OLEH KELOMPOK IV
1. Hindun Makatita
2. Eca Astika Masiri
3. Eka Risnawati Patty
4. Dolvina N Latuperisa
5. Dian Natalia Mananue
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik.
Makalah ini ditunjukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah III tentang Anatomi dan Fisiologis Sistem Persyarafan di semester Lima.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi
isi maupun penyajiannya. Hal ini disebabkan kemampuan dan pengetahuan penulis
yang masih sangat terbatas. Walaupun demikian penulis berusaha semaksimal
mungkin untuk menyajikan makalah ini dengan sebaik- baiknya.
Akhir kata Penulis mengharapkan semoga makalah yang disusun ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi kelompok dan bagi para pembaca.
Kelompok IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................
1.3 Tujuan.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pembagian Susunan Saraf...........................................................................
2.1.1 Sistem Saraf Pusat (SSP)...................................................................
2.1.2 Sistem Sarap Tepi (SST)....................................................................
2.1.3 Cairan Sereprospinalis.......................................................................
2.2 Jaringan Saraf.............................................................................................
2.3 Mekanisme Penghantaran Impuls...............................................................
2.4 Komponen Saraf Kranial............................................................................
2.5 Macam-macam Penyakit Dan Kelainan Saraf............................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui susunan saraf pada tubuh manusia
2. Untuk mengetahui mekanisme penghantaran impuls pada tubuh manusia
3. Untuk mengetahui komponen saraf pada tubuh manusia
4. Untuk mengetahui penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf
BAB II
PEMBAHASAN
Terdiri atas 2 hemisfer, yang dihubungkan oleh bagian putih yang disebut korpus
kolosum. Setiap hemisfer terbagi menjadi 4 lobus, yaitu :
Lobus Frontal
Lobus pre frontal : Berfungsi mengontrol emosi, kepribadian, penilaian,
penafsiran, tingkah laku yang dipelajari danperkembangan pikiran
Area pre sentral (korteks motorik utama ) : Terletak persis di bagian
anterior sulkus sentral. Rangsangan menimbulkan pergerakan otot yang
spesifik di sisi tubuh yanglain.
Lobus Perietal
Area sensoric somatic primer : Menempati area setelah gyrus sentral, area
ini menerima input sensori mayor, seperti rasa nyeri, suhu, sentuhan,
fibrasi dan posisi dari sisi kontra leteral tubuh.
Area yang berhubungan dengan sensori : Fungsi utama dari area ini adalah
mengintegrasikan informasi sensori, misalnya, ukuran, bentuk dan tekstur
dari obyek
Lobus Temporal
Area ini memungkinkan kita menerima dan mengintepretasikan
pendengaran, pembauan dan rasa, dan juga menerima serta menyimpan memori
yang singkat, memberikan integrasi somatic area auditori dan area yang
berhubungan dengan penglihatan. Jenis pemikiran yang dialami merupakan
memori pengalaman masa lalu yang sangat terperinci, seni, musik dan rasa.
Lobus Oksipital
- Area visual primer Menerima input dari sebagian ipsilateral retina
bagian temporal dan sebagian konralateral retina bagian basal
- Area visual sekunder
4. Sistem Limbic
Berfungsi dalam hal yang berkaitan dengan pengalaman, ekspresi kejiwaan
dan emosi serta ingatan. Terdiri atas 4 bagian, yaitu :
Talamus
Merupakan stasiun penerima yang penting dalam otak dan
pengintegrasian. Fungsi bagian ini yaitu menyampaikan signal sensorik dan
motorik kepada kortek cerebral dan mengatur kesadaran, kewaspadaan, serta
tidur.
Hipotalamus
Merupakan bagian otak yang tersusun atas sejumlah nucleus yang
memiliki berbagai macamfungsi peka terhadap suhu, glukosa, steroid, serta
glukokortikoid. Terletak dibagian batang otak yaitu di diancephalon. Bertindak
sebagai pusat kontrol autonom, dimana ia memiliki fungsi yang terkait sistem
saraf dan kelenjar hipofisis.
Amigdala
Merupakan bagian dari bangsal ganglia serta bagian dari sistem limbik
yang memiliki peran untuk mengolah ingatan, reaksi emosi, serta pengambilan
keputusan.
Hipocampus
Merupakan komponen utama dari otak yang memiliki peranan yang
sangat penting dalam konsolidasi informasi dari memori jangka pendek ke
memori jangka panjang serta berperan dalam navigasi spasial.
B. Medulla Spinalis
Disebut juga dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-
ruas tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampai dengan tulang pinggang yang
kedua. Medulla spinalis berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantrakan
impuls dari organ ke otak dan dari otak ke organ tubuh.
2.1.2 Sistem Saraf Tepi (SST)
Sistem saraf tepi adalah sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk
menjalankan otot dan organ tubuh.Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf
tepi tidak dilindungi tulang, membiarkannya rentan terhadap racun dan luka
mekanis.
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar
(sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya
diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat
diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi
keringat. Gbr. Saraf tepi dan aktivitas-aktivitas yang dikendalikannya
A. Si stem Saraf Sadar
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu sarafsaraf
yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang
keluar dari sumsum tulang belakang.Sistem saraf sadar (somatik)mengandung
saraf eferen sehingga mampu menghasilkan gerakan di jaringan otot rangka.
Sistem saraf ini bekerja sesuai dengan kesadaran kita, misalnya saat
makan, mencuci baju, membajak sawah dll. Sistem saraf sadar akan
meneruskan impuls dari reseptor menuju ke sistem saraf pusat dan meneruskan
impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot kerangka tubuh.Sistem saraf sadar
tersusun atas saraf kranial dan saraf spinal :
a. Saraf kranial
Saraf kranial manusia ada 12 pasang saraf yang mencuat keluar dari
otak. Saraf ini terletak di kranium/tengkorak, sebuah letak yang, dekat
dengan sistem saraf pusat manusia. Sistem saraf kranial terhubung dengan
organ yang berada di seputar kepala dan leher seperti telinga, mata, hidung,
mulut dan lidah. Ini tidak termasuk saraf terminal yang kecil.Saraf otak ada
12 pasang yang terdiri dari:
a. Tiga pasang saraf sensori, yaitu saraf nomor 1, 2, dan 8
b. Lima pasang saraf motor, yaitu saraf nomor 3, 4, 6, 11, dan 12
c. Empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9,
dan 10.
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus
vagus yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut.
Nervus vagus membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah
jangkauannya sangat luas maka nervus vagus disebut saraf pengembara dan
sekaligus merupakan saraf otak yang paling penting.
b. Saraf spinal
Urat saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang (8 nervi
cervicales/leher,12nervithoracici/punggung,5nervi lumbales/pinggang, 5
nervi sacrales/pinggul dan 1 nervus coccygeus/ekor) yang terdapat di dalam
tulang belakang. Saraf ini merupakan gabungan dari neuron sensorik dan
motorik. Semua saraf sensorik masuk ke dalam sumsum tulang belakang
melalui akar dorsal dan semua dendritnya berasal dari reseptor sedangkan
semua saraf motorik keluar dari sumsum tulang belakang melalui akar
ventral dan semua neuritnya menuju ke efektor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yangdisebut
pleksus. Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
B . Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak
maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan.
Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masingmasing jalur membentuk
sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang
terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada
pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik. Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik
terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai ganglion yang
terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang
sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik
mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada
organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan
(antagonis). Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus"
bersama cabang-cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf
sumsum sambung.
a. Parasimpatik
Saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikannya dari saraf simpati
1. Mengecilkan pupil
2. Menstimulasi aliran ludah
3. Memperlambat denyut jantung
4. Memperkecil bronkus
5. Menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
6. Mengerutkan kantung kemih
b. Simpatik
Saraf simpatik terletak di depan ruas tulang belakang. Adapun fungsi dari
organ ini antara lain memacu dan menghambat kinerja organ tubuh.
1. Memperbesar pupil
2. Menghambat aliran ludah
3. Mempercepat denyut jantung
4. Memperbesar bronkus
5. Menghambat sekresi kelenjar pencernaan
6. Menghambat kontraksi kandung kemih
2.1.3 Cairan Serebrospinalis
Merupakan cairan jernih, tidak berwarna dan tidak berbau yang terdapat
dalam ventrikel dan mengelilingi otak serta medulla spinalis (spinal cord).
Berfungsi sebegai peredam bantingan dan bantalan otak dan spinal cord terhadap
perlukaan akibat gerakan Komponen:
Air, sejumlah kecil protein, oksigen dan CO2. Elektrolit seperti natrium,
klorida. Glukosa dan kadang-kadang limfosit. Tekanan normal 60 – 180 mmH20.
Sirkulasi cairan serebro spinalis Sering disebut sirkulasi ke 3 sistem tertutup:
1. Neuron unipolar
Terdapat satu tonjolan yg bercabang dua dekat dengan badan sel, satu
cabang menuju perifer & cabang lain menuju SSP (neuron sensorik saraf
spinal).
2. Neuron bipolar
Mempunyai dua tonjolan, 1 akson dan 1 dendrit.
3. Neuron multipolar
Terdapat beberapa dendrit dan 1 akson yg dapat bercabang-cabang
banyak sekali. Sebagian besar organela sel pd neuron terdpt pada sitoplasma
badan sel. Fungsi neuron : menghantarkan impuls saraf keseluruh tubuh
(somatik dan viseral). Impuls neuron bersifat listrik disepanjang neuron dan
bersifat kimia diantara neuron (celah sinap / cleft sinaptik). Zat kimia yg
disinteis neuron & disimpan didalam vesikel ujung akson disebut
neurotransmitter yang dapat menyalurkan impuls. Contoh neurotransmiter :
asetilcolin, norefineprin, dopamin, serotonin, gama-aminobutirat (GABA)
b. Sel penyokong (Neuroglia pada SSP & sel schwann pada SST). Ada 4
neuroglia:
potensial biolelektrik.
neuron.
c. Mielin
1. Komplek protein lemak berwarna putih yg menutupi tonjolan saraf
(neuron)
2. Menghalangi aliran ion Na & K melintasi membran neural.
3. Daerah yg tidak bermielin disebut nodus ranvier
4. Transmisi impuls pada saraf bermelin lebih cepat dari pada yg tak ermelin,
karena adanya loncatan impuls dari satu nodus kenodus lainnya (konduksi
saltatorik)
A. Kesimpulan