Anda di halaman 1dari 35

TEKNIK INJEKSI

OLEH:
Prof. dr. Achsanuddin Hanafie, Sp.An, KIC, KAO
Injeksi merupakan Tindakan medis
yang paling sering dilakukan oleh
dokter selama prakteknya.
Sehingga keterampilan Injeksi (Sub
Cutis, Intra Muscular, Intra Dermal,
Intra Vena) adalah keterampilan
yang harus dikuasai.
TUJUAN DILAKUKAN INJEKSI OBAT
1. Dibutuhkan kerja obat secara kuat, cepat dan lengkap
2. Absorpsi obat terganggu oleh makanan dalam saluran cerna
atau obat dirusak oleh asam lambung, sehingga tidak dapat
diberikan per oral
3. Obat tidak diabsorbsi oleh usus
4. Pasien mengalami gangguan kesadaran atau tidak kooperatif
5. Akan dilakukan tindakan operatif tertentu misalnya dilakukan
infiltrasi zat anestestikum sebelum tindakan bedah minor
untuk mengambil tumor jinak di kulit
6. Obat harus dikonsentrasikan di daerah tertentu dalam tubuh
ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN UNTUK INJEKSI
Penggunaan alat-alat yang tepat akan
memudahkan pelaksanaan injeksi serta
meminimalkan ketidaknyamanan dan efek
samping bagi pasien.

• Kapas dan alkohol 70%


• Sarung tangan
• Obat yang akan diinjeksikan
• Jarum steril disposable
• Spuit Steril
UKURAN JARUM
Ukuran jarum diberi nomor 14-
27. Makin besar angka, makin
kecil diameter jarum

Jarum berukuran kecil


dipergunakan untuk obat yang
encer atau cair, sementara
jarum diameter besar
dipergunakan untuk obat yang
kental.
PEMILIHAN JARUM
Panjang jarum ditentukan oleh teknik injeksi, sementara ukuran jarum
ditentukan oleh jenis obat yang diinjeksikan.
Injeksi subkutan Injeksi intramuskuler
memerlukan jarum Injeksi Intradermal
memerlukan jarum yang lebih memerlukan jarum
yang pendek. Panjang
jarum pendek dibanding jarum untuk yang lebih panjang,
yaitu 1” – 1.5”
injeksi subkutan, yi panjang 1⁄4 dengan ukuran jarum
½” - 7/8” dengan - 1⁄2” dengan ukuran jarum 26.
ukuran jarum 23 – 25. 20 – 22.
• Obat diinjeksikan ke dalam lapisan otot.
Injeksi Reasorpsi obat akan terjadi dalam 10-30
menit. Obat yang sering diberikan secara
intramuskuler: intramuskuler misalnya : vitamin, vaksin,
antibiotik, antipiretik, hormon-hormon

• obat diinjeksikan ke dalam lapisan lemak di


bawah kulit. Resorpsi obat berjalan lambat
Injeksi karena dalam jaringan lemak tidak banyak
subkutan : terdapat pembuluh darah. Obat yang
sering diberikan secara subkutan adalah :
insulin, anestesi lokal
Injeksi • obat diinjeksikan ke dalam lapisan kulit bagian
atas, sehingga akan timbul indurasi kulit. Tindakan
intradermal/ menyuntikkan obat secara intrakutan yang sering
intrakutan : dilakukan yaitu tindakan skin test, Mantoux test.

• Obat diinjeksikan langsung ke dalam vena


sehingga menghasilkan efek tercepat, dalam
Injeksi intravena : waktu 18 detik obat sudah tersebar ke seluruh
jaringan. Obat yang disuntikkan secara intravena
misalnya bermacam-macam antibiotika.
ANATOMI KULIT
SUDUT PENYUNTIKAN
INJEKSI SUBKUTIS
Merupakan pemberian obat
dengan cara memasukkan obat
kedalam jaringan lemak dibawah
dermis
TUJUAN:
­Agar obat dapat menyebar dan
diserap oleh tubuh secara
perlahan dan berdurasi panjang
Tempat penyuntikan:
­Lengan atas sebelah luar 1/3 dari bahu
­Paha sebelah luar 1/3 dari panggul
­Perut sekitar umbilikal
INJEKSI SUBKUTIS PADA
PROSEDUR LOKAL ANESTESI
TAHAPAN INJEKSI LOKAL ANESTESI SECARA SUBKUTAN
TATA CARA
­ Memperkenalkan diri kepada pasien
­ Mencuci tangan
­ Mendesinfeksi daerah penyuntikan dengan kapas alcohol
­ Buka tutup spuit
­ Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non
dominan. Dengan ujung jarum menghadap ke atas dan memggunakan
tangan dominan, masukkan jarum dengan sudut 45
­ Aspirasi, jika tidak ada darah, masukkan obat perlahan-lahan .
Apabila ada darah, tarik kembali jarum dari lokasi penyuntikan
dan tekan
­ Cabut jarum dengan sudut yang sama disaat jarum dimasukkan,
sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas
alcohol
­ Tempel plester di lokasi penyuntikan tadi
­ Cuci tangan kembali
INJEKSI INTRADERMAL /
INTRAKUTAN
Merupakan suatu tindakan membantu
proses penyembuhan melalui suntikan
ke dalam jaringan kulit atau intra
dermis.Penyerapan dari injeksi
intradermal lambat. Karena absorpsinya
terbatas, maka penggunaannya biasa
untuk reaksi lokal dalam kulit untuk obat
yang sensitif atau untuk menentukan
sensitifitas terhadap mikroorganisme.
Tujuan Injeksi Intradermal/intrakutan
­ Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter.
­ Memperlancar proses pengobatan dan menghindari kesalahan dalam
pemberian obat.
­ Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu (misalnya
tuberculin tes)
­ Menghindarkan pasien dari efek alergi obat (dengan skin test)
­ Digunakan untuk test tuberculin atau test alergi terhadap obat-obatan
tertentu
­ Pemberian vaksinasi.
Indikasi injeksi Intradermal/intrakutan
­ Pasien yang membutuhkan tes alergi (mantoux tes).
­ Pasien yang akan melakukan vaksinasi.
­ Menegakkan diagnosa penyakit.
­ Sebelum memasukkan obat.

Persiapan alat
­ Spuit tuberculin 1ml dengan jarum ukuran 25 atau 27
­ Kapas alcohol
­ Cairan/antibiotic untuk skin test
­ Sarung tangan disposable
DAERAH
PENYUNTIKAN
INTRADERMAL /
INTRAKUTAN
TATA CARA
1. Memperkenalkan diri
2. Pilih lokasi injeksi yang tepat,inspeksi adanya inflamasi atau edema
pada area penyuntikan
3. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan steril
4. Bersihkan area penyuntikan dengan kapas alcohol,pembersihan dimulai
dari tengah area penyuntikan dengan pola sirkuler (melingkar) keluar
area penyuntikan sekitar 5 cm
5. Tahan kapas alcohol menggunakan jari tengah dan manis dengan
tangan non dominan
6. Buka tutup jarum
7. Tahan spuit diantara jari jempol dan telunjuk dengan tangan dominan
dengan ujung jarum berada pada bagian bawah
8. Dengan tangan non dominan,regangkan kulit pada area penyuntikan
dengan jari telunjuk dan jempol
9. Masukkan jarum dengan kemiringan 5-15 derajat dengan kedalaman
kira-kira 3 mm (1/8 inci) dibawah permukaan kulit.
10. Masukan obat secara perlahan,dalam keadaan normal akan terasa
adanya tahanan,jika tidak,dapat berarti jarum masuk terlalu dalam
dan ulangi prosedur tindakan.
11. Ketika selesai melakukan tindakan injeksi, pastikan muncul benjolan
berukuran 6mm (1/4 inchi) pada permukaan kulit
12. Cabut jarum sembari mengusapkan kapas alcohol pada area
penyuntikan
13. Posisikan kembali pasien ke posisi yang nyaman
14. Cuci tangan kembali
INJEKSI INTRAMUSKULAR
TUJUAN
agar absorpsi obat lebih cepat
INDIKASI
bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar
dan tidak mau bekerja sama karena tidak
memungkinkan untuk diberikan obat secara
oral, bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan
parut, tonjolan tulang, otot atau saraf besar di
bawahnya
DAERAH PENYUNTIKAN INTRAMUSKULAR
TATA CARA
1. Memperkenalkan diri
2. Mengatur posisi pasien dan mencuci tangan
3. Mendesinfeksi permukaan kulit lokasi penyuntikan
4. Menancapkan jarum dengan posisi tegak lurus (90 derajat) dengan permukaan kulit
5. Melakukan aspirasi
6. Memasukkan obat secara perlahan-lahan
7. Menarik jarum selelah injeksi obat
8. Menekan daerah bekas suntikan dengan kapas alcohol
9. Bantu pasien ke posisi nyaman
10. Mencuci tangan kembali
INJEKSI INTRAVENA
INJEKSI INTRAVENA

PENGERTIAN
Pemberian obat / cairan
dengan cara
dimasukkan langsung ke
dalam pembuluh darah
vena.
LOKASI INJEKSI
INTRAVENA
TATA CARA
1. Menyiapkan alat dan obat dengan benar sesuai dengan data pasien yg akan dilakukan
tindakan.
2. Memperkenalkan diri
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
4. Menanyakan identitas pasien
5. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
6. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
7. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
8. Memilih dan menentukan lokasi injeksi
9. Bersihkan / desinfeksi lokasi injeksi dengan alkohol dengan tekhnik sirkuler atau dari
atas ke bawah sekali hapus
10. Membuang kapas alkohol kedalam bengkok
11. Menyuntik obat dengan sudut jarum injeksi dengan sudut 45 derajat.
12. Masukan obat secara perlahan – lahan
13. Tarik jarum spuit
14. Tekan bekas penyuntikan dengan kapas alkohol
15. Plester bekas penyuntikan
16. Cuci tangan kembali
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai