Anda di halaman 1dari 4

CONTOH OBAT PARENTERAL DAN KHASIATNYA

Injeksi Intramuskular

Tindakan injeksi atau pemberian obat secara intramuskular dilakukan untuk pemberian obat.

Cairan obat yang dimasukkan biasanya berbasis minyak sehingga menembus dan terserap lebih
dalam. Cairan obat tersebut dimasukkan langsung kedalam otot yang memiliki banyak pembuluh
darah dan umumnya dilakukan pada bagian tubuh yang berotot besar, agar tidak ada
kemungkinan untuk menusuk saraf.

Area yang biasa dilakukan adalah bokong dan kaki bagian atas atau pada lengan bagian atas.
Pemberian obat seperti ini memungkinkan obat dilepas secara berkala dalam bentuk depot obat.
Sebagian besar vaksin yang tidak aktif, seperti vaksin influenza, diberikan dengan injeksi
intramuskular ini.

“ Manfaat injeksi jenis ini adalah supaya obat diserap tubuh dengan cepat. Prosesnya dilakukan
dengan menusukkannya menggunakan jarum suntik yang memiliki diameter 5 hingga 10
mililiter dengan panjang 6 hingga 8 sentimeter.

Contoh gambar
Injeksi Intradermal

Suntikan intradermal adalah jenis suntikan yang tidak masuk ke bawah dermis dan biasanya
digunakan untuk vaksinasi

Untuk melakukan tindakan ini dibutuhkan jarum suntik maksimal 1 mililiter, obat lepas lambat
dan jarum pendek hingga 1,5 sentimeter. Pada penyuntikan intradermal, daerah kulit yang dipilih
bukan area yang mudah luka atau infeksi.

Petugas medis biasanya membantu meregangkan kulit dengan jempol dan telunjuk, dan
kemudian menusukkan jarum perlahan sekitar 2 mm di bawah dan hampir sejajar dengan
permukaan kulit. Jika proses injeksi dilakukan dengan benar, maka muncul benjolan pucat yang
memperlihatkan permukaan folikel rambut pada kulit tempat suntikan.

“Manfaat injeksi ini dapat membantu mengetahui apakah kamu memiliki alergi’

Contoh Gambar

Injeksi Subkutan

Injeksi ini dianjurkan untuk semua zat yang perlu diserap sangat lambat. Beberapa contohnya
adalah morfin dan atropin. Jenis injeksi ini dilakukan dengan jarum kecil pendek dan halus
sepanjang 1,5 hingga 2 sentimeter dengan diameter jarum suntik 2 atau 2,5 mililiter. Untuk
melakukannya, kamu harus menusuk jarum ke bawah kulit dengan sudut 45° ke dalam jaringan
lemak subkutan.

Tarik pendorong pada semprit untuk memastikan tidak ada darah. Suntikkan obat dengan
menekan pendorong pada semprit pelan-pelan hingga obat habis. Lepaskan jarum dan tekan
kuat-kuat bekas suntikan dengan kapas atau kain kecil. Injeksi subkutan sering digunakan untuk
menyuntikkan berbagai vaksin maupun obat, misalnya vaksin MMR (campak, gondok, dan
rubela), varisela (cacar air), dan zoster (herpes zoster).

Contoh Gambar

Injeksi Endovena

Teknik ini dilakukan dengan memasukkan zat ke dalam sistem peredaran darah dengan jarum
dimasukkan ke dalam vena yang mudah diakses. Area yang disuntikkan tepat di bawah lekukan
siku atau di lengan bawah. Manfaat injeksi endovenous agar obat langsung masuk ke pembuluh
darah sehingga dapat cepat meresap
Contoh Gambar

Anda mungkin juga menyukai