Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH SISTEM PERSYARAFAN

SYARAF PUSAT DAN TEPI (NERVUS CRANIALIS XII, DAN


FUNGSI DARI KE XII NERVUS )

DISUSUN OLEH :

NAMA : MIRA SEBTIRINA


NIM : 2110004142021110

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PRIMA NUSANTARA
TAHUN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
Rahmat dan kasihnya,sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan tugas yang berjudul
“sistem persyarafan pusat dan tepi (nervus cranialis XII, dan fungsi dari ke XII nervus”.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen
pembimbing mata kuliah,sebagai salah satu persyaratan akademik untuk mendapat nilai
pada mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan I.

Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, saya menyadari bahwa dalam
tugas ini belum sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan.Oleh karena itu kritik
dan saran sangat diharapkan dan akan diterima dengan senang hati demi penyempurnaan
tugas ini dimasa mendatang.

Bukit Tinggi, Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul : ……………………………………………………..….…. i

Kata Pengantar : …………………………..……..………………….…… ii

Daftar Isi : ……………………………………….…………… iii

BAB I ( Pendahuluan)

1.1 latar Belakang …………………………………………………….... 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………….…….1

1.3 Tujuan ……………………………………………………………… 1

BAB II ( Pembahasan )

2.1 Sistem Saraf ………………………………………………………… 2

2.1.1 Sistem Saraf Pusat …………………………………………… 2

2.1.2 Sistem Saraf Tepi…………………………………………….. 3

2.2 Saraf Kranial …………………………………….………………….. 5

2.3 Macam-macam 12 Saraf Kranial dan Fungsinya ……………….. 6

BAB III ( Penutup )

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………. 10

Daftar Pustaka : ………………………………………………......……..11


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang


Tubuh manusia merupakan satu kesatuan dari berbagai sistem organ. Suatu sistem
organ terdiri dari berbabagai organ tubuh atau alat-alat tubuh. Dalam melaksanakan
kegiatan fisiologisnya diperlukan adanya hubungan atau kerjasama anatara alat-alat
tubuh yang satu dengan yang lainnya. Agar kegiatan sistem- sistem organ yang
tersusun atas banyak alat itu berjalan dengan harmonis (serasi), maka diperlukan
adanya sistem pengendalian atau pengatur. Sistem pengendali itu disebut sebagai sitem
koordinasi (Lita, 2006).
Tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf, sistem indera, dan sistem
endokrin. Pengaruh sistem saraf yakni dapat mengambil sikap terhadap adanya
perubahan keadaan lingkungan yang merangsangnya. Semua kegiatan tubuh manusia
dikendalikan dan diatur oleh sistem saraf. Sebagai alat pengendali dan pengatur
kegiatan alat-alat tubuh, susunan saraf mempunyai kemampuan menerima rangsang
dan mengirimkan pesan-pesan rangsang atau impuls saraf ke pusat susunan saraf, dan
selanjutnya memberikan tanggapan atau reaksi terhadap rangsang tersebut (Kus Irianto
2004)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf ?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf pusat ?
3. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf tepi ?
4. Apa yang dimaksud dengan saraf cranial dan Macam-macam 12 Saraf Kranial
dan Fungsinya

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian sistem saraf.
2. Mengetahui pengertian sistem saraf pusat dan fungsinya
3. Mengetahui pengertian sistem saraf tepi dan fungsinya
4. Mengetahui pengertian sistem saraf cranial beserta macam-macam 12 saraf
kranial dan fungsinya

BAB II

SISTEM PERSYARAFAN

2.1 Sistem syaraf

Sistem syaraf adalah sistem kompleks yang berperan dalam mengatur dan
mengoordinasikan seluruh aktivitas tubuh. Sistem ini memungkinkan Anda untuk
melakukan berbagai kegiatan, seperti berjalan, berbicara, menelan, bernapas, serta semua
aktivitas mental, termasuk berpikir, belajar, dan mengingat. Ini juga membantu Anda
mengontrol bagaimana tubuh bereaksi dalam keadaan darurat.

Sistem saraf pada manusia terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ-organ
sensorik (mata, telinga, dan organ lainnya), dan semua saraf yang menghubungkan organ-
organ tersebut dengan seluruh tubuh. Sistem ini bekerja dengan mengambil informasi
melalui bagian tubuh atau indera tertentu, memproses informasi tersebut, serta memicu
reaksi, seperti membuat otot Anda bergerak, merasakan sakit, atau bernapas.

Dalam menjalankan kerjanya tersebut, sistem saraf terbagi menjadi dua struktur atau
susunan, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Saraf pusat terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang, sedangkan saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik dan
otonom. Kedua sistem bekerja sama untuk mengumpulkan informasi dari dalam tubuh dan
dari lingkungan luarnya.

2.1.1 Sistem saraf pusat


Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini
yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat
keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau
kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak
dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang
dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang
Sistem saraf pusat berfungsi menerima informasi dari seluruh area tubuh.
Kemudian, sistem akan mengkoordinasikan semua informasi tersebut untuk
menghasilkan respons tubuh. Organ tubuh yang termasuk dalam sistem saraf pusat di
antaranya:

 Otak. Otak ibarat mesin pengendali utama yang bertugas untuk mengendalikan


fungsi tubuh termasuk sensasi, pikiran, gerakan, kesadaran, dan memori atau
ingatan. Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar, otak tengah, dan otak
kecil. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama perkembangan otak pada
fase embrio. Otak paa manusia dewasa terdiri dari beberapa bagian (lobus). Bagian-
bagian dari otak adalah otak besar (cerebum), otak tengah (mesensefalon), otak
kecil (cerebellum)
 Sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang adalah organ yang terhubung
langsung ke otak melalui batang otak dan kemudian mengalir sepanjang ruas tulang
belakang. Organ ini berfungsi membawa informasi dari berbagai bagian tubuh ke
otak dan sebaliknya. Sumsum tulang belakang memiliki fungsi penting dalam
tubuh. Fungsi tersebut antara lain menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke
otak dan sebaliknya, menghubungkan impuls dari otak ke saraf motorik;
memungkinkan menjadi jalur terpendek pada gerak refleks. Mekanisme
penghantaran impuls yang terjadi pada tulang belakang yakni sebagai berikut;
rangsangan dari reseptor dibawa oleh neuron sensorik menuju sumsum tulang
belakang melalui akar dorsal untuk diolah dan ditanggapi. Selanjutnya, impuls
dibawa neuron motorik melalui akar ventral ke efektor untuk direspons
 Neuron. Neuron adalah sekelompok sel yang membangun sistem saraf pusat yang
jumlahnya ada miliaran di tubuh manusia. Milyaran sel ini berkomunikasi satu
sama lain untuk menghasilkan respons dan tindakan fisik

2.1.2 Sistem saraf tepi


Sistem saraf tepijuga terbagi lagi menjadi dua komponen, yaitu sistem somatik
dan otonom. Sistem somatik melibatkan bagian tubuh yang dapat dikendalikan
sesuka hati dan sistem otonom berfungsi untuk menjalankan tugas yang tidak kamu
sadari, seperti memompa darah. Berikut fungsi-fungsi yang dijalankan oleh dua
komponen sistem saraf tepi:

Sistem saraf tepi dinamakan pula sistem saraf perifer. Sistem saraf tepi
merupakan bagian dari sistem saraf tubuh yang meneruskan rangsangan (impuls)
menuju dan dari system saraf pusat. Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi
dibedakan menjadi dua yaitu saraf sadar dan saraf tidak sadar (otonom).

1. Sistem Somatik

Sistem somatik terdiri atas serabut saraf perifer. Nah, serabut saraf perifer ini
bertugas mengambil informasi sensorik atau sensasi dari organ perifer seperti
kulit. Nantinya, informasi yang diperoleh akan dibawa ke sistem saraf pusat.
Selain serabut saraf perifer, sistem saraf somatik juga terdiri dari serabut saraf
motor yang menjulur keluar dari otak. Serabut saraf motorik berfungsi membawa
pesan untuk menggerakkan tubuh.

Misalnya, ketika kamu tidak sengaja menyentuh api pada lilin, saraf perifer
akan membawa informasi ke otak bahwa itu adalah sensasi panas. Setelah itu,
saraf motorik memberi sinyal ke otak agar menggerakkan jari-jari tangan untuk
segera menghindar, melepas atau menarik tangan dari termos panas tersebut.
Walaupun prosesnya terlihat panjang, proses ini faktanya hanya berlangsung
dalam satu detik saja. 

2. Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf otonom adalah jaringan sel kompleks yang mengontrol keadaan
internal tubuh. Bedanya dengan sistem saraf somatik, sistem saraf otonom
mengatur fungsi-fungsi tubuh yang di luar kesadaran seseorang. Ada dua bagian
dari saraf otonom, yaitu sistem simpatik dan parasimpatik. Ini perbedaannya:

 Sistem Simpatis
Sistem simpatis terletak di depan kolumna vertebra dan berhubungan
serta berhubungan serta bersambung dengan sumsum tulang belakang melalui
serabut-serabut saraf. Sistem simpatis terdiri dari serangkaian urat kembar
yang bermuatan ganglion-ganglion. Urat-urat itu bergerak dari dasar
tengkorak yang terletak didepan kolumna vertebra,lantas berakhir dalam
pelvis di depan koksigis,sebagai ganglion. Ganglion-ganglion itu tersusun
berpasangan dan disebarkan dari daerah-daerah berikut: Daerah leher : Tiga
pasang ganglion servikal.Daerah dada : Sebelas pasang ganglion torakal.
Daerah pinggang : Empat pasang ganglion lumbal. Daerah pelvis : Empat
pasang ganglion sacral. Di depan koksigis: 1 pasang Ganglion Koksigens.
Ganglion simpatis lainnya berhubungan dengan dua rangkaian besar ganglia
ini,dan bersama serabut-serabutnya membentuk plexus-plexus simpatis :

 Plexus kardiak terletak dekat dasar jantung serta mengarahkan


cabang-cabangnya ke situ dan ke paru-paru.
 Plexus seliaka (coecliac) terletak sebelah belakang lambung,dan
melayani organ-organ dalam rongga abdomen.
 Plexus mesenterikus (plexus hipogatilus) terletak di depan sacrum
dan melayani organ-organ dalam pelvis.

Fungsi,serabut-serabut saraf simpatis:

 Mensarafi otot jantung


 Mensarafi pembuluh darah
 Mempersarafi seluruh alatdalam seperti lambung, pankreas, dan usus
 Melayani serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat
 Serabut motorik pada otot tak sadar
 Mempertahankan tonus semua otot sadar

Sistem simpatis bertugas membuat respons perlawanan dari dalam tubuh


ketika ada ancaman dalam waktu cepat. Misalnya, ketika kamu sedang
merasa takut atau gugup, sistem saraf simpatik akan memicu respons dengan
mempercepat detak jantung, memproduksi kelenjar keringat, meningkatkan
pernapasan, dan lain-lain. 
 Sistem Parasimpatis bertugas membuat respons, sistem parasimpatik
bertanggung jawab menjaga fungsi tubuh agar tetap berjalan normal setelah
munculnya ancaman. Jadi, ketika ancaman sudah berlalu, sistem parasimpatik
mulai bekerja untuk memperlambat detak jantung, memperlambat pernapasan,
mengurangi aliran darah ke otot dan lain-lain.

Saraf kranial otonom adalah saraf cranial ketiga,ketujuh,kesembilan,dan


kesepuluh. Saraf-saraf ini merupakan penghubung melalui mana serabut-
serabut para simpatik lewat,dalam perjalanannya keluar dari otak menuju
organ-organ yang sebagian dikendalikan olehnya.

Fungsi saraf parasimpatis :

 Merangsang sekresi kelenjar air mata, kelenjar sublingualis,


submandubularis dan kelenjar-kelenjar dalam mukosa rongga hidung
 Mempersarafi kelenjar air mata dan mukosa rongga hidung berpusat
di nuklei laktimalis. Saraf-sarafnya keluar bersama pervus fasialis
 Mempersiapkan kelenjar ludah (sublingualis submandibularis)

2.2 Saraf Kranial


 Saraf kranial atau dalam bahasa latin disebut dengan Nervus Craniales adalah 12
pasang saraf pada manusia yang mencuat langsung dari otak manusia. Berbeda halnya
dengan saraf spinalyang mencuat dari tulang belakang manusia. Pasangan saraf kranial
diberikan nomor sesuaidengan letaknya dari depan smapai belakang. Dari 12 pasang
saraf kranial, terdapat 3 sarafkranial yang berperan sebagai saraf sensoris, 5 pasang
sebagai saraf motorik, dan 4 pasangsaraf sebagai saraf gabungan (motorik dan
sensorik).Saraf kranial merupakan bagian dari susunan sistem saraf tepi, walaupun
letaknyayang berdekatan dengan sistem saraf pusat (SSP). Saraf kranial sendiri terhub
ung ke organ-organdi tubuh manusia, seperti mata, telinga, hidung, tenggorokan, dan
lain-lain
Adapun tujuan dibuatkannya makalah ini yaitu:

1) Untuk mengetahui pengertian sistem saraf


2) Untuk mengetahui fungsi saraf
3) Untuk mengetahui struktur sel saraf
4) Untuk mengetahui klasifikasi neuron
5) Untuk mengetahui hubungan antar sel saraf
6) Untuk mengetahui mekanisme penghantar impuls
7) Untuk mengetahui sistem saraf pusat
8) Untuk mengetahui gerak refleks
9) Untuk mengetahui sistem saraf tep
10) ntuk mengetahui kelainan-kelainan yang disebabkan oleh gangguan sistem saraf

2.3 Macam-macam 12 Saraf Kranial dan Fungsinya


Setiap bagian dari saraf kranial memiliki angka Romawi antara I hingga
XII. Hal ini berdasarkan lokasi saraf tersebut yagn terletak dari depan ke bagian
belakang otak. Untuk fungsinya, saraf ini mengatur fungsi sensorik dan  motorik.
Saraf sensorik berhubungan dengan indra, seperti penciuman, pendengaran, dan
sentuhan. Lalu, saraf motorik berguna mengontrol gerakan dan fungsi otot atau
kelenjar.

1. Saraf olfaktorius (I)

Bagian saraf kranial yang pertama adalah saraf penciuman. Saraf ini
dapat mengirimkan informasi sensorik ke otak berhubungan dengan bau
yang masuk ke hidung.

Saat menghirup molekul aromatik, bau tersebut masuk ke


epitel penciuman. Hal ini merangsang reseptor yang menghasilkan impuls
saraf pada bagian penciuman.

Lalu, sinyal dikirim ke otak yang berhubungan dengan memori dan


pengenalan bau.
2. Saraf Optik (II)

Saraf kranial yang berhubungan dengan penglihatan adalah saraf optik.


Cahaya masuk ke mata dan bersentuhan dengan reseptor.

Informasi yang diterima reseptor itu ditransmisikan dari retina ke saraf


optik.

Setelah itu, impuls dari saraf tersebut mencapai korteks visual, yang
mampu memproses informasi terkait penglihatan. Korteks visual sendiri
terletak di bagian belakang otak.

3. Saraf Okulomotor (III)

Saraf okulomotor juga termasuk saraf kranial yang membantu untuk


mengontrol gerakan otot mata. Saraf ini berada pada bagian depan di otak
tengah dan merupakan bagian dari batang otak. Bagian ini memiliki 2 fungsi
motorik berbeda, seperti fungsi otot dan respon dari pupil.

Berikut penjelasan tentang fungsinya:

 Fungsi otot: Saraf okulomotor memberikan fungsi motorik pada


empat dari enam otot di sekitar mata. Otot-otot ini mampu
membantu mata untuk bergerak serta fokus pada objek yang
dilihat.
 Respon pupil: Bagian ini dapat membantu untuk mengontrol
ukuran pupil yang merespons cahaya.

4. Saraf Troklearis (IV)

Saraf ini mengontrol otot oblik superior yang berfungsi untuk


menggerakkan mata. Sama seperti saraf okulomotor, saraf troklearis berasal
dari otak tengah, tetapi bagian belakang.

Dengan adanya otot ini, kekuatan pada otot oblik tersebut dapat
membuat mata mampu melihat sesuai ke arah yang diinginkan.
5. Saraf Trigeminal (V)

Saraf trigeminal merupakan saraf kranial terbesar dibandingkan yang


lainnya. Saraf ini memiliki fungsi sensorik dan motorik.

Fungsi motoriknya dapat membantu untuk mengunyah dan


mengatupkan gigi.

Saraf ini memiliki 3 bagian pengaturan, yaitu:

 Oftalmik: Untuk memberikan sensasi pada berbagai bagian


mata, termasuk kornea, mukosa di hidung, kelopak mata, hingga
dahi.
 Rahang atas: Bagian ini dapat mengkomunikasikan informasi
sensorik di bagian tengah wajah, seperti pipi, bibir atas, gigi
atas, kelopak mata bawah, serta rongga hidung.
 Mandibula: Bagian ini dapat memberikan sensasi di sepertiga
bagian bawah wajah, lidah, dan gigi bawah.
Gangguan paling umum yang rentan terjadi pada saraf trigeminal adalah
neuralgia trigeminal. Masalah ini dapat menyebabkan nyeri hebat dan tic
fasialis pada wajah.

Tic fasialis adalah gerakan tiba-tiba yang berulang dan terjadi pada
bagian wajah, leher dan kepala.

6. Saraf Abducens (VI)

Saraf abducens merupakan bagian dari saraf kranial yang mengontrol


otot rektus lateral. Rektus lateral merupakan bagian dari otot ekstraokular
atau otot utama penggerak bola mata.
Otot ini terlibat dalam gerakan mata ke luar, seperti saat melihat ke
samping.

Saraf abducens dimulai pada pons batang otak, lalu memasuki area yang
disebut kanal Dorello dan berjalan melalui sinus kavernosus, akhirnya pada
otot rektus lateral di dalam orbit tulang.

7. Saraf fasialis (VII)

Bagian dari saraf kranial ini terdiri dari 4 inti yang memiliki fungsi
berbeda, yaitu:

 Gerakan otot untuk menghasilkan ekspresi wajah.


 Pergerakan kelenjar lakrimal, submaxillary, dan submandibular.
 Sensasi pada telinga luar.
 Sensasi terkait rasa.
Salah satu gangguan umum yang terjadi pada saraf wajah adalah Bell's
palsy. Gangguan ini dapat menyebabkan kelumpuhan pada satu sisi wajah
dan bahkan kehilangan sensasi perasaan.

8. Saraf Vestibulokoklearis (VIII)

Saraf ini terlibat dengan pendengaran dan keseimbangan seseorang.

Ada 2 komponen fungsi dari saraf ini, yaitu:

 Dapat membantu tubuh merasakan perubahan posisi kepala


sehubungan dengan gravitasi untuk menjaga keseimbangan.
 Saraf koklea pada bagian ini dapat membantu pendengaran. Sel
rambut di telinga akan bergetar sebagai respons terhadap suara dan
menentukan frekuensi dan besaran suara.
9. Saraf Glosofaringeal (IX)

Saraf kranial ini memiliki fungsi terkait indra perasa dan kemampuan
menelan.

Beberapa fungsi motorik dan sensorik dari saraf ini, termasuk:

 Mengirimkan informasi sensorik dari sinus, bagian belakang


tenggorokan, bagian telinga bagian dalam dan bagian belakang
lidah.
 Memberikan rasa pada bagian belakang lidah.
 Merangsang gerakan dari otot di belakang tenggorokan
(stylopharyngeus).
Saraf ini terletak di bagian batang otak yang disebut dengan medula
oblongata. Bagian ini juga meluas ke daerah leher dan juga tenggorokan.

10. Saraf Vagus (X)

Bagian saraf kranial ini memiliki fungsi sensorik dan motorik, seperti:

 Mengomunikasikan informasi sensasi dari saluran telinga dan


bagian tenggorokan.
 Mengirimkan informasi sensorik dari organ-organ di dada dan batang
tubuh, seperti jantung dan usus.
 Memungkinkan kontrol motorik otot di tenggorokan.
 Merangsang otot-otot organ di dada dan batang tubuh, termasuk yang
menggerakkan makanan melalui saluran pencernaan (peristaltik).
 Memberikan rasa dekat akar lidah.
Dari semua saraf kranial, saraf vagus adalah bagian yang memiliki jalur
terpanjang. Saraf ini memanjang dari kepala di bagian batang otak yang
disebut medula hingga ke perut.
11. Saraf Aksesori (XI)

Bagian saraf kranial ini mampu mengontrol otot-otot di leher. Otot-otot


ini mampu memutar, melenturkan, dan memperpanjang leher serta bahu.
Saraf ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu tulang belakang dan tengkorak.

Kedua bagian tersebut bersinggungan sebentar sebelum bagian saraf


tulang belakang bergerak untuk memasok otot-otot leher, sementara bagian
kranial mengikuti saraf vagus.

12. Saraf Hipoglosus (XII)

Saraf kranial yang terakhir ini berguna untuk pergerakan sebagian besar
otot di lidah. Bagian ini dimulai dari medula oblongata dan bergerak turun
ke rahang hingga mencapai lidah.

Jika saraf ini terganggu, kelumpuhan lidah dapat terjadi dan paling


sering terjadi di satu sisi. Itulah fungsi dari saraf kranial, bagian vital dalam
otak kita.

Dengan mengetahuinya, kita tentu akan semakin menjaga kesehatan


otak dan seluruh tubuh kita agar saraf tersebut dapat terus berfungsi dengan
baik.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan
mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sel saraf terdiri atas
milyaran sel neuron dan sel pendukung (neuroglia). Berdasarkan fungsinya, neuron
dapat dibagi menjadi neuron sensorik, motorik dan konektor. Berdasarkan bentuknya,
neuron dapat dibagi menjadi neuron unipolar, bipolar dan multipolar. Sistem saraf
dibagi menjadi sistem saraf pusat dan saraf tepi. Lapisan pada sistem saraf yakni :
a) Piamater. Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat.
Lapisan ini banyak sekali mengandung pembuluh darah.
b) Arakhnoid. Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater dan
duramater.
c) Duramater. Lapisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak. Daerah di
antara piamater dan arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut cairan serebrospinal
Fungsi dari cairan ini yakni memberikan dukungan mekanik pada otak dan
bekerja seperti jaket pelindung dari air. Cairan ini mengontrol eksitabilitas otak
dengan mengatur komposisi ion, membawa keluar metabolit-metabolit Sistem saraf
pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik gerakan
sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf
pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang
Saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulangbelakang
(spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkanserabut saraf
sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap pasang
serabut saraf otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata,
telinga, dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Feriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam Regulasi Kontraksi
Otot Rangka. Medan : Fakultas Kedokteran USU

Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis. Bandung:
Yrama Widya.

Nur, Iis. 2013. Sistem Saraf Pada Manusia . Bandung: Sekolah Tinggi Farmasi. Sari,
Mega. 2004. istem Ventrikel dan Liquor Cerebrospinal. Medan: Fakultas Kedokteran
USU.

Anda mungkin juga menyukai