PEMERIKSAAN
KETERSEDIAAN
KOMUNIKASIKAN
1. ADMINISTRASI KEPADA DOKTER
PENGKAJIAN 2. FARMASETIKA PENULIS RESEP
RESEP 3. KLINIK
BUKU KONSULTASI
PENYIAPAN
APOTEKER SBAR dalam CPPT
PENYERAHAN &
PIO/ konseling
DOKUMENTASI
TELAAH
RESEP
TELAAH OBAT
5 Benar
PUSTAKA KAJIAN INTERAKSI OBAT
POTENSI KESALAHAN
• Kesalahan yang berkaitan dengan obat,
potensial terjadi pada tahap-tahap :
• Tahap penulisan resep (Prescribing)
• Tahap pembacaan dan penyiapan resep serta
penyerahan obat (Transcribing dan
dispensing)
• Tahap pemberian obat kepada pasien
(Administering)
PENELUSURAN RIWAYAT
PENGGUNAAN OBAT
Pasien dan keluarga menyatakan rutin minum obat. Namun setelah APJP
mengidentifikasi etiket obat ARV tanggal 3 November 2015.
KESIMPULAN:
Pasien tidak patuh konsumsi obat
REKONSILIASI OBAT
Proses membandingkan instruksi pengobatan dengan Obat yang
telah didapat pasien.
PASIEN
1. Rawat inap masuk melalui IGD
2. Pindah ruang rawat
3. Pemulangan pasien
EVALUASI REKONSILIASI OBAT
KELENGKAPAN KETERBACAAN
1. Lengkap 1. Terbaca
2. Tidak Lengkap 2. Tidak Terbaca
3. Tidak Ada 3. Tidak Ada
TIME LINE
1. Terisi
2. Tidak Terisi
3. Tidak Ada
PELAYANAN INFORMASI OBAT
(PIO)
• kegiatan penyediaan dan pemberian
informasi, rekomendasi Obat yang
INDEPENDEN, AKURAT, TIDAK BIAS, TERKINI
DAN KOMPREHENSIF
• Dilakukan oleh Apoteker kepada dokter,
Apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya
serta pasien dan pihak lain di luar Rumah
Sakit.
PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)
Kegiatan PIO meliputi:
a. menjawab pertanyaan;
b. menerbitkan buletin, leaflet, poster, newsletter;
c. menyediakan informasi bagi Tim Farmasi dan Terapi
sehubungan dengan penyusunan Formularium Rumah
Sakit;
d. bersama dengan Tim Penyuluhan Kesehatan Rumah
Sakit (PKRS) melakukan kegiatan penyuluhan bagi
pasien rawat jalan dan rawat inap;
e. melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga
kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya
RUANG PIKO
PELAYANAN INFORMASI & KONSULTASI OBAT
DILENGKAPI TEXBOOK
JAWABAN PIO
• VERBAL
Dapat dilakukan melalui telp atau secara
langsung bertemu kepada penanya yg bersifat
sederhana
• TERTULIS
Memberikan informasi yg bersifat komplek,
sangat rinci
Contoh
Dokumentasi
PIO
TUJUAN
1. untuk mengamati kondisi klinis pasien secara
langsung
2. mengkaji masalah terkait Obat,
3. memantau terapi Obat dan ROTD
4. meningkatkan terapi Obat yang rasional
5. menyajikan informasi Obat kepada nakes
VISIT/ WARD PHARMACIST
Beban kerja poteker di RS (PMK 58 tahun 2014):
• 30 tempat tidur diperlukan 1 apoteker
• 50 pasien rawat jalan diperlukan 1 apoteker
• Tergantung jumlah tempat tidur, BORdan beban kerja
• 1 apoteker @ IGD, Irin, dispensing sediaan steril, PIO
ESO
Reaksi Obat yang tidak dikehendaki (ROTD) yang
terkait dengan kerja farmakologi
26/09/2018
TUJUAN
• Menemukan Efek Samping Obat (ESO) sedini mungkin
terutama yang berat, tidak dikenal, frekuensinya jarang
• Menentukan frekuensi dan insidensi ESO yang sudah
dikenal dan yang baru saja ditemukan
• Mengenal semua faktor yang mungkin dapat
menimbulkan/mempengaruhi angka kejadian dan
hebatnya ESO
• Meminimalkan risiko kejadian reaksi Obat yang tidak
dikehendaki
• Mencegah terulangnya kejadian reaksi Obat yang tidak
dikehendaki.
26/09/2018
KEGIATAN PEMANTAUAN DAN
PELAPORAN MESO
a. Mendeteksi adanya kejadian reaksi Obat yang tidak
dikehendaki (ESO)
b. Mengidentifikasi obat-obatan dan pasien yang
mempunyai risiko tinggi mengalami ESO
c. Mengevaluasi laporan ESO dengan algoritme
Naranjo
d. Mendiskusikan dan mendokumentasikan ESO di
Tim/Sub Komite/Tim Farmasi dan Terapi
e. Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping
Obat Nasional
26/09/2018
PELAPOR MESO UU 36 Tahun 2014
1. Dokter
2. Dokter spesialis
3. Dokter gigi
4. Apoteker
5. Bidan
6. Perawat
7. Tenaga kesehatan lain
26/09/2018
APA YANG PERLU DILAPORKAN?
• Setiap kejadian yang dicurigai sebagai ESO,
baik efek samping yang belum
• Diketahui hubungan kausalnya (KTD/AE)
maupun yang sudah pasti merupakan suatu
ESO (ADR).
26/09/2018
FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
26/09/2018
MONITORING EFEK SAMPING OBAT
26/09/2018
DOKUMEN MESO
26/09/2018
DOKUMEN MESO
26/09/2018
26/09/2018
26/09/2018
26/09/2018
Ditulis semua nama obat yang digunakan oleh pasien, baik yang
diberikan dengan resep maupun yang digunakan 20 atas inisiatif
sendiri, termasuk suplemen, obat tradisional yang digunakan
dalam waktu yang bersamaan. Nama obat dapat ditulis dengan
nama generik atau nama dagang.
Apabila ditulis nama generik, apabila diketahui nama pabrik atau
industri farmasi dapat ditambahkan. Apabila ditulis nama
dagang, tidak perlu ditulis nama pabrik atau industri farmasi
26/09/2018
26/09/2018
WAKTU PELAPORAN
Tenaga kesehatan melaporkan kejadian efek
samping obat yang terjadi segera setelah
muncul kasus diduga ESO atau segera setelah
adanya kasus ESO yang teridentifikasi dari
laporan keluhan pasien yang sedang dirawatnya.
26/09/2018
KATEGORI KAUSALITAS WHO
CERTAIN
• Manifestasi efek samping atau hasil uji lab yang abnormal, dilihat dari waktu
kejadian dapat diterima yaitu bahwa terjadi setelah penggunaan obat (Event or
laboratory test abnormality with plausible time relationship to drug intake)
• Tidak dapat dijelaskan bahwa efek samping tersebut merupakan perkembangan
penyakit ataudapat disebabkan oleh penggunaan obat lain (Cannot be explained
by disease or other drugs)
• Respon terhadap penghentian penggunaan obat dapat terlihat (secara farmakologi
dan patologi (Response to withdrawal plausible (pharmacologically,
pathologically))
• Efek samping tersebut secara definitive dapat dijelaskan dari aspek farmakologi
atau
• fenomenologi (Event definitive pharmacologically or phenomenologically (An
objective and specific medical disorder or recognised pharmacological
phenomenon))
• • Rechallenge yang positif (Positive rechallenge (if necessary)
26/09/2018
KATEGORI KAUSALITAS WHO
PROBABLE
1. Manifestasi efek samping atau hasil uji lab yang
abnormal, dilihat dari waktu kejadian masih dapat
diterima yaitu bahwa terjadi setelah penggunaan obat
(Event or laboratory test abnormality with reasonable
time relationship to drug intak)
2. Tidak tampak sebagai perkembangan penyakit atau
dapat disebabkan oleh obat lain (Unlikely to be
attributed to disease or other drugs)
3. Respon terhadap penghentian penggunaan obat
secara klinik dapat diterima (Response to withdrawal
clinically reasonable)
4. Rechallenge tidak perlu (Rechallenge not necessary)
26/09/2018
KATEGORI KAUSALITAS WHO
POSSIBLE
1. Manifestasi efek samping atau hasil uji lab yang
abnormal, dilihat dari waktu kejadian masih dapat
diterima yaitu bahwa terjadi setelah penggunaan obat
(Event or laboratory test abnormality with reasonable
time relationship to drug intake)
2. Dapat dijelaskan oleh kemungkinan perkembangan
penyakit atau disebabkan oleh obat lain (Could also
be explained by disease or other drugs)
3. Informasi terkait penghentian obat tidak lengkap atau
tidak jelas (Information on drug withdrawal lacking or
unclear)
26/09/2018
KATEGORI KAUSALITAS WHO
UNLIKELY
1. Manifestasi efek samping atau hasil uji lab yang
abnormal, dilihat dari hubungan waktu kejadian
dan penggunaan obat adalah tidak mungkin
(Event or laboratory test abnormality with a
time relationship to drug intake that makes a
connection improbable (but not impossible))
2. Perkembangan penyakit dan akibat penggunaan
obat lain dapat memberikan penjelasan yang
dapat diterima (Diseases or other drugs provide
plausible explanations)
26/09/2018
26/09/2018
26/09/2018
PUSTAKA
• Permenkes 72 tahun 2016, standar pelayanan
farmasi di rumah sakit
• Badan POM RI, 2012, Panduan MESO, Jakarta
26/09/2018
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT
Program evaluasi penggunaan Obat yang
terstruktur dan berkesinambungan secara
kualitatif dan kuantitatif.
TUJUAN
1. mendapatkan gambaran keadaan saat ini atas pola
penggunaan Obat
2. membandingkan pola penggunaan Obat pada
periode waktu tertentu
3. memberikan masukan untuk perbaikan penggunaan
Obat
4. menilai pengaruh intervensi atas pola penggunaan
Obat.
DOKUMENTASI
TUJUAN
1. menjamin agar pasien menerima Obat sesuai dengan
dosis yang dibutuhkan;
2. menjamin sterilitas dan stabilitas produk;
3. melindungi petugas dari paparan zat berbahaya; dan
4. menghindari terjadinya kesalahan pemberian Obat.
KEGIATAN DISPENSING
SEDIAAN STERIL
1. Pencampuran Obat Suntik
2. Penyiapan Nutrisi Parenteral
3. Penanganan sediaan sitostatika
PEMANTAUAN KADAR OBAT
DALAM DARAH
Interpretasi hasil pemeriksaan kadar Obat tertentu atas
permintaan dari dokter yang merawat karena indeks terapi yang
sempit atau atas usulan dari Apoteker kepada dokter.
Email: yanfarklin@yahoo.com
69