Anda di halaman 1dari 18

PENDEKATAN DALAM MANAJEMEN MUTU

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: TQM (Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan Islam)

Dosen Pengampu: Dr. Mochammad Iskarim, S.Pd.I, M.S.I

Disusun Oleh:

1. Fajar Harialdi 2121028


2. Hendiarta Noor Pratama 2121236
3. Galieh Irzad Arrafi 2121254

KELAS D

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

K.H ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah Swt yang atas karunia
Nya,kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pendekatan Dalam
Manajemen Mutu” ini. Tidak lupa selawat serta salam kami aturkan kepada Nabi
Muhammad Saw, semoga kita termasuk umatnya yang mendapat syafaat di hari
akhir kelak, amin. Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dr. Mochammad
Iskarim, S.Pd.I, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah TQM (Manajemen
Mutu Terpadu Pendidikan Islam) yang telah memberikan kami kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat lebih mendalami mengenai materi
yang dibahas di dalamnya.

Kami sangat mengharap makalah ini dapat membantu pembaca dalam


menambah wawasan dan memahami materi yang dijelaskan di dalamnya. Kami
juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna menjadi perbaikan
ke depannya.

Pekalongan, 26 Februari 2024

Penulis

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1


2. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
3. Tujuan...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3

1. Quality Manajemen ................................................................................. 3


2. Quality Assurance ................................................................................... 7
3. Total Quality Manajemen ........................................................................ 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11

1. Kesimpulan ............................................................................................. 12
2. Saran ........................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 15

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pertama-tama, dalam era globalisasi dan persaingan yang semakin
ketat, masyarakat mengharapkan agar lembaga pendidikan dapat
memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi demi mencapai tujuan
pendidikan yang optimal. Kualitas pendidikan tidak lagi hanya diukur dari
prestasi akademik semata, tetapi juga dari kemampuan siswa dalam
menghadapi tantangan dunia nyata, seperti kemampuan beradaptasi dengan
perubahan, berpikir kritis, dan berkolaborasi secara efektif.
Namun, realitas di lapangan menunjukkan adanya kesenjangan
kualitas antar lembaga pendidikan. Beberapa lembaga mampu menyediakan
layanan pendidikan yang berkualitas tinggi, sementara yang lain masih
berjuang untuk memenuhi standar yang ditetapkan. Hal ini dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perbedaan dalam sumber daya,
pendekatan pengajaran, dan manajemen sekolah yang efektif.
Selain itu, terdapat perubahan dalam persepsi masyarakat terhadap
pendidikan. Masyarakat kini mengharapkan agar pendidikan tidak hanya
memberikan gelar atau sertifikat, tetapi juga memberikan kemampuan yang
relevan dengan tuntutan pasar kerja dan kebutuhan masyarakat. Pendidikan
diharapkan mampu menciptakan individu yang memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang dapat diterapkan secara langsung dalam kehidupan
sehari-hari.
Tantangan dalam proses pembelajaran juga turut mempengaruhi
kualitas pendidikan secara keseluruhan. Proses pembelajaran dihadapkan
pada berbagai tantangan, seperti variasi gaya belajar siswa, kemajuan
teknologi, dan tuntutan kurikulum yang terus berkembang. Hal ini menuntut
adanya penyesuaian dan inovasi yang berkelanjutan dalam pendekatan
pengajaran dan pembelajaran. Keterlibatan aktif para stakeholder, seperti

1
orang tua, siswa, dan masyarakat umum, juga menjadi faktor penting dalam
menentukan kualitas pendidikan. Mereka semakin aktif dalam mengawasi
dan mengevaluasi kualitas pendidikan yang diberikan oleh lembaga
pendidikan. Hal ini memberikan tekanan tambahan bagi lembaga
pendidikan untuk menjaga standar mutu yang tinggi dan memenuhi
ekspektasi semua pihak terkait.
Dalam konteks ini, penerapan konsep-konsep Quality Control,
Quality Assurance, dan Total Quality Management dalam pendidikan
menjadi semakin mendesak. Melalui implementasi yang tepat, lembaga
pendidikan dapat memastikan bahwa proses pembelajaran dan pengajaran
berjalan sesuai standar yang ditetapkan, menghasilkan hasil yang
berkualitas, dan memenuhi ekspektasi semua pihak terkait. Dengan
demikian, pendidikan dapat menjadi motor penggerak kemajuan dan
pembangunan yang berkelanjutan dalam masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu quality control?
2. Apa itu quality assurance?
3. Apa itu total quality manajemen?
C. Tujuan
1. Mengetahui quality control.
2. Mengetahui quality assurance.
3. Mengetahui total quality manajemen.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Quality Control
1. Pengertian Quality Control
QC secara historis merupakan konsep mutu yang paling tua. Ia
melibatkan deteksi dan eliminasi komponen atau produk gagal yang tidak
sesuai dengan standar. Ini merupakan sebuah proses pascaproduksi yang
melacak dan menolak item-item yang cacat. Inspeksi dan pemeriksaan
adalah metode-metode umum dari Quality Control yang sudah
digunakan secara luas dalam pendidikan dan berfungsi memeriksa
apakah standarstandar telah dipenuhi atau belum (Sallis, 2015:48).
Pengendalian mutu merupakan upaya untuk menjaga agar
kegiatan yang dilakukan dapat menghasilkan output yang memenuhi
standar yang telah ditetapkan. Hal ini seperti dikemukakan oleh Amitava
Mitra: ”quality control may generally be defined as a system that is used
to maintain a desired level of quality in a product or service”(Rohmah,
2017:159). Pengertian tersebut merujuk pada suatu sistem, yang
digunakan untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa menjadi seperti
yang diinginkan.
Tzvetelin Gueorguiev menyatakan: Quality control processes are
monitored to ensure that all quality requiremnents are being met and
performance problems are solved. Sedangkan, pandangan yang sama
dikemukakan oleh Ishikawa yang menyatakan pengendalian mutu adalah
pelaksanaan langkah-langkah yang telah direncanakan secara terkendali
agar semuanya berlangsung sebagaimana mestinya, sehingga mutu
produk yang direncanakan dapat tercapai dan terjamin (Jamali,
2016:310).
Pengendalian atau Controlling adalah bagian terakhir dari fungsi
manajemen. Banyak terjadi kasus dalam organisasi karena masih

3
lemahnya pengendalian sehingga tidak sesuai dengan perencanaan.
Pengendalian ialah proses pemantauan, penilaian, dan pelaporan rencana
atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif
guna penyempurnaan lebih lanjut (Usman, 2006:400). dilakukan oleh
pengendalian. Sehingga capaiannya pengendalian lebih luas daripada
pengawas.
Terdapat beberapa bentuk pengawasan menurut Hizbul Muflihin
diantaranya adalah (Muflihin, 2013:132-133):
a. Pengawasan Langsung (Direct Control)
Dikatakan pengawasan langsung karena seorang pengawas
dalam melakukan fungsi dan tugasnya datang secara langsung
terhadap kegiatan yang sedang berjalan. Kehadiran pengawas dalam
pendidikan (bisa dari Departemen Agama, Diknas, Ketua Yayasan,
Kepala Sekolah / Madrasah, wakil kepala Sekolah) di lingkungan
pendidikan.
b. Pengawasan tidak Langsung (Indirect Control)
Pengawasan tidak langsung dilakukan apabila pengawas
dalam melakukan fungsi pengawasan tidak secara langsung berada di
tempat pelaksanaan tetapi dilakukan dengan jarak jauh, yaitu
menggunakan alat administrative berupa laporan tertulis maupun
laporan secara lisan.
Setiap lembaga pendidikan pastinya memiliki ciri khas mutu
masing-masing yang tidak dapat dielakkan dengan apapun. Lembaga
bermutu pastinya mampu menampakkan keberhasilannya melalui output
yang telah dicapainya. Menurut Nana syaodih Sukmadinata, dkk.
Terdapat tiga cara pengendalian yang dilakukan oleh pimpinan. Pertama,
pengendalian umpan maju (feedforward), tujuannya untuk
mengantisipasi kemungkinan masalah yang muncul serta melakukan
tindakan pencegahan. Kedua, pengendalian konkuren (concurent
control) yaitu memusatkan kegiatan pengendalian pada apa yang sedang
berjalan selain itu untuk meyakinkan bahwa segala sesuatu berjalan

4
dengan baik. Ketiga, pengendalian umpan balik (feedback control) yaitu
pengukuran dan perbaikan yang dilakukan setelah kegiatan dilakukan
(Sukmadinata, 2006:46).
Jika di implementasikan dalam lembaga pendidikan maksud dari
pengendalian umpan maju adalah kepala sekolah yang memberikan
pengendalian sebelum pelaksanaan kegiatan, misalnya kepala sekolah
memberikan pelatihan Kurikulum Merdeka kepada guru sebelum
melakukan pengajaran di tahun pelajaran baru. Hal ini bertujuan untuk
mengantisipasi terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan pembelajaran
agar sesuai dengan standar atau prosedur yang di inginkan. Kemudian
contoh dari pengendalian konkuren adalah kepala sekolah memberikan
arahan atau motivasi kepada para guru disaat guru merasa tidak
menerima dengan kebijakan yang diberikan. Selain itu contoh dari
pengendalian umpan balik adalah kepala sekolah mengevaluasi program
pelaksanaan penerimaan siswa baru setelah kegiatan selesai, hal ini
dimaksudkan sebagai upaya pengendalian pada tahun berikutnya.
2. Tujuan Quality Control
Tujuan quality control dalam pendidikan adalah untuk
memastikan bahwa proses pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran
yang disediakan oleh lembaga pendidikan sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan memenuhi kebutuhan serta harapan para stakeholder,
seperti siswa, orang tua, dan masyarakat umum. Secara khusus, tujuan
quality control dalam pendidikan meliputi:
a. Memastikan bahwa proses pembelajaran dan pengajaran berjalan
sesuai dengan standar yang ditetapkan untuk mencapai hasil yang
konsisten dan berkualitas.
b. Mengidentifikasi cacat atau ketidaksesuaian dalam proses pendidikan
dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
memastikan kualitas yang diinginkan.
c. Meminimalkan variabilitas dalam penyampaian materi pelajaran dan
penilaian untuk mencapai konsistensi dalam pencapaian hasil belajar.

5
d. Menjaga reputasi lembaga pendidikan dengan memberikan
pendidikan yang berkualitas dan memenuhi harapan siswa, orang tua,
dan masyarakat.
e. Mengurangi biaya dan waktu yang terbuang akibat perbaikan dan
pengulangan proses yang tidak memenuhi standar kualitas.
3. Manfaat Quality Control
a. Konsistensi Pembelajaran
Memastikan bahwa setiap pelajaran diajarkan dengan cara yang
konsisten, sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik tanpa
adanya perbedaan yang signifikan antara kelas atau guru.
b. Deteksi Kesalahan
Membantu dalam mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan
atau kekurangan dalam proses pembelajaran sebelum mempengaruhi
kualitas pendidikan secara keseluruhan.
c. Peningkatan Efisiensi
Mengoptimalkan penggunaan sumber daya, termasuk waktu dan
tenaga guru, dengan memastikan bahwa metode pembelajaran yang
efektif digunakan secara konsisten.
d. Peningkatan Kinerja Siswa
Memungkinkan untuk mengetahui kelemahan siswa secara lebih
terperinci, sehingga tindakan korektif dapat diambil untuk membantu
mereka mencapai kemajuan yang lebih baik.
e. Meningkatkan Kepercayaan
Membangun kepercayaan orang tua, siswa, dan pihak terkait
lainnya terhadap kualitas pendidikan dengan menunjukkan komitmen
untuk memastikan bahwa standar tertinggi dipertahankan.
4. Implementasi Quality Control dalam pendidikan
a. Penetapan Standar Penilaian
Sekolah menetapkan standar yang jelas untuk penilaian siswa,
seperti rubrik penilaian untuk proyek atau ujian, sehingga setiap guru
dapat menggunakan standar tersebut secara konsisten.

6
b. Penggunaan Tes dan Evaluasi Berkala
Guru melakukan evaluasi berkala terhadap kemajuan siswa
dengan menggunakan tes, ulangan, atau tugas yang dirancang sesuai
dengan kurikulum dan standar pembelajaran yang ditetapkan.
B. Quality Assurance
1. Pengertian Quality Assurance
Quality Assurance (QA) merupakan suatu konsep atau bagian
dari Total Quality Management (TQM) dimana tugas dan fungsinya
adalah sebagai penjaminan mutu pada layanan yang dilaksanakan
melalui sebuah proses baik sebelum dan ketika proses sedang
berlangsung dengan maksud mencegah kegagalan sejak awal sampai
akhir dari proses pemenuhan standar (Bani, 2015:43).
David Lim mengatakan “the term quality assurance refers to all
thepolicies and processes directed to ensuring the maintenance and
enhancement of quality. the concept of quality and the concern for
assuring and enchancing it was developed in the bussiness sector in the
west, where commercial success depend on it.” (Lim, 2018:21). Istilah
jaminan mutu mengacu pada semua kebijakan dan proses yang diarahkan
untuk memastikan pemeliharaan dan peningkatan kualitas. Konsep
kualitas dan kepedulian untuk meyakinkan dan meningkatkan mutu
tersebut dikembangkan di sektor bisnis di barat, di mana kesuksesan
komersial bergantung padanya.
Menurut Nanang Fattah bahwa penjaminan mutu tertuju pada
proses untuk membangun kepercayaan dengan cara melakukan
pemenuhan persyaratan atau standar minimum pada komponen input,
proses dan outcome, sesuai yang diharapkan stakeholder (Fattah,
2012:2). Jadi penjaminan mutu pendidikan merupakan proses penetapan
standar mutu pengelolaan pendidikan secara konsisten sehingga
stakeholder memperoleh kepuasan.

7
2. Tujuan Quality Assurance
Tujuan quality assurance dalam pendidikan adalah untuk
memastikan bahwa seluruh proses pendidikan, pengajaran, dan
pembelajaran dijalankan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
menghasilkan hasil yang berkualitas. Secara khusus, tujuan quality
assurance dalam pendidikan meliputi:
a. Memastikan bahwa seluruh sistem pendidikan, termasuk kurikulum,
metode pengajaran, dan evaluasi, sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
b. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyediaan
pendidikan dengan memantau, mengevaluasi, dan memberikan
umpan balik secara terus-menerus.
c. Menjamin bahwa kebutuhan dan harapan para stakeholder, termasuk
siswa, orang tua, dan masyarakat, terpenuhi melalui penyediaan
layanan pendidikan yang berkualitas.
d. Mengembangkan budaya organisasi yang berorientasi pada kualitas
dengan melibatkan seluruh anggota staf dalam proses perbaikan
berkelanjutan.
e. Mempertahankan dan meningkatkan akreditasi lembaga pendidikan
dengan memastikan kepatuhan terhadap standar mutu yang
ditetapkan.
3. Manfaat Quality Assurance
a. Penegakan Standar
Memastikan bahwa semua aspek pendidikan, mulai dari
kurikulum hingga pengelolaan kelas, sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh otoritas pendidikan atau lembaga pengawas.
b. Evaluasi Berkelanjutan
Melakukan evaluasi terus-menerus terhadap proses pembelajaran
dan pengajaran untuk memastikan bahwa mereka tetap relevan dan
efektif sesuai dengan perkembangan terbaru dalam pendidikan.

8
c. Peningkatan Proses
Mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan atau
pengembangan tambahan, dan melakukan tindakan korektif yang
diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem.
d. Pemberdayaan Guru
Memberikan dukungan dan pelatihan kepada guru untuk
mengembangkan keterampilan mereka dalam menyampaikan materi
pelajaran secara efektif dan mendukung perkembangan siswa.
e. Peningkatan Transparansi
Membangun kepercayaan dengan memastikan bahwa semua
pemangku kepentingan memiliki akses yang jelas dan transparan
terhadap informasi tentang kualitas pendidikan dan upaya
peningkatannya.
4. Implementasi Quality Assurance dalam Pendidikan
a. Audit Kurikulum
Tim kurikulum sekolah melakukan audit rutin terhadap
kurikulum yang digunakan, memastikan bahwa itu tetap relevan,
sesuai dengan standar pendidikan yang berlaku, dan mencakup materi
yang diperlukan.
b. Pelatihan Guru Berkelanjutan
Sekolah menyelenggarakan pelatihan berkelanjutan untuk guru,
termasuk workshop, seminar, dan kursus online, untuk memastikan
bahwa mereka tetap memperbarui keterampilan mereka dan
mengadopsi praktik pengajaran terbaik.
C. Total Quality Manajemen
1. Pengertian Total Quality Manajemen
Manajemen kualitas didefinisikan sebagai suatu cara meningkatkan
performansi, secara terus menerus (continuous improvement) pada setiap
level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dan suatu organisasi
dengan Total Quality Management berawal dan definisi kualitas itu sendiri.
Kualitas terdiri dan kualitas segi desain dan kesesuaian di mana di antara

9
keduanya terdapat beberapa kesamaan elemen-elemen yang terdini dan
kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pengguna
pendidikan. Kualitas mencakup hasil pendidikan dan jasa, manusia, proses
dan lingkungan. Kualitas mempakan kondisi yang selalu berubah (misalnya
apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dinggap kurang
berkualitas pada masa yang akan datang (Sahir, 2020:22-23). Manajemen
Mutu Terpadu (MMT) atau Total Quality Management merupakan suatu
sistem nilai yang mendasar dan komprehensif dalam mengelola organisai
dengan tujuan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dalam jangka
panjang dengan memberikan perhatian secara khusus pada tercapainya
kepuasan pengguna pendidikan dengan tetap memperhatikan secara
memadai terhadap terpenuhinya kebutuhan seluruh stakeholders organisasi
yang bersangkutan. Masalah kualitas dalam MMT menuntut adanya
keterlibatan dan tanggung jawab semua pihak dalam organisasi (Mamik,
2014:90). Total Quality Manajemen merupakan suatu pendekatan dalam
menjalankan usaha yang mencoba untuk niemaksimalkan dava saing
organisasi melalui perbaikan terus nienerus atas hasil pendidikan, jasa,
manusia, proses dan lingkungannya (Juharni, 2017:7-8).
Total Quality Management (TQM) adalah cara hidup disiplin di dalam
keseluruhan organisasi di mana perbaikan bersinambung sangat penting.
Mendefinisikan masalab, menentukan akar masaI ah, mengambil tindakan,
memeriksa efektiviras tindakan, dan mengkaji ulang proses bisnis dicapai
dengan cam rutin, sistematis, dan konsisten. TQM menekankan mobilisasi
keseluruhan organisasi untuk secara bersinambung memuaskan kebutuhan
pengguna pendidikan (Rampersard, 2013:11).
2. Tujuan Total Quality Manajemen
Tujuan quality management dalam pendidikan adalah untuk
memastikan bahwa semua aspek operasional dan proses pendidikan
dijalankan dengan cara yang efektif dan efisien, serta menghasilkan hasil
yang berkualitas tinggi bagi siswa dan para stakeholder lainnya. Secara
khusus, tujuan quality management dalam pendidikan meliputi:

10
a. Mengutamakan kepuasan pelanggan (siswa, orang tua, dan
masyarakat) dengan memastikan kebutuhan mereka terpenuhi dengan
baik.
b. Menerapkan pendekatan berbasis tim dalam perbaikan proses dan
pengambilan keputusan, yang melibatkan semua anggota staf
pendidikan.
c. Meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi pemborosan
dengan fokus pada pencegahan masalah daripada pembenahan.
d. Membangun budaya kerja yang terbuka terhadap inovasi,
pembelajaran, dan perbaikan terus-menerus.
e. Mengukur dan mengevaluasi kinerja lembaga pendidikan secara
berkelanjutan untuk memastikan pencapaian tujuan pendidikan yang
ditetapkan.
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, quality management dalam
pendidikan dapat membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang
unggul dan memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan siswa
serta keberhasilan lembaga pendidikan secara keseluruhan.
3. Manfaat Total Quality Manajemen
a. Orientasi pada Siswa
Menempatkan kebutuhan dan kepentingan siswa sebagai
prioritas utama dalam perencanaan dan pelaksanaan semua kegiatan
pendidikan.
b. Keterlibatan Stakeholder
Melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk guru, siswa,
orang tua, dan masyarakat umum, dalam proses pengambilan
keputusan untuk memastikan bahwa kebutuhan semua pihak
dipertimbangkan.
c. Budaya Pembelajaran
Mendorong budaya pembelajaran yang terus-menerus, di mana
semua anggota komunitas pendidikan terbuka terhadap inovasi,
pembaruan, dan pengembangan diri.

11
d. Peningkatan Berkelanjutan
Mengadopsi pendekatan yang berkelanjutan terhadap
peningkatan kualitas, dengan terus-menerus mencari cara untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendidikan.
e. Fokus pada Hasil
Memiliki fokus yang kuat pada pencapaian hasil yang diinginkan,
baik dalam hal pencapaian akademik siswa maupun dalam
pengembangan karakter dan keterampilan mereka.
4. Implementasi Total QualityManajemen dalam Pendidikan
a. Penggunaan Sistem Pengelolaan Sekolah Berbasis Teknologi
Sekolah mengadopsi sistem manajemen sekolah berbasis
teknologi yang terintegrasi, memungkinkan untuk melacak data siswa,
kinerja guru, dan umpan balik orang tua dengan lebih efisien dan
transparan.
b. Partisipasi Orang Tua dan Masyarakat
Sekolah melibatkan orang tua dan masyarakat lokal dalam proses
pengambilan keputusan melalui pertemuan orang tua, forum
komunitas, atau komite sekolah, sehingga memastikan bahwa
kebutuhan dan harapan semua pihak dipertimbangkan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pendidikan, penerapan konsep Quality Control, Quality
Assurance, dan Total Quality Management (TQM) memiliki tujuan yang
sama, yaitu untuk memastikan bahwa proses pendidikan, pengajaran, dan
pembelajaran berjalan sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
menghasilkan hasil yang berkualitas. Quality Control bertujuan untuk
mendeteksi dan mengeliminasi komponen atau produk gagal, sementara
Quality Assurance menjamin pemeliharaan dan peningkatan kualitas
melalui proses yang terus-menerus sebelum dan selama proses berlangsung.
Total Quality Management, sebagai bagian dari Quality Assurance,
berfokus pada perbaikan berkelanjutan dalam setiap aspek operasional dan
proses pendidikan, dengan mengutamakan kepuasan pelanggan dan
membangun budaya kerja yang terbuka terhadap inovasi dan pembelajaran.
Implementasi ketiga konsep ini dalam pendidikan memungkinkan
lembaga pendidikan untuk memenuhi ekspektasi para stakeholder,
meningkatkan kinerja siswa, dan membangun lingkungan pendidikan yang
unggul. Melalui pengendalian mutu yang ketat, penjaminan mutu yang
berkelanjutan, dan manajemen mutu terpadu, lembaga pendidikan dapat
mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan secara efektif dan efisien,
sambil terus berusaha untuk meningkatkan diri dan menyesuaikan dengan
perkembangan terbaru dalam pendidikan. Dengan demikian, konsep-konsep
ini memainkan peran kunci dalam menjaga dan meningkatkan kualitas
pendidikan untuk masa depan yang lebih baik.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat. Sebagai penulis, kami sangat
mengharap kritik dan saran yang membangun karena kami menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan.

13
Selain itu, kami juga mengimbau kepada pembaca, untuk lebih banyak
membaca terkait materi yang ada dalam makalah ini untuk menambah
pemahaman dan khazanah keilmuan. Atas segala kekurangan dan kesalahan
kami mohon maaf sebesarbesarnya. Terima kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bani, A. Al. (2015). “Implementasi Quality Assurance dalam Pengembangan Mutu


Sumber Daya Manusia di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Malang.” Universitas Muhammadiyah Malang.

Fattah, N. (2012). Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya.

Jamali, Y. (2016). KONSEP PENGENDALIAN MUTU PENDIDIKAN.


TARBAWY. http://repo.iainsasbabel.ac.id/omeka/admin/files/show/34

Juharni. (2017). Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Manajement). Sah


Media.

Lim, D. (2018). Quality Assurance in Higher Education. Routladge.

Mamik. (2014). Pelayanan Kesehatan. Zifatama.

Muflihin, M. H. (2013). Administrasi Pendidikan Tinjauan Teori Untuk Praktek


Manajerial Bagi Guru dan Pemimpin Sekolah. Pilar Media.

Rampersard, H. (2013). Total Performance. Gramedia.

Rohmah, N. (2017). Peran Kepala Sekolah Dalam Melakukan Kontrol Mutu


Pendidikan. Tarbiyatuna, 2(1).

Sahir, S. H. (2020). Gagasan Manajemen. Yayasan Kita Menulis.

Sallis, E. (2015). Total Quality Management In Education: Manajemen Mutu


Pendidikan. Ircisod.

Sukmadinata, N. S. (2006). Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah


(Konsep, Prinsip, dan Instrumen). PT. Refika Aditama.

Usman, H. (2006). Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Bumi Aksara.

15

Anda mungkin juga menyukai