Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MUTU PENDIDIKAN DAN KRITERIA MADRASAH EFEKTIF

Dosen Pengampu:

Disusun Oleh:
Kelompok III

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tugas ini kerjakan memenuhi salah
satu tugas mata kuliah “Manajemen Madrasah/Sekolah” dengan judul “Mutu Pendidikan dan
Kriteria Madrasah Efektif” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon pemakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan terdapat kesalahan
dalam penulisan sehingga menyimpang dari makna yang sesungguhnya.
Kami sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat membutuhkan. Dengan ini kami
mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT
memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Senin Tanggal 22 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN. ………………………….…………………………………..

A. Latar belakang.…………….…………………………………………………...
B. Rumusan Masalah.…………………………………….……………………….
C. Tujuan………..………………………………………………………………....

BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………………………..

A. Pengertian Mutu Pendidikan…..………………….…………………………...

B. Konsep Strategi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan…………………..


C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Mutu Pendidikan……...

D. Pengertian Madrasah Efektif………………………………………………….

BAB III : PENUTUP……………………………………………………………………..

A. Kesimpulan…………………………………………………………………….
B. Saran……………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mutu pendidikan sering diartikan sebagai karakteristik jasa pendidikan yang


sesuai dengan kriteria tertentu untuk memenuhi kepuasan pengguna (user) pendidikan,
yakni peserta didik, orang tua, serta pihak-pihak berkepentingan lainnya. Dalam menjaga
mutu proses tersebut, diperlukan adanya quality controll yang mengawasi jalannya
proses dan segala komponen pendukungnya. Sekolah adalah sebuah people changing
instituation, yang dalam proses kerjanya selalu berhadapan dengan uncertainty and
interdependence. Maksudnya mekanisme kerja (produksi) di lembaga pendidikan secara
teknologis tidak dapat dipastikan karena kondisi input dan lingkungan yang tidak pernah
sama sekali sama. Selain itu proses pendidikan di sekolah juga tidak terpisahkan dengan
lingkungan keluarga maupun pergaulan peserta didik.
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan faktor utama yang menentukan
keberhasilan pembangunan bangsa. Kualitas pendidikan memiliki arti bahwa lulusan
pendidikan memiliki kemampuan yang sesuai, sehingga dapat memberikan kontribusi
yang tinggi bagi pembangunan. Kualitas pendidikan, terutama ditentukan oleh proses
belajar mengajar tersebut guru memegang peran yang penting. Guru adalah kreator
proses belajar mengajar. Ia adalah orang yang akan mengembangkan suasana bebas bagi
siswa untuk mengkaji apa yang menarik dan mampu mengekspresikan ide-ide dan
kretivitasnya dalam batas-batas norma-norma yang ditegakkan secara konsisten.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Mutu Pendidikan?

2. Jelaskan Konsep Strategi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan?


3. Menjelaskan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Mutu Pendidikan?

4. Jelaskan pengertian kriteria madrasah efektif?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu mutu pendidikan!


2. Untuk mengetahui Konsep Strategi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan!
3. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Mutu
Pendidikan!
4. Untuk mengetahui pengertian kriteria madrasah efektif!
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mutu Pendidikan


Mutu berdasarkan bahasa mutu berarti kualitas, tingkat, derajat, kadar. menjadi
suatu konsep, mutu acapkali ditafsirkan dengan beragam definisi, bergantung kepada
pihak dan sudut pandang mana konsep itu di persepsikan. dalam global pendidikan, dua
pertanyaan utama yang penting dikemukakan ialah ap yang dihasilkan serta siapa
pemakai pendidikan. Pengertian tersebut merujuk pada nilai tambah yg diberikan oleh
pendidikan serta pihak-pihak yang memproses serta menikmati hasil-yang akan terjadi
pendidikan.
Pendidikan merupakan Suatu forum yg mengani duduk perkara proses
pengenalan, yang intinya mengantarkan seseorang di kebudayaan. Sedangkan dari Prof.
H.M. Arifin, merupakan proses budaya buat menaikkan kualitas dan prestise insan
sepanjang hayat, yang dilaksanakan di lingkunagn keluarga, sekolah serta masyarakat.
Sedangkan mutu pendidikan adalah kemampuan sistem pendidikan, baik berasal segi
pengelolaan juga dari segi proses pendidikan itu sendiri, di arhkan secara efektif buat
menaikkan nilai tambah berasal faktor-faktor input (besarnya kelas sekolah, guru, buku
pelajaran, situasi belajar dan kurikulum, manajemen sekolah, famili) agar membentuk
out-put setinggitingginya.
Mutu pendidikan sering diartikan sebagai karakteristik jasa pendidikan yang
sesuai dengan kriteria tertentu untuk memenuhi kepuasan pengguna (user) pendidikan,
yakni peserta didik, orang tua, serta pihak-pihak berkepentingan lainnya.
Sekolah/Madrasah sebagai people changing institution, yang dalam proses kerjanya
selalu berhadapan dengan uncertainly and interdependence. Bisa dijelaskan lebih lanjut
bahwa mekanisme keja (produksi) di lembaga pendidikan secara teknologis tidak dapat
dipastikan karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Hal itu senada dengan Depdiknas
yang menyatakan bahwa “proses pendidikan di sekolah juga tidak terpisahkan dengan
lingkungan keluarga maupun pergaulan peserta didik”

B. Konsep Strategi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan


Kata strategi pada dasarnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata ‘strategos’
yang artinya komandan militer (di zaman demokrasi Athena). Pada zaman demokrasi
Athena setiap pasukan yang dipimpin oleh strategos selalu berhasil memenangi
peperangan sehingga teknik dan tata cara penyusunan strateginya dipelajari oleh banyak
negara lainnya dan disebut dengan istilah strategi (taktik strategos). Menurut Kotler,
strategi merupakan sekumpulan cara-cara untuk mencapai tujuan, sehingga strategi
menjadi suatu pendekatan logis yang akan menentukan arah aksi. Sementara itu menurut
James Brian Quin, strategi didefinisikan sebagai incremental approach, yaitu: pola atau
rencana yang mengintegrasikan tujuan utama, kebijakan dan urutan-urutan tindakan
organisasi menjadi satu dalam keseluruhan yang kohesif.
a. Prinsip-prinsip untuk menyukseskan strategi
Untuk mewujudkan suksesnya strategi, terdapat beberapa petunjuk mengenai
cara pembuatan strategi sehingga bisa berhasil, diantaranya yaitu:
1. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya. Ikutilah arus yang berkembang
di masyarakat (jangan melawan arus), dalam lingkungan yang memberi peluang
untuk bergerak maju.
2. Setiap strategi tidak hanya membuat satu strategi. Tergantung pada ruang lingkup
kegiatannya. Apabila banyak strategi yang dibuat, maka strategi yang satu haruslah
konsisten dengan strategi yang lain.
3. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua sumber
daya dan tidak mencerai beraikan satu dengan yang lain.
4. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan kekuatannya
dan tidak pada titik-titik yang justru pada kelemahannya. Selain itu, hendaknya
juga memanfaatkan kelemahan persaingan dan membuat langkahlangkah yang
tepat untuk menempati posisi kompetitif yang lebih kuat.
5. Sumber daya adalah suatu yang kritis. Mengingat strategi adalah suatu yang
mungkin, maka harus membuat sesuatu yang layak dan dapat dilaksanakan.
6. Strategi hendaknya memperhitungkan risiko yang tidak terlalu besar. Oleh sebab
itu, suatu strategi harusnya dapat dikontrol.
7. Strategi hendaknya disusun di atas landasan keberhasilan yang telah dicapai.
Jangan menyusun di atas kegagalan.
8. Tanda-tanda dari suksesnya strategi ditampakkan dengan adanya dukungan dari
pihak-pihak yang terkait, terutama dari para eksekutif, dari semua pimpinan unit
kerja dalam organisasi.
b. Strategi Pengelolaan Madrasah.
Ada beberapa strategi dalam mengelola dan mengembangkan lembaga
pendidikan Islam baik berupa pesantren, madrasah atau sekolah, yaitu:
1. merumuskan visi, misi dan tujuan lembaga yang jelas, serta berusaha keras
mewujudkannya melalui kegiatan riil sehari hari.
2. membangun kepemimpinan yang benar-benar profesional (terlepas dari
intervensi ideologi, politik, organisasi, dan mazhab dalam menempuh kebijakan
lembaga).
3. menyiapkan pendidik yang benar- benar berjiwa pendidik sehingga
mengutamakan tugas-tugas pendidikan dan bertanggung jawab terhadap
kesuksesan peserta didiknya.
4. menyempurnakan strategi rekrutmen siswa secara proaktif dengan menjemput
bahkan mengejar bola.
5. berusaha keras untuk memberi kesadaran pada para siswa bahwa belajar
merupakan kewajiban paling mendasar yang menentukan masa depan mereka.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Mutu Pendidikan

Dalam meningkatkan mutu pendidikan dapat dipengaruhi oleh faktor input


pendidikan dan faktor proses manajemen pendidikan. Input pendidikan adalah segala
sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Input
pendidikan terdiri dari seluruh sumber daya sekolah yang ada. Komponen dan sumber
daya sekolah terdiri dari orang (man), dana (money), sarana dan prasarana (material)
serta peraturan (policy).

Dari pengertian di atas maka input pendidikan yang merupakan faktor


mempengaruhi mutu pendidikan dapat berupa:

1. Sumber daya manusia sebagai pengelola sekolah yang terdiri dari:

a) Kepala sekolah, merupakan guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala
sekolah. (Sisdiknas tahun 2003 Bab II Pasal 2)

b) Guru, adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,


membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. (UU
Nomor 14 tahun 2005 Bab I pasal 1)

c) Tenaga administrasi.
2. Sarana dan prasarana.

Proses pembelajaran tidak hanya komponen guru, peserta dan kurikulum saja,
kehadiran sarana dan prasarana pendidikan sudah menjadi suatu keharusan dalam
mencapai keberhasilan pembelajaran.8 Sarana dan prasarana pendidikan, merupakan
media belajar atau alat bantu yang pada hakikatnya akan lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan.

3. Kesiswaan

Siswa sebagai peserta didik merupakan salah satu input yang turut menentukan
keberhasilan proses pendidikan. Penerimaan peserta didik didasarkan atas kriteria
yang jelas, transparan dan akuntabel.

4. Keuangan (Anggaran Pembiayaan)

Salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan mutu dan
kesesuaian pendidikan adalah anggaran pendidikan yang memadai. Sekolah harus
memiliki dana yang cukup untuk menyelenggarakan pendidikan. Oleh karena itu dana
pendidikan sekolah harus dikelola dengan transparan dan efisien.

5. Kurikulum.

Salah satu aplikasi atau penerapan metode pendidikan yaitu kurikulum


pendidikan. Pengertian kurikulum adalah suatu program atau rencana pembelajaran.
Kurikulum merupakan komponen substansi yang utama di sekolah. Prinsip dasar dari
adanya kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan
baik, dengan tolak ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk
menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya.

6. Keorganisasian.

Pengorganisasian sebuah lembaga pendidikan, merupakan faktor yang dapat


membantu untuk meningkatkan kualitas mutu dan pelayanan dalam lembnaga
pendidikan. Pengorganisasian merupakan kegiatan yang mengatur dan
mengelompokkan pekerjaan ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih
7. Lingkungan fisik.

Belajar dan bekerja harus didukung oleh lingkungan karena lingkungan sangat
berpengaruh terhadap aktivitas guru, siswa dalam aktivitas pembelajaran.

8. Perkembangan ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan atau teknologi.

Di samping faktor guru dan sarana lainnya yang berkaitan dengan dunia
pendidikan yaitu faktor eksternal yang berupa perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sekolah sebagai tempat memperoleh ilmu pengetahuan dan berfungsi
sebagai transfer ilmu pengetahuan kepada siswa, dituntut untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, sesuai dengan bidang
pengajarannya.

9. Peraturan

Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional dan untuk menghasilkan


mutu sumber daya manusia yang unggul serta mengejar ketertinggalan di segala aspek
kehidupan yang disesuaikan dengan perubahan global dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, bangsa Indonesia melalui DPR RI pada tanggal 11 Juni
2003 telah mengesahkan Undang- undang Sisdiknas yang baru, sebagai pengganti.
(Undang-undang Sisdiknas nomor 2 tahun 2009)

10. Partisipasi atau Peran serta masyarakat.

Partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan diharapkan menjadi tulang


punggung, sedangkan pihak pemerintah sebatas memberikan acuan dan binaan dalam
pelaksanaan program kegiatan sekolah. Peran serta masyarakat di dalam
penyelenggaraan pendidikan berarti pula pemberdayaan masyarakat itu sendiri di
dalam ikut serta menentukan arah dan isi pendidikan.

11. Kebijakan Pendidikan

Salah satu peran pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah


melakukan desentralisasi pendidikan. Dengan adanya desentralisasi tersebut, maka
berbagai tantangan untuk pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan
mengharuskan adanya reorientasi dan perbaikan sistem manajemen penyelenggaraan
pendidikan.
Selain faktor input yang telah dikemukakan tersebut, faktor lain yang
menentukan mutu pendidikan adalah proses manajemen pendidikan. Secara garis besar,
ada dua faktor utama yang mempengaruhi mutu proses dan hasil belajar mengajar di
kelas, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun yang termasuk ke dalam faktor
internal berupa: faktor psikologis, sosiologis, dan fisiologis yang ada pada diri siswa dan
guru. Sedangkan yang termasuk ke dalam faktor eksternal ialah semua faktor yang
mempengaruhi proses hasil belajar mengajar di kelas selain factor siswa dan guru.

D. Madrasah Efektif
Madrasah yang efektif adalah madrasah yang mempunyai tujuan manajemen
yang berfokus pada hasil, sasaran, dan target yang diharapkan. Madrasahsekolah yang
efektif adalah madrasahsekolah yang menetapkan keberhasilan pada input, proses, output,
dan outcome yang ditandai dengan berkualitasnya komponen-komponen sistem tersebut.
Dengan demikian, efektivitas madrasahsekolah bukan sekadar pencapaian
sasaran atau terpenuhinya berbagai kebutuhan untuk mencapai sasaran, tetapi berkaitan
erat dengan syaratnya komponen-komponen sistem dengan mutu, dengan kata lain
ditetapkannya pengembangan mutu madrasahsekolah. Madrasahsekolah yang
berkembang. tidak jalan di tempat, tetapi bergerak maju sesuai dengan tuntutan k ualitas
yang ditetapkan dalam input, proses, output, dan outcome. Dunia pendidikan telah
molirik konsep-konsep yang menaruh minat secara mendalam terhadap perbaikan input,
proses, dan output yang berkualitas, salah satunya adalah konsep TQM. TQM Total
Quality Management diartikan sebagai manajemen kualitas total.
Di Indobesia dikenal dengan sebutan MMT Manajemen Mutu Terpadu suatu
pendekatan yang sistematis, praktis, dan strategis bagi pendidikan yang mengutamaka n
kepuasan pelanggan yang mutu Sallis, 1993: 35 dalam Komariah 2006: 29. Pengertian
tersebut tidak menekankan satu komponen dalam sisem pendidikan, tetapi menyangkut
seluruh komponen pendidikan yaitu input, proses, dan output dan se mua perangkat yang
mendukungnya. Menurut Bill Crech 1996:7 dalam Komariah 2006:30 menkonstruksi
lima pilar untuk membangun rnutu yaitu produk, proses, organisasi, pemimpin, dan
komitmen. Gambar 7 Lima Pilar TQM Total Quality Managament Diadopsi dari Creeh
1996: 7 dalam Komariah 2006: 30 Dalam penjelasannya Creeh menyatakan bahwa
produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu dalam produk
tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam proses.
Mutu di dalam proses tidak mungkin ada tanpa organisasi yang tepat.
Organisasi yang tepat tidak ada artinya tanpa pemimpin yang memadai, komitmen yang
kuat, dari bawah ke atas merupakan pilar pendukung bagi semua pilar yang lain, Setiap
pilar tergantung pada keempat pilar yang lain dan kalau salat satu lemah dengan
sendirinya yang lain pun lemah. Dalam sistem kemadrasahanpersekolahan, lulusan
merupakan titik pusat tujuan, lulusan berkualitas tidak mungkin Proses Produk Organisasi
Komitmen Pemimpin terwujud tanpa proses pendidikan yang bermutu. Proses pendidikan
yang bermutu tidak mungkin ada tanpa organisasi madrasahsekolah yang tepat. Semua
komponen kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan lain, karyawan, peserta didik, orang
tuawali siswa, dan stakeholders, dipandang dari kacamata TQM adalah yang harus
menjadi pusat perhatian dalam memenuhi semua keinginannya. Kepuasan peserta didik
terletak pada proses yang sedang berlangsung dan hasil pendidikan yang memuaskan.
Sekolah efektif diartikan sebagai sekolah yang mampu mengoptimalkan semua
masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan, yaitu prestasi sekolah, terutama
prestasi siswa yang ditandai dengan dimilikinya semua kemampuan berupa kompetensi
yang dipersyaratkan di dalam belajar (Komariah 2010:36, Cheng, 1996, Mortimore, 1991,
Abin, 1999:11). Hal ini merujuk bahwa efektivitas sekolah menunjukkan adanya proses
perekayasaan berbagai sumber dan metode yang diarahkan pada terjadinya pembelajaran
di sekolah secara optimal.
Jaap Scheerens (2003) menjelaskan bahwa sekolah yang efektif mempunyai
lima ciri penting yaitu:
(1) kepemimpinan yang kuat;
(2) penekanan pada pencapaian kemampuan dasar;
(3) adanya lingkungan yang nyaman;
(4) harapan yang tinggi pada prestasi siswa;
(5) dan penilaian secara rutin mengenai program yang dibuat siswa.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesiumpulan dari makalah ini antara lain yaitu:

1. Mutu pendidikan sering diartikan sebagai karakteristik jasa pendidikan yang sesuai
dengan kriteria tertentu untuk memenuhi kepuasan pengguna (user) pendidikan,
yakni peserta didik, orang tua, serta pihak-pihak berkepentingan lainnya.
Sekolah/Madrasah sebagai people changing institution, yang dalam proses kerjanya
selalu berhadapan dengan uncertainly and interdependence. Bisa dijelaskan lebih
lanjut bahwa mekanisme keja (produksi) di lembaga pendidikan secara teknologis
tidak dapat dipastikan karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Hal itu senada
dengan Depdiknas yang menyatakan bahwa “proses pendidikan di sekolah juga tidak
terpisahkan dengan lingkungan keluarga maupun pergaulan peserta didik”.
2. Kata strategi pada dasarnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata ‘strategos’ yang
artinya komandan militer (di zaman demokrasi Athena). Pada zaman demokrasi
Athena setiap pasukan yang dipimpin oleh strategos selalu berhasil memenangi
peperangan sehingga teknik dan tata cara penyusunan strateginya dipelajari oleh
banyak negara lainnya dan disebut dengan istilah strategi (taktik strategos). Menurut
Kotler, strategi merupakan sekumpulan cara-cara untuk mencapai tujuan, sehingga
strategi menjadi suatu pendekatan logis yang akan menentukan arah aksi. Sementara
itu menurut James Brian Quin, strategi didefinisikan sebagai incremental approach,
yaitu: pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama, kebijakan dan urutan-
urutan tindakan organisasi menjadi satu dalam keseluruhan yang kohesif.
3. Dalam meningkatkan mutu pendidikan dapat dipengaruhi oleh faktor input
pendidikan dan faktor proses manajemen pendidikan. Input pendidikan adalah segala
sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Input
pendidikan terdiri dari seluruh sumber daya sekolah yang ada. Komponen dan
sumber daya sekolah terdiri dari orang (man), dana (money), sarana dan prasarana
(material) serta peraturan (policy).
4. Madrasah yang efektif adalah madrasah yang mempunyai tujuan manajemen yang
berfokus pada hasil, sasaran, dan target yang diharapkan. Madrasahsekolah yang
efektif adalah madrasahsekolah yang menetapkan keberhasilan pada input, proses,
output, dan outcome yang ditandai dengan berkualitasnya komponen-komponen
sistem tersebut. Sekolah efektif diartikan sebagai sekolah yang mampu
mengoptimalkan semua masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan,
yaitu prestasi sekolah, terutama prestasi siswa yang ditandai dengan dimilikinya
semua kemampuan berupa kompetensi yang dipersyaratkan di dalam belajar
(Komariah 2010:36, Cheng, 1996, Mortimore, 1991, Abin, 1999:11). Hal ini
merujuk bahwa efektivitas sekolah menunjukkan adanya proses perekayasaan
berbagai sumber dan metode yang diarahkan pada terjadinya pembelajaran di
sekolah secara optimal.

B. Saran

Adapun saran dari makalah ini antara lain yaitu, dalam meningkatkan mutu
Pendidikan hendalah kita mengikuti strategi-strategi sehingga dapat menciptakan mutu
Pendidikan yang efektif dan mencapai kriteria madrasah yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Iwan Purwanto, Manajemen Strategi (Bandung: Cv. Yrama Widya, 2012. 80-81

Komariah, Aan, Dan Cepi Triatna. (2006). Visionary Leadership; Menuju Sekolah Efektif.
Jakarta:Bumi Aksara.

Muwafiqus Shobri. 2017. Strategi Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Aliyah


Hasan Jufri. Volume 3, Nomor 1.

Nining I Soesilo, Manajemen Stratejik Di Sektor Publik (Pendekatan Praktis), Buku II.
(Jakarta: Universitas Indonesia 2002), 7-9.

Opik Abdurrahman Taufik. (2013). Determinasi Madrasah Efektif. N0.1 Fol. 2.

Subhan, Arief. (2012). Lembaga Pendidikan Islam Indonesia Abad Ke-20; Pergumulan
Antara Modernisasi Dan Identitas, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Anda mungkin juga menyukai