BIOLOGIS OBAT
• Respon biologis merupakan akibat interaksi molekul
obat dengan gugus fungsional molekul reseptor.
Interaksi ini dapat berlangsung karena kekuatan ikatan kimia
tertentu.
• Tipe ikatan kimia yg terlibat
dalam interaksi obat reseptor antara lain adalah ikatan-
ikatan kovalen, ion-ion yang saling memperkuat (reinforce
ions), ion ik(elektrostatik), hidrogen, ion- dipol,dipol- dipol,
van der waal’s, ikatan hidrofob, dan transfer muatan.
• Pada umumnya ikatan obat reseptor bersifat reversible
sehingga obat segera meninggalkan
reseptor bila kadar obat dalam cairan luar sel menurun.
•IIkatan yang terlibat dalam interaksi obat-
reseptor harusrelatif lemah tetapi masih cukup kuat
untuk berkompetisi dengan ikatan dengan tempat kehilangan
• Pada interaksiobat dengan reseptor,
senyawa dapat menggabungkan beberapa ikatan yang lemah,
seperti ikatan hidrogen, ion, ion-dipol, dipol-dipol,
transfer muatan, hidrofob, dan ikatan van der Wall’s,
sehingga secara total menghasilkan ikatan yang
cukup kuat dan stabil.
•Untuk suatu tujuan tertentu, misal
diinginkan efek berlangsung lama dan ireversibel,
seperti pada obat antibakteri dan antikanker,
diperlukan ikatan yang lebih kuat yaitu ikatan kovalen.
• Interaksi obat terjadi jika efek suatu obat berubah akibat
adanya obat lain, makanan atau minuman. Interaksi obat
dapat menghasilkan efek yang memang dikehendaki atau
efek yang tidak dikehendaki yang lazimnya menyebabkan
efek samping obat atau toksisitas karena meningkatnya kadar
obat didalam plasma, atau sebaliknya menurunnya kadar
obat dalam plasma yang menyebabkan hasil terapi menjadi
tidak optimal (Gitawati, 2008)
1. Ikatan Kovalen
Rata rata kekuatan ikatan 100 kkal/mol. Pada suhu normal
ikatan bersifat ireversibel dan hanya dapat pecah bila ada
pengaruh katalisator enzim tertentu. Umumnya ikatan ini
digunakan untuk tujuan terapi tertentu.
Contoh Obat yang mekanisme kerjanya melibatkan ikatan kovalen
diantaranya :
1. Turunan Nitrogen Mustar
• merupakan senyawa pengalkilasi yang digunakan sebagai obat
antikanker. Contoh obat: mekloretamin, siklofosfamid,klorambusil
dan tiotepa. Mekanisme kerja obat turunan nitrogen mustar yaitu
senyawa melepaskan ion Cl- membentuk kation antara yang tidak
stabil yaitu ion etilen imonium, diikuti pemecahan cincin
membentuk ion karbonium yang bersifat reaktif.
• Ion ini dapat bereaksi melalui reaksi alkilasi dengan gugus- donor
elektron, seperti COOH, PO4 dan SH pada struktur asam amino,
asam nukleat dan protein yang sangat dibutuhkan untuk proses
biosintesis sel. Akibatnya pembentukan sel menjadi terganggu dan
pertumbuhan sel kanker dihambat.
CH2CH2Cl CH2CH2Cl CH2CH2Cl
Cl -
H3C N H3C N+ CH2 H3C N
CH2CH2Cl C CH2CH2+
H2
R-H
+ H2
H2CH2C C CH2CH2Cl
N CH3 H2C N+ CH3 H3C N
-
RH2CH2C RH2CH2C Cl
CH2CH2R
R'-H
C C
+ H2N-PROTEIN C C
O C N O C HN
NH
PROTEIN
3. Senyawa organofosfat
• Senyawa organofosfat (insektisida) dapat berinteraksi dengan
gugus serin yang merupakan bagian fungsional dari sisi aktif
enzim asetilkolinesterase.Sehingga dapat menyebabkan
penumpukann asetilkolin yang bersifat toksik pada serangga.
HN SERIN HN SERIN
R X
H2 H2
+ HO R O C CH
P C CH
R' HP
O(S) OC ENZIM OC ENZIM
R' O(S)
4. Senyawa Arsen organik dan Hg organik
• Turunan As-organik yang digunakan sebagai
antibakteri, seperti salvarsan dan karbarsan, dan turunan Hg-
organik, seperti merkaptomerin dan klormerodrin. Obat
diuretik, dapat mengikat gugus sulfhidril dari enzim atau sisi
reseptor, membentuk ikatan kovalen, dan menghasilkan
hambatan yang bersifat ireversibel sehingga enzim tidak
dapat bekerja normal.
SH S
R As O + R As
HS S
5. Senyawa etakrinat
• Asam etakrinat (diuretik),
strukturnya mengandung gugus
α, β-keton tidak jenuh, dapat O
membentuk ikatan kovalen H2 C C OCH2COOH
dengan gugus SH dari enzim C
yang bertanggung jawab C2H5
terhadap produksi energi yang
diperlukan untuk penyerapan + R-SH
kembali ion Na+ ditubulus
renalis. Ion Na+ yang tidak
diserap kembali, kemudian O
dikeluarkan dengan diikuti H
H2C C C OCH2COOH
sejumlah air sehingga terjadi
efek diuresis. S C2H5
• R
2. Ikatan Ion- Dipol Dan Dipol- Dipol
• Adanya perbedaan keelektronegatifan atom C dengan atom
yang lain seperti O dan N, akan membentuk distribusi
elektron tidak simetrik atau dipol, yang mampu membentuk
ikatan dengan ion atau dipol lain, baik yang mempunyai
daerah kerapatan elektron tinggi maupun yang rendah.
• Gugus-gugus yang mempunyai fungsi dipolar antara lain
gugus karbonil, ester, amida, eter, dan nitril.gugus tersebut
sering didapatkan pada senyawa yang berstruktur khas.
O O O
H H2 H2
R C R' R C O R' R C N R' R C O C R' R CN
KARBONIL ESTER AMIDA ETER NITRIL
• Contoh : turunan metadon (narkotik analgesik), strukturnya
mengandung gugus n-basa dan karbonil yang dalam larutan
dapat membentuk siklik akibat adanya daya tarik menarik
dipol-dipol.
• Bila gugus C=O dihilangkan atau diganti dengan gugus lain,
misalnya CH2, aktivitas analgesiknya akan hilang. Hal ini
disebabkan oleh hilangnya daya tarik menarik dipole- dipole
dan kemampuan membentuk siklik, sehingga senyawa tidak
dapat berinteraksi secara serasi dengan reseptor analgesik.
C CH2CH3
C N(CH3) 2
H2C HC
CH3
3. Ikatan Hidrogen
• Ikatan hidrogen adalah suatu ikatan antara atom H yang
mempunyai muatan positif parsial dengan atom lain yang
bersifat elektronegatif dan mempunyai sepasang elektron
bebas dengan oktet lengkap seperti O, N, F.
• Ikatan hidrogen dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Ikatan hidrogen intramolekul yaitu ikatan yang terjadi
dalam satu molekul.
b. Ikatan hidrogen intermolekul, yaitu ikatan hidrogen yang
terjadi antar molekul-molekul.
c. Kekuatan ikatan intermolekul lebih lemah dibanding
ikatan intramolekul.
• Ikatan hidrogen dapat mempengaruhi sifat-sifat kimia, fisika
senyawa seperti titik didih, titik lebur, kelarutan dalam air,
kemampuan pembentukan kelat dan keasaman.
Contoh:
1. Turunan pirazolon
1-fenil-3-metil-5-pirazolon mempunyai ikatan hidrogen
intermolekul dan dapat membentuk polimer linier dan
menghasilkan tenaga ikat antar molekul yang besar.
H N H N H3C N
N O N O N O
O
C
OH
H O H O
O C O C
OH OH
3. Turunan ester asam hidroksibanzoat
• Metil ester orto-hidroksibenzoat (metil salisilat) dapat membentuk
ikatan H intramolekul, gugus OH fenol terlindung sehingga efek
antibakterinya lemah. Metil ester para-hidroksibenzoat (nipagin)
dapat membentuk ikatan H intermolekul. Penggabungan melalui
ikatan H dapat membentuk senyawa dimer dengan gugus OH fenol
masih bebas sehingga senyawa dapat berfungsi sebagai antibakteri.
H
O
O
C
OCH3
ESTER ORTO HIDROKSI BENZOAT (METIL SALISILAT) - ANALGESIK
H O H O
O C O C
OCH3 OCH3
N N H
N NH N N
N NH
N N
H N O R H N NH2 O
ADENIN TIMIN GUANIN SITOSIN
O Turunan isatin
H tiosemikarbazon, aktivitas
5 N N C NH2
antivirusnya berhubungan
dengan jari jari van der
6
waals dari substituen pada
N O
H posisi 5 dan6
5. Ikatan Ion
• Obat-obat yang mengandung gugus kation potensial, yaitu
R3NH+, R4N+ dan R2C = NH2+. Gugus anion potensial, yaitu
RCOO-, RSO3- dan RCOS- dapat membentuk ikatan ion
dengan gugus- gugus reseptor atau protein yang muatannya
berlawanan. Kemampuan interaksi gugus- gugus yang
muatannya berlawanan tersebut tergantung pada susunan
makromolekul reseptor.
• 8 9 1 NH +
2
7 2
6 3 N
5
N 4
10
N N
H H H
N+ NH2 N NH2+
H H
6. Ikatan hidrofob
• sisi non polar obat + air ikatan h quasi crystalline
(icebergs)
• non polar obat + non polar reseptor ikatan hidrofob
ikatan h terganggu icebergs pecah entropi naik tidak
ada kontak dg air isolasi sturktur non polar
7. Transfer Muatan
• Kompleks alih muatan (AM) dibentuk oleh molekul donor yang
kaya electron dan akseptor yang miskin electron. Molekul
donor merupakan senyawa heterosiklik kaya electron π (furan,
pirol, tiofen) senyawa aromatic bersubstituen pemberi
electron.. Molekul akseptor adalah sistem miskin elektron π
seperti purin dan pirimidin, senyawa aromatic bersubstituen
penarik electron dan tetrasianoetilena.
Ikatan asetikoloin dengan asetlkolinesterase • Senyawa dengan
derajat spesifitas tinggi
CH3 dapat memadukan
H2 H 2 bbrp ikatan spt ikatan
H3C C O C C N+ CH3 hidrogen, ion, ion-
a a dipol, dipol-dipol dan
b O CH3
ikatan van der waals,
O b c pada interaksinya
a dengan reseptor
H2C a a sehingga secara otal
B:H + O- akan menghasilkan
serin + ikatan yg cukup kuat
Tempat esteratik Tempat anionik dan stabil .
Cincin imidazol B dari histidin • A. ikt van der waals
RESEPTOR ASETILKOLIN ESTERASE • B. ikatan dipol-dipol
• C. ikatan ion
SEKIAN TERIMAKASIH