Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas segala rahmat dan
hidayat-nya, kami dapat menyelesaikan Makalah Tentang Jenis-Jenis Wirausaha
Dalam Keperawatan.

Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya akhir zaman.

Alhamdulillah, kami dapat menyelesaikan makalah ini, walaupun penulis


menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan di dalam makalah ini.
Untuk itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun guna
keberhasilan penulis yang akan datang.

Akhir kata, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak


yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini semoga segala upaya yang
telah dicurahkan mendapat berkah dari Allah SWT. Amin

Bandar Lampung, Maret 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1

1.3 Tujuan .................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nursepreneurs ........................................................................ 2


2.2 jenis-jenis wirausaha dalam keperawatan ............................................... 3

BAB III PENUTUP

Daftar Pustaka ................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah:
1. Apa pengertian pengertian nursepreneurs?
2. Apa saja jenis-jenis wirausaha dalam keperawatan?

1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan.
2. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian
nursepreneurs.
3. Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan apa saja jenis-jenis
wirausaha dalam keperawatan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nursepreneurs


Dalam fundamental of Nursing, Taylor, Lilis dan leMone (1997:11),
membahas tentang expanded career Roles and function of Nurses, meliputi ;
clinical Nurse specialist, Nurse practitioner, Nurse anesthetist, Nurse midwife,
Nurse educator, Nurse administrator, Nurse researcher, Nurse entrepreneur.
Nurse entrepreneur is a nurse , usually with an advanve degree, who may
manage a clinic or helath related business, conduct research, provide
education or serve aas an adviser or consultant to institutions, political
agencies or business.

Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari


peran dan fungsi perawat. pengembngan karir tersebut dapat menjadi pengelola
klinik atau sarana kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager
fisioterapi, manager Nursing Center, manager Balai kesehatan swasta, pemilik
massage dan refleksi, meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak
melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat dapat
bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau owner
yang akan menggaji karyawannya. Hal seperti ini sudah mulai ada di Indonesia,
misalnya Saat pembubaran Konas jiwa, Penulis peranh berkunjung ke klinik
perawat yang mengelola kolam renang, balai kesehatan sekaligus pemancingan
di daerah Soreang. Di Bali perawat memiliki balai Keperawatan yang
dipadukan dengan fisioterapi.

Selain peran tersebut perawat juga dapat melakukan penelitian-penelitian,


sebagai contoh adanya tim riset yang meneliti perawatan luka, cara ganti
balutan efektif, kompres modern, terapi modalitas, tehnik relaksasi dsb.
Masalah penelitian direkomendasikan dari Rumah sakit atau intistusi kesehatan
yang membutuhkan solusi. Misalnya kenapa kunjungan ke RS tertentu sangat

2
rendah, maka perawat manajemen akan melakukan riset yang didanai rumah
sakit yang bersangkutan, termasuk riset kepuasan klien.

Disamping peran-peran di atas perawat dapat juga bergerak dalam bidang


pendidikan atau menyediakan pelatihan-pelatihan atau sebagai konsultan.
Misalnya pelatihan baby siter, pelatihan perawat lansia, perawat anak di rumah
atau perawat yang akan mendampingi klien saat ibadah haji.

Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata kata yaitu “nurse’ dan
“entrepreneur”. Nurse artinya seorang perawat, sedangkan Entrepreneur
sendiri memiliki berbagai pengertian dan sifat, salah satunya yang disampaikan
oleh John G. Burch dalam http:wikipedia.org/wiki/Entrepreneur.,
Entreprenuer memiliki sifat:
1. Berhasrat mencapai prestasi
2. Seorang Pekerja keras
3. Ingin bekerja untuk dirinya
4. Mencapai kualitas
5. Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan
6. Optimis
7. Berorganisasi
8. Berorientasi kepada keuntungan

2.2 Jenis-Jenis Wirausaha Dalam Keperawatan


Berkaitannya dengan nursepreneurship, seorang perawat tentunya akan
melihat peluang usaha tidak hanya dari sisi profit semata, melainkan juga dari
sisi pelayanan dan pengabdian kepada masyakarat. Seorang Perawat juga akan
melihat berbagai peluang usaha dalam cakupan bidang keperawatan, dengan
tetap mengintegrasikan nilai-nilai keperawatan yang sudah dipelajarinya dan
tidak melanggar etika bisnis dan legal untuk menghasilkan profit bagi dirinya.
Berbagai area cakupan usaha di bidang keperawatan yang dapat dikembangkan
saat ini antara lain:

3
Area Pelayanan Keperawatan

"Tanpa harus meninggalkan tugas pokok sebagai perawat pelaksana di


instansi kesehatan, seorang perawat pun dapat dalam membangun bisnis
pada area pelayanan keperawatan"

Pada area ini, perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola,
pemilik modal, pemilik saham ataupun sebagai owner. Berikut ini berbagai
usaha perawat pada area pelayanan keperawatan antara lain:

1. Home Care
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI)
mendefinisikan bahwa home care adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan
keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan
tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit (Depkes RI,
2002).

Home care merupakan bagian dari praktik mandiri perawat. Perawat


melanjutkan perawatan yang pernah diterima klien dari rumah sakit atau
pelayanan kesehatan lainnya atau mungkin pasien tidak ada indikasi masuk
rumah sakit sehingga hanya membutuhkan pelayanan keperawatan di
rumah.

2. Konseling Keperawatan
Konseling adalah proses memberikan bantuan dari seseorang kepada
orang lain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu
masalah melalui pemahaman terhadap fakta, harapan, kebutuhan dan
perasaan klien (Saraswati, 2002). Konseling sebagai cabang ilmu dan
praktik pemberian bantuan kepada individu pada dasarnya memiliki
pengertian yang spesifik sejalan dengan konsep yang dikembangkan dalam
ilmu keperawatan.

4
Konseling keperawatan dapat membantu dan memotivasi klien untuk
lebih bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dalam mengatasi
masalahnya. Konseling keperawatan juga diselenggarakan untuk mencapai
pemahaman dan penerimaan diri, proses belajar dari berperilaku tidak
adaptif menjadi adaptif, dan belajar melakukan pemahaman yang lebih luas
tentang dirinya.

3. Praktisi Terapi Komplementer


Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai
pengobatan pilihan lain di luar pengobatan medis yang konvensional.

Pada dasarnya, terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki


fungsi dari sistem-sistem tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan
tubuh, agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit,
karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk
menyembuhkan dirinya sendiri.

Kini terapi komplementer tersebut telah berkembang pesat menjadi


bagian dari pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Bahkan
terapi komplementer tersebut menjadi salah satu pilihan pengobatan
masyarakat. Di Indonesia ada 3 (tiga) jenis terapi komplementer yang telah
diintegrasikan kedalam pelayanan kesehatan di Indonesia, yaitu akupuntur,
terapi hiperbarik, dan terapi herbal medik.

4. Nursing Care Center


Nursing care center adalah lembaga keperawatan yang memberikan
akses langsung pada klien dalam pelayanan keperawatan profesional yang
berorientasi pada kebutuhan masyarakat sesuai dengan masalah yang
dihadapi masyarakat.
Nursing care center merupakan pengelolaan terpadu dalam
pelayanan, pendidikan dan penelitian keperawatan melalui pemberdayaan

5
seluruh potensi yang ada secara optimal. Dalam nursing care center pun
selalu diupayakan untuk memandang keperawatan sebagai suatu kesatuan
yang utuh, sehingga nursing care center memiliki karakteristik tertentu.

5. Pelayanan Fisioterapi
Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pelayanan kesehatan untuk
mengembalikan fungsi organ tubuh dengan memakai tenaga alam. Dalam
fisioterapi, tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air, panas,
dingin, massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan
batas toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan (Krausen,
1985).
Perawat yang dibekali ilmu dan kompetensi terkait fisioterapi
memiliki kewenangan untuk memberikan pelayanan kesehatan
tersebut kepada klien yang membutuhkannya. Salah satu uapaya
fisioterapi yang dapat dilakukan perawata yaitu fisioterapi dada. Fisioterapi
dada itu merupakan prosedur keperawatan atau metode pemenuhan
kebutuhan oksigen.

6. Klinik Praktik Bersama


Perawat dapat berkolarasi dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter,
apoteker, atau bidan dalam membuka klinik praktik bersama sebagai
kolega. Pada kolaborasi tersebut terjadi proses komplek yang
membutuhkan saling satu sama lain dalam bersama-sama membangun
bisnis di bidang kesehatan.
Prinsip yang sama mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi tugas,
kesetaraan, tanggung jawab, dan tanggung gugat juga menjadi awal
terbentuk kolaborasi yang baik untuk menuju kesuksesan bersama.

7. Klinik Kesehatan Swasta Dalam Bidang Penelitian


Banyaknya permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang
dihadapi oleh lembaga penyelenggara pelayanan kesehatan juga membuka

6
peluang usaha tersendiri bagi perawat. Dengan membentuk tim riset
profesional seperti:
a. Teknik perawatan luka.
b. Terapi modalitas.

8. Dalam Bidang Pendidikan


Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan
kesehatan dirumah dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan
lembaga pelatihan ataupun konsultan yang bergerak dibidang pendidikan
seperti:
a. Lembaga Pelatihan Baby Sister.
b. Pelatihan Perawatan Lansia atau Anak.

7
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

8
DAFTAR PUSTAKA

Rio Febrian (2015), yang berjudul "Nursepreneurship: Gagasan & Praktik


Kewirausahaan dalam Keperawatan".

https://www.kompasiana.com/riodeners/bidang-bidang-cakupan-usaha-
nursepreneur-bagian1_566779f793fdfd65048b456e

Anda mungkin juga menyukai