Anda di halaman 1dari 33

FARMAKOEPIDEMIOLOGI

FARMAKOEPIDEMIOLOGI

KEBIJAKSANAAN
KEBIJAKSANAAN OBAT
OBAT

Farmakoepidemiologi
Farmakoepidemiologi-----penggunaan
penggunaanobat
obatdi
dipopulasi
populasi

A suitable definition of pharmacoepidemiology is: Studi

tentangpenggunaandan efek/ efeksamping obatdalam populasi


dengantujuan untuk penggunaan obat yang rasional dan hemat
biayaobatsehingga dapat meningkatkankesehatan.

-The rational use of drugs Penggunaanobat

rasionalmensyaratkan bahwapasien menerimaobatsesuai


dengan kebutuhanklinisnya, dalam dosisyang
memenuhikebutuhan secaraindividu,untuk jangkawaktu yang
cukup,dan denganbiaya terendah (WHO, 1988)

Drug utilization research merupakan bagian yang penting dari

farmakoepidemiologi

Drug utilization research didefinisikan oleh WHO (1977 )

sebagai the marketing, distribution, prescription, and use of


drugs in a society, with special emphasis on the resulting medical,
social and economic consequences.
2

Pharmaceutical Management Cycle

Drug utilization research :


-Deskriptif: menggambarkan pola penggunaan obat dan
identifikasi masalah --- prevalensi, insiden
-Analitik : menghubungkan pola penggunaan obat
dengan morbiditas, hasil pengobatan, kualitas
pelayanan
DUR; Pepi memberikan informasi :
-pattern of use ---- di populasi
-quality of use ---- menilai ketepatan peresepan
-determinants of use eksplore faktor2 penentu penggunaan
obat, variasi penggunaan antar
populasi

-outcomes of use

Kontribusi terhadap penggunaan obat yang rasional


Gambaran pola penggunaan obat ---- early signals of
irrasional use ---- intervensi to improve
4

Drug Utilization Research, Review &


PEPI
Perbedaan utama antara drug utilization dan P-epi : p-epi --- lebih
memfokuskan studi kuantitatif manfaat & risiko penggunaan obat pada studi
cohort --- dinyatakan dlm insiden, prevalensi, sedangkan drug utilization
fokus paparan obat secara kuali & kuanti di berbagai countries, regions and
settings. Sedangkan drug utilization review --- lebih fokus ke program
managemen, kaitannya dengan standar & pedoman --- kualitas penggunaan
obat --- perbedaan semakin tdk tajam; kadang interchangeable
Identifikasi masalah prioritas meliputi skala makna medis maupun

sosial dan kebijakan


Menetapkan sasaran studi, mis puskesmas, rumah sakit (unit studi);
balita, ibu hamil (target populasi)
Menetapkan alat ukur --- metodologi
Analisis dan interpretasi

Penggunaan obat yang rasional dalam konteks

biomedis meliputi:

-tepat indikasi
-tepat obat, dengan mempertimbangkan kemanjuran,
keamanan,
kesesuaian dengan kondisi pasien, dan biaya
-tepat dosis, cara pemberian, dan lama pengobatan
-tepat pasien, tidak kontraindikasi
-tepat dispensing, termasuk tepat informasi untuk pasien
tentang obat
yang diresepkan
-pasien patuh dalam menjalani pengobatan

Contoh penggunaan obat yang tidak rasional


No drug is needed
Wrong drugs
Ineffective drugs and drugs with doubtful

efficacy
Unsafe drugs
Underuse of available effective drugs
Incorrect use of drugs

Komponen dalam sistem penggunaan obat


Proses
Suplai obat

Perilaku provider
dan konsumen

Import Obat

Pharmacist or
Drug Trader

+
Hospital or
Health Center

Pola penyakit

Obat lokal

Private Physician or
Other Practitioner

Public
8

Faktor yang mendasari penggunaan obat tidak


rasional
Workplace
Workplace
Patients
Patients
drug
misinformation
misleading
beliefs
inability to
communicate
problems
Patient
demands/
expectation

Prescribers
Prescribers
lack of education
and training
lack of drug
information
heavy patient load
pressure to
prescribe
generalization of
limited beliefs
misleading beliefs
about efficacy

Heavy patient
load
Lack of
adequate lab
capacity
Insufficient
staffing

Drug
DrugSupply
Supply
inefficient
management
non-availability
of required
drugs

Drug
DrugRegulation
Regulation
Industry
Industry
Non-essential
drugs available
informal prescribers
Lack of regulation
enforcement

promotion
misleading
claims

Impact of Inappropriate Use of Drugs


Reduced
quality of
therapy

Waste of
resources

Reduced availability
morbidity increased cost
mortality

Risk of
unwanted
effects

Psycho-social
impacts

patients rely on
unnecessary drugs

adverse reactions
bacterial resistance

10

Jenis
Jenisinformasi
informasipenggunaan
penggunaanobat
obat

Informasi berdasarkan obat

Dari info ttt --- diket ttg drug use


Tingkat kumpulan penggunaan obat:

tgt info yg dicari, mis hipertensi --- data yang perlu dikumpulkan adalah obat
diuretik, beta-blocker, ACE inhibitor, dll; bila spesifik ACE inhibitor --- data
generik dan nama dagang, dst

Indikasi

Mempermudah interpretasi dengan tepat

Prescribed daily doses

Informasi berdasarkan permasalahan


Permasalahan dlm penggunaan obat; perlakuan dengan dan tanpa obat

11

Jenis
Jenisinformasi
informasipenggunaan
penggunaanobat
obat

Informasi berdasarkan pasien


Age, gender, ethnicity, knowledge, belief and perceptions

---- ADE
Informasi berdasarkan prescriber
Demographic information; knowledge about drugs;
factors driving prescribing behaviour ----- berperan dug
use
Tipe studi
Struktur pelayanan, outcome pengobatan,

Biaya obat
Total drug costs; cost per prescription; cost per treatment

day, month, year; cost per DDD; cost per PDD; etc -----policy drug supply

12

Sumber
Sumberdata
data

Large databases ---- computer


Data from drug regulatory agencies ---

legal,

licensed, withdrawn /banned

Data dari distributor/supplier ---- industy, wholesalers


Data dari tempat praktek ---- indicator habits --- see problems
Prescribing data
Dispensing data
Aggregate data
OTC and pharmacist-prescribed drugs
Telephone and internet prescribing

Community setting data:

survei rumah tangga,

kepatuhan pasien

Drug use evaluation:

komite farmasi dan terapi

13

Indikator penggunaan obat berdasarkan WHO :


Indikator utama

Prescribing Indicators: rata-rata jumlah obat yang diresepkan; %

obat dengan nama generic; % antibiotic yang diresepkan; % injection


prescribed; % of drugs prescribed from essential drug list of formulary
Patient Care Indicators: rata-rata waktu konsultasi; rata-rata waktu
dispensing; % obat yang sebenarnya diberikan
Facility Indicators: formulary, obat-obat kunci

Complementary drug use indicators

Bukan tidak penting, tetapi perlu pertimbangan feasibilitas, method


dll (5 pasien dg obat; biaya, % berdasar pedoman)
Scope of the Indicators Study

Depends on:
Informasi yang tersedia
Kemudahan akses ke sumber informasi
Tipe penyedia
Pengumpul data
Minimum sampel
20 fasilitas ---- 30 resep/fasilitas, survei potong lintang
100 resep per fasilitas ------u/ perbandingan
Bila << 20 fasilitas ------ semua digunakan dan pastikan capai min

600 observasi/resep

14

Berbagai course materials


Hasil studi RUM

15

Prescribing Indicators

Average number of drugs


Percentage antibiotics
Percentage injections
Percentage generic
Percentage prescribed from Essential Drugs List or
Formulary
PRES CRIBING

INDICAT OR FORM

L oca tion :
In vestigator:
Se q.
#

Type
(R/ P)

D ate :
Da te
of Rx

Age
(yrs)

#
Drugs

# Ge ne rics

Anti b.
(0/ 1)

I nj e c.
(0/ 1)

# on
EDL

XX
XXX
XX
X

XX
XX
XXX
X

XX
XXX
XX
X

XXX
XX
XX
X

XX
XXX
XX
X

Di a gnosi s
(Opti ona l )

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Tota l

Averag e
P ercen tag e

XX
XXX
XX
X

XX
XXX
XX
XXX
XX
XX

of t
ot
al
drugs

* 0 =N o

16

1 =Ye s

of
c as es

%
of t
ot
al
c as es

XX
XX
XXX
X

XX
XXX
XX
XXX
XX
XX

XX
XXX
XX
XXX
XX
XX

of t
ot
al
drugs

Patient Care Indicators

Average consultation time


Average dispensing time
Percent drugs dispensed
Percent drugs adequately labeled
Patient's knowledge of correct dosage
PATIE NT

CARE

FORM

Loca ti on:
I nve sti ga to r

Da te :
P a ti e n t
I de nti fi e r
(i f n e e de d)

S e q.
#

Co nsul ti ng
Ti m e
(m i ns)

Di sp e nsi ng
T i me
(se cs)

Drug s
P re scri be d

Drugs
Di spe nse d

# Ade q ua te l y
La be l l e d

Kn ow s
Do sa ge
(0/ 1)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

C ount
Total
Average
P ercentage
d
s
n
e
p

X X X X XX
X X X XX X X X X XX X X X XX

X X X X XX

XX X X X X
%

X XX X X X
%

X X XX X X
%

d
e
k
s
a

* 0=N o

1=Yes

17

Facility Indicators
Availability of national Essential

Drugs List or Formulary


Availability of key drugs

National formularies (e.g. the BNF) provide an independent source

of advice.
Hospital formularies reflect hospital choices, based on evidence

based and cost-effective evaluation of the evidence base for a drug.


WHO provide a model list of essential drugs (~300 items).
18

Steps in an Indicator Study


Select geographic area
Select sample of facilities
Retrospective prescribing

data available?
Simple vs. detailed data
form?
Define criteria for core
indicators
Define complementary
indicators

19

Describe study procedures


Select and train personnel
Pilot test and revise

procedures
Collect data
Feedback to facilities and
managers
Decide on follow-up studies

Diketahui penggunaan antidepressant meningkat selama

dua tahun terakhir di populasi.


Data apa yang diperlukan, seberapa relevan, kemudahan
mendapatkan data
Kemungkinan penyebab antidepressant meningkat
Bagaimana outcome kesehatan akibat hal tsb?
Sumber data

Tipe info

Keterangan
(+/-)

20

Sistem
Sistem klasifikasi
klasifikasi dan
dan unit
unit pengukuran
pengukuran
penggunaan
penggunaan obat
obat
Bahasa umum--- collect in a uniform way, standard & valid
Prasyaratuntuk perbandingannasional dan internasional
Obatdapat diklasifikasikandengan carayang berbeda

berdasarkan:
Mekanisme kerjanya
Indikasi atau
Struktur kimia
The Anatomical Therapeutic (AT) classification dikembangkan
oleh European Pharmaceutical Market Research Association
(EPhMRA)
The Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) classification
dikembangkan oleh peneliti Norwegian
Klasifikasi dengan sistem Anatomical Therapeutic Chemicals
Membagi obat berdasarkan kelompoknya ---

organ / systems in chemical &

pharmacology & therapeutic

Klasifikasi dalam kelompok 5 tingkat yg berbeda

21

(ATC) main groups


A
B
C
D
G
H
J
L
M
N
P
R
S
V

Alimentary tract and metabolism


Blood and blood forming organs
Cardiovascular system
Dermatologicals
Genito urinary system and sex hormones
Systemic hormonal preparations, excl. sex hormones and insulins
Antiinfectives for systemic use
Antineoplastic and immunomodulating agents
Musculo-skeletal system
Nervous system
Antiparasitic products, insecticides and repellents
Respiratory system
Sensory organs
Various

22

Struktur
Struktur&
&prinsip
prinsipklasifikasi
klasifikasiATC
ATC
Sistem klasifikasi the Anatomical Therapeutic Chemical (ATC), obat

dibagi dalam beberapa kelompok berdasarkan organ atau sistem


dimana obat beraksi, karakteristik kimiawi, farmakologi dan terapi
Obat diklasifikasikan dalam lima level. Obat dibagi dalam empatbelas

kelompok utama (1st level), dengan dua subgroup farmakologi/terapi


(2nd & 3rd level). Level 4 chemical/ pharmacological/therapeutic
subgroups dan level 5 merupakan the chemical substance

23

Contoh klasifikasi untuk metformin:


A Alimentary tract and metabolism
(1st level, anatomical main group)
A10 Drugs used in diabetes
(2nd level, therapeutic subgroup)
A10B Oral blood glucose lowering drugs
(3rd level, pharmacological subgroup)
A10BA Biguanides
(4th level, chemical subgroup)
A10BA02 Metformin
(5th level, chemical substance)

Thus, in the ATC system all plain metformin preparations are given the code
A10BA02.
24

Ambivalen pada sistem international classification


Produk obat diklasifikasikan berdasarkan kegunaan dalam

terapi utama, dari zat aktif utamanya.


Hanya satu kode ATC untuk setiap formulasi farmasetik
Satu produk obat dapat memiliki lebih dari satu kode ATC
jika obat tersebut tersedia lebih dari satu kekuatan atau
formulasi dengan fungsi terapi yang jelas berbeda.
Contoh:
Hormon sex, dalam beberapa bentuk sediaan tertentu
atau dosis tertentu digunakan untuk pengobatan kanker
---- diklasifikasi L02.
Terapi Endocrine, bentuk sediaan dan dosis yang
berbeda --- diklasifikasikan ke G03 merupakan hormon
sex dan modulator dalam sistem genital
Bromocriptine tersedia dalam beberapa kekuatan dosis
yang berbeda, Tablet dengan dosis rendah --- digunakan
sebagai prolactin inhibitors --- diklasifikasikan ke G02
Bromocriptine tablet dengan dosis tinggi --- untuk
25
Parkinson --- diklasifikasikan ke N04 - Anti-Parkinson

Suatu produk obat dapat memiliki lebih dari satu kode ATC, bila
memiliki formulasi yang berbeda-beda dan dengan indikasi yang
berbeda pula. Sebagai contoh, prednisolone memiliki beberapa
kode ATC karena memiliki kegunaan dan formulasi yang
berbeda-beda

26

Penerapan
Penerapan metode
metode the
the ATC/DDD
ATC/DDD
Dalam Pepi, penting untuk menggunakan satu pengukuran

standar untuk volume penggunaan obat.


Untuk mengukur penggunaan obat, perlu menggunakan

sistem klasifikasi dan unit pengukuran


Pada tahun 1996, WHOmenyadari kebutuhan

untukmengembangkanpenggunaan
sistemATC/DDDsebagai standar internasionaluntuk
studipenggunaan obat.

Tujuandari sistemATC/DDDadalah sebagai alat

untukpenelitian penggunaan obatdalam upaya


meningkatkankualitaspenggunaan obat

Direview secara regular oleh WHO

27

Drug utilization metrics:


The concept of the defined daily dose (DDD):
- DDDadalahasumsi rata-rata dosispemeliharaan perhari obat
yang digunakanuntuk indikasiutamanyapada orang dewasa
- DDDA hanyadigunakan untuk obat yangsudah
memilikikodeATC
- Harus ditekankanbahwa DDD adalahunit pengukurandan
tidak selalu mencerminkandosisharian yang
direkomendasikanataudiresepkan.
-Gambaran penggunaan obat idealnya dinyatakan dalam
numbers of DDDs per 1000 inhabitants per day atau bila obat
digunakan pada inpatients, maka sebagai DDDs per 100 bedday.

28

Istilah:
DDDs/1000 inhabitants/day

may provide a rough estimate of the proportion of the


study population that may be treated daily with
certain drugs.
DDDs per 100 bed days
This unit may be applied when in-hospital drug use is
considered
DDDs per inhabitant per year
This term may give an estimate of the number of
days for which each inhabitant is, on average, treated
annually.
The prescribed daily dose (PDD)
The prescribed daily dose (PDD) is defined as the
average dose prescribed according to a
representative sample of prescriptions.

29

30

Contoh:
Pasien diberi 54 tablet ibuprofen 10 mg. Maka secara keseluruhan

adalah 540mg ibuprofen.


Search sumber DDD dalam WHO web, mis Ibuprofen DDD measurement
30 mg ---- maka bagi total jumlah ibuprofen tsb dg DDD. Jadi 540/30 =
18.
Jadi dalam resep tsb mgd 18 DDD ibuprofen
DDD dpt merupakan gab bbrp obat dlm satu klas terapi yg diberikan lbh
dr 1 pasien.

31

International
International Classification
Classification of
of Disease
Disease (ICD)
(ICD)
Sejak tahun 1948 WHO telah menerbitkan buku pedoman dalam

mengklasifikasikan penyakit dan nomor kode untuk setiap penyakit


ICD digunakan untuk menterjemahkan diagnosa penyakit dan masalah

kesehatan dari kata-kata menjadi kode alfanumerik yang akan memudahkan


penyimpanan, mendapatkan data kembali dan analisa data interpretasi serta
membandingkan data morbiditas dan mortalitas antar negara
Sampai saat ini ICD telah mengalami beberapa revisi , yang terakhir revisi ke-10

(ICD -X, tahun 1999).


Ada 21 kelompok utama penyakitmenurut ICD X
Ciri dari ICD 10 adalah dimulai dengan sebuah Abjad dan diikuti dua angka, lalu

titik dan diikuti lagi dengan satu angka (pada beberapa kategori ditambah satu
angka lagi diakhir sehingga setelah titik diiukuti dua angka)
Keputusan No 844/Menkes/SK/X/2006: untuk kode penyakit, telah disepakati

mengacu ICD-X

32

Contoh ICD-X

33

Anda mungkin juga menyukai