Bronkomalasia primer
Disebabkan oleh :
- Defisiensi pada cincin kartilago
- Diklasifikasikan sebagai kongenital
Bronkomalasia sekunder
- Merupakan kelainan didapat (bukan kongenital)
- Disebabkan oleh kompresi ekstrinsik (luar), dapat dari
pelebaran pembuluh-pembuluh darah, cincin vascular, atau
kista bronkogenik.
C. ETIOLOGI
04 05
Infeksi pada saluran nafas Kelelahan
bawah berulang
06
Apnea
E. PATOFISIOLOGI
Ketika kita hirup masuk dan keluar, udara masuk ke dalam hidung dan mulut, melalui kotak
suara (laring) ke dalam tenggorokan (trakea), yang terbagi menjadi dua cabang (kanan dan bronkus
kiri) yang masing-masing paru-paru.Trakea dan bronkus terbuat dari cincin tidak lengkap dari
tulang rawan dan jika tulang rawan ini lemah tidak dapat mendukung jalan napas.
Pada bayi cincin tulang rawan trakea terbuka sehingga udara bisa didapatkan dari
tenggorokan ke paru-paru. Ketika cincin ini kecil, berbentuk aneh, tidak kaku cukup, atau tidak
membentuk sama sekali maka trakea dapat menutup ke dalam dirinya sendiri. Hal ini lebih mungkin
terjadi saat mengembuskan napas dan menangis. Hal ini dapat menyebabkan mengi, batuk, sesak
napas, dan / atau napas cepat. Biasanya tulang rawan berkembang dengan sendirinya dari waktu ke
waktu sehingga tracheomalacia tidak lagi masalah. Sementara lebih umum pada bayi,
tracheomalacia tidak terjadi pada orang dewasa. Ketika masalah yang sama terjadi di saluran napas
kecil disebut bronkus itu disebut bronchomalacia. Saluran udara dari paru-paru yang sempit atau
runtuh saat mengembuskan napas karena pelunakan dinding saluran napas.
F. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1. Bronkoskopi
2. CT Scan dada
3. MRI dada
G. KOMPLIKASI
Pneumonia
Bronkitis
Polychondritis
Asma
H. PENATALAKSANAAN
1. Time
Invasisf minimal, bersamaan dengan pemberian
tekanan udara positif yang kontinu.
3. Trakheotomi
Prosedur pembedahan pada leher untuk membuka/
membuat saluran udara langsung melalui sebuah insisi di
trakhe (the windpipe).