Oleh :
-Hierwan Alwi Yudistira
-Kadek Dika Suryadinata
-Sri Diah Fatmawati
-Sugiarto
-Ummi Rizqiyani
Hepatitis
Hepatitisadalah penyakit hati yang
gejala utamanya berhubungan erat
dengan adanya nekrosis pada hati.
Bisanya disebabkan oleh virus yaitu
hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatitis
C, dan lain-lain (Arief Mansjoer, 2001).
Hepatitis virus dipengaruhi oleh:
Virulensi
Luasnya kerusakan hati pre terpapar virus
Pertahanan alamiah terhadap kerusakan
dan penyakit hati
Dukungan perawat yang diperoleh
pasien saat gejala muncul.
Inkubasi
Hep A: 10 – 40 hari (30 hari)
Hep B: 45 – 180 hari (90 hari)
Hep non A non B: 14 – 150 hari (50 hari)
Insiden: Hep A 50% kasus, hep B, Non A
dan non B masing-masing 25 % kasus
Etiologi
Agen Penyebab Hepatitis dengan
Transmisi secara Enterik
Terdiri atas virus hepatitis A (HAV) dan
virus hepatitis E (HEV). Secara umum,
tanda-tanda virus A dan E adalah tidak
mempunyai selubung, rusak bila terpajan
cairan empedu/deterjen, tidak terdapat
dalam tinja, tidak dihubungkan dengan
penyakit hati kronis, dan tidak terjadi
viremia yang berkepanjangan atau
kondisi karier intestinal.
Agen Penyebab Hepatitis Dengan Transmisi
Melalui Darah
Virus yang menjadi agen hepatitis melalui darah
terdiri dari virus hepatitis B (HBV), hepatitis C
(HCV), dan hepatitis D (HDV). Secara umum, ciri-
ciri dari virus tersebut adalah tidak mempunyai
selubung, tahan terhadap cairan empedu,
ditemukan di tinja, tidak dihubungkan dengan
penyakit hati kronis, dan tidak terjadi viremia yang
berkepanjangan atau kondisi karier intestinal.
Cara dan sumber Penularan
Hep A: Fekal oral, seksual
Sumber: kontaminasi fekal pada makanan, air, susu
Hep B: perkutan, seksual
Sumber: darah, serum plasma
HEp non A non B: perkutan
Sumber: darah, serum plasma
Manifestasi klinis
Ada beberapa manifestasi klinis dari hepatitis
(NANDA NIC NOC 2015, jilid 2) yaitu ;
Malaise, anoreksia, mual dan muntah
Gejala flu, faringitis, abtuk, coryza, fotopobhia, sakit
kepala, mialgia
Demam ditemukan pada infeksi HAV
Ikterus didahului dengan kemunculan urine
berwarna gelap
Pruritus (biasanya ringan dan sementara)
Nyeri tekan pada hati
Spenomegali ringan
Limfadenopati
Cairan dan sekresi manusia yang potensial untuk
menjadi sumber penularan virus , yaitu :
Darah
Air seni
Tinja
Air liur dan sekresi Nasofaring
Semen, Sekresi vagina dan Darah menstruasi
Air susu, Keringat
Tanda dan Gejala:
Pre Ikterik:
anoreksia, nausea, vomitus, demam menggigil,
arthralgia, letih
Ikterik:
ikterus, urin gelap, feses warna muda
Post ikterik”
Kelelahan
Konsep Asuhan
Keperawatan pada
Hepatitis
Pengkajian
Aktivitas/istirahat: kelemahan, kelelahan,
malaise
Sirkulasi: Bradikardia (hiperbilirubinemia
berat), ikterik sklera, kulit, mukosa
Eliminasi: urine gelap, diare/konstipasi
(feses warna tanah liat)
Makanan/cairan: anoreksia,
mual/muntah, BB turun/meningkat
Neurosensori: peka rangsang, cenderung tidur,
letargi
Nyeri/kenyamanan: Kram abdomen, nyeri tekan
kuadran atas, mialgia, artralgia, sakit kepala, gatal,
gelisah
Pernafasan: bila perokok enggan merokok
Keamanan: demam, urtikaria, eritema palmar,
ginekomastia (kadang ada pada hepatitis
alkoholik), splenomegali,
Pemeriksaan Diagnostik
Darah lengkap: SDM menurun, leukositosis,
trombositopenia
SGOT/SGPT: meningkat 1-2 mgg sebelum ikterik
Feses: warna tanah liat, steatorea
Albumin serum menurun
Biopsi hati: diagnosis dan nekrosis luas
Urinalisa: peniggian kadar bilirubin,
hematuria/proteinuria
Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktifitas bd kelemahan
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh bd intake kurang
3. Resiko tinggi kurang volume cairan tubuh bd
output berlebihan
4. Resiko tinggi infeksi bd menurunnya
pertahanan tubuh/pertahanan primer tidak
adekuat
5. Resiko gangguan integritas kulit bd
akumulasi garam empedu
6. Kurang pengetahuan bd kurang informasi
Intoleransi aktifitas
Tirah baring/duduk. Berikan lingkungan
tenang, batasi pengunjung.
UBah posisi, berikan perawatan kulit
Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi
Bantu aktifitas ROM aktif/pasif
Dorong penggunaan teknik managemen
stress. Berikan aktifitas diversional
Observasi anoreksia dan nyeri tekan
Berikan obat sesuai indikasi: sedatif,
antiansietas (diazepam)
Rencana: nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh