basa dengan menggunakan ayakan nomor 12 kumpulkan
hasil pengayakan.
5. Keringkan granul dalam lemari pengering 60°C.
V. HASIL DAN PERHITTUNGAN
Bahan yang di timbang
Amilum 125 gram
Laktosa 125 gram
Musilago amili 10% = amilum 20 gram + aquades 200ml
A. Pembuatan musilago amili 10% sebanyak 200ml
10
Bobot amili yang di timbang = 100 𝑥 200 = 20 𝑔𝑟𝑎𝑚
Timbang gram amili, masukan ke dalam beaker glass, lalu larutkan dan
panaskan dalam 200ml aquades hingga terbentuk musilago amili terlihat
jernih/bening & larut, kemudian didinginkan

B. Bobot musilago amili yang terpakai


Bobot total musilago + beakerglass + batang pengaduk = 387,9 gram
Bobot sisa musilago + beakerglass + batang pengaduk = 272,5 gram-
Bobot musilago amili yang terpakai = 115,4 gram

C. Bobot granul yang diperoleh =284,47 gram

VI. PEMBAHASAN
Granulasi adalah salah satu metode dalam pembuatan tablet secara kempa tidak
langsung. Granulasi terbagi 2 macam, yaitu Granulasi basah dan Granulasi kering.
Dalam percobaan kali ini kami menggunakan metode granulasi basah.
Granulasi basah adalah proses dimana bahan – bahan dalam formulasi tablet
dicampurkan oleh suatu cairan bahan pengikat, kemudian dibuat masa sedemikian
rupa sehingga dapat dibuat butir – butiran dengan ukuran tertentu. Hasil yang
diperoleh kemudian di keringkan dan di ayak sampai memiliki ukuran granul yang
telah ditentukan untuk di kempa menjadi tablet.
Bahan – bahan yang sering dipakai sebagai bahan pengikat antara lain musilago
amili (pasta amilum) dan musilago gelatin. Bahan pengikat ini, secara tidak
langsung akan menentukan kekerasan dan kerapuhan tablet sebab kualitas granul
yang akan ditentukan oleh bagaimana bahan pengikat di campurkan dan bagaimana
kekuatan daya ikat musilago terhadap partikel – partikel yang di ikatnya.
Dalam praktikum pembuatan granul simpleks ini kita harus menghitung bobot
bahan – bahan yang akan di gunakan seperti amilum, laktosa dan musilago amili.
Setelah di timbang, jangan lupa menimbang alat seperti beaker glass + bantang
pengaduk sesudah dan sebelum di gunakan dalam praktikum. Barulah setelah di
lakukan penimbangan, selanjutnya adalah proses pembuatan granul.
Yang pertama kita membuat mucilago amili terlebih dahulu, dengan
memasukan amilum dengan aquades dan dipanaskan sampai terbentuk larutan jerih
/ larut dan bening, kemudian didinginkan. Setelah dingin dapat di masukan ke
dalam wadah baskom yang berisi amilum dan laktosum untuk penambahan
mucilago dilakukan sedikit demi sedikit yang kemudian di aduk hingga merata.
Sehingga di peroleh adonan yang membentuk banana breaking (seperti
mematahkan buah pisang). Yang kemudian di ayak dengan ayakan nomor 12,
setelah di ayak, kumpulkan hasil ayakan yang kemudian hasil pengayakan di
keringkan di lemari pengering pada suhu 60°C, dan di peroleh lah granul yang baik.

VII. KESIMPULAN
 Metode granulasi di bagi 2 macam:
Ganulasi basa dan garnulasi kering
 Granulasi basa adalah dimana bahan – bahan di campurkan dengan bahan
pengikat, sampau dibuat butir – butiran dengan ukuran tertentu.
 Bahan yang digunakan sebagai pengikat adalah musilago dan musilago
gelatin.
 Dalam metode ini di lakukan pengayakan dengan nomor ayakan 12 dan
proses pengeringan pda suhu 60°C.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


“Penuntun Praktikum Formulasi Tablet” Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1. Penimbangan Amilum, Laktosa dan Amilum untuk mucilago

Gambar 2. Pembuatan Mucilago Amili

Gambar 3. Proses Graulasi


Gambar 4. Hasil granulasi, setelah dikeringkan dan ditimbang.

Anda mungkin juga menyukai