Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Kelompok III
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tugas ini kerjakan memenuhi salah
satu tugas mata kuliah “Manajemen Madrasah/Sekolah” dengan judul “Mutu Pendidikan dan
Kriteria Madrasah Efektif” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon pemakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan terdapat kesalahan
dalam penulisan sehingga menyimpang dari makna yang sesungguhnya.
Kami sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat membutuhkan. Dengan ini kami
mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT
memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Latar belakang.…………….…………………………………………………...
B. Rumusan Masalah.…………………………………….……………………….
C. Tujuan………..………………………………………………………………....
BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………………………..
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
a) Kepala sekolah, merupakan guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala
sekolah. (Sisdiknas tahun 2003 Bab II Pasal 2)
c) Tenaga administrasi.
2. Sarana dan prasarana.
Proses pembelajaran tidak hanya komponen guru, peserta dan kurikulum saja,
kehadiran sarana dan prasarana pendidikan sudah menjadi suatu keharusan dalam
mencapai keberhasilan pembelajaran.8 Sarana dan prasarana pendidikan, merupakan
media belajar atau alat bantu yang pada hakikatnya akan lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan.
3. Kesiswaan
Siswa sebagai peserta didik merupakan salah satu input yang turut menentukan
keberhasilan proses pendidikan. Penerimaan peserta didik didasarkan atas kriteria
yang jelas, transparan dan akuntabel.
Salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan mutu dan
kesesuaian pendidikan adalah anggaran pendidikan yang memadai. Sekolah harus
memiliki dana yang cukup untuk menyelenggarakan pendidikan. Oleh karena itu dana
pendidikan sekolah harus dikelola dengan transparan dan efisien.
5. Kurikulum.
6. Keorganisasian.
Belajar dan bekerja harus didukung oleh lingkungan karena lingkungan sangat
berpengaruh terhadap aktivitas guru, siswa dalam aktivitas pembelajaran.
Di samping faktor guru dan sarana lainnya yang berkaitan dengan dunia
pendidikan yaitu faktor eksternal yang berupa perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sekolah sebagai tempat memperoleh ilmu pengetahuan dan berfungsi
sebagai transfer ilmu pengetahuan kepada siswa, dituntut untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, sesuai dengan bidang
pengajarannya.
9. Peraturan
D. Madrasah Efektif
Madrasah yang efektif adalah madrasah yang mempunyai tujuan manajemen
yang berfokus pada hasil, sasaran, dan target yang diharapkan. Madrasahsekolah yang
efektif adalah madrasahsekolah yang menetapkan keberhasilan pada input, proses, output,
dan outcome yang ditandai dengan berkualitasnya komponen-komponen sistem tersebut.
Dengan demikian, efektivitas madrasahsekolah bukan sekadar pencapaian
sasaran atau terpenuhinya berbagai kebutuhan untuk mencapai sasaran, tetapi berkaitan
erat dengan syaratnya komponen-komponen sistem dengan mutu, dengan kata lain
ditetapkannya pengembangan mutu madrasahsekolah. Madrasahsekolah yang
berkembang. tidak jalan di tempat, tetapi bergerak maju sesuai dengan tuntutan k ualitas
yang ditetapkan dalam input, proses, output, dan outcome. Dunia pendidikan telah
molirik konsep-konsep yang menaruh minat secara mendalam terhadap perbaikan input,
proses, dan output yang berkualitas, salah satunya adalah konsep TQM. TQM Total
Quality Management diartikan sebagai manajemen kualitas total.
Di Indobesia dikenal dengan sebutan MMT Manajemen Mutu Terpadu suatu
pendekatan yang sistematis, praktis, dan strategis bagi pendidikan yang mengutamaka n
kepuasan pelanggan yang mutu Sallis, 1993: 35 dalam Komariah 2006: 29. Pengertian
tersebut tidak menekankan satu komponen dalam sisem pendidikan, tetapi menyangkut
seluruh komponen pendidikan yaitu input, proses, dan output dan se mua perangkat yang
mendukungnya. Menurut Bill Crech 1996:7 dalam Komariah 2006:30 menkonstruksi
lima pilar untuk membangun rnutu yaitu produk, proses, organisasi, pemimpin, dan
komitmen. Gambar 7 Lima Pilar TQM Total Quality Managament Diadopsi dari Creeh
1996: 7 dalam Komariah 2006: 30 Dalam penjelasannya Creeh menyatakan bahwa
produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu dalam produk
tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam proses.
Mutu di dalam proses tidak mungkin ada tanpa organisasi yang tepat.
Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa pemimpin yang memadai, komitmen yang
kuat, dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi semua pilar yang lain, Setiap
pilar tergantung pada keempat pilar yang lain dan kalau salat satu lemah dengan
sendirinya yang lain pun lemah. Dalam sistem kemadrasahanpersekolahan, lulusan
merupakan titik pusat tujuan, lulusan berkualitas tidak mungkin Proses Produk Organisasi
Komitmen Pemimpin terwujud tanpa proses pendidikan yang bermutu. Proses pendidikan
yang bermutu tidak mungkin ada tanpa organisasi madrasahsekolah yang tepat. Semua
komponen kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan lain, karyawan, peserta didik, orang
tuawali siswa, dan stakeholders, dipandang dari kacamata TQM adalah yang harus
menjadi pusat perhatian dalam memenuhi semua keinginannya. Kepuasan peserta didik
terletak pada proses yang sedang berlangsung dan hasil pendidikan yang memuaskan.
Sekolah efektif diartikan sebagai sekolah yang mampu mengoptimalkan semua
masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan, yaitu prestasi sekolah, terutama
prestasi siswa yang ditandai dengan dimilikinya semua kemampuan berupa kompetensi
yang dipersyaratkan di dalam belajar (Komariah 2010:36, Cheng, 1996, Mortimore, 1991,
Abin, 1999:11). Hal ini merujuk bahwa efektivitas sekolah menunjukkan adanya proses
perekayasaan berbagai sumber dan metode yang diarahkan pada terjadinya pembelajaran
di sekolah secara optimal.
Jaap Scheerens (2003) menjelaskan bahwa sekolah yang efektif mempunyai
lima ciri penting yaitu:
(1) kepemimpinan yang kuat;
(2) penekanan pada pencapaian kemampuan dasar;
(3) adanya lingkungan yang nyaman;
(4) harapan yang tinggi pada prestasi siswa;
(5) dan penilaian secara rutin mengenai program yang dibuat siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mutu pendidikan sering diartikan sebagai karakteristik jasa pendidikan yang sesuai
dengan kriteria tertentu untuk memenuhi kepuasan pengguna (user) pendidikan,
yakni peserta didik, orang tua, serta pihak-pihak berkepentingan lainnya.
Sekolah/Madrasah sebagai people changing institution, yang dalam proses kerjanya
selalu berhadapan dengan uncertainly and interdependence. Bisa dijelaskan lebih
lanjut bahwa mekanisme keja (produksi) di lembaga pendidikan secara teknologis
tidak dapat dipastikan karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Hal itu senada
dengan Depdiknas yang menyatakan bahwa “proses pendidikan di sekolah juga tidak
terpisahkan dengan lingkungan keluarga maupun pergaulan peserta didik”.
2. Kata strategi pada dasarnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata ‘strategos’ yang
artinya komandan militer (di zaman demokrasi Athena). Pada zaman demokrasi
Athena setiap pasukan yang dipimpin oleh strategos selalu berhasil memenangi
peperangan sehingga teknik dan tata cara penyusunan strateginya dipelajari oleh
banyak negara lainnya dan disebut dengan istilah strategi (taktik strategos). Menurut
Kotler, strategi merupakan sekumpulan cara-cara untuk mencapai tujuan, sehingga
strategi menjadi suatu pendekatan logis yang akan menentukan arah aksi. Sementara
itu menurut James Brian Quin, strategi didefinisikan sebagai incremental approach,
yaitu: pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama, kebijakan dan urutan-
urutan tindakan organisasi menjadi satu dalam keseluruhan yang kohesif.
3. Dalam meningkatkan mutu pendidikan dapat dipengaruhi oleh faktor input
pendidikan dan faktor proses manajemen pendidikan. Input pendidikan adalah segala
sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Input
pendidikan terdiri dari seluruh sumber daya sekolah yang ada. Komponen dan
sumber daya sekolah terdiri dari orang (man), dana (money), sarana dan prasarana
(material) serta peraturan (policy).
4. Madrasah yang efektif adalah madrasah yang mempunyai tujuan manajemen yang
berfokus pada hasil, sasaran, dan target yang diharapkan. Madrasahsekolah yang
efektif adalah madrasahsekolah yang menetapkan keberhasilan pada input, proses,
output, dan outcome yang ditandai dengan berkualitasnya komponen-komponen
sistem tersebut. Sekolah efektif diartikan sebagai sekolah yang mampu
mengoptimalkan semua masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan,
yaitu prestasi sekolah, terutama prestasi siswa yang ditandai dengan dimilikinya
semua kemampuan berupa kompetensi yang dipersyaratkan di dalam belajar
(Komariah 2010:36, Cheng, 1996, Mortimore, 1991, Abin, 1999:11). Hal ini
merujuk bahwa efektivitas sekolah menunjukkan adanya proses perekayasaan
berbagai sumber dan metode yang diarahkan pada terjadinya pembelajaran di
sekolah secara optimal.
B. Saran
Adapun saran dari makalah ini antara lain yaitu, dalam meningkatkan mutu
Pendidikan hendalah kita mengikuti strategi-strategi sehingga dapat menciptakan mutu
Pendidikan yang efektif dan mencapai kriteria madrasah yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Iwan Purwanto, Manajemen Strategi (Bandung: Cv. Yrama Widya, 2012. 80-81
Komariah, Aan, Dan Cepi Triatna. (2006). Visionary Leadership; Menuju Sekolah Efektif.
Jakarta:Bumi Aksara.
Nining I Soesilo, Manajemen Stratejik Di Sektor Publik (Pendekatan Praktis), Buku II.
(Jakarta: Universitas Indonesia 2002), 7-9.
Subhan, Arief. (2012). Lembaga Pendidikan Islam Indonesia Abad Ke-20; Pergumulan
Antara Modernisasi Dan Identitas, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.