Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
INDIKATOR PENGELOLAAN
OBAT DI RUMAH SAKIT
Disusun Oleh :
Ani Kartini (18340079)
Yeni Rustam (18340080)
Novi Catur Utami (18340081)
Fathiyah Khairunnisa (18340082)
Yohana Maria Margareta (18340083)
Dian Ardianti (18340084)
APOTEKER 36 – KELAS C
Latar Belakang
Upaya kesehatan setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat.
Pekerjaan Kefarmasian ;
Pembuatan penyaluranan obat
pengendalian mutu pengelolaan obat
Sediaan Farmasi pelayanan obat atas resep
Pengamanan dokter
informasi obat
Pengadaan
pengembangan obat, bahan
penyimpanan dan
obat dan obat tradisional
pendistribusi
Obat sebagai salah satu unsur yang penting dalam upaya
kesehatan
Obat juga dapat merugikan kesehatan
Ketepatan perencanaan
Penerimaan
Pemilihan Pengadaan dan
dan
Penyimpanan Distribusi
Perencanaan Obat
Obat
Pemilihan dan Perencanaan Obat
Keuntungan Kekurangan
Datanya akurat metode paling mudah Data konsumsi, obat dan jumlah kontak
Tidak perlu data penyakit dan standar pasien sulit
pengobatan Tidak dapat untuk dasar penggunaan
Kekurangan dan kelebihan obat sangat obat dan perbaikan pola peresepan
keci Kekurangan, kelebihan dan kehilangan
obat sulit diandalkan
Tidak perlu catatan morbiditas yang baik
Metode Gabungan
Sistem Kombinasi
Pembahasan
– Adanya program asuransi kesehatan meningkatkan
jumlah pasien yang datang berobat kerumah sakit
kebutuhan layanan kesehatan dan obat dirumah sakit
tersebut semakin meningkat pula
Maka
– Harus ada perencanaan pengadaan untuk mencegah
kekosongan stok obat yang nantinya akan menimbulkan
kerugian bagi pasien.
Dengan
- Melihat jumlah penyakit serta obat yang selalu digunakan
dalam pengobatan dokter pada tahun sebelumnya.
– Apotek dirumah sakit tidak hanya berfungsi dalam
pengadaan obat tetapi juga berperan dalam
penyeleksian obat, penyimpanan, distribusi dan lain
sebagainya.
– Perencanaan pengadaan obat dirumah sakit Biasanya
sesuai dengan formularium rumah sakit yang mana,
telah disepakati untuk digunakan dalam proses
terapi dari suatu rumah sakit.
– Distribusi obat dapat dilakukan instalasi apotek ke
depo-depo yang ada dirumah sakit untuk
memudahkan proes distribusi obat ketangan pasien
Kesimpulan
1. Pengelolaan obat dirumah sakit harus dilakukan untuk
mencegah kekosongan stok obat.
2. Pengelolaan obat dirumah sakit dapat dilaksanakan
mulai dari perencanaan pengadaan obat dengan melilhat
jumlah pemakaian obat tersebut dalam 1 tahun terakhir
maupun dengan melihat formularium dumah sakit.
3. Pengelolaan obat di rumah sakit tidak hanya perencanaan
dan pengadaan obat, tetapi juga penyimpanan, distribusi
hingga sampai ketangan pasien merupakan indikator
dalam pengelolaan obat dirumah sakit.
Daftar Pustaka