Anda di halaman 1dari 39

Gangguan Keseimbangan

Asam-Basa
Budi Raharjo
Ingat?
• ASAM
Senyawa yang dapat melepaskan ion H+
atau donor H+
contoh : HCl H+ + Cl-

• BASA
Senyawa yang dapat menerima ion H+
atau akseptor ion H+
contoh : NaOH Na+ + OH-
OH- + H+ H2O
HCO3- + H+ H2CO3
Ingat ?
Larutan Buffer :
• Larutan yang dapat mempertahankan pH hampir konstan,
walaupun kedalam larutan tersebut ditambahkan asam
(penambahan ion H+) atau ditambahkan basa (pengurangan
ion H+)
• Suatu larutan buffer memiliki unsur asam dan unsur basa
– Penambahan ion H+ ion H+ ditangkap oleh basa
– Pengurangan ion H+ akan diganti oleh asam
Pengaturan Keseimbangan asam basa

Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan


pH darah, tetap konstan pada pH 7,4 (+/- 0,5)
• pH = - log [H+] maka
• pH = sangat tergantung dari [H+]
• batas pH dimana hidup masih mungkin 6,7 - 7,9
pH < 7,25 atau > 7,55 selalu memerlukan terapi.
Kepentingan PH
Pengaturan Keseimbangan Asam basa
dalam tubuh
1. Sistem Bufer:
– Pertahanan pertama pengaturan PH
– Bekerja segera dalam mengatasi perubahan asam-basa
2. Paru :
– Bekerja mengeluarkan CO2 dari tubuh
– Bekerja dalam beberapa menit → jam
3. Ginjal :
– Ekresi asam / basa dari tubuh
– Bekerja beberapa jam → hari
Mekanisme Regulasi Keseimbangan
Asam-Basa

• Sistem bufer hanya mengatasi ketidakseimbangan


asam-basa sementara

• Paru-paru: berespons scr cepat thd perubahan


kadar H+ dalam darah & mempertahankan
kadarnya sampai ginjal menhilangkan
ketidakseimbangan tersebut

• Ginjal: meregulasi keseimbangan ion H+  dengan


menghilangkan ketidakseimbangan kadar H+ secara
lambat
4 Sistem Bufer
• Sistem bufer karbonat
Normal; NaHCO3 : H2CO3 = 20 : 1
• Sistem bufer Fosfat
• Sistem Bufer protein
• Sistem bufer Haemoglobin
Regulasi Pernapasan dlm Keseimbangan
Asam-Basa
• Kadar CO2 meningkat  pH menurun
• Kadar CO2 menurun  pH meningkat
• Kadar CO2 & pH merangsang kemoreseptor yg
kemudian akan mempengaruhi pusat
pernapasan
 hipoventilasi meningkatkan kadar CO2
dlm darah
 hiperventilasi menurunkan kadar CO2
dlm darah
Regulasi Ginjal dlm
Keseimbangan Asam-Basa
• Sekresi H+ ke dalam filtrat & reabsorpsi HCO3-
ke CES menyebabkan pH ekstrasel meningkat
• HCO3- di dlm filtrat diabsorbsi
• Laju sekresi H+ meningkat akibat penurunan
pH cairan tubuh atau peningkatan kadar
aldosteron
• Sekresi H+ dihambat jika pH urin < 4,5
Reabsorpsi Bikarbonat di Tubulus
Ekskresi H+ di Tubulus
Bufer base (bufer basa)

• Unsur basa dalam SISTIM BUFFER disebut sebagai BUFFER BASE


• Jumlah unsur basa dalam suatu larutan disebut TOTAL BUFFER BASE
• NORMAL TOTAL BUFFER BASE 45 - 50 mEq/L

Kelebihan unsur BASA dari Normal disebut BASE EXCESS


Kekurangan unsur BASA dari Normal disebut BASE DEFICIT
Ini penting sebagai PARAMETER adanya GANGGUAN METABOLIK
Gangguan ?

• Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah


terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu
sedikit mengandung basa) dan sering
menyebabkan menurunnya pH darah.
• Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah
terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu
sedikit mengandung asam) dan kadang
menyebabkan meningkatnya pH darah.
Gangguan Keseimbangan
Asam-Basa

1. Asidosis respiratori
hipoventilasi  retensi CO2 H2CO3H+
2. Alkalosis respiratori
hiperventilasi CO2 banyak yg hilang H2CO3   H+ 
3. Asidosis metabolik
Diare, DM HCO3-  PCO2   H+
4. Alkalosis metabolik
muntah  H+  HCO3- PCO2 
Asidosis Respiratorik
• Asidosis Respiratorik adalah asidosis yang
disebabkan oleh kelebihan atau kenaikan
pCO2
• pCO2 > 45mmHg
• terjadi pada penyakit berat yang mempengaruhi paru-paru >
Hipoventilasi seperti:
- Emfisema
- Bronkitis kronis
- Pneumonia berat
- Edema pulmoner
- Asma.
Alkalosis Respiratorik
• Alkalosis Respiratorik adalah alkalosis yang
disebabkan oleh karena penurunan pCO2
• pCO2 <35 mmHg
Penyebab :
• Pernafasan yang cepat dan dalam disebut hiperventilasi, yang
menyebabkan terlalu banyaknya jumlah karbondioksida yang
dikeluarkan dari aliran darah.
- rasa nyeri
- sirosis hati
- kadar oksigen darah yang rendah
- demam
- overdosis aspirin.
Asidosis Metabolik
• Asidosis Metabolik adalah keadaan asidosis
yang disebabkan oleh kekurangan basa atau
oleh kelebihan asam yang bukan CO2.

• Kekurangan basa (base deficit) > -3 mEq/L


• Penyebab : diare (kehilangan bikarbonat)
asidosis diabetik, gagal ginjal, pengobatan
dengan amonium klorida
Alkalosis Metabolik
• Alkalosis Metabolik adalah keadaan alkalosis yang disebabkan
oleh kelebihan basa atau kekurangan asam yang
bukan CO2.

• Kelebihan basa atau base excess > +3 mEq/L


Penyebab :
• Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak asam.
• Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)
• Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung
• Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat
penggunaan kortikosteroid).
Analisa gas darah
Nilai Rujukan
pH 7,35 – 7,45
pCO2 40 + 5 Torr (mmHg)
HCO3- 24 + 2 mEq/L
BE -3 s/d +3 mEq/L
Interprestasi AGD

PATOKAN UMUM Asidosis, Alkalosis, Metabolik


Respiratorik, Primer atau
Kompensasi

• pH (< 7,4>) menentukan ASIDOSIS atau ALKALOSIS


• BE (±3) menentukan GANGGUAN METABOLIK
• PCO2 (<40>) menentukan GANGGUAN RESPIRATORIK
yang cocok dengan pH itu yang PRIMER
yang berlawanan dengan pH adalah KOMPENSASINYA
• HCO3- dapat dibagi sebagai PEMBANDING
Latihan Kasus 1
• pH = 7,0 (7,35-7,45)
• BE = -3 (+ 3)
• PCO2 = 100 (40 + 5)
• ?

Asidosis Respiratorik
Latihan Kasus 2
• pH = 7,0 (7,35-7,45)
• BE = -10 (+ 3)
• PCO2 = 20 (40 + 5)
• ?

Asidosis Metabolik
Latihan Kasus 3
• pH = 7,8 (7,35-7,45)
• BE = +10 (+ 3)
• PCO2 = 40 (40 + 5)
• ?

Alkalosis Metabolik
Latihan Kasus 4
• pH = 7,0 (7,35-7,45)
• BE = -10 (+ 3)
• PCO2 = 120 (40 + 5)
• ?

Asidosis Mix
Metabolik+Respiratorik
Disturbance of acid based balance
Disturbance Plasma PH Plasma PCO2 Plasma HCO3

Respiratory
Acidosis

Respiratory
Alkalosis

Metabolic
Acidosis

Metabolic
Alkalosis
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 32
Prinsip Koreksi
1. Gangguan Asidosis atau Alkalosis Respiratorik
murni, dikoreksi dengan perbaikan ventilasi
2. Gangguan Asidosis atau Alkalosis Metabolik
dikoreksi dengan pemberian basa atau asam
• ASIDOSIS METABOLIK dikoreksi dengan
NATRIUM BIKARBONAT ( MEYLON)
• ALKALOSIS METABOLIK dapat dikoreksi dengan
- Perbaikan gangguan elektrolit (K+ atau Cl-)
- Amonium Chlorida (NH4Cl) per Oral
- HCl dengan larutan sangat encer per Oral
KALKULASI KOREKSI ASIDOSIS METABOLIK
BERDASARKAN -BE (Base Excess)

BB
x (-BE) = mEq total base deficit
3
BB
• = Perkiraan volume cairan ekstrasel, -BE = Base Deficit
3
• Koreksi cukup dilakukan setengah dari total base deficit
(half correction)
• Tiap penambahan 1 mEq HCO3- dari luar, akan diimbangi
pembentukan 1 mEq HCO3- dari tubuh.
Contoh : BB 60 kg, mengalami met. Asidosis, BE = -10 mEq/L
60
x 10 mEq = 200 mEq defisit basa
3
Half correction, 1/2 x 200 = 100 mEq bikarbonat (2 ampul @ 50 ml)
Tunggu 15 - 30 menit kemudian dievaluasi ulang
Penyebab asidosis metaboliknya harus ditindaki.
Anion Gap
• Na+ + K+ = Cl- + HCO3- + AG (Anion Gap)
• AG = (Na+ + K+) – (Cl- + HCO3-)
• Nilai Normal AG = 13 – 17 mEq/L
• Anion gap: mendiagnosa asidosis metabolik.
• Menggunakan elektrolit yang tersedia dapat
membantu perhitungan kation dan anion yang tidak
terukur.
• Kation yg tidak terukur: Ca+ dan Mg2+,
• Anion yg tidak terukur: protein, fosfat, sulfat dan
asam organik.
Anion Gap
• AG tinggi + pH tinggi: penciutan volume ekstraseluler
atau pada pemberian penisilin dosis besar.
• AG tinggi + pH rendah: manifestasi keadaan yg sering
dinyatakan dgn MULEPAK,
• MULEPAK: akibat asupan Metanol, Uremia, asidosis
Laktat, Etilen glikol, Paraldehid, intoksikasi Aspirin dan
Ketoasidosis
• AG rendah: hipoalbuminemia, pengenceran,
hipernatremia, hiperkalsemia yang terlihat atau
toksisitas litium
• AG yg normal dapat terjadi pada metabolik asidosis
akibat diare, asidosis tubular ginjal atau hiperkalsemia.
KESIMPULAN
1. Untuk memahami peranan tubuh dalam mengatur
keseimbangan asam-basa perlu pengertian yang mendalam
tentang beberapa prinsip-prinsip kimia yang berlaku pada tubuh
kita

2. Untuk mengetahui kelainan primer dari gangguan asam-basa


diperlukan paling kurang 3 parameter yakni : pH, PCO2 dan Base
Excess (BE)

3. Koreksi suatu gangguan asam-basa tidak perlu mencapai pH


normal, yang penting penyebab gangguan asam-basa harus
ditanggulangi dan seterusnya tubuh sendiri yang akan
menormalkan pH darahnya.

Anda mungkin juga menyukai