Anda di halaman 1dari 27

PELAYANAN KEFARMASIAN

(PHARMACEUTICAL CARE)
Dr. Nanang Munif Yasin, M.Pharm,Apt
Fakultas Farmasi UGM
nanangy@yahoo.com
CURRICULUM VITAE
NAMA : Dr. NANANG MUNIF YASIN,M.Pharm, Apt
ALAMAT : JL. NOGOPURO 10 A, GOWOK, YK
INSTITUSI : FAKULTAS FARMASI UGM
PENGALAMAN JABATAN & ORGANISASI
1. DOSEN FARMASI UGM (1999- NOW)
2. TIM AUDITOR HALAL LPPOM MUI DIY (2004- NOW)
3. WAKIL DIREKTUR LPPOM MUI DIY (2015 – NOW)
4. WAKIL DEKAN AKADEMIK & KEMAHASISWAAN FAKULTAS
FARMASI UGM (2021- NOW)
5. KETUA MKEAI IAI DIY (2022 – NOW)
PENGALAMAN PEMBICARA/ NARA SUMBER
1. PEMBICARA DI FORUM APOTEKER (TEGAL, SEMARANG, DIY, BENGKULU, PURBALINGGA,
BANYUMAS, NTT, JAKARTA, SUKOHARJO, MALUKU UTARA,NTB, SURAKARTA, MAGELANG,
CILACAP, BANJARNEGARA, SURABAYA)
2. PEMBICARA DI FORUM TENAGA TEHNIS KEFARMASIAN (GK, DIY, PURWOREJO)
3. PEMBICARA DI FORUM DINAS KESEHATAN (DIY, GK, KODYA, SURAKARTA)
4. PEMBICARA TAMU (RSUD TUGUREJO, PT KIMIA FARMA, BBKPM, BMPK)
5. PEMBICARA DI FORUM MAHASISWA (BEM FA, KMMF, ISMAFARSI, KKN, UKESMA, PRAMUKA)
6. PEMBICARA DI MASYARAKAT (SLEMAN, GK, BANTUL, YOGYAKARTA)
7. PENGISI ACARA DI RADIO (RRI, MQ FM, SWARAGAMA)
PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN
PMK No 72 tahun 2016 PMK No 73 tahun 2016 PMK No 74 tahun 2016
tentang Standar Pelayanan tentang Standar Pelayanan tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit Kefarmasian di Apotek Kefarmasian di Puskesmas
PERKEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN
Secara historis, perubahan-perubahan dalam profesi
kefarmasian dapat dibagi dalam 4 periode

Periode Periode Periode


Periode
Transisi Farmasi Pharmaceu
Tradisional
onal Klinik tical care
PERKEMBANGAN PELAYANAN KEFARMASIAN
Periode Pharmaceutical
Periode Tradisional Periode Transisional Periode Farmasi Klinis
Care
• Menyediakan, membuat, •Ilmu kedokteran •Praktek kefarmasiaan •Ada tiga tahap proses :
dan mendistribusikan cenderung spesialistis. yang berorientasi kepada • Penilaian (Assessment),
produk yang berkhasiat pasien lebih dari orientasi yaitu menjamin bahwa
obat. •Obat-obat baru produk. semua terapi obat
berkembang pesat sekali. terindikasi, efektif dan
•Melibatkan seni dan ilmu •Ada interaksi antara aman ; & mengidentifikasi
pembuatan bahan obat farmasis, pasien dan masalah terapi obat.
•Meningkatnya biaya
(alam/sintetik) menjadi kesehatan sektor publik tenaga kesehatan lain.
sediaan atau produk karena teknologi dan • Pengembangan
yang sesuai. jumlah penduduk. •Tujuan farmasi klinis perencanaan perawatan
adalah memaksimalkan (Development of a care
•Industri farmasi mulai •Tuntutan masyarakat efek terapeutik, plan), yaitu pemecahan
tumbuh pesat, sehingga meminimalkan risiko dan masalah terapi obat,
untuk pelayanan medis
peranan farmasis makin biaya serta menghormati pencapaian
dan farmasi yang
menyempit & mengecil. bermutu tinggi. pilihan pasien.
• Evaluasi, yaitu
pencatatan hasil terapi
•Peran farmasis yang
yang sebenarnya,
overtrained & evaluasi kemajuan untuk
underutilised. memenuhi sasaran terapi
dan memperkirakan
•Berkembangnya ward kembali munculnya
pharmacy atau clinical masalah baru.
pharmacy.
EVOLUSI PRAKTEK KEFARMASIAN
Pharmaceutical Care

Individual patient-
Patient contact PC Oriented service
1990s

Clinical
Physician >> patient Disease-oriented
pharmacy
contact service
1960s

No/limited patient Drug distribution Product-oriented


contact service
7
HEALTH CARE NEEDS OF A PATIENT
Maternal Medical
Care Care

Nutritional Mental Health


Care Care

Surgical Dental
Care Care
SELF
PHARMACEUTICAL CARE Nursing
CARE Care

Geriatric Chiropractic
Care Care
Eye Pediatric
Care Care

8
PERUBAHAN PARADIGMA
Pharmaceutical care

Product oriented Patient oriented


Transformasi Apoteker
di Bidang Pelayanan Kefarmasian
APOTEKER
Specialized care Primary care ✓ Medication
Hospital based Community based safety,
✓ Improved pts
Acute treatment Chronic treatment outcome,
Individual patient focused Population focused ✓ reduced drug
costs,
Cure of treat disease Prevent disease ✓ source of
Individual health care providers Team of providers drug info
✓ provider of
Non-individualized treatment Personalized medicine education
Adapted from American Association of Colleges of Pharmacy Commission to Implement Change
PELAYANAN KEFARMASIAN
(PP No. 51/2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian)

Pelayanan langsung dan


bertanggung jawab kepada
pasien yang berkaitan
dengan sediaan farmasi
dengan maksud mencapai
hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu
kehidupan pasien

Pharmaceutical care
DEFINISI PHARMACEUTICAL CARE
Pharmaceutical care is the responsible provision
of drug therapy for the purpose of achieving
definite outcomes that improve a patient’s
quality of life.

Pharmaceutical care adalah penyediaan terapi


obat yang dapat dipertanggungjawabkan
dengan tujuan mencapai hasil yang nyata
dalam upaya meningkatkan kualitas hidup
pasien.

HEPLER AND STRAND’S, 1990


12
PELAYANAN FARMASI BERORIENTASI PASIEN

13
Pharmaceutical Care in Health Care
Primary Knowledge Responsibility
in the drug
Focus Base use process
Diagnosis
and
Medical Care Pathophysiology Prescribing
Treatment of the
patient’s disease
Giving care to
Biological,
Nursing the whole
psychological, Drug
patient during
Care social, or spiritual administration
the cure or
human responses
treatment
Identifying and Identification,
Pharmaceutical meeting a prevention, and
Pharmacotherapy
Care patient’s drug- resolution of drug
related needs therapy problems
14
PELAYANAN KEFARMASIAN
(PP No. 51/2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian)
YAN-MED

YANKES YAN-FAR PERLUASAN PARADIGMA


Drug oriented → Patient oriented
YAN-KEPR
GPP
• Mengikuti Paradigma
• Sesuai standar YANFAR PHARMACEUTICAL
PP BERKUALITAS CARE
• Berdasarkan SPO 51
• Terdokumentasi
KOLABORASI
HARGA DGN NAKES
TERJANGKAU

WASPA
KEPATU POR
HAN
DA ESO PASIEN
 KUALITAS HIDUP
PASIEN/ MASYARAKAT
J Am Pharm Assoc. 2008;48:341–353
16
APA BEDANYA PHARMACEUTICAL CARE DENGAN MTM ?

PC berpusat pada menghadapi permasalahan-permasalahan


terapi obat pasien
“Pasien mendapatkan catatan khusus untuk
mengetahui tentang kondisinya"

MTM mengedepankan kolaborasi antara apoteker dengan


dokter dan tenaga profesional kesehatan lainnya untuk
mengoptimalisasikan penggunaan obat sesuai EBM dengan
melibatkan peran aktif pasien dalam mengelola
kesehatannya sendiri
PENGERTIAN MEDICATION THERAPY MANAGEMENT (MTM)
Pendekatan pasien sentris dan bersifat komprehensif untuk :
▪ mengoptimalkan penggunaan obat,
▪ mengurangi resiko efek samping
▪ meningkatkan kepatuhan penggunaan obat.

"Empowering patients to take an active role in


managing their medications"
✓ Program ini mencakup intervensi dgn intensitas tinggi untuk
melibatkan penerima layanan dan penulis resep.
✓ Keterlibatan pasien ---berperan aktif dalam penggunaan obat
sehingga perilaku pasien menjadi positif utk kesembuhaannya
✓ Kolaborasi apoteker dengan tenaga kesehatan lain
MODEL PELAYANAN KEFARMASIAN BERBASIS MTM

Dengan MTM ini dapat mengoptimalkan peran Apoteker dengan


memantau kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat secara tepat dan
benar serta memantau outcome pengobatan secara komprehensif.
19
5 CORE ELEMEN MTM (SERVICE MODEL)
Medication Therapy Management in Pharmacy Practice. Version 2.0. 2008

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4 Langkah 5


Apoteker Apoteker Apoteker Apoteker Apoteker
mengumpulkan
{ Step 1 : ^ membuat membuat daftar mengidentifikasi membuat
V)
informasi terkait catatan tindakan masalah terkait dokumentasi
masalah komprehensif yang dapat obat dan layanan,
kesehatan dan pengobatan dilakukan pasien bekerja sama intervensi &
pengobatan pasien, terdiri untuk mencapai dengan kemajuan
pasien secara dari obat tujuan terapi dokter/nakes pasien dan
komprehensif resep,non-resep, sebagai self- lain menetapkan
herbal, management untuk intervensi rencana tindak
suplemen yang tepat lanjutnya
1. MEDICATION THERAPY REVIEW (MTR)
Proses sistematis 1. Interview pasien : informasi demografis, kondisi
dengan mengumpulkan pasien dan pengobatannya.
informasi spesifik, 2. Penilaian terhadap informasi klinis yang relevan
pasien, menilai 3. Penilaian terhadap pendapat pasien, pilihan,
pengobatan untuk kualitas hidup, dan tujuan terapi.
mengidentifikasi DRP, 4. Penilaian thd karakteristik yang dapat
mengembangkan DRP V)
mempengaruhi kemampuan komunikasi pasien
yang dianggap sebagai yang dapat berefek pada outcome terapi.
prioritas, dan membuat 5. Mengevaluasi pasien untuk mendeteksi reaksi efek
rencana untuk samping yang disebabkan oleh pengobatannya.
mengatasi masalah DRP 6. Menginterpretasikan, memonitoring, dan menilai
tersebut. hasil data laboratorium pasien.
2. PERSONAL MEDICAL RECORD (PMR)

PMR:
Rekam
komprehensif
dari pengobatan
pasien (meliputi
semua
pengobatan
pasien baik itu
obat dari resep,
non-resep atau
swamedikasi,
pengobatan
herbal ataupun
suplemen diet
lainnya).
3. MEDICATION-RELATED ACTION PLAN (MAP)
DOKUMEN SENTRIS PASIEN YANG MEMUAT DAFTAR TINDAKAN
UNTUK PASIEN YANG DIGUNAKAN DALAM MENGIKUTI KEMAJUAN
SELF MANAGEMENT-NYA.
▪ Rencana asuhan pasien (care plan) merupakan bagian dari tindakan
untuk membantu pasien mencapai tujuan kesehatan spesifiknya.
▪ MAP dan edukasi pasien, keduanya merupakan komponen penting untuk
menggabungkan metode patient-centered- approach ke dalam model
pelayanan MTM.
▪ MAP dapat memperkuat pasien dan partisipasi aktif dari pasien terhadap
perilaku pengobatannya ..
4. INTERVENTION AND/OR REFERRAL
Apoteker dapat memberikan pelayanan konsultasi dan intervensi
untuk mengatasi DRP, dan jika diperlukan dapat merujuk pasien ke
dokter atau tenaga kesehatan lain
INTERVENTIONS
Komunikasi informasi kepada dokter Initiate new drug therapy
ataupun dengan tenaga profesional Increase dosages
Decrease dosage
kesehatan lainnya, termasuk
Discontinue drug therapy
konsultasi pemilihan obat,
Referrals
saran/anjuran untuk meninjau
Provide instructions for optimal
masalah pengobatan, serta use of medications
rekomendasi follow-up pasien
5. DOKUMENTASI DAN FOLLOW-UP
Pelayanan MTM didokumentasikan dalam bentuk yang konsisten
dan kunjungan berikutnya berbasis pada kebutuhan pengobatan
pasien atau perpindahan dari falkes ke falkes lainnya
Dokumentasi MTM termasuk dalam • DETERMINE THE ACTUAL OUTCOMES OF
pembuatan dan memelihara rekam DRUG THERAPY FOR THE PATIENT,
spesifik pasien secara terus- COMPARE THESE RESULTS WITH THE
menerus yang memuat urutan INTENDED GOALS OF THERAPY, AND
kronologi, rekam dari semua • DETERMINE THE EFFECTIVENESS AND
pemberi/penyedia layanan SAFETY OF PHARMACOTHERAPY AND THE
kesehatan sesuai dengan format CURRENT STATUS OF THE PATIENT.
standar yang telah ditetapkan
• EVALUATION COMPLIANCE
(SOAP: subject, objective,
assesment, and plan). • EVALUATION NEW PROBLEMS
Komponen dokumentasi dalam pelayanan berbasis MTM

Anda mungkin juga menyukai