A. Definisi
Congenital heart disease (CHD) atau penyakit jantung bawaan adalah kelainan
jantung yang sudah ada sejak bayi lahir, jadi kelainan tersebut terjadi sebelum bayi lahir.
Tetapi kelainan jantung bawaan ini tidak selalu memberi gejala segera setelah bayi lahir
tidak jarang kelainan tersebut baru ditemukan setelah pasien berumur beberapa bulan
atau bahkan beberapa tahun (Ngastiyah:1997).
B. Etiologi
1. Faktor Prenatal :
2. Faktor Genetik
C. Klasifikasi
a. Congenital Heart Diseases (CHD) sianotik dengan vaskularisasi paru berkurang. Pada
penggolongan ini yang paling banyak adalah tetralogi fallot (TF)
b. Congenital Heart Diseases (CHD) sianotik dengan vaskularisasi paru bertambah,
misalnya transposisi arteri besar (TAB).
Terdapat defek pada septum ventrikel, atrium atau duktus yang tetap terbuka
menyebabkan adanya pirau (kebocoran) darah dari kiri ke kanan karena tekanan
jantung dibagian kiri lebih tinggi daripada dibagian kanan.
Congenital Heart Diseases (CHD) Sianotik
a. Tetralogi Of Fallot
Tetralagi fallot merupakan penyebab paling sering dari ‘bayi biru’ dimana
sebahagian besar darah gagal mengalir melalui paru-paru dank daerah itu, darah
terutama masih darah vena yang tidak teroksigenasi. Terjadi malformasi yang terdiri
dari stenosis katup pulmonal (umumnya stenosissubfundibular), defek septum
ventrikel, deviasi katup aorta ke kanan sehingga kedua ventrikel bermuara ke aorta
(overriding aorta), dan hipertrofi ventrikel kanan.
2) Ventricular Septal Defect (VSD). Pada kelainan ini, ada lubang yang terbentuk
di septum atau dinding yang memisahkan ventrikel kanan dan kiri. Kelainan ini
menyebabkan bercampurnya darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri dengan
darah yang miskin oksigen dari ventrikel kanan.
3) Hipertrofi atau penebalan abnormal otot dinding ventrikel kanan. Kondisi ini
terjadi akibat dari penyempitan bukaan katup pulmonal.
4) Posisi aorta yang abnormal, yaitu di antara ventrikel kiri dan kanan (tepat di atas
VSD), sehingga darah miskin oksigen ikut mengalir ke aorta. Pada jantung
normal, aorta atau pembuluh arteri utama seharusnya keluar dari ventrikel kiri
yang mengandung darah kaya oksigen.
Pada bayi kondisi membiru (spell) terjadi bila kebutuhan oksigen otak melebihi
suplaynya. Episode ini biasanya terjadi apabila bayi menangis lama, setelah makan
dan mengejan. Bayi-bayi ini lebih menyukai posisi knee chest dari pada posisi tegak,
mengurangi keluhan tet spell yang mereka alami dengan berjongkok (squat) atau
posisi lutut ke dada (knee chest position) untuk meningkatkan systemic vascular
resistance (SVR)karena arteri femoralis terlipat. Hal ini akan meningkatkan aliran
darah dari ventrikel kanan ke dalam paru-paru (www.wikipedia.org).
Anak-anak tampak sianotis pada bibir dan kuku. Sianosis suatu keadaan dimana
pada sirkulasi bayi kekurangan darah yang telah dioksigenisasi sehingga kulit,kuku
serta bibir menjadi pucat. Kulit terasa dingin dan warna kulit pucat. ,
BB bayi tidak bertambah, susah untuk diberi makan bayi cepat lelah ketika di beri
makan, sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak lambat.
Clubbing finger”s yaitu mekanisme masih belum jelas diperkirakan ada hipoksia
kronis yang memicu penambahan jaringan ikat pada bagian lunak didasar kuku,
sehingga pangkal kuku tidak dapat bertemu dan membentuk sudut 165 derajat.
Pingsan atau keterbelakangan mental bisa terjadi akibat hypoksia kronis pada otak.
Kejang dapat terjadi setelah melakukan aktifitas. EKG memperlihatkan hypertrofi
ventrikel kanan.
1. TGA lengkap.
Merupakan kondisi anatomi dimana aorta keluar dari ventrikel kanan, dan arteri
pulmonal keluar dari ventrikel kiri. Hubungan ini disebut ventrikulo-arterial
discordance. Sementara hubungan antara atrium dan ventrikel normal yang kita
kenal sebagai atrioventricular concordance. Oleh karena itu transposisi ini dikenal
sebagai transposisi lengkap dan secara fisiologistak.
2. TGA teroreksi.
b. Coarktasio Aorta ( CA )
Merupakan suatu defek penyempitan katup aorta setempat. Bisa preduktal, juksta-
duktus, atau pos-duktus.
Gambaran klinis:
Diagnosis dapat ditegakkan apabila ditemukan nadi vemoral yang lemah dan kecil.
Tekanan darah sistolik di daerah femoral lebih lemah dari pada tekann darah di
lengan. Foto rontgen toraks biasanya normal, tetapi dapat dtemukan iregularitas dan
notching pada batas inferior atau iga belakang. EKG menunjukkan hypertrofi
ventrikel kiri. Hasil pemeriksaan kateterisasi dan angiografi dapat meyakinkan
adanya penyempitan pembuluh aorta.
Coarktasio Aorta adalah kelainan yang terjadi pada aorta berupa adanya
penyempitan didekat percabangan arteri subklavia kiri dari arkus aorta dan pangkal
duktus arteriousus bottali.
a. Perdarahan otak
b. Ruptur aorta0
c. Endokarditis
D. Patofisiologi
Aliran darah pulmonal dan tekanan darah meningkat bila ada keterlambatan
penipisan normal serabut otot lunak pada arteriola pulmonal sewaktu lahir. Penebalan
vascular meningkatkan resistensi sirkulasi pulmonal, aliran darah pulmonal dapat
melampaui sirkulasi sistemik dan aliran darah bergerak dari kanan ke kiri. Perubahan
pada aliran darah, percampuran darah vena dan arteri, serta kenaikan tekanan
pulmonal akan meningkatkan kerja jantung. Manifestasi dari penyakit jantung
congenital yaitu adanya gagal jantung, Perfusi tidak adekuat dan kongesti pulmonal.
E. Manifestasi Klinis
1. Infants
a) Dyspnea
b) Difficulty breathing (Kesulitan Bernafas)
c) Pulse rate over 200 beats/mnt (Nadi lebih dari 200 kali/menit)
d) Recurrent respiratory infections (infeksi saluran nafas yang berulang)
e) Failure to gain weight (kesulitan penambahan berat badan)
f) Heart murmur
g) Cyanosis
h) Cerebrovasculer accident/ CVA
i) Stridor and choking spells/ mencekik
2. Children
a) Dyspnea
b) Poor physical development ( perkembangan fisik yang kurang)
c) Decrease exercise tolerance (aktitas menurun)
d) Recurrent respiratory infections (infeksi saluran nafas yang berulang)
e) Heart murmur and thrill
f) Cyanosis
g) Squatting
h) Clubbing of fingers and toes
i) Elevated blood pressure (tekanan darah tinggi)
F. Komplikasi
1. Foto thorak : Melihat atau evaluasi adanya atrium dan ventrikel kiri membesar
secara signifikan (kardiomegali), gambaran vaskuler paru meningkat.
2. Echokardiografi : Rasio atrium kiri tehadap pangkal aorta lebih dari 1,3:1 pada
bayi cukup bulan atau lebih dari 1,0 pada bayi praterm (disebabkan oleh
peningkatan volume atrium kiri sebagai akibat dari pirau kiri ke kanan).
3. Pemeriksaan laboratorium : Ditemukan adanya peningkatan hemoglobin dan
hematokrit (Ht) akibat saturasi oksigen yang rendah. Pada umumnya hemoglobin
dipertahankan 16-18 gr/dl dan hematokrit antara 50-65 %. Nilai BGA
menunjukkan peningkatan tekanan partial karbondioksida (PCO2), penurunan
tekanan parsial oksigen (PO2) dan penurunan PH.
4. Pemeriksaan dengan Doppler berwarna : digunakan untuk mengevaluasi aliran
darah dan arahnya.
5. Elektrokardiografi (EKG) : bervariasi sesuai tingkat keparahan, adanya hipertropi
ventrikel kiri, kateterisasi jantung yang menunjukan striktura.
6. Kateterisasi jantung : hanya dilakukan untuk mengevaluasi lebih jauh hasil
ECHO atau Doppler yang meragukan atau bila ada kecurigaan defek tambahan
lainnya.
7. Diagnosa ditegakkan dengan cartography & Cardiac iso enzim (CK,CKMB)
meningkat.