Disusun oleh :
Ellyatul Mu’arifah (P07220120012)
Elsa Puspita Rahayu (P07220120015)
Putri Zaneta Aprilita (P07220120035)
Rossi Arsetya Fatiqa Dewi (P07220120039)
Widya Kumala Sari (P07220120046)
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata, kami
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi diri kami pribadi
dan pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...
A. Latar Belakang……………………………………………………………
B. Rumusan masalah………………………………………………………...
C. Tujuan pembelajaran……………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………
A. Pengertian Sterilisasi……………………………………………………...
B. Peralatan Apa Saja Yang Dapat Disterilkan……………………………...
C. Tujuan, Macam, Dan Teknik Sterilisasi…………………………………..
D. Pengertian Desinfeksi…………………………………………………….
E. Tujuan, Manfaat, Macam, Dan Jenis Desinfeksi…………………………
F. Peran Perawat Dalam Sterilisasi Dan Desinfeksi…………………………
G. Pengertian Sanitasi………………………………………………………..
H. Tujuan Dan Upaya Sanitasi……………………………………………….
I. Ruang Lingkupn Dan Contoh Sanitasi……………………………………
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….
A. Kesimpilan………………………………………………………………...
B. Saran………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian dari sterilisasi ?
b. Apa saja peralatan yang dapat disterilkan ?
c. Apa tujuan,manfaat,macam dan teknik dari sterilisasi ?
d. Apa pengertian dari desinfeksi ?
e. Apa tujuan,manfaat,macam dan jenis desinfeksi ?
f. Bagaimana peran perawat dalam sterilisasi dan desinfeksi ?
g. Apa pengertian dari sanitasi ?
h. Apa tujuan dan upaya dari sanitasi?
i. Apa saja ruang lingkup dan contoh dari sanitasi?
C. TUJUAN PENULISAN
a. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian sterilisasi
b. Mahasiswa dapat mengetahui peralatan apa saja yang dapat
disterilisasikan
c. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan,manfaat,macam dan Teknik
sterilisasi
d. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian desinfeksi
e. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan,manfaat,macam dan jenis
desinfeksi
f. 3
4
BAB II
PEMBAHASAN
6
A. PENGERTIAN STERILISASI
Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan proses penghilangan semua
jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungsi,
bakteri, mycoplasma, virus) yang terdapat pada di dalam suatu benda. Proses ini
melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk
membunuh atau menghilangkan mikroorganisme.
Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan
mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan tipe
mikroorganismenya, yaitu tergantung dari asam nukleat, protein, atau membran
mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi
disebut sterilant.
b. Pembakaran
Membakar alat pada api secara langsung dengan bunser burner, contoh alat :
jarum inokulum, pinset, batang L, dll. 100 % efektif namun terbatas
penggunaanya
c. Udara Panas.
Sterilisasi dengan oven kira-kira 60-180C. Sterilisasi panas kering cocok
untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi
dll. Waktu relatif lama sekitar 1-2 jam. Kesterilan tergantung dengan waktu
dan suhu yang digunakan, apabila waktu dan suhu tidak sesuai dengan
ketentuan maka sterilisasi pun tidak akan bisa dicapai secara sempurna.
Pemanasan dengan udara panas dugunakan untuk sterilisasi alat-alat
laboratorium dari gelas misalnya : petri, tabung gelas, botol pipet dll, juga
untuk bahan-bahan minyak dan powder misalnya talk. Bahan dari karet,
kain, kapas dan kasa tidak dapat ditserilkan dengan cara ini. Setelah dicuci alat-
alat yang akan disterilkan dikeringkan dan dibungkus dengan kertas tahan panas,
kemudian dimasukkan dalam oven dan dipanaskan pada temperatur antara 150 -
170ºC, selama kurang lebih 90 – 120 menit. Hal yang perlu diperhatikan adalah
bahwa di antara bahan yang disterilisasi harus terdapat jarak yang cukup, untuk
menjamin agar
pergerakan udara tidak terhambat.
10
d. Pasteurisasi
Digunakan untuk mensterilkan susu dan minuman beralkohol. Panas yang
digunakan 61,7ºC selama 30 menit. Pertama dilakukan oleh Pasteur.
Membunuh kuman: tbc, brucella, Streptokokus, Staphilokokus, Salmonella,
Shigella dan difteri (kuman yang berasal dari sapi/pemerah).
e. Tyndalisasi
Dilakukan pemanasan basah pada suhu 80C selama 30 menit yang dilakukan
selama 3 hari berturut-turut.
Caranya :
1. Hari 1 dilakukan sterilisasi dengan uap air selama 30 menit pada 100C.
2. Kemudian dimasukkan inkubator selama 24 jam.
3. Hari 2 dilakukan pemanasan dan inkubasi lagi, begitu jug hari ke 3.
B. Radiasi
1.Penyinaran dengan sinar UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi,
misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan
interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV Sterilisaisi secara
kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.
1. Gas sterilisator
Sterilisasi gas adalah cara menghilangkan mikroorganisme dengan
menggunakan gas yang membunuh mikroorganisme dan spora. Mekanisme dalam
membunuh mikroorganisme yaitu bertindak sebagai alkylating agent dimana
berikatan dengan gugus –SH,-COOH atau –OH yang pada akhirnya gugus ini
menyebabkan denaturasi pada protein mikroorganisme sehingga mikroorganisme
dapat mati. Digunakan untuk zat yang tidak tahan panas. Ethylene oxide
digunakan untuk sterilisasi suhu rendah. Ethylene oxide bersifat eksplosif ketika
bercampur dengan udara. Sifat ini dapatdihilangkan dengan menggunakan
campuran ethylen oxide dengan karbondioksida. Peralatan yang disterilkan yaitu
bahan yang bersifat termolabil seperti karet, plastik ,antibiotik, plastik
kateter,jarum suntik plastik sekali pakai.
2. Zat cair
Beberapa Zat Kimia yang sering digunakan untuk sterilisasi :
A. Alkohol
Berdaya aksi dalam rentang detik hingga menit dan untuk virus diperlukan
waktu di atas 30 menit. Umum dibuat dalam campuran air pada konsentrasi 70-90
%. Paling efektif untuksterilisasi dan desinfeksi membran sel yang
rusak.Mendenaturasi protein dengan jalandehidrasi & enzim tidak aktif
B. Halogen
Golongan ini berdaya aksi dengan cara oksidasi dalam rentang waktu
sekitar 10-30 menit dan umum digunakan dalam larutan air dengan konsentrasi 1-
5%.
C. Yodium Konsentrasi yodium yang tepat tidak mengganggu kulit,efektif
terhadap berbagai protozoa.
D. Klorin
Rentang waktu sekitar 5 menit dan konsentrasinya 0,5%,memiliki warna
khas dan bau tajam, dapat mendesinfeksi ruangan, permukaan serta alat non
bedah.
E. Fenol
Digunakan secara luas sebagai desinfektan dan antiseptik. Fenol sebagai
desinfektan cair tidak dipengaruhi oleh bahan organik, aktifitasnya rendah rendah
terhadap endosproa bakteri, efektif pada konsentrasi 2-5 % dengan mendenaturasi
protein dan merusak membran sel bakteri serta aktif pada pH asam. Alasan fenol
pada saat ini jarang digunakan sebagai desinfektan adalah karena fenol dapat
meniritasi kulit.
F. Peroksida (H2O2)
Konsentrasinya 0,02 %. Daya aksi berada dalam rentang detik hingga
menit, tetapi perlu 2 jam untuk membunuh virus. Peroksida bersifat efektif dan
nontoksid, molekulnya tidakstabil, menginaktif enzim mikroba.
G. Surfaktan
Dapat menurunkan tegangan permukaan diantara molekul-molekul dalam
larutan. Contohnya sabun dan detergen.
H. Etilen oksida
Digunakan untuk sterilisasi ruang tertutup. Mekanisme adalah dengan
mendenaturasi protein mikroorganisme.
D. PENGERTIAN DESINFEKSI
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan
bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi
infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen. Agen disinfeksi adalah
disinfektan, yang biasanya merupakan zat kimiawi dan digunakan untuk objek-
objek tak hidup. Disinfeksi tidak menjamin objek menjadi steril karena spora
viabel dan beberapa mikroorganisme tetap dapat tersisa.
JENIS DESINFEKSI
1. Desinfeksi Tingkat Tinggi
Desinfeksi tingkat tinggi (DTT) dapat membunuh semua organisme
kecuali spora bakteri. Teknik DTT dapat digunakan pada alat-alat medis. DTT
dapat dilakukan dengan merebus, mengukus atau menggunakan bahan kimia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan :
Infeksi nasokomial adalah infeksi yang disebabkan oleh lingkungan saat proses
Infeksi nasokomial
adalah infeksi yang
disebabkan oleh
lingkungan saat proses
Infeksi nasokomial adalah
infeksi yang disebabkan
oleh lingkungan saat
proses
Infeksi nasokomial
adalah infeksi yang
disebabkan oleh
lingkungan saat proses
Infeksi nasokimal adalah infeksi yang disebabkan oleh lingkungan saat
proses keperawatan
Sterilisasi adalah proses penghilangan organisme,peralatan yang dapat
distrilkan yaitu logam, kaca, karet, erbonit, email, porselin, plastic, dan
tenunan
Salah satu tujuan dan manfaat sterilisasi adalah mencegah pembusukan
material oleh mikroorganisme,dapat dilakukan dengan cara mekanin,
fisika dan kimiawi.
Desinfeksi adalah proses penghilangan organisme dengan cara
membunuhnya
Tujuan dan manfaat desinfeksi adalah memelihara alat dengan
memusnahkan dan mecegah kontaminasi semua mikroorganisme pada
peralatan tersebut tanpa membunuh spora bakteri
Desinfeksi dapat dilakukan dengan cara mencuci, mengoleskan, merendam
dan menjemur.
Sanitasi adalah penciptaan atau pemeliharaan kondisi yang mampu
mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh makanan.
B. Saran :
Diharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian, agar dikemudian hari
kelompok
kami dapat memperbaiki dan mengerjakan makalah menjadi lebih baik.
Daftar Pustaka