Dengan demikian semua Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang
beredar di Rumah Sakit merupakan tanggung jawab Instalasi Farmasi, sehingga tidak ada
pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai di Rumah Sakit
yang dilaksanakan selain oleh Instalasi Farmasi.
Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu dilakukan penyimpanan sebelum dilakukan
pendistribusian. Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian.
Persyaratan kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi,
cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai.
Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis
Habis Pakai merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap Sediaan
Farmasi yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari
kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan.
Tujuannya adalah agar mutu Sediaan Farmasi yang tersedia di
puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.
Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai dengan mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut:
1. Bentuk dan jenis sediaan;
2. Kondisi yang dipersyaratkan dalam penandaan di kemasan Sediaan Farmasi, seperti suhu
penyimpanan, cahaya, dan kelembaban; 3. mudah atau tidaknya meledak/terbakar
3. Narkotika dan psikotropika disimpan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
4. Tempat penyimpanan Sediaan Farmasi tidak dipergunakan untuk penyimpanan barang lainnya yang
menyebabkan kontaminasi.
SYARAT PENYIMPANAN SECARA UMUM
Mudah dijangkau
Infrastruktur
Keamanan
Bebas banjir
Desain Gudang
Kemudahan bergerak
Sirkulasi udara
Penggunaan palet
Pengaturan cahaya
Kemudahan perawatan
Penyimpanan dingin
Penyimpanan khusus: Mudah
terbakar, Psikotropika, Narkotika
Alat pemadam kebakaran
Desain Gudang
Desain Gudang
Komponen yang harus diperhatikan dalam
penyimpanan antara lain :
a. Obat dan bahan kimia yang digunakan untuk mempersiapkan Obat
diberi label yang secara jelas terbaca memuat nama, tanggal pertama
kemasan dibuka, tanggal kadaluwarsa dan peringatan khusus.
b. Elektrolit konsentrasi tinggi tidak disimpan di unit perawatan kecuali
untuk kebutuhan klinis yang penting.
c. Elektrolit konsentrasi tinggi yang disimpan pada unit perawatan pasien
dilengkapi dengan pengaman, harus diberi label yang jelas dan
disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted) untuk mencegah
penatalaksanaan yang kurang hati-hati.
d. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang
dibawa oleh pasien harus disimpan secara khusus dan dapat
diidentifikasi.
e. Tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk penyimpanan
barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi.
Jenis/kelompok barang
Susun Alfabetis
FEFO /FIFO
Permenkes No.72 Tahun 2016
B. Gas medis disimpan dengan
posisi berdiri, terikat, dan
Sediaan Farmasi, Alat diberi penandaaan untuk
A. Bahan yang mudah
menghindari kesalahan dalam
terbakar, disimpan dalam Kesehatan, dan Bahan pengambilan jenis gas medis.
ruang tahan api dan diberi Medis Habis Pakai Penyimpanan tabung gas
tanda khusus bahan medis kosong terpisah dari
berbahaya. yang harus disimpan
tabung gas medis yang ada
terpisah yaitu: isinya. Penyimpanan tabung
gas medis di ruangan harus
menggunakan tutup demi
keselamatan.
berdasarkan
kelas terapi bentuk sediaan jenis Sediaan Farmasi Alat Kesehatan Bahan Medis Habis Pakai
Disusun secara alfabetis dengan menerapkan prinsip First Expired First Out (FEFO) dan First In First
Out (FIFO) disertai sistem informasi manajemen. Penyimpanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai yang penampilan dan penamaan yang mirip (LASA, Look Alike Sound
Alike) tidak ditempatkan berdekatan dan harus diberi penandaan khusus untuk mencegah terjadinya
kesalahan pengambilan Obat
(Seto, 2008).
Ruang penyimpanan
Alat Kesehatan
Kondisi Umum
a. Lemari/rak yang rapi dan terlindung
dari debu, kelembapan dan cahaya
yang berlebihan;
b. Lantai dilengkapi palet.
PERALATAN PENYIMPANAN KONDISI KHUSUS
Kondisi Khusus
a. Lemari pendingin dan AC untuk obat yang
termostabil;
b. Fasilitas peralatan untuk penyimpanan
dingin harus divalidasi secara berkala;
c. Lemari penyimpanan khusus untuk narkotika
dan obat psikotropika;
d. Peralatan untuk penyimpanan obat,
penanganan dan pembuangan limbah
sitotoksik dan obat berbahaya harus secara
khusus untuk menjamin keamanan petugas,
pasien dan pengunjung.
Kondisi Penyimpanan Khusus
Vaksin memerlukan cold chain yang dilindungi dari kemungkinan putusnya aliran
listrik
Narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari terkunci ganda dan selalu
terkunci
Bahan mudah terbakar seperti alkohol/eter disimpan di ruangan yang
terpisah.
Bahan mudah terbakar seperti alkohol disimpan di ruangan khusus terpisah
Obat yang termolabil disimpan dalam lemari pendingin atau ruang ber-AC
Dilakukan validasi secara berkala untuk fasilitas/perlatan pendingin
Peralatan untuk penyimpanan, penanganan, pembuangan obat berbahaya
atau limbah sitotoksik harus dibuat secara khusus yang menjamin keamanan
petugas, pasen, dan pengunjung
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit.
2008. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen
Kesehatan RI.
Media Komunikasi K3 RSUP Dr. Sardjito (http://sardjitohospital.co.id/).
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Permenkes No.72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit. Jakarta: Sekretariat negara.
Peraturan Kepala BPOM Nomor Hk.03.1.34.11.12.7542 Tahun 2012 tentang Pedoman Teknis Cara
Distribusi Obat yang Baik.
PERMENKES RI No. 28/MENKES/PER/I/1978 tentang Tata Cara Penyimpanan Narkotika.
PERMENKES RI No. 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
Seto, S. 2008. Manajemen Farmasi Edisi Kedua. Surabaya: Airlangga University Press.
Thank you
Any Question ?