Anda di halaman 1dari 14

PIO dan Konseling

(Perbedaan)

Tim PKPA
RSUD Ungaran 2017
Periode Agustus-September
Pelayanan
Kefarmasian
Di Rumah Sakit

bagian yang tidak


terpisahkan dari sistem
pelayanan kesehatan

Selanjutnya, pelayanan farmasi


klinik sebagai Salah satu bagian
dari YanFar di Rumah Sakit selalu
menekankan misi: orientasi
kepada pelayanan pasien yang
bermutu dan terjangkau bagi
semua lapisan masyarakat
Menanggapi keprihatinan terhadap
masyarakat akan mortalitas dan
morbiditas yang terkait dengan
pengunaan obat

tidakrasionalnya penggunaan
obat Latar
semakin meningkatnya biaya
belakang
perawatan pasien dikarenakan
makin meningkatnya biaya obat
Mengapa
PIO dan
makin tingginya harapan
masyarakat dalam hal Konseling
kesembuhan
itu
Tingginya Insiden medis Penting

serta TUNTUTAN ilmiah


Dengan adanya Tuntutan tersebut

Perlu perluasan paradigma lama

Dari yang berorientasi kepada


produk (drug oriented)

menjadi paradigma baru yang


berorientasi pada pasien (patient
oriented)

Atau disebut filosofi Pelayanan


Kefarmasian (pharmaceutical care)
PIO dan KONSELING:
bentuk riil kegiatan
Apoteker yang bekerja di
RS sebagai perluasan
paradigma Pelayanan
Kefarmasian dari orientasi
produk menjadi orientasi
pasien
Konseling Obat DEFENISI Pelayanan
Informasi Obat
suatu aktivitas pemberian nasihat
atau saran terkait terapi Obat dari (PMK 58/2014)
Apoteker (konselor) kepada pasien kegiatan penyediaan
dan/atau keluarganya.
dan pemberian
informasi, rekomendasi
obat yang independen,
pasien rawat jalan dan rawat akurat, tidak bias,
inap di semua Faskes terkini dan
komprehensif yang
dilakukan oleh
dilakukan atas inisitatif Apoteker, Apoteker
rujukan dokter, keinginan pasien
atau keluarga kepada dokter, Apoteker,
perawat, profesi kesehatan
lain serta pasien dan pihak
lain di luar RS
memerlukan kepercayaan pasien
dan/atau keluarga terhadap Apoteker
PIO Konseling

menyediakan informasi mengoptimalkan hasil


mengenai Obat kepada terapi
pasien dan tenaga meminimalkan risiko
kesehatan di lingkungan reaksi Obat yang tidak
Rumah Sakit dan pihak dikehendaki (ROTD),
lain di luar Rumah Sakit dan meningkatkan cost-
menyediakan informasi effectiveness yang pada
untuk membuat akhirnya meningkatkan
kebijakan yang keamanan penggunaan
berhubungan dengan Obat bagi pasien (patient
Obat/Sediaan Farmasi, safety) (PMK, 2014)
Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis
Pakai, terutama bagi PFT
Menunjang penggunaan
Obat yang rasional

TUJUAN
Tujuan khusus meningkatkan hubungan kepercayaan antara
Apoteker dan pasien
konseling Obat
menunjukkan perhatian serta kepedulian
terhadap pasien

membantu pasien untuk mengatur dan terbiasa


dengan Obat

membantu pasien untuk mengatur dan menyesuaikan


penggunaan Obat dengan penyakitnya

meningkatkan kepatuhan pasien dalam


menjalani pengobatan

mencegah atau meminimalkan masalah terkait


Obat

meningkatkan kemampuan pasien


memecahkan masalahnya dalam hal terapi

mengerti permasalahan dalam pengambilan


keputusan

membimbing dan mendidik pasien dlm penggunaan


Obat, mencapai tujuan dan mutu pengobatan
Konseling Obat
Menjawab pertanyaan

menerbitkan buletin, leaflet, poster, membuka komunikasi antara Apoteker


newsletter dengan pasien

menyediakan informasi bagi PFT mengidentifikasi tingkat pemahaman pasien


sehubungan dengan penyusunan tentang penggunaan Obat melalui Three
Formularium RS Prime Questions

menggali informasi lebih lanjut dengan memberi


bersama dengan Tim Penyuluhan Kesehatan kesempatan kepada pasien untuk mengeksplorasi
MPO
Rumah Sakit (PKRS) melakukan kegiatan
penyuluhan bagi pasien Rajal dan Ranap
memberikan penjelasan kepada pasien untuk
menyelesaikan masalah pengunaan Obat
melakukan pendidikan berkelanjutan bagi
tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan
lainnya Melakukan verifikasi akhir dalam rangka
mengecek pemahaman pasien
melakukan penelitian
dokumentasi.

PIO
Ruang Lingkup Kegiatan
PIO Faktor-faktor yang perlu
sumber daya manusia diperhatikan
tempat
Pedoman teknis
perlengkapan
mengenai konseling akan
Konseling Obat diatur lebih lanjut oleh
Kriteria Pasien Direktur Jenderal
pasien kondisi khusus (pediatri, geriatri, gangguan fungsi ginjal,
ibu hamil dan menyusui)
pasien dengan terapi jangka panjang/penyakit kronis (TB, DM,
epilepsi)
pasien yang menggunakan obat-obatan dengan instruksi khusus
(penggunaan kortiksteroid dengan tappering down/off)
pasien yang menggunakan Obat dengan indeks terapi sempit
(digoksin, phenytoin)
pasien yang menggunakan banyak Obat (polifarmasi)
pasien yang mempunyai riwayat kepatuhan rendah
Sarana dan Peralatan
ruangan atau tempat konseling
alat bantu konseling (kartu pasien/catatan konseling).
Langkah-langkah
Penerimaan permintaan Informasi Obat
mencaat data permintaan informasi dan mengkategorikan
permasalahan
aspek farmasetik (identifikasi obat, perhitungan farmasi, stabilitas
dan toksisitas obat), ketersediaan obat, harga obat, efek samping
obat, dosis obat, interaksi obat, farmakokinetik, farmakodinamik,
aspek farmakoterapi, keracunan, perundang-undangan.
Mengumpulkan latar belakang masalah yang ditanyakan
menanyakan lebih dalam tentang karakteristik pasien
menanyakan apakah sudah diusahakan mencari informasi
sebelumnya
Penelusuran sumber data
rujukan umum
rujukan sekunder
bila perlu rujukan primer.
Formulasikan jawaban sesuai dengan permintaan
jawaban jelas, lengkap dan benar
jawaban dapat dicari kembali pada rujukan asal dan tidak boleh
memasukkan pendapat pribadi
Pemantauan dan Tindak Lanjut
menanyakan kembali kepada penanya manfaat informasi yang telah
diberikan baik lisan maupun tertulis
Tahapan PIO
Menerima pertanyaan: Identifikasi penanya meliputi:
tunjukan keramahan dan Siapa (dokter, perawat,Apoteker, pasien,
kesiapan untuk membantu tenaga kesehatan lainnya).
menjawab pertanyaan Jenis pertanyaan (identifikasi, dosis,
kontraindikasi, indikasi).
untuk apa (penelitian, perawatan pasien)
Menentukan apakah Dari mana (ICU, IRNA, IRJA, IRDA, IBS
pertanyaan akan dijawab, maupun lainnya).
ditolak, atau dirujuk ke Urgency jawaban
tempat lainnya.
Jika diputuskan untuk menjawab pertanyaan maka
dimulai penelusuran pustaka secara sistematis

Mengolongkan tipe pertanyaan


Mengevaluasi referensi yang Mulai mencari sumber informasi dari referensi
relevan dengan pertanyaan. tersier
Jika tidak ada beralih ke referensi sekunder
Menjawab pertanyaan Berusaha mendapatkan artikel asli tidak hanya
dengan bahasa yang mudah abstrak saja
dimengerti oleh si penanya. Kadang diperlukan pendapat lisan dari para
pakar terkait
Ruang konsultasi / konseling Obat

harus ada sebagai sarana untuk Apoteker


memberikan konsultasi/konseling pada pasien

dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan


kepatuhan pasien

jauh dari hiruk pikuk kebisingan lingkungan Rumah


Sakit dan nyaman

sehingga pasien maupun konselor dapat berinteraksi


dengan baik. Ruang konsultasi/konseling dapat berada
di Instalasi Farmasi rawat jalan maupun rawat inap.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai