1
Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lambung Mangkurat, Jalan A.Yani Km. 36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
ABSTRAK
178
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:178-187
ABSTRACT
Antibiotics are compounds with effects that inhibit biochemical processes, especially in
bacterial infections. The widespread use of antibiotics can cause resistance. Prevention
of the spread of resistance by educating how to use of antibiotics. he purpose of this
study was to determine the characteristics of respondents and the effect of providing
Banjar language videos on the level of public knowledge of antibiotic use. This research
method is pretest posttest intervention with control group design, the intervention of
Banjar language video media giving. The study involved 109 respondents with valid
research instruments (P <0.05) and reliable, data analysis was performed with Wilcoxon
test and mann-whitney test. The results of 109 respondents showed the characteristics
of the most respondents in this study were women 66,06%, aged 38-47 years 31,20%,
had high school / vocational education 46,78 % and worked as housewives 37,62%. The
results of statistical analysis showed a significant difference in public knowledge
between before and after the provision of Banjar language video media (P value 0,000).
The intervention group increased in score by 31.42% while in the control group there
was an increase in score of 1.71%. The conclusion of this study showed the influence of
giving Banjar language video media to the improving knowledge of the use antibiotic
drugs in the Sekumpul village.
179
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:178-187
180
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:178-187
181
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.16 No. 02 Desember 2019:178-187
Kelompok
No Karakteristik Responden Jumlah P-value
Kontrol Intervensi
1 Jenis Kelamin
Laki-laki 15 22 37 (33,94%)
0,091
Perempuan 40 32 72 (66,06%)
Total 55 54 109 (100%)
2 Umur
18-27 Tahun 16 15 31 (28,44%)
28-37 Tahun 13 13 26 (23,85%)
0,946
38-47 Tahun 17 17 34 (31,20%)
> 47Tahun 9 9 18 (16,51 %)
Total 55 54 109 (100%)
3 Pendidikan Terakhir
182
Hasil penelitian seperti terlihat statistik uji homogenitas data pada
pada tabel 1 didapatkan bahwa yang karakteristik responden yaitu umur
menjadi mayoritas responden pada menunjukkan responden kelompok
penelitian ini adalah perempuan 72 kontrol maupun kelompok intervensi
(66,06%) dimana terdiri dari kelompok homogen.
kontrol 40 responden serta kelompok Karakteristik pendidikan pada
intervensi 32 responden, dapat mayoritas responden dalam penelitian
dikarenakan lebih banyak responden ini yaitu dengan latar belakang
perempuan yang bersedia diminta pendidikan SMA/SMK sebanyak 51
waktunya untuk mengisi kuisioner dan orang responden (45,87%) yang terdiri
diberikan media video untuk kelompok dari 26 orang kelompok kontrol serta 25
intervensi. Hal tersebut bisa orang kelompok intervensi. Pendidikan
disebabkan saat berkunjung ke rumah salah satu faktor penting dalam hal
untuk melakukan penelitian pengetahuan, umumnya semakin tinggi
responden dengan jenis kelamin pendidikan seseorang maka semakin
perempuan lebih banyak berada di mudah seseorang tersebut untuk
rumah. Hasil analisis statistik uji mendapatkan informasi. Hasil analisis
homogenitas data pada karakteristik statistik uji homogenitas data pada
responden yaitu jenis kelamin karakteristik responden yaitu
menunjukkan responden kelompok pendidikan menunjukkan responden
kontrol maupun kelompok intervensi kelompok kontrol maupun kelompok
homogen. intervensi homogen.
Mayoritas responden pada Karakteristik pekerjaan
penelitian ini adalah masyarakat responden yang paling banyak adalah
berumur 38-47 tahun yaitu sebanyak ibu rumah tangga sebanyak 41 orang
34 orang (31,20%) terdiri dari 18 orang (37,62%), yang terdiri dari 27 orang
responden kelompok kontrol serta 16 kelompok kontrol serta 14 orang
orang responden dari kelompok responden pada kelompok intervensi.
intervensi masyarakat yang termasuk Hal ini kemungkinan disebabkan karena
dalam golongan umur ini umumnya responden didominasi oleh perempuan,
sudah memiliki banyak pengalaman umumnya perempuan yang setelah
terkait pengobatan. Pengalaman menikah cenderung untuk memilih
penggunaan antibiotik dalam untuk menjadi ibu rumah tangga
mengobati penyakit yang tidak sehingga memiliki tugas untuk
semestinya serta penggunaan yang merawat anggota keluarga. Hasil
tidak sesuai dengan pentunjuk dokter analisis statistik uji homogenitas pada
menyebabkan kebiasaan menggunakan karakteristik responden yaitu pekerjaan
antibiotik tersebut lebih cenderung menunjukkan responden kelompok
terulang kembali kesalahan dalam kontrol maupun kelompok intervensi
penggunaan antibiotik. Hasil analisis homogen.
Pengetahuan yang akan diukur pada penelitian ini menggunakan kuisioner yang
terdapat beberapa indikator yaitu : indikasi antibiotik, contoh antibiotik, cara
pencegahan resistensi antibiotik, dampak resistensi antibiotik serta informasi antibiotik.
Total pernyataan yang mewakili indikator-indikator tersebut pada kuisioner sebanyak 14
item pernyataan dengan pilihan jawaban “BENAR” atau “TIDAK BENAR”. Berikut
merupakan distribusi jawaban tepat responden pada kelompok kontrol maupun
kelompok intervensi.
Tabel 2. Distribusi Jawaban Responden yang Tepat
No Kontrol (n=55) Intervensi (n=54)
Pertanyaan
Pretest Posttest Pretest Posttest
1 Antibiotik adalah obat yang dapat
membunuh bakteri dan
54 54 52 54
menyembuhkan penyakit oleh
bakteri
2 Antibiotik dapat menyembuhkan
17 9 14 32
pilek dan diare tidak berdarah
3 Ampicillin atau Amoxicillin
48 50 48 53
adalah antibiotik
4 Aspirin adalah antibiotik 31 27 35 46
5 Paracetamol adalah antibiotik 26 26 30 46
6 Resistensi adalah hilangnya
kemampuan antibiotik untuk 41 34 39 53
membunuh bakteri
7 Resistensi dapat menyebabkan
penyembuhan penyakit dengan 35 37 41 49
antibiotik menjadi lebih lama
8 Resistensi bakteri dapat dicegah
dengan cara mengurangi atau 14 18 14 28
menurunkan dosis antibiotik
9 Antibiotik adalah obat yang
18 19 12 41
digunakan tanpa efek samping
10 Antibiotik dapat menyebabkan
30 37 26 47
reaksi alergi
11 Antibiotik dapat digunakan untuk
40 43 36 53
infeksi bakteri (misalnya TBC)
12 Antibiotik dapat digunakan untuk
7 14 9 27
mengurangi nyeri dan inflamasi
13 Antibiotik dapat digunakan untuk
14 12 19 46
menurunkan demam
14 Antibiotik dapat dihentikan
penggunaannya jika penyakit 9 19 10 45
sudah sembuh
Distribusi jawaban tepat bakteri dan menyembuhkan penyakit
responden berdasarkan tabel 2, yang disebabkan oleh bakteri” total 106
pertanyaan yang responden menjawab responden menjawab dengan tepat
paling banyak tepat yaitu pertanyaan sehingga menunjukkan bahwa
nomor 1 dan pertanyaan nomor 3. pengetahuan responden tentang
Pertanyaan nomor 1 yaitu “Antibiotik indikasi antibiotik untuk infeksi
adalah obat yang dapat membunuh termasuk baik. Pertanyaan nomor 3
yaitu “ampicillin atau amoxicillin adalah pada nomor 12 yaitu “Antibiotika dapat
antibiotik“ merupakan pertanyaan yang digunakan untuk mengurangi segala
termasuk dalam indikator contoh jenis nyeri dan inflamasi (bengkak)”
antibiotik. Total sebanyak 96 responden hanya 16 responden saat awal pretest
menjawab pertanyaan dengan tepat menjawab dengan tepat. Pertanyaan ini
sehingga menunjukkan pengetahuan termasuk dalam indikator indikasi
termasuk baik. Pengetahuan antibiotik, pengetahuan pada indikator
masyarakat terhadap contoh obat yang ini sangatlah penting karena kesalahan
termasuk antibiotik sangat penting bagi perilaku dalam penggunaan antibiotik
masyarakat untuk dapat membedakan yang kurang tepat disebabkan karena
obat antibiotik dengan obat golongan kurangnya informasi masyarakat
lainnya. terkait indikasi dari antibiotik dapat
Hasil jawaban responden menimbulkan kesalahan dalam
berdasarkan pada tabel 2 pertanyaan penggunaannya, dampak dari hal ini
nomor 8 dan 12 merupakan pertanyaan akan menyebabkan resistensi
yang paling sedikit responden (Kurniawati, 2019).
menjawab dengan tepat, pertanyaan
pada nomer 8 yaitu “resistensi bakteri
dapat dicegah dengan cara mengurangi
atau menurunkan dosis antibiotik “
pada pertanyaan ini termasuk dalam
indikator cara pencegahan resistensi
antibiotik dimana hanya 28 responden
yang menjawab dengan tepat saat
dilakukan pretest . Item pertanyaan ini
termasuk tingkat pengetahuan oleh
responden kurang, padahal hal tersebut
sangat penting untuk mencegah
terjadinya resistensi yaitu dengan cara
meminum antibiotik sampai habis
sesuai dengan resep dokter. Pertanyaan
Hasil pengukuran pengetahuan pada kelompok kontol maupun kelompok
intervensi antara sebelum dan sesudah diberikan video berdasarkan rata-rata skor hasil
kuisioner responden dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3. Skor Rata-Rata Pengetahuan Responden