YULIA TRISNA
KELAS ONLINE WIA TRAINING, 23-24 MARET 2021
PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT
FARMASI RUMAH SAKIT
PENGGUNAAN
KETERSEDIAAN
MEDICATION
PAP
ALUR PERAWATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT TERKAIT OBAT DALAM SNARS EDISI 1.1
Instruksi
Asesmen Pengobatan Pemberian Obat Monitoring Follow Up
Pasien Penyiapan Obat (PKPO 6; 6.1; 6.2) (PAP 2 EP 4)
(AP 2)
(AP 1.1) (PAP 2.2; PKPO 4 EP 1;
PKPO 4.1; 4.2; 4.3)
Farmasi Manajemen
Farmasi Klinik
Seleksi (PKPO 2) Farmasi Klinik:
Penelusuran Riwayat Penggunaan
Obat (PKPO 4 EP 4) Pengadaan Pemantauan Terapi Obat
(PKPO 2.1; 2.1.1; TKRS 7.1) (AP 2 EP 4; PKPO 7 EP 2)
Rekonsiliasi Obat (PKPO 4 EP 3)
Penyimpanan Monitoring Efek Samping Obat (PKPO 7 EP 3)
Visite (AP 2 EP 4) (PKPO 3; 3.1 s/d 3.5)
Konseling dan
Pengkajian Resep (PKPO 5.1 EP 2) Distribusi/Dispensing (PKPO 5; Informasi Obat (MKE 10 EP 1)
PKPO 5.1)
PELAYANAN KEFARMASIAN
Standar PAP 1
Rumah sakit
menetapkan
regulasi untuk
pemberian
asuhan yang
seragam
kepada pasien.
KESERAGAMAN:
• Akses
• Alokasi sumber daya
• Pemberian asuhan
kefarmasian
• Formulir-formulir
Standar PAP 2.4
Pasien dan keluarga
diberitahu tentang
hasil asuhan dan
pengobatan termasuk
hasil asuhan yang tidak
diharapkan.
Standar PAP 2
Ditetapkan
proses untuk
melakukan
integrasi inter
unit pelayanan
serta koordinasi
pelayanan dan
asuhan kepada
setiap pasien.
PAP
• Komunikasi
• Kolaborasi
• Proses yang terstandar • Koordinasi
• Integrasi
Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat
Pengkajian yang
dilakukan sebelum
penyiapan obat untuk
memastikan bahwa
resep benar/legal,
akurat, lengkap dan
rasional
Rekonsiliasi Obat
PEMANTAUAN TERAPI OBAT
Yang dipantau:
• Efek terapeutik
• Efek tidak diharapkan
• Kepatuhan
• Hasil terapi (patient outcome)
Joint Commission of Pharmacy Practitioners, 2014
TATA LAKSANA PEMANTAUAN TERAPI OBAT
1. Seleksi pasien
2. Pengumpulan data pasien
3. Asesmen: Identifikasi DRP (drug related problem)
4. Rekomendasi terapi
5. Rencana pemantauan
6. Tindak lanjut
SELEKSI PASIEN (1/2)
Kondisi pasien:
• Pasien yang masuk rumah sakit dengan multi penyakit sehingga
menerima polifarmasi.
• Pasien kanker yang menerima terapi sitostatika.
• Pasien dengan gangguan fungsi organ terutama hati dan ginjal.
• Pasien geriatri dan pediatri.
• Pasien hamil dan menyusui.
• Pasien dengan perawatan intensif
SELEKSI PASIEN (2/2)
Obat:
Pasien yang mendapatkan obat risiko tinggi (sitostatika,
indeks terapi sempit, nefrotoksik, obat yang dapat
menimbulkan efek samping serius,)
Kompleksitas regimen (variasi frekuensi, rute)
PENGUMPULAN DATA PASIEN
Sumber data:
• Rekam medis.
• Profil pengobatan pasien/pencatatan
penggunaan obat.
• Wawancara dengan pasien, anggota
keluarga, dan tenaga kesehatan lain.
ASESMEN
• Mengobati (cure)
• Menghilangkan/meredakan gejala (simptomatis)
• Memperlambat progress penyakit
• Mencegah terjadinya penyakit
• Cost-effective
• Mencegah/meminimalkan reaksi obat tidak
diharapkan
• Pasien memahami penggunaan obat yang benar
REKOMENDASI TERAPI
• Memastikan pasien
memahami tentang obat-
obat yang digunakannya.
• Pasien mau dan mampu
menggunakan obat sesuai
rejimen yang telah
ditetapkan.
Standar PAP 3
Rumah sakit
menetapkan
pelayanan
pasien untuk
mengatasi
nyeri.
Kendala dalam manajemen nyeri
MANFAAT:
• Kecepatan mengakses data
• Sharing data/informasi lebih mudah
• Konsistensi data (dengan database)
• Pendokumentasian kegiatan dapat di mana saja
• Kemudahan dalam penyimpanan data
• Efisiensi kerja profesional pemberi asuhan (PPA)
RISIKO:
• Bocornya kerahasiaan data
• Data diinput oleh orang yang tidak berhak
RESEP ELEKTRONIK
MASTER DATA