Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ANATOMI TEMPAT INJEKSI

NAMA : DEWI GITA RIYANTO


NIM : 17211931
LOKAL :1B
DOSEN : Ns. Hj. Yuldanita s.kep

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG


TAHUN AJARAN 2017/2018

INJEKSI INTRAMUSCULAR
Adalah tindakan menyuntikkan obat ke dalam otot yang terperfusi baik, sehingga
akan mampu memberikan efek sistemik dalam waktu yang singkat, dan juga
biasanya mampu menyerap dalam dosis yang besar. Lokasi penyuntikan harus
dipertimbangkan dengan mengingat kondisi fisik pasien, usia pasien, dan jumlah obat
yang akan diberikan. Apabila pada lokasi suntikan yang diinginkan terdapat
pembengkakan, peradangan, infeksi, ataupun terdapat lesi dalam bentuk apapun,
penyuntikan di lokasi ini harus dihindari.

LOKASI
Terdapat lima lokasi penyuntikan intramuscular yang sudah terbukti bahwa obatnya
akan diabsorbsi
dengan baik oleh
tubuh.

1. PADA DAERAH
LENGAN ATAS
(DELTOID) 
Mudah dan
dapat dilakukan
pada berbagai
posisi, namun
kekurangannya area penyuntikan paling kecil, dan jumlah obat yang ideal paling kecil
(antara 0,5-1 ml).  Jarum disuntikkan kurang lebih 2,5 cm tepat di bawah tonjolan
acromion.

 Organ penting yang mungkin terkena adalah a.brachialis atau n.radialis. Hal ini terjadi
apabila kita menyuntik lebih jauh ke bawah daripada yang seharusnya. Minta pasien
untuk meletakkan tangannya di pinggul (seperti gaya seorang peragawati), dengan
demikian tonus ototnya akan berada kondisi yang mudah untuk disuntik dan dapat
mengurangi nyeri.

2. PADA DAERAH DORSOGLUTEAL (GLUTEUS MAXIMUS) 


Paling mudah dilakukan, namun angka terjadi komplikasi paling tinggi. Hati-hati
terhadap n.sciatus dan a.glutea superior  Gambarlah garis imajiner horizontal setinggi
pertengahan glutea, kemudian buat dua garis imajiner vertical yang memotong garis
horizontal tadi pada pertengahan pantat pada masing-masing sisi. Suntiklah di regio
glutea pada kuadran lateral atas.  Volume suntikan ideal antara 2-4 ml.Minta pasien
berbaring ke samping dengan lutut sedikit fleksi.

3. PADA DAERAH VENTROGLUTEAL (GLUTEUS MEDIUS) 


Letakkan tangan kanan Anda di pinggul kiri pasien pada trochanter major (atau
sebaliknya). Posisikan jari telunjuk sehingga menyentuh SIAS. Kemudian gerakkan jari
tengah Anda sejauh mungkin menjauhi jari telunjuk sepanjang crista iliaca. Maka jari
telunjuk dan jari tengah Anda akan membentuk huruf V.Suntikkan jarum di tengah-tengah
huruf V itu, maka jarum akan menembus m. gluteus medius. Volume ideal antara 1-4 ml.

4. PADA DAERAH PAHA BAGIAN LUAR (VASTUS LATERALIS) 


Pada orang dewasa, m. vastus lateralis terletak pada sepertiga tengah paha bagian
luar. Pada bayi atau orang tua, kadang-kadang kulit di atasnya perlu ditarik atau sedikit
dicubit untuk membantu jarum mencapai kedalaman yang tepat. Volume injeksi ideal
antara 1-5 ml (untuk bayi antara 1-3 ml).

5. PADA DAERAH PAHA BAGIAN DEPAN (RECTUS FEMORIS) 


Pada orang dewasa, m. rectus femoris terletak pada sepertiga tengah paha bagian
depan. Pada bayi atau orang tua, kadang-kadang kulit di atasnya perlu ditarik atau sedikit
dicubit untuk membantu jarum mencapai kedalaman yang tepat. Volume injeksi ideal
antara 1-5 ml (untuk bayi antara 1-3 ml). Lokasi ini jarang digunakan, namun biasanya
sangat penting untuk melakukan auto-injection, misalnya pasien dengan riwayat alergi
berat biasanya menggunakan tempat ini untuk menyuntikkan steroid injeksi yang mereka
bawa kemana-mana.
TEHNIK
INJEKSI
PROSEDUR
TINDAKAN

Siapkan
obat yang
akan
disuntikkan,
masukkan ke
dalam syringe.
Pertama-tama,
pastikan
identitas
pasien. Anda tidak mau menyuntikkan obat ke pasien yang salah.  Posisikan pasien
dalam posisi yang nyaman, dan juga mudah serta ideal bagi Anda untuk melakukan
injeksi yang diinginkan. Tentukan lokasi penyuntikan yang benar sesuai dengan petunjuk
di atas. Bersihkan kulit di atasnya dengan alkohol atau cairan desinfektan lain. Pegang
syringe dengan tangan dominan Anda (gunakan ibu jari dan jari telunjuk). Gunakan
tangan non-dominan untuk mengencangkan kulit di sekitar lokasi suntikan. Masukkan
jarum sehingga menembus otot yang dicari. Gunakan pengetahuan anatomi Anda untuk
memperkirakan kedalaman jarum. Lakukan aspirasi.Bila tidak ada darah, lanjutkan. Bila
ada darah, cabut jarum, ulangi prosedur. Masukkan obat dengan perlahan (1 ml per 10
detik) sampai dosis yang diinginkan tercapai. Setelah usai, tarik jarum syringe.
Tergantung jenis obat yang dimasukkan, ada beberapa obat yang memerlukan pemijatan
ringan untuk membantu penyerapan, namun ada pula yang tidak. Pahami secara
menyeluruh obat yang Anda suntikkan, atau silahkan baca rekomendasi dari pabrik
pembuat obat. Pisahkan jarum dari syringe. Buang keduanya di tempat sampah khusus
sampah medis. Periksa lokasi suntikan sekali lagi untuk memastikan bahwa tidak ada
perdarahan, pembengkakan, atau reaksi-reaksi lain yang terjadi.  Catat dalam rekam
medis pasien jenis obat yang dimasukkan, jumlahnya, dan waktu pemberian.

INJEKSI SUBKUTAN

Tehnik ini digunakan apabila kita ingin obat yang disuntikkan akan diabsorpsi oleh
tubuh dengan pelan dan berdurasi panjang (slow and sustained absorption). Biasanya
volume obat yang disuntikkan terbatas pada 1-2 ml per sekali suntik. Injeksi subkutan
dilakukan dengan menyuntikkan jarum menyudut 45 derajat dari permukaan kulit. Kulit
sebaiknya sedikit dicubit untuk menjauhkan jaringan subkutis dari jaringan otot.
Peragallo & Dittko (1997) menggunakan CT scan dalam penelitian mereka dan
menemukan bahwa injeksi subkutan sering kali masuk ke jaringan otot, terutama bila
dilakukan pada daerah abdomen atau paha. Hal ini berbahaya karena insulin yang
disuntikkan ke otot akan diserap lebih cepat oleh tubuh dan sebagai akibatnya akan
terjadi goncangan kadar glukosa darah yang dapat membawa pasien ke kondisi
hipoglikemia. Dari studi yang sama juga didapatkan bahwa suntikan subkutan dipercaya
tidak lagi memerlukan aspirasi. Dari gambaran CT scan ditemukan bahwa suntikan
dengan tehnik subkutan hampir tidak pernah menembus pembuluh darah. Springhouse
Corporation (1993) bahkan menyatakan bahwa apabila penyuntikan subkutan diawalin
dengan aspirasi, akan meningkatkan risiko terjadinya hematom di area subkutan. NB:
Sejak 1994 perkembangan terapi injeksi insulin sangat cepat. Saat ini jarum alay suntik
insulin bermerk sudah dibuat sedemikian rupa sehingga dengan sudut 90 derajat dengan
kulit, insulin dapat masuk ke jaringan subkutan. Oleh karenanya jangan heran melihat
orang diabetes menyuntikkan insulin ke pahanya sendiri dengan sudut masuk jarum tegak
lurus dengan kulit.

INJEKSI INTRAVENA

Tehnik ini digunakan apabila kita ingin obat yang disuntikkan akan diabsorpsi oleh
tubuh dengan pelan dan berdurasi panjang (slow and sustained absorption). Biasanya
volume obat yang disuntikkan terbatas pada 1-2 ml per sekali suntik. Injeksi subkutan
dilakukan dengan menyuntikkan jarum menyudut 45 derajat dari permukaan kulit. Kulit
sebaiknya sedikit dicubit untuk menjauhkan jaringan subkutis dari jaringan otot.
Peragallo & Dittko (1997) menggunakan CT scan dalam penelitian mereka dan
menemukan bahwa injeksi subkutan sering kali masuk ke jaringan otot, terutama bila
dilakukan pada daerah abdomen atau paha. Hal ini berbahaya karena insulin yang
disuntikkan ke otot akan diserap lebih cepat oleh tubuh dan sebagai akibatnya akan
terjadi goncangan kadar glukosa darah yang dapat membawa pasien ke kondisi
hipoglikemia.
memperkirakan tempat katup vena, dan menghindarinya karena kita akan
menyuntikkan obat dengan jarum ke dalam vena, adalah penting bagi kita untuk
menghindari katup vena. Apabila katup vena ini tidak sengaja tertusuk, maka dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada katup tersebut, dan bahkan dapat menyebabkan
kolaps pada vena yang bersangkutan. Katup-katup ini ada dengan tujuan untuk mencegah
alirah darah balik pada vena (mencegah aliran darah menjauhi jantung). Untuk
mengetahui dimana saja terdapat katup ini, lakukan tekanan ke arah distal pada vena yang
bersangkutan. Hal ini bertujuan mendorong darah yang ada di vena balik ke arah distal,
mendekati katup terakhir yang dilewatinya. Ikuti tekanan itu dan akan Anda temukan
nantinya ada tempat tertentu dimana darah yang Anda dorong itu tidak dapat “lewat” lagi.
Di tempat itulah terdapat katup vena. Sekarang Anda tahu di tampat itu Anda tidak boleh
melakukan suntikan. Terkesan sederhana, namun terkadang melokalisir posisi katup itu
dapat menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan.

PROSEDUR TINDAKAN 
Cuci tangan terlebih dahulu, Bila perlu gunakan sarung tangan untuk melindungi
Anda. Tentukan lokasi injeksi. Carilah vena perifer yang tampak atau yang cukup besar
sehingga akan memudahkan Anda untuk melakukan injeksi nantinya. Ada kalanya vena
yang ideal tidak ada, dan kemudian akan tergantung kepada keahlian dan pengalaman
Anda untuk berhasil melakukan injeksi. Bersihkan lokasi injeksi dengan kapas alkohol.
Pasang torniquet di bagian proximal dari lokasi injeksi.

LOKASI
Vena cephalica
Vena
cephalica
merupakan pembuluh yang terletak superficial dan tidak sejajar dengan pembuluh
nadinya. Vena ini penting sekali pada karnivor. Pada karnivor lebih ke medial akan
bertemu dengan v.cepalica accessoria di sisi depan antebracium,tepatnya di proximal
corpus. Tempat ini paling baik untuk pengambilan darah.

Vena accessory chepalic, median cubital vein.


Vena
radial,vena
mediana,vena cubital

Anda mungkin juga menyukai