Anda di halaman 1dari 34

PELAYANAN KEFARMASIAN DI ERA JAMINAN KESEHATAN

NASIONAL
WHAT IS THE
ISSUE?
Di kutip dari
RepublikaOnline
Menurut BPJSWatch pelaksanaan JKNmasih banyak masalah:

1.Pasien kerap kali disuruh membeli obat sendiri,


membayarbiaya
perawatan, karena total biaya sudah melebihi paket INACBGs
2.Penolakan RSdengan alasan kamar penuh.
3.Menunggu jadwal operasi berbulan-bulan

Para peserta BPJS Kesehatan sangat berharap kehadiran staf


BPJS Kesehatan secara langsung di seluruh RS selama 7 x 24 jam
MENGAPA ADA IURAN TAMBAH UNTUK
OBAT?
79.6
78.0 % 78.5
% %
Dari responden yang dikenai
biaya tambahan akibat
obat, mayoritas (hampir
80%) karena ditawarkan
oleh dokter
22.0% 20.4%
21.5%

Meminta sendiri obat yang bagus Ditawarkan oleh


RJTL Dokter TOTAL

RITLyang
Sumber: Kajian Biaya Tambahan
Sumber: Laporan Pengelolaan Program
Apakah tidak ada regulasi yang
menjadi acuan pelayanan?
Apakah tidak ada standar pelayanan
di Farmasi?
Bagaimana Juknis?
STANDARPELAYANANKEFARMASIAN
1. PENGELOLAAN
SEDIAAN FARMASI
DAN BAHAN
MEDIS
HABIS PAKAI
Apakah
harus
tersedia
semua?
KENDALI BIAYA

PROSES STANDA POLICY


RAMPING R
• LEAN • FORNAS • SELEKSI
MANAJEME • E-CATHALOG • PERSEDIAAN
N • STANDAR • KEWENANGAN
• CLINICAL YAN
PATHWA • RATIO
Y APOTEKER
• TECHNOL
OGY
Intervensi Apoteker terhadap untuk pasien
BPJS
• Diperlukan peran aktif apoteker dalam pengkajian
resep
• Intervensi berupa :
– Penyesuaian sesuai FORNAS
– Substitusi ke Generik atau Branded lain
– Pengurangan jumlah obat sesuai retriksi
Fornas
– Penyesuaian dosis obat/frekuensi pembelian
– Penggantian bentuk sediaan
PEMESANAN–PELAYANAN
RESEPBPJS
KENDALI BIAYA -PERMASALAHAN KETERSEDIAAN
OBAT

Diperlukan:

KEBIJAKA
OBAT N
KADALUARS PANDUAN
A PROSEDU
Untuk pelayanan pasien
OBAT BPJS R
BERLEBI
H

OBAT
KOSON
G
HOW TO DO
IT?
catat evaluasi
• Catat pola terapi dokter • Evaluasi berapa banyak obat tidak tersedia
• Catat obat yang sering digunakan • Evaluasi berapa sering peresepan diluar
• Catat obat yang diresepkan diluar Fornas
FORNAS • Evaluasi perhitungan perencanaan obat

improve
• Buat kebijakan pelayanan pasien BPJS :
Pengadaan, Peresepan,
• Buat Prosedur bila obat yang diresepkan tidak
tersedia; bila peresepan diluar fornas
• Buat Panduan : Standar terapi
• Electronik Prescribing
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT
RKO
• Jumlah pemakaian obat dalam satu tahun
• Jumlah Obat Kosong dalam setahun
• Pola Peresepan dan Standar Terapi
• Pergantian atau kekosongan jadwal praktek ( dokter cuti, seminar dll)
• Lead time, Buffer stok , dan obat khusus (Life saving, obat dengan
fluktuatif
tinggi)
1. PELAYANAN
FARMASI KLINIK DI
ERA JKN
Kolaborasi Tenaga
Kesehatan
Patient safety
Dokte
r

Penanganan pasien oleh


Apoteke Bidan, tim multidisiplin

r Pasie perawa
mencegah kejadian
medication error, DRP dan
TTK n t mendorong penggunaan
obat yang cost effectifve

Nake
s
lain

APOTEKERPERLUMEMI
Standar Pelayanan
Kefarmasian
Pengelolaan
Sediaan Farmasi

Pelayanan
Farmasi
Klinik

Pilar
• Pelayanan Langsung ke PMK No. 72/ 2016 ttg Standar
Pelayanan Kefarmasian di
Pasien RS
• Promosi Kesehatan PMKNo. 76/ 2016 ttg Standar
• Monitoring Efek Samping Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
obat
• Prinsip Farmakoekonomi PMKNo. 73/ 2016 ttg Standar
Kefarmasian di Apotek
Pelayanan
dlm penggunaan obat
Intervensi Apoteker terhadap dalam
pelayanan Farmasi klinis untuk pasien BPJS

• Diperlukan peran aktif apoteker dalam


pengkajian
resep
• Intervensi berupa :
- Penelusuran riwayat penggunaan obat
- Medication review
- Pelayanan informasi dan konseling obat
- Monitoring terapi obat
- Ronde
ISU
STRATEGIS

“Belum terlaksananya Pelayanan Kefarmasian yang optimal,


termasuk POR sebagai salah satu pilar Pelayanan Kefarmasian
untuk mencapai MDGs”

“Kesesuaian Penggunaan Obat di Fasilitas


Pelayanan Kesehatan dengan Formularium
Nasional dalam Jaminan Kesehatan Nasional”

26
KENDALIMUTU

STANDAR OUTCOM SAF


E E
• REGULASI • BEST
• MIN
• PEDOMAN PRACTIC
ADVERSE
PRAKTIK ES
• KOLABORA EVENT
• GUIDELIN
• INDIKAT
ES TIVE
OR
• SPO • CLINICA
MUTU
L
PATHW
AY
PENELITIA
N

PERAN APOTEKER DI ICU RS BETHESDAYOGYAKARTA TERHADAP 66 PASIEN


JKN TAHUN 2015
PROBLEM NO EFFECT OF DRUG

S
TREATMENT/THERAP
Y FAILURE

2% EFFECT OF DRUG TREATMENT


NOT OPTIMAL

2%
2% 9% 2%
RONG EFFECT OF
38% DRUG TETMENT

28% UNTREATED INDICATION

ADVERSE DRUG EVENT


15 (NON- ALLERGIC)

%
TOXIC ADVERSE DRUG
2 EVENT
%
DRUG TREATMENT
MORE NECESSARY
COSTLY
CAUSE INAPPROPRIATE
DRUG

S 4% 4 4
NO INDICATION

2
2% 4% % % INAPPROPRIATE COMBINATION
% OF DRUGS, OR DRUS AND
2% 26% FOODD
INAPPROPRIATE DUPLICATION
OF THERAPEUTIC GROUP OR
CTIVE INGRIDIENT
INDICATION FOR
9% DRUG-
9% TREATMENT NOT
NOTICED
TOO MANY DRUGS
PRESCRIBED FOR INDICATON
7
13 DRUG DOSE TOO

6% % LOW
% 4 DRUG DOSE TOO
4 % HIGH

% DOSAGE REGIMEN
NOT FREQUENT
ENOUGH
DOSAGE REGIMEN
TOO FREQUENT
ENOUGH
INTERVENTIO PRESCRIBER INFORMED

N
ONLY
PRESCRIBER ASKED
2 2 FOR INFORMATION

% % 2% 2% 2 INTERVENSION
PROPOSED,

2% 2% 2% % APPROVED BY
7 PRESCRIBER
INTERVENTION PROPOSED NOT
% APPROVED BY PRSCRIBER
COLLABORATIVE WITH
WRITTEN INFORMATION
39 PRESCRIBER
PROVIDED ONLY
36 % DOSAGE CHANGED TO

% INSTRUCTION FOR
USED CHANGED TO
DRUG STOPPED

NEW DRUG
2 STARTED
% COLLABORATIVE IN
ADMINISTERING PROCEDURE
SUPERVISOR FOR
PREPATION
EFESIENSI
BIAYA
40,000,00
0
35,000,000 36.7%

30,000,000
25,000,000
20,000,000
15,000,000
10,000,00
0
5,000,000
-
PENELIT
IAN
Tantangan Pelayanan Kefarmasian di
RS
Motivasi dan Komitmen

Apoteker dalam melaksanakan
pelayanan langsung ke pasien
• Kompetensi Apoteker sebagai
bagian
dari Tim Pemberi Pelayanan
Kesehatan
• Dukungan managemen RS
• Perubahan pada sistem pelayanan
kesehatan dalam era JKN
memerlukan perubahan paradigma
apoteker untuk meningkatkan
kompetensi di bidangnya masing-
masing
PENUTU
P
• Apoteker harus meningkatkan kompetensi untuk berperan aktif dalam
program Indonesia sehat dan meningkatkan pelayanan kefarmasian di ERA
JKN
• Peningkatan kefarmasian harus dapat bertransformasi ke arah
peningkatan Outcome terapi dalam rangka peningkatan keselamatan
pasien
• Pelayanan kefarmasian harus dapat beradaptasi dengan perkembangan
zaman dalam era pelayanan berbasis digital. Tanpa mengabaikan kaidah
yang ada dengan menggunakan transaksi elektronik untuk memberikan
pelayanan kefarmasian yang lebih cepat, tepat dan memberikan

Anda mungkin juga menyukai