Monitoring
Mengurangi
Efek
tingkat
Samping
kejadian ESO
Obat
Pharmacist’s Role --> memberikan
layanan kefarmasian yang berorientasi
pada pasien.
Farmasis diharapkan mampu
mengidentifikasi masalah yang
berkaitan dengan DRP (Drug Related
Problem) dan kemudian mengupayakan
penanganan dan pencegahannya.
MESO (Monitoring Efek Samping Obat)
upaya yang dilakukan oleh tenaga
profesional kesehatan (khususnya
apoteker) untuk memantau,
mengawasi, dan menanggulangi efek
samping obat.
MESO diharapkan dapat mengurangi
tingkat kegawatan dan angka kejadian
ESO, serta memperoleh informasi
mengenai ESO ESO dapat segera
ditangani dan tidak memperparah
keadaan pasien.
Menurut • Akibat atau gejala yang timbul secara tidak
KBBI langsung di samping proses atau tujuan
utamanya.
Tipe Tipe
III IV
• Ikatan alergen • reaksi
dengan
hipersensitivi
antibodi IgM
atau IgG tas lambat
Reaksi Obat
• efek samping farmakologi,
Tidak Diinginkan efek toksik obat; efek akibat
yang Dapat interaksi obat; serta efek akibat
Diprediksi overdosis.
Reaksi Obat
• reaksi pseudoalergi,idiosinkrasi,
Tidak Diinginkan dan intoleran
yang Tidak
Dapat Diprediksi
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Efek Samping
Obat
Dilakukan secara
berkesinambungan untuk
menjamin keamanan dan
efektivitas pengobatan.
1.
Mengetahui 2. 3.
efektifitas Menemukan efek Menentukan
(efectiveness) dan samping obat frekuensi dan
keamanan (ESO) sedini insidensi efek
penggunaan obat mungkin terutama samping obat
pasca pemasaran, yang berat, tidak yang sudah
yaitu pada kondisi dikenal, dikenal dan yang
kehidupan nyata frekuensinya baru saja
atau praktik klinik jarang. ditemukan.
yang sebenarnya.
4.
Mengenal semua
faktor yang 5. 6.
mungkin dapat
Meminimalkan Mencegah
menimbulkan
resiko kejadian terulangnya
atau
reaksi obat yang kejadian reaksi
mempengaruhi
tidak obat yang tidak
angka kejadian
dikehendaki. dikehendaki.
dan hebatnya
efek samping
obat.
Melindungi pasien Meminimalkan Meningkatkan
dari adanya efek biaya perawatan kualitas hidup
samping obat pasien pasien
Menurunkan angka
Mencegah kejadian
morbiditas dan
Memperbaiki hasil adanya reaksi efek
mortalitas akibat
klinik terapi obat samping obat
penyalahgunaan
terulang kembali
obat
Menjadi informasi penting dalam mengambil keputusan terapi di
kemudian hari
Database Pelaporan
Study Spontan
Case
Cohort
based
Study
Study
Berdasarkan Permenkes nomor 35 tahun 2014
pasal 3, dalam monitoring efek samping obat,
apoteker bertanggung jawab untuk:
Mengidentifikasi obat dan pasien yang
mempunyai resiko tinggi mengalami efek
samping obat.
Mengisi formulir monitoring efek samping
obat (MESO)
Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek
Samping Obat Nasional menggunakan
formulir kuning.
Sedangkan menurut FIP (Federation International
Pharmaceutique), peran apoteker dalam melakukan
monitoring efek samping obat dapat dibagi menjadi empat
bidang:
Memudahkan
voluntary reporting pengisiannya (formulir
formulir pelaporan kuning)
sesederhana mungkin
Aspek keamanan laporan ESO
• pembatasan indikasi,
• pembatasan dosis,
Keuntungan : • pembekuan atau penarikan ijin
• Biaya relatif sedikit edar
• Bila terlaksana dengan • penarikan obat dari peredaran
baik efektif untuk
mengumpulkan laporan
ESO dari tenaga
kesehatan
menjamin perlindungan keamanan
masyarakat.
Proses Pelaporan
MESO
Hal-Hal Penting Dalam Pelaporan
Karakteristik
Data
pemeriksaan Pelaporan Karakteristik
pasien
atau uji
laboratorium
ESO yang (demografi, faktor
yang relevan. Baik risiko, riw.
Keluarga)
Diagnosa efek
Terapi atau
samping, metode
tindakan medis Informasi yang digunakan
yang diberikan pelapor untuk
kepada pasien meliputi nama, membuat/menegak
untuk menangani alamat, dan kan diagnosis
efek samping nomor telepon
Prinsip utama
pelengkapan
dokumentasi dan
komunikasi ESO
Medication
Management Cycle
Penelusuran riwayat rinci pemakaian obat pasien,
baik resep dokter atau pengobatan sendiri,
Penggunaan obat hanya bila ada indikasi jelas, tidak
ada alternative non-farmakoterapi
Hindari penggunaan berbagai jenis obat sekaligus
Perhatian khusus terhadap dosis dan respons
pengobatan pada: anak dan bayi, usia lanjut, dan
pasien-pasien yang juga menderita gangguan ginjal,
hepar dan jantung.
Pemantauan obat apakah harus dilanjutkan atau
dihentikan
Pemantauan keluhan atau gejala penyakit baru
yang dirasakan pasien
Penghentian semua
obat dengan segera
bila diketahui /
dicurigai efek
Penanganan samping
Efek
Samping
Obat Pengangan klinis
pada efek samping
atau kondisi tertentu
dari penderita
Ibu H menderita sesak napas.
Riwayat penyakit: asma dengan tingkat
keparahan “sedang” dan baru-baru ini
mendapatkan obat tetes mata timolol
0,25% untuk mengobati glaukoma
simpleks kronis (chronic simple
glaucoma).
Obat lain: inhaler salbutamol 100 µg jika
diperlukan.
Timolol
Beta bloker
menghambat adrenoreseptor
beta di bronkus Ibu H
asma kambuh /
semakin parah
menyarankan obat alternatif glaukoma kepada dokter
ES : edem
menyarankan obat alternatif antihipertensi aman untuk ibu hamil
kepada dokter
monitoring