Anda di halaman 1dari 5

1.

Jenis Jarum Insulin


a) Siring (syringe) dan jarum siring dari bahan kaca sulit dibersihkan,
mudah pecah dansering menjadi kurang akurat.Siring yang terbaik adalah
siring yang terbuat dari plastiksekali pakai. Walaupun banyak pasien
diabetes yang menggunakan lebih dari sekali pakai, sangat disarankan
hanya dipakai sekali saja setelah itu dibuang.2)
b) Pena insulin (Insulin Pen) Siring biasanya tertalu merepotkan dan
kebanyakan pasiendiabetes lebih suka menggunakan pena insulin. Alat ini
praktis, mudah danmenyenangkan karena nyaris tidak menimbulkan nyeri.
Alat ini menggabungkan semuafungsi didalam satu alat tunggal.3)
c) Pompa insulin (Insulin Pump). Pompa insulin (insulin pump) diciptakan
untukmneyediakan insulin secara berkesinambungan. Pompa harus
disambungkan
kepada pasien diabetes (melalui suatu tabung dan jarum). Gula (Glucose)
darah terkontroldengan sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan.
d) Spuit terdiri dari tabung (barrel) berbentuk silinder dengan bagian ujung
(tip) di desain tepat berpasangan dengan jarum hypodermis dan alat
pengisap (plunger) yang tepat menempati rongga spuit.Spuit, secara
umum, diklasifikasikan sebagai Luer –lok atau nonLuer-lok. Nomenklatur
ini didasarkan pada desain ujung spuit.Adapun tipe-tipe spuit yaitu:
1. Spuit Luer-lok yang ditandai dengan 0,1 persepuluh b)
2. Spuit tuberkulin yang ditandai dengan 0,01 (seperseratus) untuk dosis
kurang dari 1 mlc)
3. Spuit insulin yang ditandai dalam unit (100)d)
4. Spuit insulin yang ditandai dengan unit (50)

2. Lokasi Injeksi Insulin


Perlu diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat
menyuntikkaninsulin. Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan
di daerah perut
dimana penyerapan akan lebih cepat. Namun bila kondisi kadar glukosa pada
darah rendah,hindarilah penyuntikkan pada daerah perut. Secara urutan, area
proses penyerapan palingcepat adalah dari perut, lengan atas dan paha.
Insulin akan lebih cepat diserap apabila daerahsuntikkan digerak-
gerakkan.Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat
mengurangi
variasi penyerapan. Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat m
erangsang terjadinya perlemakan dan menyebabkan gangguan penyerapan i
nsulin. Daerah suntikkan sebaiknya berjarak 1 inchi (+2,5cm) dari daerah seb
elumnya. Lakukanlah rotasi di dalam satu daerahselama satu minggu, lalu
baru pindah ke daerah yang lain.

Terdapat lima lokasi penyuntikan intramuscular yang sudah terbukti


bahwa obatnya akandiabsorbsi dengan baik oleh tubuh.
A. PADA DAERAH LENGAN ATAS (D E L T O I D )
Mudah dan dapat dilakukan pada berbagai posisi, namun kekurangannya
area penyuntikan paling kecil, dan jumlah obat yang ideal paling kecil
(antara 0,5-1 ml)
Jarum disuntikkan kurang lebih 2,5 cm tepat di bawah tonjolan acromion
Organ penting yang mungkin terkena adalah a.brachialis atau n.radialis.
Hal ini terjadiapabila kita menyuntik lebih jauh ke bawah daripada yang
seharusnya
Minta pasien untuk meletakkan tangannya di pinggul (seperti gaya
seorang peragawati), dengan demikian tonus
ototnya akan berada kondisi yang mudah untukdisuntik dan dapat
mengurangi nyeri.
B. PADA DAERAH DORSOGLUTEAL (G L U T E U S MAXIMUS)
Paling mudah dilakukan, namun angka terjadi komplikasi paling tinggi.
Hati-hati terhadap n.sciatus dan a.glutea superior Gambarlah garis
imajiner horizontal setinggi pertengahan glutea, kemudian buat duagaris
imajiner vertical yang memotong garis horizontal tadi pada pertengahan
pantat pada masing-masing sisi. Suntiklah di regio glutea pada kuadran
lateral atas. Volume suntikan ideal antara 2-4 ml.Minta pasien berbaring
ke samping dengan lututsedikit fleksi.
C. PADA DAERAH VENTROGLUTEAL (G L U T E U S MEDIUS)
Letakkan tangan kanan Anda di pinggul kiri pasien pada trochanter major
(atausebaliknya). Posisikan jari telunjuk sehingga menyentuh SIAS.
Kemudian gerakkan jari tengah Anda sejauh mungkin menjauhi jari
telunjuk sepanjang crista iliaca. Maka jari telunjuk dan jari tengah Anda
akan membentuk huruf V. Suntikkan jarum di tengah-tengah huruf V itu,
maka jarum akan menembus m.gluteus medius. Volume ideal antara 1-4
ml
D. PADA DAERAH PAHA BAGIAN LUAR
(V A S T U S L A T E R A L I S )
Pada orang dewasa, m. vastus lateralis terletak pada sepertiga tengah
paha bagianluar. Pada bayi atau orang tua, kadang-kadang kulit di
atasnya perlu ditarik atau sedikitdicubit untuk membantu jarum mencapai
kedalaman yang tepat. Volume injeksi ideal antara 1-5 ml (untuk bayi
antara 1-3 ml).
E. PADA DAERAH PAHA BAGIAN DEPAN (R E C T U S
FEMORIS )
Pada orang dewasa, m. rectus femoris terletak pada sepertiga tengah
paha bagiandepan. Pada bayi atau orang tua, kadang-kadang kulit di
atasnya perlu ditarik atau sedikitdicubit untuk membantu jarum mencapai
kedalaman yang tepat. Volume injeksi ideal antara 1-5 ml (untuk bayi
antara 1-3 ml). Lokasi ini jarang digunakan, namun biasanya sangat
penting untuk melakukan auto-injection, misalnya pasien dengan riwayat
alergi berat biasanya menggunakan tempatini untuk menyuntikkan steroid
injeksi yang mereka bawa kemana-mana
3. Perencanaan
Bila dalam vial insulin terdapat 40 unit,dengan dosis 12 ml,dan diberikan
dengan 100 ml maka dosis yang harus diberikan kepada pasien sebanyak 30
ml. Cara perhitungan : 12 / 40 X 100 = 30 m

Rotasi Jarum Insulin


Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi
penyerapan. Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat
merangsang terjadinya perlemakan dan menyebabkan gangguan
penyerapan insulin. Daerah suntikkan sebaiknya berjarak 1 inchi (+2,5cm)
dari daerah sebelumnya. Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu
minggu, lalu baru pindah ke daerah yang lain

Anda mungkin juga menyukai