Anda di halaman 1dari 12

SOP PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTAL

Dosen Pembimbing
Dwi Ernawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Oleh

Fanny Zakiyah (2010045)


Yuliasti Amalia F (2010107)
Dwi Cahya Putri (2010037)
Laila Ananda R. (2010059)
Dwi Yoga P. (2010039)
Daffa Maulana (2010025)
Dhipta Tri Virendra (2010035)
Zahwa Maulidia W (2010109)
Putu Okta Candra D (1910087)

PRODI S-1 KEPERAWATAN


STIKES HANG TUAH SURABAYA
TA. 2021/2022
SOP INJEKSI INTRAMUSKULAR
Pengertian Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam otot
(muskulus)
Tujuan 1. memasukkan obat dengan suntikan ke dalam otot
2. untuk memasukan jumlah obat dalam jumlah yang lebih banyak
dibandingkan obat yang di berikan secara subcutan
3. dapat mengurangi atau mencegah iritasi kulit
4. pemberian obat dengan intramuscular bertujuan agar absorpsi obat
lebih cepat disbanding dengan pemberian secara subcutan karena
lebih banyaknya suplai darah di otot tubuh .
Indikasi Bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama 
karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, bebas dari
infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saras besar di
bawahnya.

Kontraindikasi Infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saraf besar di
bawahnya.
GOLONGAN 1. Metoclopramide
OBAT YANG 2. Codein
TERMASUK 3. Suntikan KB
DALAM 4. Vaksin
INJEKSI 5. Suspensi Penisilin
INTAMUSKUL 6. Hormon Kelamin
AR

Persiapan Alat a. Sarung tangan 1 pasang


b. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
c. 3. Semprit dan Jarum steril 1 (21-23G dan panjang 1 – 1,5  inci
untuk dewasa;  25-   27 G dan panjang 1 inci untuk anak-anak)
d. Bak spuit 1
e. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
f. Perlak dan pengalas
g. Obat sesuai program terapi
h. Bengkok 1
i. Buku injeksi/daftar obat

LOKASI 1. Paha (vastus lateralis)


INJEKSI Posisi klien terlentang dengan lutut agak fleksi. Area ini terletak
INTRAMUSKUL antar sisi median anterior dan sisi midlateral paha. Otot vastus
AR lateralis biasanya tebal dan tumbuh secara baik  pada orang
deawasa dan anak-anak. Bila melakukan injeksi pada bayi
disarankan menggunakan area ini karena pada area ini tidak
terdapat serabut saraf dan pemubuluh darah besar. Area injeksi
disarankan pada 1/3 bagian yang tengah. Area ini ditentukan
dengan cara membagi area antara trokanter mayor sampai dengan
kondila femur lateral menjadi 3 bagian, lalu pilih area tengah
untuk lokasi injeksi. Untuk melakukan injeksi ini pasian dapat
diatur miring atau duduk.

a. Pada orang dewasa m. vastus lateralis terletak pada


sepertiga tengah paha bagian luar. Pada bayi atau orang
tua, kadang-kadang kulit diatasnya perlu ditarik atau
sedikit dicubit untuk membantu jarum mencapai
kedalaman yang tepat.
b. Indikasi : - Bayi dan anak-anak
c. Dosis obat 1 – 4 ml (1 – 3 ml u/ bayi)
d. Langkah:

1. Posisikan os telentang atau duduk. 


2. Temukan trochanter terbesar dan kondilus femur
lateral. Area suntik : 1/3 tengah dan aspek antero
lateral paha. 
3. Volume ideal antara 1 – 5 ml (untuk bayi 1 - 3 ml).

2. Ventrogluteal
Posisi klien berbaring miring, telentang, atau telentang dengan
lutut atau panggul miring dengan tempat yang diinjeksi fleksi.
Area ini juga disebut area von hoehstetter. Area ini paling banyak
dipilih untuk injeksi muscular karena pada area ini tidak terdapat
pembuluh darah dan saraf besar. Area ini ini jauh dari anus
sehingga tidak atau kurang terkontaminasi.
a. Indikasi : - Orang dewasa dan anak-anak
b. Dosis obat 1 – 3 cc, 20 – 23 gauge, 1 – ½ inch jarum. 
c. Langkah :

1. Posisikan os telentang lateral


2. Letakan tangan kanan anda pada pinggul kiri pasien
pada trochanter mayor atau sebaliknya, posisikan
jari telunjuk sehingga menyentuh SIAS (Spina
Iliaca Anterior Superior). Kemudian gerakkan jari
tengah anda sejauh mungkin menjauhi jari telunjuk
sepanjang crista iliaca. Maka jari telunjuk dan jari
tengah anda akan membentuk huruf V. Suntikan
jarum ditengah-tengah huruf V, maka jarum akan
menembus M.Gluteus Medius.
3. Volume suntikan ideal antara 1 – 4 ml   

3. Lengan atas (deltoid)


Posisi klien duduk atau berbaring datar dengan lengan bawah
fleksi tetapi rileks menyilangi abdomen atau pangkuan. Area ini
dapat ditemukan pada lengan atas bagian luar. Area ini jarang
digunakan untuk injeksi intramuscular karena mempunyai resiko
besar terhadap bahaya tertusuknya pembuluh darah, mengenai
tulang atau serabut saraf. Cara sederhana untuk menentukan lokasi
pada deltoid adlah meletakkan dua jari secara vertical dib awah
akromion dengan jari yang atas diatas akromion. Lokasi injeksi
adalah 3 jari dibawah akromion.

a. Mudah dan dapat dilakukan pada berbagai posisi. Namun,


kekurangannya adalah area penyuntikan kecil, jumlah obat
yang ideal (antara 0,5 – 1 mm).
b. Jarum disuntikan kurang lebih 2,5 cm tepat dibawah
tonjolan akromion.
c. Organ penting yang mungkin terkena adalah arteri
brachialis atau nervus radialis. Hal ini terjadi apabila kita
menyuntik terlalu jauh kebawah.
d. Minta pasien untuk meletakkan tangan di pinggul, dengan
demikian tonus ototnya akan berada pada kondisi yang
mudah disuntik dan dapat mengurangi nyeri.

4. Dorsogluteal
Dalam melakukan injeksi dorsogluteal, perawat harus teliti dan
hati- hati sehingga injeksi tidak mengenai saraf skiatik dan
pembuluh darah. Lokasi ini dapat digunakan pada orang dewasa
dan anak-anak diatas usia 3 tahun, lokasi ini tidak boleh digunakan
pada anak dibawah 3 tahun karena kelompok usia ini otot
dorsogluteal belum berkembang. Salah satu cara menentukan
lokasi dorsogluteal adalah membagi area glutael menjadi kuadran-
kuadran. Area glutael tidak terbatas hanya pada bokong saja tetapi
memanjang kearah Kristal iliaka. Area injeksi dipilih pada
kuadran area luar atas.
Perlu diingat :

a. Paling mudah dilakukan, namun angka terjadinya


komplikasi paling tinggi.
b. Hati-hati terhadap nervus sciatus dan arteri glutea superior.
c. Volume suntikan ideal adalah antara 2-4 ml.
d. Minta pasien berbaring ke samping dengan lutut sedikit
fleksi.
e. Indikasi : dosis 1 – 3 cc, (≤ 5 cc), 20 – 23 gauge, 1 – ½
inch jarum,  sudut 90⁰
f. KI: anak < 2 tahun atau os berbadan kurus 

5. Rectus femoris
Pada orang dewasa, m. rectus femoris terletak pada sepertiga 
tengah paha bagian depan. Pada bayi atau orang tua, kadang-
kadang kulit di atasnya perlu ditarik atau sedikit dicubit untuk
membantu jarum mencapai  kedalaman yang tepat. Volume injeksi
ideal antara 1-5 ml (untuk bayi antara 1-3 ml). Lokasi ini jarang
digunakan, namun biasanya sangat penting untuk melakukan auto-
injection, misalnya pasien dengan riwayat alergi berat biasanya
menggunakan tempat ini untuk menyuntikkan steroid injeksi yang
mereka bawa kemana-mana.

Langkah Langkah A. Tahap PraInteraksi


- Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
- Mencuci tangan
- Menyiapkan obat dengan benar
- Menempatkan alat di dekat klien dengan benar
B. Tahap Orientasi
- Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
- Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
- Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
C. Tahap Kerja
- Mengatur posisi klien, sesuai tempat penyuntikan
- Memasang perlak dan alasnya
- Membebaskan daerah yang akan di injeksi
- Memakai sarung tangan
- Menentukan tempat penyuntikan dengan benar ( palpasi area injeksi
terhadap adanya edema,
massa, nyeri tekan. Hindari area jaringan parut, memar, abrasi atau
infeksi.
- Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah dalam
ke luar \diameter
±5cm)
- Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mereganggkan kulit
- Memasukkan spuit dengan sudut 900, jarum masuk 2/3
- Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
- Memasukkan obat secara perlahan (kecepatan 0,1 cc/detik)
- Mencabut jarum dari tempat penusukan
- Menekan daerah tusukan dengan kapas desinfektan
- Membuang spuit ke dalam bengkok
C. Tahap Terminasi
- Melakukan evaluasi tindakan
- Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
- Berpamitan dengan klien
- Membereskan alat-alat
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Evaluasi Pendokumentasian
Referensi
Perawat Kita Satu. (2012). Perawat: Injeksi Intramuskular / IM (Definisi, Tujuan,

Lokasi, Indikasi, Kontraindikasi, Perhatian, Keuntungan, Obat, SOP). Perawat.

https://www.perawatkitasatu.com/2019/06/injeksi-intramuskular-im-definisi.html

SOP PEMBERIAN INJEKSI IM, IV, SC, IC.docx - SOP PEMBERIAN SUNTIKAN IM IV

SC IC SUNTIKAN INTRAMUSKULAR(IM 1 Pengertian Pemberian obat cairan

dengan cara | Course Hero. (2020). Coursehero.com.

https://www.coursehero.com/file/64532536/SOP-PEMBERIAN-INJEKSI-IM-

IV-SC-ICdocx/

SOP INJEKSI INTRAVENA


Pengertian Pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena
dengan menggunakan spuit. Sedangkan pembuluh darah vena adalah pembuluh
darah yang menghantarkan darah balik ke jantung
Tujuan a. Digunakan pada pasien yang dalam keadaan darurat, agar obat yang
diberikan dapat menimbulkan efek langsung. Contoh pada pasien
epilepsi atau kejang-kejang
b. Digunakan pada pasien yang tidak dapat diberi obat melalui oral, contoh
pada pasien terus menerus muntah
c. Digunakan pada pasien yang tidak diperbolehkan memasukkan obat
apapun melalui mulutnya

Tempat Injeksi a. Pada lengan


Intravena o Vena mediana cubiti/vena sefalika
o Vena basilica
b. Pada tungkai
o Vena saphenous
c. Pada leher
o Vena jugularis
d. Pada kepala
o Vena frontalis
o Vena temporalis
e. Pada mata kaki
o Vena dorsal pedis

Indikasi a. Pemberian obat intra vena bermanfaat untuk beberapa alasan :


b. Jaminan bahwa konsentrasi obat yang efektif dicapai dengan cepat.
c. Mengontrol permulaan konsentrasi puncak obat dalam serum.
d. Produksi efek biologis bila obat tidak dapat diabsorbsi melalui rute oral.
e. Pemberian obat kepada pasien yang tidak dapat meminum obat. 

Kontraindikasi a. IV sangat berbahaya karena reaksinya terlalu cepat.


b. Menimbulkan kecemasan.
c. infeksi di pemasangan infus.
d. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan
digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada
tindakan hemodialisis (cuci darah).

Persiapan Alat 1. Buku pengobatan


2. Baki obat
3. Sarung tangan
4. Obat yang sesuai
5. Spuit 2-5 ml
6. Bak spuit
7. Kapas alkohol
8. Plester
9. Perlak pengalas
10. Karet pembendung (torniquet)
11. Kasa steril (bila perlu)
12. Tromol 

Langkah Langkah 1. Cuci tangan


2. Siapkan obat dengan prinsip enam benar
3. Identifikasi pasien
4. Beri tahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan
5. Atur klien pada posisi yang nyaman
6. Pasang perlak pengalas
7. Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
8. Letakkan karet pembendung (torniquet)
9. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan
10. Pakai sarung tangan 
11. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol, dengan
gerakan sirkuler dari arah dalam ke luar dengan diameter sekitar 5 cm.
Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi
dari kulit yang mengandung mikroorganisme
12. Buang kapas pada bengkok
13. Disinfeksi tutup obat sebelum dimasuki jarum
14. Buka tutup jarum
15. Masukkan obat ke dalam spuit
16. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan
dengan tangan non dominan. Membuat klien lebih kencang dan vena
tidak bergeser, memudahkan penusukan
17. Pegang jarum pada posisi 30o sejajar vena yang akan ditusuk perlahan
pasti
18. Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum kedalam vena
19. Lakukan aspirasi lalu observasi adanya darah dalam spuit
20. Jika ada darah, lepaskan torniquet dan masukkan obat perlahan-lahan
dan ambil kapas alkohol untuk persiapan penekanan saat jarum
dikeluarkan
21. Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan
(30o), sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol
pada area penusukan
22. Tutup area penusukan dengan menggunakan kasa steril yang diberi
betadine
23. Kembalikan posisi klien
24. Buang peralatan yang tidak diperlukan
25. Buka sarung tangan
26. Cuci tangan
27. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Gambar
Referensi
Perawat Kita Satu. (2012). Perawat: Injeksi Intravena / IV (Definisi,

Kegunaan, Indikasi, Kontraindikasi, lokasi, SOP, Kelebihan, dan

Kekurangan). Perawat.

https://www.perawatkitasatu.com/2019/06/injeksi-intravena-iv-

definisi-kegunaan.html

SOP PEMBERIAN INJEKSI IM, IV, SC, IC.docx - SOP PEMBERIAN

SUNTIKAN IM IV SC IC SUNTIKAN INTRAMUSKULAR(IM 1

Pengertian Pemberian obat cairan dengan cara | Course Hero.

(2020). Coursehero.com.

https://www.coursehero.com/file/64532536/SOP-PEMBERIAN-

INJEKSI-IM-IV-SC-ICdocx/
SOP INJEKSI SUBCUTAN
Pengertian Pemberian obat dengan cara subcutan adalah memasukkan obat kedalam
bagianbawah kulit. Tempat yang dianjurkan untuk suntikan ini adalah lengan
bagian atas,kaki bagian atas,dan daerah disekitar pusar
Tujuan Pemberian obat subcutan bertujuan untuk memasukkan sejumlah toksin atau
obat pada jaringan subcuta di bawah kulit untuk di absorbsi .
Persiapan  Buku catatan pemberian obat
peralatan  Kapas alkohol
pemberian  Sarung tangan sekali pakai
obat subcutan  Obat yang sesuai
 Spuit 2 ml dengan ukuran 25, panjang jarum 5/8 sampai ½ inci
 Bak spuit
 Baki obat
 Plester
 Kasa steril
 Bengkok
Prosedur 1. cuci tangan
2. siapkan obat sesuai dengan prinsip 5 benar
3. identifikasi klien
4. beri tahu klien prosedur kerjanya
5. atur klien pada posisi yang nyaman
6. pilih area penusukan
7. pakai sarung tangan
8. bersihkan area penusukan dengan kapas alkohol
9. pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan non dominan
10. buka tutup jarum
11. tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non
dominan dengan ujung jarum menghadap ke atas dan menggunakan
tangan dominan,masukkan jarum dengan sudut 45derajat atau 90
12. lepaskan tarikan tangan non dominan - tarik plunger dan observasi
adanya darah pada spuit.
13. jika tidak ada darah,masukan obat perlahan-lahan.jika ada darah tarik
kembali jarum dari kulit tekan tempat penusukan selama 2menit,dan
observasi adanya memar, jika perlu berikan plester,siapkan obat yang
baru.
14. cabut jarum dengan sudut yang sama ketika jarum di masukan,sambil
melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area
penusukan.
15. jika ada perdarahan,tekan area itu dengan menggunakan kasa steril
sampai perdarahan berhenti.
16. kembalikan posisi klien
17. buang alat yang sudah tidak dipakai
18. buka sarung tangan
19. Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/ test obat, tanggal waktu
dan jenis obat, serta reaksinya setelah penyuntikan (jika ada)

SOP INJEKSI INTRACUTAN


Pengertian Pemberian obat dengan cara intracutan adalah pemberian obat dengan
caramemasukkan obat kedalam permukaan kulit. Tempat penting yang banyak
dipakai untuk melakukan suntikan intrakutan adalah bagian atas dari lengan
bawah.
Tujuan  Pasien mendapatkan pengobatb sesuai program pengobatan dokter.
 Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam
pemberian obat.
 Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya
tuberculin tes). -Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan
skin test)
Persiapan alat  buku catatan pemberian obat
pemberian  kapas alkohol
obat  sarung tangan sekali pakai
intrakutan  obat yang sesuai
 spuit 1 ml dengan uk.25,26,atau 27, panjang jarum ¼ samapi 5/8 inci
 pulpen atau spidol
 bak spuit
 baki obat
Prosedur 1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju lengan
panjang buka dan ke ataskan.
4. Pasang perlak/ pengalas di bawah bagian yang disuntik.
5. Ambil obat untuk tes alergi kemudian larutkan/encerkan dengan
aquadcs (cairan pelarut) kemudian ambil 0,5 cc dan encerkan lagi
sampai kurang lebih 1 cc, dan siapkan pada bak injeksi atau steril.
6. Desinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan dilakukan
suntikan.
7. Tegangkan dengan tangan kiri atau daerah yang akan disuntik.
8. Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 50
– 150 dengan permukaan kulit.
9. Semprotkan obat hingga terjadi gelembung.
10. Tarik spuit dan tidak boleh dilakukan masase.
11. Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/ test obat, tanggal waktu
dan jenis obat serta reaksinya setelah penyuntikan

Anda mungkin juga menyukai