PEMOHON
SURAT PERMOHONAN
SURAT PERINTAH
UNIT PEMBUATAN
LULUS UJI
PENGUJIAN
Gambar 3.2. Bagan alur permintaan produk dari luar RSUD Dr. Soetomo
b. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan kepada para mahasiswa
Fakultas Farmasi program profesi Apoteker, tenaga kesehatan, atau instansi lain di
lingkungan RSUD Dr. Soetomo.
c. Fungsi Penelitian
Fungsi penelitian dilakukan berkaitan dengan penyediaan obat untuk keperluan
penelitian bagi tenaga kesehatan baik Dokter maupun Apoteker. Pembuatan sediaan yang
digunakan untuk penelitian berdasarkan atas permintaan dari peneliti. Contoh sediaan yang
dibuat di Unit Produksi untuk penelitian dan tetap dipakai sampai saat ini, antara lain: sirup
kloral hidrat, sirup resomal, sirup ferrous fumarat dan ZnSO4.
Ekstrak Cairan
alergen volume kecil
b. Personel
Personel harus sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan yang terlatih
dalam pelaksanaan aseptis. Personel merupakan sumber kontaminan terbesar oleh
karena itu sebelum masuk ruang aseptik petugas harus didesinfeksi dahulu di ruang
transisi, pergerakan dari petugas harus diminimalkan agar tidak menyebabkan
tabrakan udara yang dapat menyebabkan kontaminasi.
Personel memakai Alat Pelindung Diri Steril (baju, sarung kaki, tutup kepala,
masker, sarung tangan) yang harus disterilkan dahulu.
Peralatan, harus disterilkan terlebih dahulu dan pengerjaan aseptisnya di bawah LAF
(laminar Air Flow) dengan standar sertifikasi.
Salah satu yang perlu diperhatikan dalam perhitungan TPN adalah dosis cairan
dextrose yang diminta. Pada unit dispensing, tersedia larutan dextrose 5%, dextrose 10%, dan
dextrose 40%. Volume yang diambil dihitung dulu dengan menggunakan metode aligasi.
Pada contoh diatas, dextrose yang diminta adalah D20%.
20
D10 20 = 30 x 250 ml = 166,67 ml
D20
10
D40 10 = 30 x 250 ml = 83,33 ml
Total = 30
Sehingga untuk membuat larutan D20 sebanyak 250 ml dibutuhkan D10 sebanyak
166,67 ml dan D40 sebanyak 83,33 ml. Selanjutnya, perlu diperhatikan pula molalitas cairan
dan volume total TPN yang disiapkan. Molalitas cairan (m) menggambarkan banyaknya mol
zat yang terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut. Molalitas dapat dicari dengan cara
membagi jumlah mol zat terlarut dengan jumlah kilogram pelarut atau m =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑔𝑟𝑎𝑚) 1000
x . Bila molalitas campuran yang didapatkan
𝑀𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
>900 mol/kg, maka pemberian TPN tidak boleh diberikan secara perifer karena konsentrasi
yang tinggi dapat merusak dinding vena perifer. Melainkan harus dengan sentral melalui vena
cava, subclavia, umbilikal, atau jugularis. Selain itu, penyiapan TPN ini dipisahkan dalam 2
wadah berbeda berdasarkan aspek stabilitas dan kelarutannya. Wadah pertama berisi
dextrose, NaCl 15%, dan KCl 7,4%. Sedangkan wadah kedua berisi Ca glukonas, MgSO4,
Vitalipid, dan Soluvit.
Selanjutnya, pembuatan etiket TPN. Pada unit dispensing RSUD Dr. Soetomo, etiket
akan tercetak secara otomatis pada komputer setelah mengentry data pada komputer.
3. Perhitungan TPN 2