NIM: 19.71.021041
A. Depo Rawat Inap (RANAP)
Rawat Inap adalah pelayanan terhadap pasien yang masuk ke
rumah sakit dengan menggunakan tempat tidur untuk keperluan observasi,
diagnosis, terapi, rehabilitasi medik dan penunjang medik lainnya. Rawat
Imap juga salah satu bentuk layanan perawatan kesehatan rumah sakit
dimana penderita tinggal atau menginap sedikitnya satu hari. Rawat inap
adalah pelayanan kesehatan perorangan, yang meliputi observasi,
diagnosa, pengobatan, keperawatan, rahabilitasi medik, dengan menginap
di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit dimana dengan
alasan medik penderita harus menginap. Pelayanan rawat inap adalah
pelayanan rumah sakit yang diberikan tirah baring di rumah sakit.
Biasanya ruangan rawat inap berupa bangsal yang di huni oleh beberapa
pasien sekaligus, namun pada beberapa rumah sakit juga menyediakan
fasilitas ruang rawat inap khusus.
Depo Rawat Inap adalah sebuah bagian dari instalasi farmasi yang
melayani seluruh kegiatan perbekalan farmasi diantarnya resep, peracikan
obat dan pelayanan konseling terhadap pasien yang berada di instalasi
rawat inap. Terdapat empat jenis resep yang dilayani di Depo Rawat inap
di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, yaitu JKN (Jaminan
Kesehatan Nasional), Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), Pihak ke
tiga (Perusahaan) dan Umum.
Jam pelayanan di Depo Rawat Inap yaitu selama 24 jam dan
terbagi menjadi tiga shift kerja yaitu shift pagi dari jam 07.00-14.00 wib,
shift siang dimulai dari jam 14.00-21.00 Wib, kemudian shift malam
dimulai dari jam 21.00-07.00 wib. Pelayanan di Depo rawat inap dibagi
menjadi dua zona, yaitu zona depan dan zona belakang. Zona depan
melayani zona B yang terdiri dari ruangan Gardenia (paru) dan ruang
teratai (penyakit dalam laki-laki) serta zona D yang terdiri dari ruang
Dahlia (bedah), Edelwis (VIP bedah), Hemodialisa (cuci darah). Zona
tengah/belakang melayani zona A yang terdiri dari ruangan Aster
(Penyakit Dalam Wanita) dan ruang Nusa Indah (saraf) serta zona C yang
terdiri dari ruangan ICVCU, Sakura, IMCU (Jantung), Anggrek dan
Lavender (VIP).
Penyimpanan obat di Depo Rawat Inap yaitu Stabilitas.
Berdasarkan stabilitas obat disimpan di lemari pendingin. Bentuk sediaan,
obat seperti tablet, sirup, injeksi, salep, infus, tetes mata dan topical
disusun dengan rapi sesuai dengan masing-masing rak penyimpanan,
Alphabetik, Sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired
First Out), Untuk obat hight alert dipisahkan penyimpanannya di lemari
khusus yang ditandai dengan garis merah dikarenakan obat high alert
adalah obat-obatan yang butuh perhatian khusus, dikarenakan dapat
membahayakan apabila pemberiannya kepada pasien yang tidak tepat,
Penyimpanan obat berdasarkan kelompok obat. Obat disimpan
berdasarkan kelompoknya yang terdiri dari obat generik, obat branded dan
obat psikotropik dan narkotik. Obat yang termasuk dalam obat golongan
narkotika dan psikotropika disimpan di dalam lemari yang khusus secara
tersendiri dan dipisah dari obat-obat golongan lainnya. Lemari
penyimpanan obat golongan narkotika dan psikotropika di terdiri dari 2
pintu dan 2 kunci yang tidak terlihat oleh umum dan tidak dapat dipindah-
pindah posisi peletakkannya.
Laporan administrasi yang dibuat oleh Depo Farmasi Rawat Inap
adalah sebegai berikut:
Laporan rincian pemakaian obat dan BMHP untuk pasien umum, laporan
rincian pemakaian obat dan BMHP untuk pasien Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN), laporan rincian pemakaian obat dan BMHP untuk pasien
Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda/kelas 3 gratis), laporan rincian
pemakaian obat dan BMHP untuk pasien perusahaan pihak ketiga, laporan
penggunaan obat Narkotika, laporan penggunaan obat Psikotropika,
laporan obat program HIV, laporan obat program Malaria, aporan obat
program TB sensitive, laporan obat program TB-MDR, laporan obat
program Kusta, laporan pemantauan suhu dan kelembapan, laporan
kegiatan mengamprah permintaan obat dan BMHP depo farmasi rawat
inap ke gudang logistik perbekalan farmasi.
Alur Pelayanan Resep di Depo RANAP
Resep diterima dibilling aplikasi SIMRS GOS oleh depo rawat inap
Jika obat dan BMHP telah siap maka petugas farmasi yang lain akan
melakukan Catatan Pemberian Obat (CPO) pada obat dan BMHP
Setelah selesai obat dan BMHP ditempel etikan dengan metode Unit
Dose Dispensing(UDD)
Kemudian pilih item obat & BMHP yang ingin diorder beserta jumlah
yang diinginkan (dalam pemilihan item dilihat berdasarkan jumlah dan
merk obat & BMHP yang tersedia di gudang farmasi)
Petugas gudang farmasi akan mengirimkan obat & BMHP yang telah
disiapkan ke gudang instalasi farmasi rawat inap. Kemudian petugas
instalasi farmasi rawat inap akan mengecek kesesuaian fisik obat &
BMHP yang datang dengan data amprahan dari gudang farmasi yaitu
jumlah barang, kesesuaian bentuk sediaan, dan expired date.
Stok obat yang hampir habis atau habis akan diorder oleh petugas
instlasi farmasi rawat jalan dengan menggunakan aplikasi SIMRS
GOS yang dimana akan mengirim permintaan obat & BMHP
yang habis ke gudang farmasi
Kemudian pilih item obat & BMHP yang ingin diorder beserta
jumlah yang diinginkan (dalam pemilihan item dilihat
berdasarkan jumlah dan merek obat & BMHP yang tersedia di
gudang farmasi)
Pasien diresepkan obat oleh dokter yang diorder melalui aplikasi SIMRS
GOS
Dokter akan mengorder resep yang berisi obat dan Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP) ke depo farmasi IGD melewati aplikasi SIMRS GOS
Obat - obatan dan BMHP yang sudah disiapkan dan diberi etiket, akan
diantar ke ruang ROE, dan diletakkan sesuai tempat penyimpanan obat
dan BMHP sesuai nomor ranjang pasien
Alur Pengamprahan Depo IGD
Stok obat yang hampir habis atau habis akan diorder oleh petugas depo
farmasi IGD dengan menggunakan aplikasi SIMRS GOS yang dimana
akan mengirim permintaan obat & BMHP yang habis ke gudang
farmasi
Kemudian pilih item obat & BMHP yang ingin diorder beserta jumlah
yang diinginkan (dalam pemilihan item dilihat berdasarkan jumlah dan
merek obat & BMHP yang tersedia di gudang farmasi)
Petugas gudang farmasi akan mengirimkan obat & BMHP yang telah
disiapkan petugas depo farmasi IGD
Obat & BMHP yang telah diterima diberi kerterangan serah terima
ditandatangani oleh petugas depo farmasi IGD yang bersangkutan
D. Depo Insetive Care Unit (ICU)
Intensive Care Unit (ICU) adalah ruang rawat di rumah sakit yang
dilengkapi dengan staff dan peralatan khusus untuk merawat dan
mengobati pasien dengan perubahan fisiologi yang cepat memburuk yang
mempunyai intensitas defek fisiologi satu organ ataupun mempengaruhi
organ lainnya sehingga merupakan keadaan kritis yang dapat
menyebabkan kematian. Tiap pasien kritis erat kaitannya dengan
perawatan intensif oleh karena memerlukan pencatatan medis yang
berkesinambungan dan monitoring serta dengan cepat dapat dipantau
perubahan yang terjadi atau akibat dari penurunan fungsi organ-organ
tubuh lainnya (Rab, 2008).
Karyawan yang terdapat di depo farmasi ICU terdiri dari Apoteker
yaitu Merisa Sandra ,S.Farm.Apt, dan 2 TTK yang memiliki tugas masing-
masing. Untuk jam kerja waktu pelayanan di depo farmasi ICU yaitu jam
07:00 – 14:00 WIB pada hari senin-sabtu, terkecuali (minggu dan tanggal
merah). Apabila dokter atau perawat membutuhkan obat cito maka petugas
depo farmasi ICU akan langsung melayaninya.
Pada alur order e-resep di depo farmasi ICU yaitu resep di order
dokter kemudiean diterima di Depo farmasi ICU dan dilayani oleh Depo
farmasi, lalu obat dan BMHP akan disipkan sesuai e-resep.
Untuk obat Oral dan Injeksi dilakukan UDD (Unit Dose
Dispensing) dimana pasien mendapatkan obat dan perbekalan kesehatan
dalam dosis sekali pakai untuk satu hari pemakaian. Sistem ini juga dapat
menghindari terjadinya obat sisa dan menurunkan tingkat pengembalian
obat yang digunakan pada pasien.
Penyimpanan Obat dan BMHP di ICU yaitu:
Sediaan obat tablet disusun secara alpabetis, sediaan obat dengan tanda
High Alert disimpan dalam lemari khusus High Alert, sediaan untuk obat
LASA (Look Alike Sound Alike) disimpan dalam rak khusus dan diberi
jarak dengan obat lain karena menghindari kesalahan pengambilan obat
karena memiliki kemiripan bentuk, tulisan, warna dan pengucapannya.
Sediaan Injeksi disimpan didalam rak khusu injeksi disusun secara
alpabetis, sediaan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) disimpan ditempat
khusus BMHP (Bahan Medis Habis Pakai), Sediaan obat Narkotika dan
Psikotropik disimpan dalam lemari khusus mempunyai dua pintu dan dua
kunci, sediaan yang tidak tahan terhadap suhu ruangan akan disimpan
dilemari pendingin dengan suhu 2-8℃. Sediaan obat-obatan dengan suhu
ruangan suhunya 25-30℃.
Sistem penyimpanan Obat dan BMHP di ICU:
Berdasarkan bentuk sediaan, berdasarkan obat generik dan non generic,
berdasarkan alfabetis untuk sediaan tablet dan kapsul. Pelaporan yang
dibuat oleh Depo Farmasi ICU (Intensive Care Unit), sebagai berikut:
Laporan Klaim Obat untuk Pasien umum/JKN/Kelas III gratis/Pihak ke-3,
laporan penggunaan obat narkotika dan psikotropika, laporan obat dan
BMHP Expired Date, laporan kepatuhan penggunaan Formularium
Nasional (FORNAS), laporan jumlah pasien dan resep, laporan
administrative per 3 bulan yaitu, aporan stok opname persediaan obat dan
BMHP di depo farmasi ICU, laporan data kejadian kesalahan dalam
pelayanan di depo farmasi ICU.
Alur Pelayanan Resep ICU
Dokter akan mengorder resep yang berisi obat dan BMHP ke depo
farmasi Intensive Care Unit (ICU) melewati aplikasi SIMRS GOS
Obat - obatan dan BMHP yang sudah disiapkan dan diberi etiket, akan
diantar ke ruangan, dan diletakkan pada rak penyimpanan obat dan
BMHP pasien
Alur Pelayanan Resep Cathlab
Dokter akan mengorder resep yang berisi obat dan BMHP ke depo
farmasi Intensive Care Unit (ICU) melewati aplikasi SIMRS GOS
Obat - obatan dan BMHP yang sudah disiapkan dan diberi etiket, akan
diantar ke ruangan
Alur Pengamprahan Depo ICU
Apoteker/TTK yang bertugas mengamprah akan memeriksa persedian
obat & BMHP untuk mengetahui apakah stok obat ada yang kurang
atau habis
Stok obat yang hampir habis atau habis akan diorder oleh petugas depo
farmasi ICU dengan menggunakan aplikasi SIMRS GOS yang dimana
akan mengirim permintaan obat & BMHP yang habis ke gudang
farmasi
Kemudian pilih item obat & BMHP yang ingin diorder beserta jumlah
yang diinginkan (dalam pemilihan item dilihat berdasarkan jumlah dan
merek obat & BMHP yang tersedia di gudang farmasi)
Petugas gudang farmasi akan mengirimkan obat & BMHP yang telah
disiapkan ke depo farmasi ICU
Bila blanko permintaan sesuai dengan barang yang digunakan dan yang
tersisa maka akan dilakukan proses penginputan resep oleh dokter
mengenai obat dan BMHP yang digunakan
Stok obat yang hampir habis atau habis akan diorder oleh petugas depo
farmasi IBS dengan menggunakan aplikasi SIMRS GOS yang dimana
akan mengirim permintaan obat & BMHP yang habis ke gudang
farmasi
Kemudian pilih item obat & BMHP yang ingin diorder beserta jumlah
yang diinginkan (dalam pemilihan item dilihat berdasarkan jumlah dan
merek obat & BMHP yang tersedia di gudang farmasi)
Petugas gudang farmasi akan mengirimkan obat & BMHP yang telah
disiapkan ke gudang instalasi farmasi IBS
Keterangan serah terima di tanda tangani oleh petugas depo farmasi IBS
yang bersangkutan
F. Instalasi Kesehatan Reproduksi (IKR)
Pelayanan di depo Instalasi Kesehatan Reproduksi IKR
mempunyai dua pelayanan, yaitu pelayanan rawat inap, pelayanan rawat
jalan dan OK ponek. Untuk pelayanan rawat inap di instalasi kesehatan
reproduksi sendiri terdiri dari 4 ruangan yaitu: ruangan Cempaka yang
berada di lantai empat melayani pasien nifas, ruangan OK yang berada di
lantai tiga melayani pasien bersalin normal, ruangan OK yang berada di
lantai tiga melayani pasien bersalin caesar (SC), dan ruangan Mawar anak
yang berada di lantai dua melayani pasien bayi. Dan untuk pelayanan
rawat jalan Depo Farmasi IKR melayani 3 poli yaitu, poli kandungan, poli
anak, dan poli tumbuh kembang
Untuk alur sistem resep yang ada di depo IKR adalah mengunakan
sistem E-Resep yang menggunakan aplikasi SIMRSGOS dimana resep
diorder oleh dokter melalui sistem SIMRSGOS kemudian diterima oleh
isntalasi farmasi untuk disiapkan.
Untuk resep yang dilayani oleh depo IKR seperti resep rawat jalan,
rawat inap mempunyai persyaratan khusus untuk obat-obatan tertentu
sesuai dengan aturan rumah sakit dan BPJS, adminitrasi depo IKR
berhubungan dengan rekap resep, pemasukan dan pengeluaran obat serta
BMHP.
Depo IKR ( Insatlasi Kesehatan Reproduksi ) RSUD dr. Doris
Silvanus yang dengan kepala ruangan Ainunsyam, S.SI, Apt dan
didampingi oleh 3 anggota TTK, depo ini memiliki jadwal pelayangan
dari jam 08:00- 15.00 WIB.
Laporan administrasi yang dikerjakan di depo farmasi IKR, yaitu:
Laporan Klaim Obat untuk Pasien umum/JKN/Jamkesda/Pihak ke-3,
laporan obat generic dan non generic, laporan obat narkotika dan
psikotropika, laporan pemantauan suhu dan kelembapan, laporan obat dan
BMHP expired date, laporan stok opaname obat dan BMHP, laporan
jumlah pasien dan resep, laporan Formulir Nasional, laporan dan program
HIV,
Alur Pelayanan OK Ponek Depo IKR
Obat dan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) anastesi sudah disiapkan
oleh petugas farmasi Apoteker/TTK di ruang OK Ponek sesuai daftar
permintaan obat dan BMHP anastesi OK Ponek.
Dokter mengorder obat dan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) anastesi
yang sudah dipakai untuk operasi.
Obat dan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) yang sudah digunakan
akan diganti oleh pertugas farmasi Apoteker /TTK.
Alur Pelayanan Rawat Jalan Depo IKR
Obat yang sudah disiapkan dan sudah dietiket akan diserahkan ke pasien atau
keluarga pasien oleh apoteker dengan memberikan Pelayanan Informasi Obat
(PIO) yang menjelaskan aturan pakai obat kepada pasien
1. Alur Pelayanan Rawat Inap Depo IKR
Dokter akan mengorder resep yang berisi obat dan BMHP ke depo
farmasi IKR melewati aplikasi SIMRS GOS
Obat-obatan dan BMHP yang sudah disiapkan dan diberi etiket, akan
diantar ke ruangan
2. Alur Pengamprahan Depo IKR
Stok obat yang hampir habis atau habis akan diorder oleh petugas
depo farmasi IKR dengan menggunakan aplikasi SIMRS GOS yang
dimana akan mengirim permintaan obat & BMHP yang habis ke
gudang farmasi
Kemudian pilih item obat & BMHP yang ingin diorder beserta
jumlah yang diinginkan (dalam pemilihan item dilihat berdasarkan
jumlah dan merek obat & BMHP yang tersedia di gudang farmasi)
Petugas gudang farmasi akan mengirimkan obat & BMHP yang telah
disiapkan ke gudang depo Farmasi IKR
Obat dan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) yang baru datang di
masukkan kedalam gudang transit, dan tim PPHP (Panitia Pemeriksa Hasil
Pekerjaan) yang memiliki tugas untuk mengecek obat dan BMHP apakah
sesuai dengan jumlah yang dipesan, apakah barang ada yang rusak, serta
pengecekan ED (Expired date) dan nomor batch.
Setelah Obat dan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) diperiksa, maka
selanjutnya akan dilakukan penyimpanan ke gudang sesuai dengan sediaan
obat dan jenisnya, lalu akan dilakukan pencatatan di kartu stok masing-
masing obat dan BMHP
Stok obat yang hampir habis atau habis akan diorder oleh petugas depo-
depo farmasi dengan menggunakan aplikasi SIMRS GOS yang dimana
akan mengirim permintaan obat & BMHP yang habis ke Gudang Farmasi
Kemudian pilih item obat & BMHP yang ingin diorder beserta jumlah
yang diinginkan (dalam pemilihan item dilihat berdasarkan jumlah dan
merek obat & BMHP yang tersedia di Gudang Farmasi)
Petugas Gudang Farmasi menyediakan obat & BMHP yang diminta sesuai
dengan order permintaan kemudian menuliskan jumlah yang diberikan,
expired date, dan sumber barang (seperti pengadaan BLUD, E-Katalog,
Hibah, dll)
Petugas Gudang Farmasi akan mengirimkan obat & BMHP yang telah
disiapkan ke Gudang depo-depo farmasi
Stok obat yang hampir habis atau habis akan diorder oleh petugas
kefarmasian amprahan dengan menggunakan aplikasi SIMRS GOS
yang dimana akan mengirim permintaan obat & BMHP yang habis
ke Gudang Farmasi
Kemudian pilih item obat & BMHP yang ingin diorder beserta
jumlah yang diinginkan (dalam pemilihan item dilihat berdasarkan
jumlah dan merek obat & BMHP yang tersedia di Gudang Farmasi)