Anda di halaman 1dari 18

PERAN APOTEKER DALAM PEMANTAUAN TERAPI OBAT PADA PENDERITA KANKER & HIV-AIDS

Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI BANDUNG 17 JUNI 2008

VISI DEPKES
Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat

MISI DEPKES
Membuat Rakyat Sehat

NILAI - NILAI
Berpihak pada rakyat Bertindak cepat dan tepat Kerjasama tim Integritas yang tinggi Transparan dan akuntabel

Program-program Pembangunan Kesehatan


Lingkungan sehat, perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat Upaya Kesehatan Perbaikan Gizi Masyarakat Sumber Daya Kesehatan Obat,Makanan dan Bahan Berbahaya Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan

Program Obat,Makanan dan Bahan Berbahaya


Tujuan Melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan obat, narkotika,psikotropika, dan zat adiktif(NAPZA),penggunaan sediaan farmasi, makanan dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan, serta meningkatkan potensi daya saing industri farmasi terutama yang berbasis sumber daya dalam negeri

KEBIJAKAN PERUMAHSAKITAN
1. Kebijakan penyelenggaraan RS diarahkan untuk peningkatan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman di RS melalui pembangunan sarana dan prasarana RS , perbaikan sarana dan prasarana RS, pengadaan obat dan perbekalan RS. Kebijakan RS Pendidikan & RS Khusus diarahkan dapat menjadi pusat unggulan dan penapisan teknologi. Kebijakan peningkatan akses dan keterjangkauan dilaksanakan melalui upaya pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di RS Pemerintah dan RS swasta yang ditunjuk

2.
3.

4.

Kebijakan RS Pemerintah diarahkan utk meningkatkan kemandirian terutama dlm pengelolaan keuangan sehingga dpt memberikan pelayanan yang bermutu & merata terhadap masyarakat.
Kebijakan dalam penanaman modal asing diarahkan untuk meningkatnya mutu pelayanan & SDM di RS Kebijakan peningkatan pelayanan rujukan diarahkan untuk meningkatkan peran serta RS dalam penurunan AKI & AKB serta kesiapan RS sebagai tempat rujukan penyakit tidak menular & penyakit HIV/AIDS, dll.

5. 6.

7.

Kebijakan peningkatan mutu diarahkan melalui standarisasi, perizinan dan akreditasi RS.

KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI DI RS (1)


RUU TENTANG RUMAH SAKIT Pasal 25 : KEFARMASIAN Rumah Sakit harus menjamin sediaan farmasi dan alat kesehatan yang bermutu, bermanfaat dan keamanannya. Pelayanan sediaan farmasi di RS harus mengikuti standar pelayanan kefarmasian Pelayanan sediaan farmasi harus dilakukan satu pintu. Ketentuan mengenai standar kefarmasian sebagaimana pada ayat (2), diatur dalam Peraturan Menteri

KEBIJAKAN PELAYANAN FARMASI DI RS (2)


KEPMENKES RI No 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang STANDAR PELAYANAN FARMASI DI RS BAB III.3.2. Peran Lintas Terkait dalam Pelayanan Farmasi RS: Panitia Farmasi &Terapi,

RS DI MASA MENDATANG

MEMBERIKAN YANMED PRIMA

Lebih peka pada kebutuhan pelayanan bagi masyarakat Kualitas layanan/mutu Patient Safety Kompetitif Menyediakan layanan baru sesuai perkembangan iptek Lebih efektif Tarif lebih terjangkau Menciptakan kepuasan semua pihak

Standar Pelayanan Kefarmasian PELAYANAN FARMASI DI RS: Penyediaan dan distribusi semua perbekalan farmasi Pelayanan farmasi klinik Membuat informasi dan menjamin kualitas pelayanan yang berhubungan dengan penggunaan obat

PELAYANAN FARMASI KLINIK


Adalah pelayanan farmasi yang diberikan sebagai bagian dari perawatan penderita melalui interaksi dengan profesi kesehatan lainnya yang secara langsung terkait dengan perawatan penderita. DASAR PELAYANAN FARMASI KLINIK: KOMUNIKASI,KONSELING & KONSULTASI

JENIS OBAT KANKER


SESUAI BUKU YANG DIKELUARKAN OLEH DITJEN BINA YANFAR DIREKTORAT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN

JENIS OBAT-OBATAN HIV-AIDS (YG TERSEDIA DI INDONESIA)


ARV LINI 1 ZDV/AZT/ZIDOVUDIN 3TC/LANIVUDIN D4T/STAVUDIN NVP/NEVIRAPINE EFP/EFAVIRENS ARV LINI 2 DIDASONE (ddl) TENOFOVIR(TDP) RITONAVIR boosted (LPV/r)=KALETRA LENGKAPNYA ADA DI PEDOMAN PENGELOLAAN OBAT HIV-AIDS (ARV)

Peran Apoteker Dalam Pemantauan Terapi Obat Pada Penderita Kanker & HIVAIDS
Berperan dalam memberikan bantuan ,nasehat,dan petunjuk kpd pasien Melakukan konseling farmasi,efek samping obat, stok obat,pencatatan dan pelaporan obat,pemantauan efek samping Bekerjasama dengan konselor dan atau melakukan konseling untuk memperhatikan adherence untuk menghindari resistensi (untuk pasien ODHA) Menjaga buffer stock obat

Peran Apoteker Dalam Pemantauan Terapi Obat Pada Penderita Kanker & HIVAIDS Bertanggungjawab profesional untuk:
Merekomendasikan kpd pasien agar segera mencari nasehat medis yang diperlukan jika terapi tidak mencukupi Memberikan laporan kpd pemerintah yang berwenang dan untuk menginformasikan kpd produsen obat yang bersangkutan mengenai efek tak dikehendaki (adverse reaction) yg tjd pd pasien yang menggunakan obat tersebut Mendorong masyarakat agar memperlakukan obat sbg produk khusus yang harus disimpan secara hati-hati sesuai indikasi

PENUTUP
PELAYANAN SEDIAAN FARMASI DI RS HARUS MENGIKUTI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DASAR PELAYANAN FARMASI KLINIK: KOMUNIKASI,KONSELING & KONSULTASI PERAN APOTEKER DALAM PEMANTAUAN TERAPI CA&HIV-AIDS: Memberikan pelayanan sesuai dasar pelayanan farmasi klinik Memberikan laporan kpd pemerintah Mendorong masyarakat agar memperlakukan obat sbg produk khusus yang harus disimpan secara hati-hati sesuai indikasi

Anda mungkin juga menyukai