Anda di halaman 1dari 7

2.1.

4 Materi Sistem Koordinasi

Tubuh manusia dilengkapi dengan sistem koordinasi yang terdiri dari sistem

saraf, sistem endokrin, dan sistem indera. Sistem saraf kita berpusat di otak dan sumsum

tulang belakang. Otak menerima sinyal dari saraf dan memberi tanggapan dalam waktu

singkat. Otak memiliki beberapa bagian yang masing-masing memiliki fungsi khusus.

Sumsum tulang belakang langsung bersambungan dengan otak bagian bawah

untuk mengendalikan saraf dan mengatur otot dan kelenjar. Milyaran sel sel saraf di

tubuh kita membentuk jaringan kerja yang menuju tulang belakang. Saraf dari bagian

tubuh yang berbeda-beda bergabung menjadi satu dan membawa pesan dari indera ke

otak sedangkan sekumpulan sel saraf lainnya membawa pesan dari otak ke otot dan

kelenjar.

Sistem endokrin disebut juga dengan system sekresi internal karena

mengeluarkan zat kimia “hormon” secara langsung ke dalam aliran darah untuk

didistribusikan keselurh tubuh. System endokrin bertanggung jawab untuk mengatur

berbagai fungsi tubuh.

Alat indera sangat berperan dalam system koordinasi. Sistem indera dilengkapi

system saraf sehingga rangsangan yang diterima indera tersebut dikirim ke otak dan akan

segera ditanggapi oleh otak maupun system endokrin.

A. SISTEM SARAF

Sistem saraf berperan penting dalam mengatur fungsi organ-organ tubuh. Semua

kegiata tubuh manusia diatur dan dikendalikan oleh sistem saraf. Sistem saraf menerima

rangsangan dan mengirimkannya ke pusat susunan saraf (otak) yang akan memberikan

tanggapan terhadap rangsangan.

Ada tiga komponen dalam sistem saraf yang saling bekerja sama dalam

menanggapi rangsangan, yaitu reseptor, pengantar impuls, dan efektor. Reseptor adalah
alat penerima rangsang yang berupa indera. Pengantar impuls (aliran rangsang) berupa sel

saraf itu sendiri, sedangkan efektor adalah organ yang berfungsi menyampaikan respon

(tanggapan) terhahdap impuls, yaitu otot dan kelenjar.

1. Sel Saraf

Gambar 2.1 Saraf dan bagian-bagiannya

a. Susunan Sel Saraf

Sistem saraf tersusun atas sel-sel salaf (neuron) yang membentuk jaringan saraf. Sel

saraf dapat mengirimkan dan menerima rangsangan. Sel saraf dari badan sel, akson

(neurit), dan dendrit.

1) Badan sel

Badan sel merupakan bagian terbesar dari sel saraf yang terdiri dari inti sel

(nucleus) dan anak inti (nukleolus) serta sitoplasma. Fungsi dari badan sel saraf

adalah menerima dan meneruskan rangsangan dari dendrit ke neurit (akson).

2) Akson (Neurit)

Akson adalah serabut saraf yang Panjang dan berfungsi menghantarkan

rangsangan dari badan sel saraf yang sat uke sel saraf yang lain.

Di dalalm akson terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril yang

dibungkus oleh selubung mielin. Selubung mielin tidak membungkus sampai ke


ujung-ujung serabut saraf. Bagian akson yang tidak dibungkus oleh selubung

mielin disebut Nodus Ranvier.

Gambar 2.2 Nodus ranvier pada akson

3) Dendrit

Dendrit adalah serabut saraf pendek dan bercang-cabang yang berfungsi

menerima dan membawa rangsangan ke badan sel. Pertemuan antara akson dan

dendrit disebut sinapsis. Sinapsis terletak pada otak dan sumsum tulang belakang.

Gambar 2.3 Sinapsis pada saraf

b. Macam Sel Saraf

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai

berikut :

1) Sel Saraf Sensorik (Sel Saraf Indera)


Sel saraf sensorik membawa rangsangan dari indera ke otak atau sumsum tulang

belakang.

2) Sel saraf motorik (Sel Saraf penggerak)

Sel saraf motorik berfungsi membawa rangsangan dari otak atau sumsum tulang

belakang ke otot atau kelenjar tubuh

3) Sel Saraf Penghubung (Sel Saraf Konektor)

Sel saraf konektor berfungsi meneruskan rangsangan saraf dari sel saraf sensorik

ke sel saraf motorik.

Gambar 2.4 Hubungan antara sel saraf sensorik, motorik, dan penghubung

2. Pembagian Sistem Saraf

System saraf terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu system saraf sadar yang

mengatur segala aktivitas yang dapat kita kendalikan secara sadar secara sadar dan

system saraf tidak sadar yang mengatur aktivitas tubuh yang tidak dapat kita

kendalikan seperti Gerakan jantung dan alat-alat pada saluran pencernaan.

a. Sistem Saraf Sadar


System saraf sadar pada manusia terdiri dari system saraf pusat dan system saraf

tepi.

1) Sistem Saraf Pusat

System saraf pusat pada manusia terdiri atas otak dan sumsum tulang

belakang.

a) Otak

Otak merupakan pusat koordinasi yang utama dari system saraf.

Volume otak pada orang dewasa adalah 1.500 cm3. Otak dilindingi oleh

tulang tengkorak dan selaput meninges yang terdiri atas tiga lapisan, yaitu

lapisan terluar (durameter), lapisan tengah (arachnoid), dan lapisan dalam

(piameter). Antara arachnoid dan piameter terdapat cairan cerebrospinal

sebagai pelindung otak dari benturan.

Gambar 2.5 Pelindung otak

Otak terdiri atas empat bagian, yaitu otak besar, otak kecil, otak tengah,

dan sumsum tulang belakang.


b) Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang

belakang, mulai dari ruas-ruas tulang belakang hingga ruas tulang pinggang

kedua.

Gambar 2.5 Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang merupakan pusat gerak refleks. Gerakan

refleks merupakan Gerakan yang berlangsung tanpa disadari, tidak diolah

oleh otak, serta terjadi secara otomatis dan cepat. Terjadinya gerak refleks

dapat digambarkan sebagai berikut

rangsangan sel saraf sensorik sel saraf penghubung sel saraf


motoric gerak (sumsum tulang belakang)

gerak refleks berbeda dengan gerak biasa. Gerak biasa merupakan

gerak yang dilakukan seseorang secara sadar atau dirangsang (diperintah)

otak. Dalam gerak biasa, otak berperan penting sehingga kita secara sadar

melakukan Gerakan tersebut. Terjadinya gerak sadar biasa melalui tahapan-

tahapan berikut.

rangsangan sel saraf sensorik otak sel saraf motorik


gerak
2) Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi berfungsi untuk meneruskan rangsangan ke system saraf

pusat atau meneruskan rangsangan dari system saraf pusat ke otot dan kelenjar

tubuh. System saraf tepi tersusun atas serabut-serabut sel saraf yang terdiri dari

12 pasang serabut saraf otak dan 31 pasang serabut saraf sumsum tulang

belakang.

b. Sistem Saraf Tidak Sadar

System saraf tidak sadar mengatur kerja organ-organ tubuh yang tidak disadari

oleh otak seperti kerja otot polos, otot jantung, kelenjar endokrin, dan kelenjar

eksokrin. System saraf tidak sadar disebut juga sebagai system saraf otonom.

System saraf tidak sadar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu system saraf

simpatik dan system saraf parasimpati. Kedua system ini bekerja secara

berlawanan (antagonis) sehingga menghasilkan susatu system pengaturan yang

baik.

B. SISTEM ENDOKRIN

System endokrin merupakan bagian dari system koordinasi yang berfungsi untuk

mengatur kegiatan-kegiatan dalam tubuh manusia.

Anda mungkin juga menyukai