c. Dorsogluteal
d. Rectus femoris
2. In
j ek
si Intravena (IV)
Pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh
darah vena dengan menggunakan spuit. Sedangkan pembuluh darah vena
adalah pembuluh darah yang menghantarkan darah ke jantung.
Jalur vena di pakai khususnya untuk tujuan agar obat yang diberikan
dapat bereaksi dengan cepat misalnya pada situasi gawat darurat, obat
dimasukkan ke vena sehinnga obat langsung masuk sistem sirkulasi
menyebabkan obat dapat beraksi lebih cepat di banding dengan cara enternal
atau parental yang lain yang memerlukan waktu absorbsi.
Pemberian obat intervena dilakukan dengan berbagai cara. Pada pasien
yang tidak dipasang infus, obat di injeksikan langsung pada vena. Biasanya di
cari vena besar yaitu vena basilika atau vena sefalika pada lengan. Pada pasien
yang di pasang infus, obat dapat di berikan melalui botol infus atau melalui
karet pada selang infus yang dibuat untuk memasukkan obat.
Dapat dilakukan pada ( Indikasi ) :
Pasien yang membutuhkan, agar obat yang di berikan dapat
di berikan dengan cepat.
Pasien yang terus menerus muntah – muntah
Pasien yang tidak di perkenankan memasukkan apapun
juga lewat mulutnya.
Typoid
Sesak nafas
Epilepsi atau kejang – kejang.
Daerah penyuntikan dalam pemberian obat secara intravena antara lain :
Pegang spuit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan, bevel
jarum menghadap ke atas.
Injeksikan obat dengan menekan plunger dengan ibu jari perlahan dan
stabil, karena injeksi yang terlalu cepat akan menimbulkan rasa nyeri.
Tarik jarum keluar tetap dengan sudut 45 derajat terhadap permukaan
kulit. Letakkan kapas alkohol di atas bekas tusukan.