Anda di halaman 1dari 22

Pelayanan Farmasi Klinik

Direktorat Bina
Farmasi Komunitas dan
Klinik
2010

PHARMACEUTICAL CARE
PELAYANAN KEFARMASIAN
PROFESIONAL
(farmasi klinik)

MANAJERIAL
(non klinik)
Manajemen
SDM
Sarana prasarana
Pengelolan
Sediaan Farmasi &
Perbekalan kesehatan

Wawancara
rwyt obat
Pengkajian resep

Dispensing
Visite
PTO

Konseling
Administrasi (Umum &
Pelayanan)

PIO
EPO

Keterlibatan dalam Komite

MESO
Pemantauan kadar obat
dalam darah

Menurut Hepler dan Strand (1990)


Pelayanan Kefarmasian
(Pharmaceutical Care) adalah
bentuk tanggung jawab apoteker
terhadap terapi obat untuk mencapai
hasil yang pasti sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien

TUJUAN PELAYANAN
KEFARMASIAN
1. Ketersediaan dan keterjangkauan sediaan
farmasi yang aman, berkhasiat dan bermutu
2. Meningkatkan kepatuhan terhadap terapi obat
yg sedang dilakukan
3. Meningkatkan keluaran (out come) terapi
4. Meningkatkan penggunaan obat yang rasional

Patient Safety

LATAR BELAKANG
PELAYANAN FARMASI KLINIK

MASALAH TERKAIT OBAT (DRPs)

DRPs DI RUMAH
SAKIT
DRP

(%)

Pemberian obat tanpa indikasi

11

Dosis yang tidak tepat

32

Interaksi obat

14

Pemilihan obat yang tidak tepat

35

Pemberian obat (lama dan waktu


dan frekuensi pemberian obat)

22

Ref. Mutiara R, RSCM, 2007

MEDICATION ERROR

Tahapan kemungkinan terjadinya


medication
error terbagi
dalam
4 fase :
1 Prescribing
pada penulisan
resep
(39-49 %)
2 Transcribing

pada saat membaca resep


(26-38 %)

3 Dispensing

pada saat menyiapkan dan


Penyerahan resep (11- 14 %)

4 Administration

pada proses penggunaan obat


(11-14%)
( JAMA, 1995, 274 (1) :29-34)

PENYEBAB MEDICATION ERROR


Informasi pasien yang tidak lengkap
Tidak diberikannya informasi layak
Miskomunikasi dalam peresepan
Pelabelan kemasan yang tidak jelas
Faktor lingkungan
Dll
Ameican Hospital Association

Dampak Medication Error di RS

1. ( Institute of Medicine)

INSIDEN MEDICATION ERROR


DI RUMAH SAKIT
97 %
Intensif Care Unit
(ICU) 2

REAKSI OBAT YANG TIDAK


DIKEHENDAKI (ROTD)

PENGGOLONGAN
1

Tipe A

Kerja farmakologis yang


berlebihan

Tipe B

Reaksi anafilaksis

Tipe C

Pemakaian obat jangka


panjang

Tipe D

Reaksi tertunda

Tipe E

Penghentian penggunaan

DAMPAK ROTD
PADA PASIEN RAWAT INAP
10-20% pasien
Yang ada di RS 3

50 % pasien yg mengalami ADR


harus tinggal lebih lama di RS
3. Oxford Hand Book of Clinical Pharmacy

Prioritas Pasien
- Pasien yang sering mengalami perubahan terapi
atau regimen obat
- Pasien yang menerima antikoagulan, DM, hipertensi,
dll
- Pasien yang menerima obat dengan indeks terapi
yang sempit
- Pasien dengan multiregimen obat atau status multi
penyakit
- Pasien lanjut usia (lansia), karena frekuensi
penggunaan multi obat dan kemungkinan adanya
masalah terkait obat
- Pasien pediatrik atau keluarganya
- Pasien dengan sejarah ketidakpatuhan dalam
penggunaan obat

MANFAAT PENERAPAN
FARKLIN

MANAJEMEN PELAYANAN
KEFARMASIAN YANG TERARAH DAN
PARIPURNA
KERJASAMA MEDIS, APOTEKER,
PERAWAT DAN PASIEN LEBIH
MANTAP

Anda mungkin juga menyukai