Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH SISTEM PERSARAFAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. RIVALDO ROMPAS (1714201237)


2. INDRA TANGKULUNG (19142010087)
3. CHIEREN MAKAUNTUNG (19142010059)
4. ANNA NARANLELE (19142010084)

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA
MANADO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena atas perkenanan-Nya
kami boleh menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul Sistem Saraf.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Keperawatan Medikal
Bedah yang diberikan oleh Ns. Mega Amelia S. Kep, M. Kes
Makalah ini kami akui masih terdapat banyak kekurangan karena pengalaman dan
pengetahuan yang kami miliki masih kurang. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.

Manado, September, 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF.....................................................................2
I. Sistem Saraf Pusat...............................................................................................3
II. Sistem Saraf Tepi (SST)....................................................................................11
B. JARINGAN SARAF..........................................................................................16
C. MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS.................................................17
D. KOMPONEN SARAF KRANIAL....................................................................18
E. MACAM PENYAKIT DAN KELAINAN SARAF..........................................20
BAB III PENUTUP........................................................................................................22
A. Kesimpulan...........................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem saraf manusia merupakan jaringan saraf yang saling berhubungan,
sangat khusus, dan kompleks. Sistem saraf ini mengkoordinasikan, mengatur,
dan mengendalikan interaksi antara seseornga individu dengan lingkungan
sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga mengatur aktivitas sebagian
besar sistem tubuh lainnya.
Tubuh mampu berfungsi sebagai satu kesatuan yang harmonis karena
pengaturan hubungan saraf diantara berbagai system. Fenomena mengenai
kesadaraan, daya pikir, daya ingat, bahasa, sensasi, dan gerakan semuanya
berasal dari sistem ini. Oleh, karena itu, kemampuan untuk memahami, belajar
dan berespon terhadap rangsangan merupakan hasil dari integrasi fungsi sistem
saraf, yang memuncak dalam kepribadian dan perilaku seseorang.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pembagian susunan saraf pada tubuh manusia
2. Bagaimana mekanisme penghantaran impuls pada tubuh manusia
3. Apa saja komponen saraf pada tubuh manusia.
4. Apa saja penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui susunan saraf pada tubuh manusia
2. Untuk mengetahui mekanisme penghantaran impuls pada tubuh manusia
3. Untuk mengetahui komponen saraf pada tubuh manusia
4. Untuk mengetahui penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf
BAB II
PEMBAHASAN

A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF


Sistem saraf adalah sistem organ pada manusia yang terdiri atas sel neuron
yang mengkoordinasikan aktivitas otot, memonitor organ, membentuk atau
menghentikan masukan dari indra, dan mengaktifkan aksi. Komponen utama
dalam sistem saraf adalah neuron yang diikat oleh sel-sel neuroglia, neuron
memainkan peranan penting dalam koordinasi.
Secara garis besar, susunan saraf dibagi atas 2, yaitu:
a. Sistem Saraf Pusat (SSP)
1. Otak
 Otak Besar (Cerebrum)
 Otak Kecil (Cerebellum)
 Batang Otak (Brainstem)
 Limbic System
2. Medula spinalis
b. Sistem saraf tepi / sensorik (SST)
Terdiri dari serat-serat saraf yang membawa informasi antara SSP dan
bagian tubuh lain. SST di bagi menjadi devisi aferen dan eferen. Aferen
membawa informasi ke SSP sedangkan eferen membawa instruksi dari SSP
ke organ.
Sistem saraf eferen di bagi 2 bagian:
1. Sistem saraf somatic (neuron motorik yg mempersarafi otot2 rangka),
dan
2. Sistem saraf otonom ( yg mempersarafi otot polos, otot jantung dan
kelenjar) dibagi 2, yaitu:
 Simpatis
 Parasimpatis.

2
I. Sistem Saraf Pusat

A. Otak
Otak terletak di dalam rongga kepala, yang pada orang dewasa sudah
tidak dapat lagi membesar, sehingga bila terjadi penambahan komponen
rongga kepala akan meningkatkan tekanan intra cranial.
Otak manusia terdiri atas dua belahan (hemisfer) yang besar, yakni
belahan kiri dan belahan kanan. Oleh karena terjadi pindah silang pada tali
spinal, belahan otak kiri mengendalikan sistem bagian kanan tubuh,
sebaliknya belahan kanan mengendalikan sistem bagian kiri tubuh. Tali
spinal (sumsum tulang belakang) merupakan tali putih kemilau yang
berasal dari dasar otak hingga tulang belakang.
Korteks serebri atau substansia grisea dari serebrum mempunyai
banyak lipatan yang disebut giri (tunggal girus). Beberapa daerah tertentu
dari korteks serebri telah diketahui memiliki fungsi spesifik. Pada tahun
1909, Korbinian brodmann, seorang ahli neurologis Jerman membagi
korteks serebri menjadi 47 area. Telah dilakukan banyak upaya untuk
menjelaskan berbagai makna fungsional tertentu dari area-area tersebut,
tetapi dalam banyak keadaan ternyata fungsi spesifik area-area ini saling
tumpang tindih. Kendatipun memiliki keterbatasan, peran Brodmann tetap
merupakan petunjuk umum yang sangat berguna bagi pembahasan fungsi-
fungsi korteks.

Tabel fungsi area utama korteks menurut Brodmann:

Area Nama Fungsi Akibat Lesi Keterangan


1, 2, Korteks Memproses dan Gangguan Terletak pada
3 parietalis area mengintegrasi sensorik girus
somestetik informasi sensorik kontralateral. postsentralis,
primer yang lebih tinggi pararel
(somatosenso tingkatannya. Sensasi terhadap

3
rik) umum ini mencakup korteks
nyeri, suhu, raba, motorik, dan
tekan, dan posterior dari
proprioseptor. siklus
sentralis.
4 Korteks Gerakan-gerakan Hemiplegia Terletak di
frontalis volunteer kontralateral. girus
merupakan prasentalis (d
area motorik depan siklus
primer sentralis)
5& Asosiasi Menerima dan Lesi pada area Terletak di
7 somestetik mengintegraasi ini lobus
berbagai modalitas menyebabkan parietalis
sensorik: kualitas, penurunan superior dan
bentuk, tekstur, berat pengindraan meluas
dan suhu. Kesadaran sebagai sampai
akan bentuk tubuh, modalitas dari permukaaan
latak berbagai bagian fungsi medial
tubuh, sikap tubuh dan sensorik. hemisfer.
kesadaran akan diri
sendiri juga
merupakan fungsi area
ini.
6 Korteks Gerakan terlatih: Hilangnya
pramotorik menulis, mengemudi, kemampuan
atau mengetik. menulis,
agrafia.
8 Lapang Mendeteksi gerakan Lesi Gerakan mata
pandang volunter dan deviasi menyebabkan volunter
frontal konjugat dari mata penurunan mendapat
dan kepala. kemampuan input dari
gerakan mata area 4,6, 8, 9,

4
untuk dan 46
berdeviasi
9& Korteks Melakukan kegiatan Lesi Berkaitan
12 prafrontalis intelektual kompleks, menyebabkan dengan
menerima informasi penurunan kepribadian.
pengelihatan dan pengindraan
menyadari sensasi dari kegiatan
warna. intelektual
secara umum.
17 Korteks Membuat informasi- Gangguan Terletak di
pengelihatan informasi lapang lobus
primer pengelihatan menjadi pandang oksipitalis.
berarti. Area ini juga
memegang peranan
dalam refleks gerakan
mata apabila sedang
memandang/mengikut
i suatu objek.
18 & Korteks Area penerimaan Kerusakan Korteks
19 visual primer visual. pada sisi yang asosiasi
dan asosiasi dominan visual
visual. mengakibatkan terletak
kehilangan disebelah
kemampuan area no. 39
mengenali lobus
benda-benda. temporalis.
22 Korteks Berfungsi sebagai Gangguan Lobus
pendengaran penerima suara dan pendengaran temporalis
primer menjadi korteks merupakan
asosiasi pendengaran  area sensorik
(daerah penerima reseptif untuk
pendengaraan) impuls

5
pendengaran.
39 Pusat Pengenalan dan Lesi pada Lesi pada
persepsi pengertian segala temporoparieta area ini
visio-lesik sesuatu yang l kiri. disebut
bersangkutan dengan Gangguan disfasia
bahasa tulis atau interpretasi nominal
isyarat visual. bahasa tulis.
41 & Area Pusat persepsi Lesi akan Nama lain
42 wernicke auditoro-lesik, yaitu mengakibatkan afasia
pengertian dan afasia wernicke
pengenalan bahasa wernicke. adalah afasia
lisan (verbal). Daerah sensorik
interpretasi (afasia
pendengaran. reseptif)
44 & Area broca Pelaksanaan motorik Akibat lesi Lesi pada
45 berbicara. pada area ini daerah ini
menyebabkan dapat
kesulitan mengakibatk
dalam an gangguan
artikulasi kesadaraan
(afasia motorik tubuh pada
atau afasia sisi
ekspresif). kontralateral
lesi.

a. Selaput otak :
1. Durameter
Lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat tidak
kenyal.lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak.

6
berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan
medula spinalis.
2. Arakhnoid
Lapisan ini yang berada di bagian tengah dan terdiri dari lapisan
yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut
ruangan subaraknoiddan memiliki cairan yang disebut cairan
serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan
medulla spinalis dari guncangan.
3. Piameter
Lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekat langsung
pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah.
Berfungsi untuk melindungi otak secara langsung.
b. Bagian-bagian otak :
1. Serebrum (Otak Besar)
Merupakan bagian otak terbesar serta paling menonjol dari otak
manusia, bagian luar dari otak besar ini dilindungi oleh lapisan tipis
jaringan abu-abu yang disebut kortek cerebral. Secara garis besar, otak
besar berfungsi untuk memproses semua kegiatan intelektual seperti
menentukan kecerdasan, menentukan kepribadian, untuk berfikir,
mengingat, membayangkan, merencanakan sesuatu serta sensasi
sentuhan.
Cereberum memiliki 2 bagian belahan otak :
 Otak besar belahan kiri berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh
bagian kanan.
 Otak besar belahan kanan berfungsi mengatur kegiatan organ
tubuh bagian kiri.
Bagian korteks cerebrum berwarna kelabu yang banyak
mengandung badan sel saraf.Dibagi menjadi 3 area :
 Area sensorik : menerjemahkan impuls menjadi sensasi.
 Area motorik : mengendalikan koordinasi kegiatan otot kerangka.

7
 Area asosiasi : berkaitan dengan ingatan , memori, kecerdasan,
nalar/logika, kemauan.
Terdiri atas 2 hemisfer, yang dihubungkan oleh bagian putih yang
disebut korpus kolosum.
Setiap hemisfer terbagi menjadi 4 lobus, yaitu :
 Lobus Frontal
 Lobus pre frontal :
Berfungsi mengontrol emosi, kepribadian, penilaian, penafsiran,
tingkah laku yang dipelajari danperkembangan pikiran
 Area pre sentral (korteks motorik utama ) :
Terletak persis di bagian anterior sulkus sentral. Rangsangan
menimbulkan pergerakan otot yang spesifik di sisi tubuh
yanglain.
 Lobus Perietal
 Area sensoric somatic primer :
Menempati area setelah gyrus sentral, area ini menerima input
sensori mayor, seperti rasa nyeri, suhu, sentuhan, fibrasi dan
posisi dari sisi kontra leteral tubuh
 Area yang berhubungan dengan sensori :
Fungsi utama dari area ini adalah mengintegrasikan informasi
sensori, misalnya, ukuran, bentuk dan tekstur dari obyek
 Lobus Temporal
Area ini memungkinkan kita menerima dan
mengintepretasikan pendengaran, pembauan dan rasa, dan juga
menerima serta menyimpan memori yang singkat, memberikan
integrasi somatic area auditori dan area yang berhubungan dengan
penglihatan. Jenis pemikiran yang dialami merupakan memori
pengalaman masa lalu yang sangat terperinci, seni, musik dan
rasa.
 Lobus Oksipital
 Area visual primer

8
Menerima input dari sebagian ipsilateral retina bagian
temporal dan sebagian konralateral retina bagian basal
 Area visual sekunder
2. Serebellum (Otak Kecil)
Yang mengelilingi area visual primer, memungkinkan kita
menginterpertasikan apa yang kita lihat dan mengenali makna kerja
Setiap hemisfer serebral/serenrum memproses informasi terhadap sisi
tubuh yang berlawanan, misalnya kort Serebelum (Otak Kecil)
Sebagai pusat reflek yang berfungsi memepertahankan
keseimbangan dan sikap badan. Serebelum mempunyai fungsi utama
dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan
atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin
dilaksanakan.
Cerebellum memiliki 2 bagian belahan yaitu :
 Belahan cerebellum bagian kiri
 Belahan cerebellum bagian kanan
Keduanya dihubungkan dengan jembatan varoli yang berfungsi
untuk menghantarkan impuls dari otot-otot belahan kiri dan kanan.eks
serebral kiri mengontrol pergerakan tangan kanan.
3. Batang Otak (Brainstem)
Merupakan bagian otak yang menghubungkan otak dengan
sumsum tulang belakang. Terletak didasar rongga kepala yang
memanjang hingga ke sumsum tulang belakang (tulang punggung).
Tempat melekatnya keseluruhan saraf kranial, kecuali saraf I dan saraf
II yang letaknya menempel pada otak besar (cerebrum). Dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu:
 Medulla oblongata
Merupakan pusat refleks pada jantung, pernafasan, bersin/batuk,
menelan, dan pengeluaran air liur dan muntah
 Pons

9
Sebagai penghubung antara hemisfer serebri, serebelum dan
mensensepalon dan penghubung kortikosereberalis, yaitu
menghubungkan antara hemisfer serebri dengan serebelum.
 Mensefalon
Otak tengah manusia berbentuk kecil dan tidak terlalu
mencolok. Di dalam otak tengah terdapat bagian-bagian seperti
lobus optik yang mengatur gerak bola mata dan kolikulus inferior
yang mengatur pendengaran. Otak tengah berfungsi menyampaikan
impuls antara otak depan dan otak belakang, kemudian antara otak
depan dan mata.
Mensefalon merupakan bagian pendek batang otak yang terletak
di atas spons, yang terbagi atas dua bagian, yaitu :
 Bagian anterior
 Bagian posterior
Bagian ini bercabang mejadi dua lagi, yaitu : Kolikulus inferior dan
kolikulus superior. Kolikulus superior mengurusi masalah
penglihatan dan koordinasi gerakan penglihatan
4. Sistem Limbic
Berfungsi dalam hal yang berkaitan dengan pengalaman, ekspresi
kejiwaan dan emosi serta ingatan.
Terdiri atas 4 bagian, yaitu :
 Talamus   
Merupakan stasiun penerima yang penting dalam otak dan
pengintegrasian. Fungsi bagian ini yaitu menyampaikan signal
sensorik dan motorik kepada kortek cerebral dan mengatur
kesadaran, kewaspadaan, serta tidur.

 Hipotalamus
Merupakan bagian otak yang tersusun atas sejumlah
nucleus yang memiliki berbagai macamfungsi peka terhadap
suhu, glukosa, steroid, serta glukokortikoid. Terletak dibagian

10
batang otak yaitu di diancephalon. Bertindak sebagai pusat
kontrol autonom, dimana ia memiliki fungsi yang terkait sistem
saraf dan kelenjar hipofisis.
 Amigdala
Merupakan bagian dari bangsal ganglia serta bagian dari
sistem limbik yang memiliki peran untuk mengolah ingatan,
reaksi emosi, serta pengambilan keputusan.
 Hipocampus
Merupakan komponen utama dari otak yang memiliki
peranan yang sangat penting dalam konsolidasi informasi dari
memori jangka pendek ke memori jangka panjang serta berperan
dalam navigasi spasial.

B. Medulla Spinalis
Disebut juga dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam
ruas-ruas tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampai dengan tulang
pinggang yang kedua.
Medulla spinalis berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan
menghantrakan impuls dari organ ke otak dan dari otak ke organ tubuh.

II. Sistem Saraf Tepi (SST)


Sistem saraf tepi adalah sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk
menjalankan otot dan organ tubuh.Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem
saraf tepi tidak dilindungi tulang, membiarkannya rentan terhadap racun dan
luka mekanis.
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar
(sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang
kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas
yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran
pencernaan, dan sekresi keringat. 

11
Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya

A. Sistem Saraf Sadar


Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-
saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu
saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.Sistem saraf sadar
(somatik)mengandung saraf eferen sehingga mampu menghasilkan
gerakan di jaringan otot rangka. Sistem saraf ini bekerja sesuai dengan
kesadaran kita, misalnya saat makan, mencuci baju, membajak sawah dll.
Sistem saraf sadar akan meneruskan impuls dari reseptor menuju ke
sistem saraf pusat dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke
semua otot kerangka tubuh.Sistem saraf sadar tersusun atas saraf kranial
dan saraf spinal :

a. Saraf kranial
Saraf kranial manusia ada 12 pasang saraf yang mencuat keluar
dari otak. Saraf ini terletak di kranium/tengkorak, sebuah letak yang
dekat dengan sistem saraf pusat manusia. Sistem saraf kranial
terhubung dengan organ yang berada di seputar kepala dan leher

12
seperti telinga, mata, hidung, mulut dan lidah. Ini tidak termasuk saraf
terminal yang kecil.Saraf otak ada 12 pasang yang terdiri dari:
a. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
b. Lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
c. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor
5, 7, 9, dan 10.
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali
nervus vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan
rongga perut. Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh
karena daerah jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut
saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling
penting.
b. Saraf spinal
Urat saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang (8 nervi
cervicales/leher,12nervithoracici/punggung,5nervi lumbales/pinggang,
5 nervi sacrales/pinggul dan 1 nervus coccygeus/ekor) yang terdapat
di dalam tulang belakang. Saraf ini merupakan gabungan dari neuron
sensorik dan motorik. Semua saraf sensorik masuk ke dalam sumsum
tulang belakang melalui akar dorsal dan semua dendritnya berasal dari
reseptor sedangkan semua saraf motorik keluar dari sumsum tulang
belakang melalui akar ventral dan semua neuritnya menuju ke efektor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang
disebutpleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
a. Pleksus cervicalis  merupakan gabungan urat saraf leher yang
mempengaruhi bagian leher, bahu, dan diafragma.
b. Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
c. Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan
kaki.

B. Saraf Otonom

13
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak
maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang
bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-
masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk
ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat
saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat
saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan
sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan
parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai
ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion
pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra
ganglion  yang panjang karena ganglion menempel pada organ yang
dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan
(antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus
vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak
lain dan saraf sumsum sambung.
a. Parasimpatik
Saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikannya dari saraf simpati
1. Mengecilkan pupil
2. Menstimulasi aliran ludah
3. Memperlambat denyut jantung
4. Memperkecil bronkus
5. Menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan 
6. Mengerutkan kantung kemih

b. Simpatik

14
Saraf simpatik terletak di depan ruas tulang belakang. Adapun fungsi
dari organ ini antara lain memacu dan menghambat kinerja organ
tubuh.
1. Memperbesar pupil
2. Menghambat aliran ludah
3. Mempercepat denyut jantung
4. Memperbesar bronkus
5. Menghambat sekresi kelenjar pencernaan 
6. Menghambat kontraksi kandung kemih

III. Cairan Serebrospinalis


Merupakan cairan jernih, tidak berwarna dan tidak berbau yang terdapat
dalam ventrikel dan mengelilingi otak serta medulla spinalis (spinal cord).
Berfungsi sebegai peredam bantingan dan bantalan otak dan spinal cord
terhadap perlukaan akibat gerakan
Komponen:
Air, sejumlah kecil protein, oksigen dan CO2. Elektrolit seperti natrium,
klorida. Glukosa dan kadang-kadang limfosit. Tekanan normal 60 – 180
mmH20.
Sirkulasi cairan serebro spinalis Sering disebut sirkulasi ke 3 sistem
tertutup:
1. Cairan serebra spinalis dibentuk dalam kedua ventrikel lateral.
2. Masuk ke ventrikel ke-3 melalui foramen montro.
3. Masuk ke ventrikel ke-4 melalui aquaduktus sylvii.
4. Masuk ke ruang sub arakhnoid otak danmedulla spinalis melalui
sepasang foramen Lucchca di bagian lateral dan foramen Magendi di
bagian medial.

B. JARINGAN SARAF
a. Neuron (sel saraf)

15
Merupakan unit anatomis dan fungsional sistem persarafanbagian-bagian
dari neuron :
1. Badan sel (inti sel terdapat didalamnya)
2. Dendrit : menghantarkan impuls menuju badan sel
3. Akson : menghantarkan impuls keluar dari badan sel

Klasifikasi neuron berdasarkan bentuk :


1. Neuron unipolar
Terdapat satu tonjolan yg bercabang dua dekat dengan badan sel, satu
cabang menuju perifer & cabang lain menuju SSP (neuron sensorik saraf
spinal).
2. Neuron bipolar
Mempunyai dua tonjolan, 1 akson dan 1 dendrit.
3. Neuron multipolar
Terdapat beberapa dendrit dan 1 akson yg dapat bercabang-cabang
banyak sekali. Sebagian besar organela sel pd neuron terdpt pada
sitoplasma badan sel. Fungsi neuron : menghantarkan impuls saraf
keseluruh tubuh (somatik dan viseral).
Impuls neuron bersifat listrik disepanjang neuron dan bersifat kimia
diantara neuron (celah sinap / cleft sinaptik). Zat kimia yg disinteis
neuron & disimpan didalam vesikel ujung akson disebut neurotransmiter

16
yang dapat menyalurkan impuls. Contoh neurotransmiter : asetilcolin,
norefineprin, dopamin, serotonin, gama-aminobutirat (GABA)
b. Sel penyokong (Neuroglia pada SSP & sel schwann pada SST). Ada 4
neuroglia:
1. Mikroglia : berperan sbg fagosit.
2. Ependima : berperan dlm produksi CSF.
3. Astrosit : berperan menyediakan nutrisi neuron dan mempertahankan
potensial biolelektrik.
4. Oligodendrosit : menghasilkan mielin pada SSP yg merupakan selubung
neuron.
c. Mielin
1. Komplek protein lemak berwarna putih yg menutupi tonjolan saraf
(neuron)
2. Menghalangi aliran ion Na & K melintasi membran neural.
3. Daerah yg tidak bermielin disebut nodus ranvier
4. Transmisi impuls pada saraf bermelin lebih cepat dari pada yg tak
bermelin, karena adanya loncatan impuls dari satu nodus kenodus lainnya
(konduksi saltatorik)

C. MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS


Membran plasma dan selubung sel membentuk membran semipermeabel
yang memungkinkan difusi ion-ion tertentu melalui membran ini, tetapi
menghambat ion lainnya. Dalam keadaan istirahat (keadaan tidak terstimulasi),
ion-ion K+ berdifusi dari sitoplasma menuju cairan jaringan melalui membran
plasma. Permeabilitas membran terhadap ion K+ jauh lebih besar daripada
permeabilitas terhadap Na+ sehingga aliran keluar (refluks) pasif ion K+ jauh
lebih besar daripada aliran masuk (influks) Na+. Keadaan ini memngakibatkan
perbedaan potensial tetap sekitar -80mV yang dapat diukur di sepanjang
membran plasma karena bagian dalam membran lebih negatif daripada bagian
luar. Potensial ini dikenal sebagai potensial istirahat (resting potential). (Snell.
2007).

17
Bila sel saraf dirangsang oleh listrik, mekanik, atau zat kimia, terjadi
perubahan yang cepat pada permeabilitas membran terhadap ion Na+ dan ion
Na+ berdifusi melalui membran plasma dari jaringan ke sitoplasma. Keadaan
tersebut menyebabkan membran mengalami depolarisasi. Influks cepat ion
Na+ yang diikuti oleh perubahan polaritas disebut potensial aksi, besarnya
sekitar +40mV. Potensial aksi ini sangat singkat karena hanya berlangsung
selama sekitar 5msec. Peningkatan permeabilitas membran terhadap ion Na+
segera menghilang dan diikuti oleh peningkatan permeabilitas terhadap ion K+
sehingga ion K+ mulai mengalir dari sitoplasma sel dan mengmbalikan
potensial area sel setempat ke potensial istirahat.
Potensial aksi akan menyebar dan dihantarkan sebagai impuls saraf. Begitu
impuls menyebar di daerah plasma membran tertentu potensial aksi lain tidak
dapat segera dibangkitkan. Durasi keadaan yang tidak dapat dirangsang ini
disebut periode refrakter. Stimulus inhibisi diperkirakan menimbulkan efek
dengan menyebabkan influks ion Cl- melalui membran plasma ke dalam
neuron sehingga menimbulkan hiperpolarisasi dan mengurangi eksitasi
sel. (Snell. 2007).

D. KOMPONEN SARAF KRANIAL


a. Komponen sensorik somatik : N I, N II, N VIII.
b. Komponen motorik omatik : N III, N IV, N VI, N XI, N XII.
c. Komponen campuran sensorik somatik dan motorik somatik : N V, N VII,
N IX, N X.
d. Komponen motorik viseral
Eferen viseral merupakan  otonom mencakup  N III, N VII, N IX, N X.
Komponen eferen viseral yang 'ikut' dengan beberapa saraf kranial ini,
dalam  sistem saraf otonom tergolong pada divisi parasimpatis kranial.
1. N. Olfactorius
Saraf ini berfungsi sebagai saraf sensasi penghidu, yang terletak
dibagian atas dari mukosa hidung di sebelah atas dari concha nasalis
superior.

18
2. N. Optikus
Saraf ini penting untuk fungsi penglihatan dan merupakan saraf eferen
sensori khusus. Pada dasarnya saraf ini merupakan penonjolan dari otak
ke perifer.
3. N. Oculomotorius
Saraf ini mempunyai nucleus yang terdapat pada mesensephalon. Saraf
ini berfungsi sebagai saraf untuk mengangkat bola mata
4. N.  Trochlearis
Pusat saraf ini terdapat pada mesencephlaon. Saraf ini mensarafi
muskulus oblique yang berfungsi memutar bola mata
5. N. Trigeminus
Saraf ini terdiri dari tiga buah saraf yaitu saraf optalmikus, saraf
maxilaris dan  saraf mandibularis yang merupakan gabungan saraf
sensoris dan motoris. Ketiga saraf ini mengurus sensasi umum pada
wajah dan sebagian kepala, bagian dalam hidung, mulut, gigi dan
meningen.
6. N. Abducens
Berpusat di pons bagian bawah. Saraf ini menpersarafi muskulus rectus
lateralis. Kerusakan saraf ini dapat menyebabkan bola mata dapat
digerakan ke lateral dan sikap bola mata tertarik ke medial seperti pada
Strabismus konvergen.
7. N. Facialias
Saraf ini merupakan gabungan saraf aferen dan eferen. Saraf aferen 
berfungsi untuk sensasi umum dan pengecapan sedangkan saraf eferent
untuk otot wajah.
8. N. Statoacusticus
Saraf ini terdiri dari komponen saraf  pendengaran dan saraf 
keseimbangan
9. N. Glossopharyngeus
Saraf ini mempersarafi lidah dan pharing. Saraf ini mengandung serabut
sensori khusus. Komponen motoris saraf ini mengurus otot-otot pharing

19
untuk menghasilkan gerakan menelan. Serabut sensori khusus
mengurus pengecapan di lidah. Disamping itu juga mengandung serabut
sensasi umum di bagian belakang lidah, pharing, tuba, eustachius dan
telinga tengah.
10. N. Vagus
Saraf ini terdiri dari tiga komponen: a) komponen motoris yang
mempersarafi otot-otot pharing yang  menggerakkan pita suara, b)
komponen sensori yang mempersarafi bagian bawah pharing, c)
komponen saraf parasimpatis yang mempersarafi sebagian alat-alat
dalam tubuh.
11. N. Accesorius
Merupakan komponen saraf kranial yang berpusat pada nucleus
ambigus dan komponen spinal yang dari nucleus motoris segmen C 1-
2-3. Saraf ini mempersarafi muskulus Trapezius dan
Sternocieidomastoideus.
12. Hypoglosus
Saraf ini merupakan saraf eferen atau motoris yang mempersarafi otot-
otot lidah. Nukleusnya terletak pada medulla di dasar ventrikularis IV
dan menonjol sebagian pada trigonum hypoglosi.

E. MACAM PENYAKIT DAN KELAINAN SARAF


1. Penyakit epilepsi, merupakan suatu kondisi otak yang menjadikan
penderita sensitif terhadap kejang-kejang yang berulang.
2. Meningitis, adalah peradangan pada selaput pembungkus otak dan
sumsum tulang belakang akibat infeksi bakteri.
3. Polio, merupakan penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami
kelumpuhan karena kehilangan refleks dan mengecilnya otot.
Penyebabnya adalah infeksi virus polio pada sumsum tulang belakang.
4. Penyakit Alzhaimer (Demensia persinelis), adalah kondisi yang
ditandai dengan berkurangnya kemampuan untuk mengingat.

20
5. Neuritis, adalah iritasi pada neuron yang disebabkan oleh infeksi
kekurangan vitamin atau keracunan yang disebabkan CO, logam berat,
ataupun obat-obatan.

21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses perkembangan otak terdiri dari berbagai tahapan yang meliputi
induksi neuroektoderm hingga pembentukan tabung saraf, lipatan cephalic,
proliferasi neuron, migrasi, sinaptogenesis dan pertumbuhan sel-sel penyangga
otak. Sistem persarafan berfungsi dalam mempertahankan kelangsungan hidup
melalui berbagai mekanisme sehingga tubuh tetap mencapai keseimbangan.
Sistem saraf pusat meliputi otak   (ensefalon)    dan sumsum tulang belakang  
(Medula spinalis).  Sistem perifer mencakup saraf kranial yang berasal dari
otak, saraf spinal, yang berasal dari medulla spinalis dan ganglia serta reseptor
sensorikyangberhubungan. Banyak pula penyakit kekurangan atau dikarenakan
infeksi yang dapat menyebabkan kelainan sistem saraf.

22
DAFTAR PUSTAKA

1. C.Pearce, Evelyn. 2002 .Anatomi dan Fisiologi Untuk


Paramedis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
2. Fransisca B. Bateteicaca, 2008. Asuhan keperawatan Klien Dengan
Gangguan Sistem persarafan. Jakarta: Salemba medika.
3. Sylvia A. Price& Lorraine M. Wilson.2002. Patofisiologi edisi 6 vol.
2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
4. http://4uliedz.wordpress.com/2009/03/21/embriologi-sistem-saraf-pusat-
otak/
5. http://green-airil.blogspot.com/2009/05/anatomi-fisiologi-persarafan.html
6. http://dosenbiologi.com/manusia/bagian-bagian-otak-manusia.html
7. http://dosenbiologi.com/manusia/perbedaan-saraf-simpatik-dan-
parasimpatik.html

iv

Anda mungkin juga menyukai