Anda di halaman 1dari 12

ANALISA GAS DARAH

KELOMPOK 8

Disusun Oleh :
Isyana Cahyaning Pertiwi (P1337420119349)
Devinka Anindya Amara (P1337420119350)
Allisya Faatihah (P1337420119351)
Liana Veranika (P1337420119353)
DEFINISI ANALISA GAS DARAH
Analisa Gas Darah (AGD) atau Astrup adalah salah satu tes diagnostik untuk menentukan status
respirasi. Status respirasi yang digambarkan dalam analisa gas darah ini adalah status oksigenasi
dan status asam basa. Komponen yang terpapar dalam pemeriksaan AGD adalah PH, PCO 2, PO2,
saturasi O2, basa penyangga, BE (base excess).
TUJUAN ANALISA GAS DARAH
1. Menilai atau mengkaji gangguan keseimbangan asam basa dalam tubuh, baik yang
disebabkan oleh gangguan pernafasan atau gangguan metabolik.
2. Menilai kadar oksigenasi dan kadar karbondioksida dalam darah.
3. Sebagai pegangan dalam penanganan pasien-pasien penyakit berat yang akut dan menahun.
4. Mengetahui keadaan oksigen dan metabolisme sel.
5. Efisiensi pertukaran oksigen dan karbondioksida.
6. Sebagai tindakan pemantauan dalam pemberian obat anestetik.
KOMPONEN EVALUASI ANALISA
GAS DARAH
1. PH (Status asam basa)
2. PO2
3. PCO2
4. HCO3-
5. Base Excess
6. Saturasi Oksigen
INDIKASI ANALISA GAS DARAH
1. Pasien kritis (Critical Care)
penyakit yang menyebabkan ketidakstabilan fisiologis yang mengarah ke arah kecacatan atau kematian dalam
beberapa menit atau jam
2. Pasien dengan penyakit obstruksi paru kronik 
Penyakit paru obstruktif kronis ditandai dengan adanya hambatan aliran udara pada saluran napas yang
bersifat progresif non reversible ataupun reversible parsial.
3. Pasien dengan edema pulmo
Pulmonary edema terjadi ketika alveoli dipenuhi dengan kelebihan cairan yang merembes keluar dari
pembuluh-pembuluh darah dalam  paru sebagai gantinya udara
4. Pasien akut respiratori distress sindrom (ARDS)
ARDS terjadi sebagai akibat cedera atau trauma pada membran alveolar kapiler yang mengakibatkan
kebocoran cairan kedalam ruang interstisiel alveolar dan perubahan dalam jaring-jaring kapiler 
5. Infark miokard
Infark miokard adalah perkembangan cepat dari nekrosis otot  jantung yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
6. Pneumonia
penyakit dari paru-paru dan sistem dimana alveoli(mikroskopik udara mengisi kantong dari paru yang
bertanggung jawab untuk menyerap oksigen dari atmosfer) menjadi radang dan dengan penimbunan
cairan
7. Pasien syok
Pada syok juga terjadi hipoperfusi jaringan yang menyebabkan gangguan nutrisi dan metabolisme sel sehingga seringkali
menyebabkan kematian pada pasien.
8. Post pembedahan coronary arteri baypass
terjadinya suatu respon inflamasi sistemik pada derajat tertentu dimana hal tersebut ditandai dengan hipotensi yang
menetap, demam yang bukan disebabkan karena infeksi, DIC, oedem jaringan yang luas, dan kegagalan  beberapa organ
tubuh
9. Resusitasi cardiac arrest
Penyebab utama dari cardiac arrest adalah aritmia, yang dicetuskan oleh beberapa faktor, diantaranya penyakit jantung
koroner, stress fisik (perdarahan yang banyak, sengatan listrik,kekurangan oksigen akibat tersedak, tenggelam ataupun
serangan asma yang berat), kelainan bawaan, perubahan struktur jantung (akibat penyakit katup atau otot jantung) dan obat-
obatan
Kontraindikasi Analisa Gas Darah
1. Denyut arteri tidak terasa, pada pasien yang mengalami koma (Irwin & Hippe 2010).
2. Modifikasi Allen test negatif apabila test Allen negative tetapi tetap dipaksa untuk dilakukan pengambilan
darah arteri lewat arteri radialis,maka akan terjadi thrombosis dan beresiko mengganggu viabilitas tangan.
3. Test Allen’s merupakan uji penilaian terhadap sirkulasi darah ditangan
4. Selulitis atau adanya infeksi terbuka atau penyakit pembuluh darah perifer pada tempat yang akan diperiksa.
5. Adanya koagulopati (gangguan pembekuan) atau pengobatan dengan antikoagulan dosis sedang dan tinggi
merupakan kontraindikasi relatif.
Pemeriksaan Analisa Gas Darah
1. Pre –Analitik
Radial Artery (RA)/Arteri Radialis
pilihan pertama yang paling aman dipakai untuk fungsi arteri kecuali terdapat banyak bekas tusukan atau
hematome juga apabila Allen test negatif
Brakhial Artery/Arteri Brakhialis
Arteri yang berada pada medial anterior bagian antecubital fossa, terselip diantara otot bisep. Ukuran arteri
besar sehingga mudah dipalpasi dan ditusuk
Arteri Femoralis atau Brakialis
Sebaiknya jangan digunakan jika masih ada alternative lain karena tidak memiliki sirkulasi kolateral yang
cukup untuk mengatasi bila terjadi spasme atau thrombosis
2. Analitik
Sampel darah arteri diperiksa dengan menggunakan alat BGA
3. Pasca Analitik
a. Evaluasi PH
Ph < 7,5 : asidosis
Ph > 7,5 : alkalosis
Ph = 7,5 : normal
b. evaluasi PaCO2 dan HCO2 yang hubungannya dengan Ph
pH >7,4 ; alkalosis
Jika PaCO2 < 40mmHg : gangguan primer adalah alkalosis respiratorik (situasi ini timbul jika pasien mengalami
hiperventilasi dan lebih banyak CO2 yang dikeluarkan)
Jika HCO2 > 24 mEq/L : gangguan primer adalah alkalosis metabolik (situasi ini timbul jika tubuh memperoleh
terlalu banyak bikarbonat, suatu substansi alkali, bikarbonat adalah basa, atau bagian alkali darisistem buffer
asam karbonik bikarbonat)
pH < 7,4 : asidosis
Jika PaCO2 < 40mmHg : gangguan utama adalah asidosis respiratorik (situasi ini timbul jika
pasienmengalami hipovalensi dan karenanya menahan terlalu banyak CO2 suatu substansi asam)
Jika HCO2 > 24 mEq/L : gangguan primer adalah asidosis metabolik (situasi ini timbul jika kadar
bikarbonat dalam tubuh turun, baik karena kehilangan langsung bikarbonat atau karena penambahan
asam seperti asam laktat atau keton
c. Menentukan kompensasi
dengan melihat nilai selain gangguan primer. Jika nilai ini bergerak kearah yang sama dengan nilai
primer,kompensasi sedang berjalan
THANK YOU!!

Anda mungkin juga menyukai