Anda di halaman 1dari 8

TEHNIK PENYUNTIKAN

Diposkan oleh heaven

1. Injeksi intramuscular
2. Injeksi intravena
3. Injeksi subcutan

TEHNIK ASPIRASI
Walaupun aspirasi tidak lagi dilakukan pada metode injeksi subkutan, pada penyuntikan
intramuscular dan intravena prosedur ini harus dilakukan. Apabila pada injeksi intramuscular
secara tidak sengaja ujung jarum menembus pembuluh darah, maka obat yang disuntikkan akhirnya
masuk secara intravena. Hal ini dapat mengakibatkan terbentuknya emboli sebagai akibat reaksi
komponen kimia dari obat tersebut.
TEHNIK ASPIRASI
Walaupun aspirasi tidak lagi dilakukan pada metode injeksi subkutan, pada

penyuntikan intramuscular dan intravena prosedur ini harus dilakukan. Apabila pada
injeksi intramuscular secara tidak sengaja ujung jarum menembus pembuluh darah, maka obat yang
disuntikkan akhirnya masuk secara intravena. Hal ini dapat mengakibatkan terbentuknya emboli sebagai
akibat reaksi komponen kimia dari obat tersebut.
Apabila ini terjadi, dan tehnik injeksi yang Anda lakukan adalah injeksi intravena, maka prosedur yang
Anda lakukan sejauh ini benar. Jarum telah memasuki pembuluh darah, dan obat kini siap dimasukkan
langsung ke pembuluh darah balik tersebut.
Apabila darah masuk tertarik, dan tehnik injeksi yang Anda lakukan adalah intramuscular, maka prosedur
yang Anda lakukan salah. Jarum yang semestinya mencapai jaringan otot rupanya bersarang di
pembuluh darah.Hal ini biasanya terjadi karena lokasi injeksi kurang tepat. Cabut jarum dan ulangi
prosedur penyuntikan dari awal.
TEHNIK DESINFEKSI KULIT DI LOKASI SUNTIKAN
Walaupun tehnik desinfeksi kulit dengan kapas alkohol sebelum prosedur penyuntikan sudah dikenal luas,
pada kenyataannya ada perbedaan temuan. Misalnya menggunakan kapas alkohol sebelum
menyuntikkan insulin secara subkutan seringkali membuat kulit menjadi mengeras karena efek alkohol.
Dann (1969) dan Koivisto & Felig (1978) menemukan bahwa tehnik desinfeksi dengan alkohol tidak selalu
mutlak diperlukan, dan ketika prosedur itu ditiadakan, rupanya angka infeksi post-injeksi yang terjadi
tidak lebih banyak daripada yang dilakukan swab alkohol sebelumnya.
Para ahli berpendapat bahwa apabila pasien tampak bersih secara fisik, dan tenaga medis juga mengikuti
standar asepsis yang benar, desinfeksi kulit sebelum penyuntikan intramuscular adalah tidak perlu.
Dan apabila memang dipandang perlu,maka kulit itu harus diswab dengan kapas alkohol
selama 30 detik, dan kemudian tunggu 30 detik lagi agar kulit menjadi kering lagi.
Jika injeksi dilakukan sebelum kulit kering, masih ada kemungkinan bakteri belum mati, dan malah
bersama-sama dengan alkohol bisa saja ikut menginokulasi lokasi penyuntikan sehingga meningkatkan
risiko infeksi.
INJEKSI INTRAMUSCULAR
Adalah tindakan menyuntikkan obat ke dalam otot yang terperfusi baik, sehingga akan mampu
memberikan efek sistemik dalam waktu yang singkat, dan juga biasanya mampu menyerap dalam dosis
yang besar. Lokasi penyuntikan harus dipertimbangkan dengan mengingat kondisi fisik
pasien, usia pasien, dan jumlah obat yang akan diberikan. Apabila pada lokasi suntikan yang
diinginkan terdapat pembengkakan, peradangan, infeksi, ataupun terdapat lesi dalam bentuk apapun,
penyuntikan di lokasi ini harus dihindari.
LOKASI
Terdapat lima lokasi penyuntikan intramuscular yang sudah terbukti bahwa obatnya akan diabsorbsi
dengan baik oleh tubuh.
1. PADA DAERAH LENGAN ATAS (DELTOID)
 Mudah dan dapat dilakukan pada berbagai posisi, namun kekurangannya area penyuntikan paling
kecil, dan jumlah obat yang ideal paling kecil (antara 0,5-1 ml).
 Jarum disuntikkan kurang lebih 2,5 cm tepat di bawah tonjolan acromion
 Organ penting yang mungkin terkena adalah a.brachialis atau n.radialis. Hal ini terjadi apabila
kita menyuntik lebih jauh ke bawah daripada yang seharusnya
 Minta pasien untuk meletakkan tangannya di pinggul (seperti gaya seorang peragawati), dengan
demikian tonus ototnya akan berada kondisi yang mudah untuk disuntik dan dapat
mengurangi nyeri.
2. PADA DAERAH DORSOGLUTEAL (GLUTEUS MAXIMUS)
 Paling mudah dilakukan, namun angka terjadi komplikasi paling tinggi.
 Hati-hati terhadap n.sciatus dan a.glutea superior
 Gambarlah garis imajiner horizontal setinggi pertengahan glutea, kemudian buat dua garis
imajiner vertical yang memotong garis horizontal tadi pada pertengahan pantat pada masing-
masing sisi. Suntiklah di regio glutea pada kuadran lateral atas.
 Volume suntikan ideal antara 2-4 ml.Minta pasien berbaring ke samping dengan lutut sedikit fleksi.
3. PADA DAERAH VENTROGLUTEAL (GLUTEUS MEDIUS)
 Letakkan tangan kanan Anda di pinggul kiri pasien pada trochanter major (atau
sebaliknya). Posisikan jari telunjuk sehingga menyentuh SIAS. Kemudian gerakkan jari tengah
Anda sejauh mungkin menjauhi jari telunjuk sepanjang crista iliaca. Maka jari telunjuk dan jari
tengah Anda akan membentuk huruf V.
 Suntikkan jarum di tengah-tengah huruf V itu, maka jarum akan menembus m. gluteus medius.
 Volume ideal antara 1-4 ml
4. PADA DAERAH PAHA BAGIAN LUAR (VASTUS LATERALIS)
 Pada orang dewasa, m. vastus lateralis terletak pada sepertiga tengah paha bagian luar.
 Pada bayi atau orang tua, kadang-kadang kulit di atasnya perlu ditarik atau sedikit dicubit untuk
membantu jarum mencapai kedalaman yang tepat.
 Volume injeksi ideal antara 1-5 ml (untuk bayi antara 1-3 ml).
5. PADA DAERAH PAHA BAGIAN DEPAN (RECTUS FEMORIS)
 Pada orang dewasa, m. rectus femoris terletak pada sepertiga tengah paha bagian depan.
 Pada bayi atau orang tua, kadang-kadang kulit di atasnya perlu ditarik atau sedikit dicubit untuk
membantu jarum mencapai kedalaman yang tepat.
 Volume injeksi ideal antara 1-5 ml (untuk bayi antara 1-3 ml).
 Lokasi ini jarang digunakan, namun biasanya sangat penting untuk melakukan auto-injection,
misalnya pasien dengan riwayat alergi berat biasanya menggunakan tempat ini
untuk menyuntikkan steroid injeksi yang mereka bawa kemana-mana.
PROSEDUR TINDAKAN
1. Siapkan obat yang akan disuntikkan, masukkan ke dalam syringe.
2. Pertama-tama, pastikan identitas pasien. Anda tidak mau menyuntikkan obat ke pasien yang
salah.
3. Posisikan pasien dalam posisi yang nyaman, dan juga mudah serta ideal bagi Anda untuk
melakukan injeksi yang diinginkan.
4. Tentukan lokasi penyuntikan yang benar sesuai dengan petunjuk di atas. Bersihkan kulit di
atasnya dengan alkohol atau cairan desinfektan lain.
5. Pegang syringe dengan tangan dominan Anda (gunakan ibu jari dan jari telunjuk).
6. Gunakan tangan non-dominan untuk mengencangkan kulit di sekitar lokasi suntikan.
7. Masukkan jarum sehingga menembus otot yang dicari. Gunakan pengetahuan anatomi Anda
untuk memperkirakan kedalaman jarum.
8. Lakukan aspirasi.Bila tidak ada darah, lanjutkan. Bila ada darah, cabut jarum, ulangi prosedur.
9. Masukkan obat dengan perlahan (1 ml per 10 detik) sampai dosis yang diinginkan tercapai.
10. Setelah usai, tarik jarum syringe. Tergantung jenis obat yang dimasukkan, ada beberapa obat
yang memerlukan pemijatan ringan untuk membantu penyerapan, namun ada pula yang tidak.
Pahami secara menyeluruh obat yang Anda suntikkan, atau silahkan baca rekomendasi dari pabrik
pembuat obat.
11. Pisahkan jarum dari syringe. Buang keduanya di tempat sampah khusus sampah medis.
12. Periksa lokasi suntikan sekali lagi untuk memastikan bahwa tidak ada perdarahan,
pembengkakan, atau reaksi-reaksi lain yang terjadi.
13. Catat dalam rekam medis pasien jenis obat yang dimasukkan, jumlahnya, dan waktu pemberian.
TEHNIK INJEKSI
Sudut masuk jarum berperan penting dalam derajat nyeri pasien saat injeksi. Injeksi intramuscular
sebaiknya dilakukan dengan memasukkan jarum tegak lurus dengan kulit (90 derajat) untuk memastikan
jarumnya mengenai otot yang dimaksud. Penelitian oleh Katsma dan Smith (1997) menemukan bahwa
perawat-perawat di Inggris tidak selalu menyuntikkan jarum 90 derajat pada injeksi intramuscular, dan
rupanya hal ini berpengaruh pada penilaian derajat nyeri yang dirasakan pasien.
Tehnik injeksi yang dilakukan hampir di seluruh dunia adalah dengan cara mengencangkan kulit di sekitar
lokasi injeksi dengan tujuan: (Stilwell, 1992)
1. Memudahkan penusukan jarum. Jarum akan lebih mudah menusuk kulit dengan sudut 90 derajat
apabila kulit yang ditusuk berada dalam keadaan teregang.
2. Dengan teregangnya kulit, maka secara mekanis akan membantu mengurangi sensitivitas ujung-ujung
serat saraf di permukaan kulit.
TEHNIK Z-TRACK
Selama dua dekade terakhir, telah berkembang tehnik penyuntikan intramuscular yang disebut tehnik Z-
track. Keen (1986) pertama kali mengemukakan dalam penelitiannya bahwa tehnik ini mampi
mengurangi sensasi nyeri dan juga mampu meminimalkan „kebocoran‟ (obat yang disuntikkan masuk ke
ruang sub kutis pada saat jarum dicabut ). Tehnik ini dilakukan dengan cara menarik kulit di atas lokasi
suntikan ke arah lain, kurang lebih sejauh 1-2 cm. Hal ini akan menggerakkan jaringan cutan dan
subcutan yang ada di atas otot yang akan disuntik. Ingatlah bahwa target suntikan adalah otot, sehingga
ketika menarik kulit tersebut kita tidak melepaskan mata kita dari lokasi suntikan yang benar. Kemudian
lakukan penyuntikan seperti biasa, dan ketika usai menarik jarum, lepaskan kulit yang sedari tadi
Anda pegang. Hal ini mengakibatkan luka penetrasi jarum di jaringan otot akan ditutupi oleh jaringan
kutis dan subkutis yang intak. Menggerakkankan anggota gerak yang disuntik setelahnya juga dipercaya
dapat membantu proses penyerapan obat karena hal itu akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang
disuntik
INJEKSI SUBKUTAN
Tehnik ini digunakan apabila kita ingin obat yang disuntikkan akan diabsorpsi oleh tubuh dengan pelan
dan berdurasi panjang (slow and sustained absorption). Biasanya volume obat yang disuntikkan terbatas
pada 1-2 ml per sekali suntik.
Injeksi subkutan dilakukan dengan menyuntikkan jarum menyudut 45 derajat dari permukaan kulit. Kulit
sebaiknya sedikit dicubit untuk menjauhkan jaringan subkutis dari jaringan otot. Peragallo & Dittko
(1997) menggunakan CT scan dalam penelitian mereka dan menemukan bahwa injeksi subkutan sering
kali masuk ke jaringan otot, terutama bila dilakukan pada daerah abdomen atau paha. Hal ini berbahaya
karena insulin yang disuntikkan ke otot akan diserap lebih cepat oleh tubuh dan sebagai akibatnya akan
terjadi goncangan kadar glukosa darah yang dapat membawa pasien ke kondisi hipoglikemia.
Dari studi yang sama juga didapatkan bahwa suntikan subkutan dipercaya tidak lagi memerlukan
aspirasi. Dari gambaran CT scan ditemukan bahwa suntikan dengan tehnik subkutan hampir tidak pernah
menembus pembuluh darah. Springhouse Corporation (1993) bahkan menyatakan bahwa apabila
penyuntikan subkutan diawalin dengan aspirasi, akan meningkatkan risiko terjadinya hematom di area
subkutan.
NB: Sejak 1994 perkembangan terapi injeksi insulin sangat cepat. Saat ini jarum alay suntik insulin
bermerk sudah dibuat sedemikian rupa sehingga dengan sudut 90 derajat dengan kulit, insulin dapat
masuk ke jaringan subkutan. Oleh karenanya jangan heran melihat orang diabetes menyuntikkan insulin
ke pahanya sendiri dengan sudut masuk jarum tegak lurus dengan kulit
INJEKSI INTRAVENA
Tehnik ini digunakan apabila kita ingin obat yang disuntikkan akan diabsorpsi oleh tubuh dengan pelan
dan berdurasi panjang (slow and sustained absorption). Biasanya volume obat yang disuntikkan terbatas
pada 1-2 ml per sekali suntik. Injeksi subkutan dilakukan dengan menyuntikkan jarum menyudut 45
derajat dari permukaan kulit. Kulit sebaiknya sedikit dicubit untuk menjauhkan jaringan subkutis dari
jaringan otot. Peragallo & Dittko (1997) menggunakan CT scan dalam penelitian mereka dan menemukan
bahwa injeksi subkutan sering kali masuk ke jaringan otot, terutama bila dilakukan pada daerah abdomen
atau paha. Hal ini berbahaya karena insulin yang disuntikkan ke otot akan diserap lebih cepat oleh tubuh
dan sebagai akibatnya akan terjadi goncangan kadar glukosa darah yang dapat membawa pasien ke
kondisi hipoglikemia.
MEMPERKIRAKAN TEMPAT KATUP VENA, DAN MENGHINDARINYA
Karena kita akan menyuntikkan obat dengan jarum ke dalam vena, adalah penting bagi kita untuk
menghindari katup vena. Apabila katup vena ini tidak sengaja tertusuk, maka dapat menyebabkan
kerusakan permanen pada katup tersebut, dan bahkan dapat menyebabkan kolaps pada vena yang
bersangkutan. Katup-katup ini ada dengan tujuan untuk mencegah alirah darah balik pada vena
(mencegah aliran darah menjauhi jantung). Untuk mengetahui dimana saja terdapat katup ini, lakukan
tekanan ke arah distal pada vena yang bersangkutan. Hal ini bertujuan mendorong darah yang ada di
vena balik ke arah distal, mendekati katup terakhir yang dilewatinya. Ikuti tekanan itu dan akan Anda
temukan nantinya ada tempat tertentu dimana darah yang Anda dorong itu tidak dapat “lewat” lagi. Di
tempat itulah terdapat katup vena. Sekarang Anda tahu di tampat itu Anda tidak boleh
melakukan suntikan. Terkesan sederhana, namun terkadang melokalisir posisi katup itu dapat menjadi
sesuatu yang sulit untuk dilakukan.
PROSEDUR TINDAKAN
1. Cuci tangan terlebih dahulu, Bila perlu gunakan sarung tangan untuk melindungi Anda.
2. Tentukan lokasi injeksi. Carilah vena perifer yang tampak atau yang cukup besar sehingga
akan memudahkan Anda untuk melakukan injeksi nantinya. Ada kalanya vena yang ideal tidak
ada, dan kemudian akan tergantung kepada keahlian dan pengalaman Anda untuk berhasil
melakukan injeksi.
3. Bersihkan lokasi injeksi dengan kapas alkohol.
4. Pasang torniquet di bagian proximal dari lokasi injeksi.
5. Suntikkan jarum dengan sudut sekitar 45 derajat atau kurang ke dalam vena yang telah Anda
tentukan. Jarum mengarah ke arah proximal sehingga obat yang nanti disuntikkan tidak akan
menyebabkan turbulensi ataupun pengkristalan di lokasi suntikan.
6. Lakukan aspirasi
 Bila tidak ada darah, berarti perkiraan Anda salah. Beberapa organisasi keperawatan
mengajarkan untuk terus berusahan melakukan probing dan mencari venanya,selama tidak terjadi
hematom. Beberapa lagi menganjurkan untuk langsung dicabut dan prosedur diulangi lagi.
 Bila ada darah yang masuk, berwarna merah terang, sedikit berbuih, dan memiliki tekanan,
segera tarik jarum dan langsung lakukan penekanan di bekas lokasi injeksi tadi. Itu berarti Anda
mengenai arteri. Walaupun ini jarang terjadi, karena kecuali Anda menusuk dan melakukan
probing terlalu dalam, Anda tetap harus tahu mengenai resiko ini.
 Bila ada darah yang masuk, berwarna merah gelap, dan tidak memiliki tekanan, itu adalah vena.
Lanjutkan dengan langkah berikut:
1. Lepaskan tirniquet dengan hati-hati, jangan sampai menggerakkan jarum yang sudah masuk
dengan benar.
2. Suntikkan obat secara perlahan-lahan. Terkadang mengusap-usap vena di bagian proximal dari
lokasi injeksi dengan kapas alkohol dapat mengurangi nyeri selama memasukkan obat.
3. Setelah selesai, cabut jarum dan langsung lakukan penekanan di bekas lokasi injeksi dengan
kapas alkohol. Penekanan dilakukan kurang lebih 2-5 menit. Atau bisa juga Anda gunakan band-
aid untuk menutupi luka suntikan itu.
7. Buanglah syringe dan jarum ke dalam tempat sampah.
8. Cuci tangan, lepaskan sarung tangan, dan cuci tangan lagi.
Intravena
ADMIN

JULY 3, 2015

BAHAYA INJEKSI INTRAVENA,INJEKSI INTRAVENA,INTRAVENA,INTRAVENA


ADALAH,PENGERTIAN INTRAVENA,TUJUAN INJEKSI INTRAVENA

TIPS MEMUTIHKAN KULIT

NO COMMENTS

Sering kita dengar istilah intravena dan intramuscular dalam dunia injeksi pemutih/suntik vitamin
c.Namun pasien tak banyak yang tau pengertian intravena. Intravena atau (IV) berarti pembuluh
dara.Salah satu tugas dokter dan juga perawat adalah memberikan obat,pemberian obat bisa
melalui suntikan ataupun secara langsung. Injeksi intravenaadalah pemberian obat dengan cara
memasukkan cairan obat langsung kedalam pembuluh darah vena,Sehingga obat langsung masuk
ke dalam tubuh melalui sirkulasi darah.Karna obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati
pasien yang memiliki masalah.Obat dapat menghasilkan efek baik juga efek buruk bagi
pasien.dikatakan positif jika tubuh pasien dapat menerima dengan baik obat yang diberikan dokter
tanpa menimbulkan efek samping yang membahayakan.Dan dikatakan negatif atu buruk jika pasien
mengalami alergi atau traumatik terdahap kesehatanya.karna ada beberapa obat dapat
menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek berbahaya bila tidak
dihentikan.Maka dari itu wajib bagi dokter atau petugas kesehatan untuk mengetahui produk atau
obat yang akan diberikan terhadapa pasien.
Pengertian intravena
Intravena berarti dalam pembuluh darah,sebuah jalur intravena mengarah pada tabung/jarum yang
dimasukkan kedalam vena,yang memungkinkan pemberian obat.Obat obatan yang diberikan secara
intravena biasanya lebih kuat atau lebih cepat hasilnya daripada yang diambil dalam bentuk pil atau
minuman.Bagi individu yang mengalami dehidrasi infus merupakan cara tepat dan tepat untuk
memasukkan volume besar.juga beberapa obat obatan hanya dapat diberikan secara intravena.jadi
pengertian injeksi intravena berarti pemberian obat melalui pembuluh darah baik secara langsung
atau memalui selang.
Tujuan injeksi intravena:
Yakni untuk mempercepat proses penyerapan obat,untuk memberikan dosis obat dalam jumlah
yang lebih besar, dan untuk menghindari kerusakan jaringan.
Adapun lokasi injeksi intravena yakni
*lengan (vena mediana cubiti/vena safalika)
*leher (vena jugularis)
*tungkai (vena saphenous)
*Kepala (vena frontalis/vena temporalis)
*mata kaki (vena dorsal pedis)
Untuk injeksi pemutih kulit atau injeksi vitamin c banyak tenaga medis menggunakan injesksi
intravena pada bagian lengan tangan seperti gambar diatas.diusahakan berpindah pindah
lokasinya..semisal minggu ini injeksi di lengan kiri minggu depannya bisa dilakukan di lengan bagian
kanan.guna menghindari efek atropi(jantung berdebar debar).Pada umumnya letak intravena atau
pentuntikan intravena ada pada lengan atas, bagian perut dan paha luar adalah tempat yang
dibutuhkan.Saran untuk penyuntikan dianjurkan dengan bantuan tenaga medis yang memang ahli
dan juga berpengalaman.

Anda mungkin juga menyukai