Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TERPADU PENDIDIKAN

Oleh:

Sahawatul Jannah 212101030062

Universitas Islam Negeri KH. Ahmad Siddiq Jember

Abstrak

The implementation of integrated education quality improvement management needs to be


carried out in educational institutions as a form of efforts to improve the quality of education.
This kingdom discusses the implementation of integrated quality management in educational
institutions as well as the problems and solutions that occur in its implementation that will not be
separated from improvements in accordance with the problems faced every year or in
accordance with the implementation of TQM in schools which has the main goal of providing
satisfaction for internal education customers. and external solutions need to be informed about
the importance of change in achieving quality, maintaining and developing so that a shared
commitment to quality grows. This effort to improve the quality of education aims to examine the
implementation of the quality assurance program in schools. The quality assurance program run
by the Maspa is designed to provide feedback to improve academic quality. The subjects of this
research are teachers and school principals using a quantitative approach with observation and
in-depth interviews as data collection methods and provide improvements according to the
problems faced every year and have a goal The main thing is to provide satisfaction to its
customers.

Implementasi manajemen peningkatan mutu terpadu pendidikan perlu dilakukan dalam lembaga
pendidikan sebagai bentuk dari upaya peningkatan kualitas pendidikan. Kerajaan ini membahas
tentang implementasi manajemen mutu terpadu dalam lembaga pendidikan serta permasalahan

1
dan solusi yang terjadi dalam implementasinya itu tidak akan terlepas dari peningkatan sesuai
dengan masalah yang dihadapi setiap tahun atau dalam sesuai dengan penerapan TQM di sekolah
yang memiliki tujuan utama memberikan kepuasan untuk pelanggan pendidikan internal dan
eksternal solusi perlu diinformasikan tentang pentingnya perubahan dalam mencapai kualitas
mempertahankan dan mengembangkan sehingga komitmen bersama kualitas tumbuh. Upaya
peningkatan mutu pendidikan ini bertujuan untuk mengkaji implementasi program penjaminan
mutu di sekolah. Program penjaminan mutu yang dijalankan mas pa dirancang untuk
memberikan umpan balik untuk meningkatkan kualitas akademiknya subjek penelitian ini adalah
guru dan kepala sekolah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan observasi dan
wawancara mendalam sebagai metode pengumpulan data dan memberikan peningkatan sesuai
dengan masalah yang dihadapi setiap tahunnya dan memiliki tujuan utama memberikan
kepuasan untuk pelanggannya.

Pendahuluan

Dalam pembahasan sekolah harus menempatkan posisi siswa sebagai 'klien' atau dalam istilah
sering disebut juga dengan perusahaan yaitu sebagai "stakeholders" maka siswa harus diikutkan
dalam setiap pengambilan keputusan dan langkah-langkah organisasi sekolah. Tanpa adanya
suasana yang demokratis manajemen tidak bisa menerapkan tqm yang akan menyebabkan kualitas
pendidikan di dominasi oleh pihak-pihak tertentu dan yang seringkali memiliki kepentingan yang
bersimpangan dengan hakikat pendidikan tersebut. Penerapan TQM berarti pula adanya kebebasan
untuk berpendapat kebebasan pendapat ini akan menciptakan iklim yang dialogis antara guru dan
siswanya kepala sekolah dan muridnya antara kepala sekolah dan karyawan-karyawannya lebih
tepatnya adalah kebebasan berpendapat dan keterbukaan antara warga sekolah peran ilmu ini tidak
lagi bersifat one way communication melainkan sesuai communication ini berkaitan dengan
budaya akademis. Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan
manusia maju tidaknya suatu bangsa sangat tergantung pada pendidikan bangsa tersebut demikian
juga halnya bagi peradaban sebuah bangsa. Kualitas sumber daya manusia yang sangat baik juga
akan mempengaruhi mutu pendidikan pendidikan yang bermutu bukan hanya menjadi tanggung
jawab sekolah akan tetapi menjadi tanggung jawab semua aktivitas academy yang terlibat di dalam

2
kegiatan pendidikan mutu pendidikan akan dipengaruhi oleh beberapa besar lembaga pendidikan
yang mampu mengelola seluruh potensi secara optimal mulai dari tenaga kependidikan serta
proses pembelajaran.

Pembahasan

A. Pengertian Manajemen.

Perkembangan dinamis aplikasi manajemen berangkat dari keragaman definisi tentang


manajemen. Semula, manajemen yang berasal dari bahasa Inggris: management dengan kata
kerja to manage, diartikan secara umum sebagai mengurusi atau kemampuan menjalankan dan
mengontrol suatu urusan atau “act of running and controlling a business” (Oxford, 2005).
Selanjutnya definisi manajemen berkembang lebih lengkap. Stoner (1986) mengartikan
manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-
usaha dari anggota organisasi dan dari sumber-sumber organisasi lainnya untuk mencapai
organisasi yang telah ditetapkan. G.R. Terry (1986) –sebagaimana dikutip Malayu S.P Hasibuan
(1996)- memandang manajemen sebagai suatu proses, sebagai berikut:
“Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating and
controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being
and other resources”. Sementara, Malayu S.P. Hasibuan (1995) dalam bukunya “Manajemen
Sumber Daya Manusia” mengemukakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan tertentu.1
Manajemen kemudian diartikan sebagai suatu rentetan langkah yang terpadu untuk
mengembangkan suatu organisasi sebagai suatu system yang bersifat sosio-ekonomi-teknis;
dimana system adalah suatu kesatuan dinamis yang terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan
secara organik; dinamis berarti bergerak, berkembang ke arah suatu tujuan; sosio (social) berarti

1
Khadijah, I. (2015). Manajemen mutu terpadu (TQM) pada lembaga pendidikan Islam. Al-
Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 5(1).

3
yang bergerak di dalam dan yang menggerakkan sistem itu adalah manusia; ekonomi berarti
kegiatan dalam sistem bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia; dan teknis berarti dalam
kegiatan dipakai harta, alat-alat dan cara-cara tertentu (Kadarman, 1991).
Dengan demikian, manajemen merupakan kebutuhan yang niscaya untuk memudahkan
pencapaian tujuan manusia dalam organisasi, serta mengelola berbagai sumberdaya organisasi,
seperti sarana dan prasarana, waktu, SDM, metode dan lainnya secara efektif, inovatif, kreatif,
solutif, dan efisien.2

B. Pengertian Mutu Pendidikan

Pengertian mutu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu segi normatif dan segi deskriptif. Dalam arti
normatif, mutu ditentukan berdasarkan pertimbangan instrinsik dan ekstrinsik. Berdasarkan
kriteria intrinsik, mutu pendidikan merupakan produk pendidikan yakni manusia yang terdidik
sesuai standar ideal. Sedangkan berdasarkan kriteria ekstrinsik, pendidikan merupakan instrumen
untuk mendidik tenaga kerja yang terlatih. Adapun dalam arti deksriptif, mutu ditentukan
berdasarkan keadaan senyatanya misalnya hasil tes prestasi belajar.
Dengan demikian, mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan
secara efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademis dan ekstra kurikuler pada
peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan atau menyelesaikan
pembelajaran tertentu.3
Mutu pendidikan juga merupakan dua istilah yang berasal dari mutu dan pendidikan artinya
merujuk pada kualitas produk yang dihasilkan lembaga pendidikan atau sekolah Yaitu dapat
diidentifikasikan dari banyaknya siswa yang memiliki prestasi baik prestasi akademik maupun
prestasi non akademik serta lulusan relevan dengan tujuan-tujuan tertentu. Moto tidak hanya
menjadi sebuah harapan dan cita-cita namun harus menjadi suatu target yang harus dicapai dalam
rangka peningkatan kualitas secara berkelanjutan untuk itu beberapa hal yang mulai dilakukan
pemerintah Indonesia pada saat ini dalam mengupayakan berbagai cara untuk meningkatkan
mutu pendidikan dengan berbagai upaya seperti penyesuaian dan penyempurnaan kurikulum

2
Khadijah, I. (2015). Manajemen mutu terpadu (TQM) pada lembaga pendidikan Islam. Al-
Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 5(1).
3
Ismail, Feiby. "Implementasi total quality management (TQM) di lembaga
pendidikan." Jurnal Ilmiah Iqra' 10.2 (2018).

4
perbaikan dan penataan sistem pendidikan secara berjenjang pada semua jalur pendidikan yang
meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

C. Komponen Mutu Pendidikan

Pendekatan yang perlu diperhatikan dalam peningkatan mutu pendidikan yaitu pertama,
perbaikan secara terus-menerus (continuous improvement). Konsep ini mengandung pengertian
bahwa pihak pengelola senantiasa melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan secara
terusmenerus untuk menjamin semua komponen penyelenggara pendidikan telah mencapai
standar mutu yang telah ditetapkan. Konsep ini senantiasa memperbaharui proses pendidikan
berdasarkan kebutuhan dan tuntutan pelanggan. Jika tuntutan dan kebutuhan pelanggan berubah,
maka pihak pengelola institusi pendidikan dengan sendirinya akan merubah mutu, serta selalu
memperbaharui komponen produksi atau komponen-komponen yang ada dalam institusi
pendidikan.4
Kedua, menentukan standar mutu (quality assurance). Paham ini digunakan untuk menetapkan
standar-standar mutu dari semua komponen yang bekerja dalam proses produksi atau
transformasi lulusan institusi pendidikan. Standar mutu pendidikan misalnya dapat berupa
pemilikan atau akuisisi kemampuan dasar pada masing-masing bidang pembelajaran, dan sesuai
jenjang pendidikan yang ditempuh.
Selain itu, pihak manajemen juga harus menentukan standar mutu materi kurikulum dan
standar evaluasi yang akan dijadikan sebagai alat untuk mencapai standar kemampuan dasar.
Standar mutu proses pembelajaran harus pula ditetapkan, dalam arti bahwa pihak manajemen
perlu menetapkan standar mutu proses pembelajaran yang diharapkan dapat berdaya guna untuk
mengoptimalkan proses produksi dan untuk melahirkan produk yang sesuai, yaitu yang
menguasai standar mutu pendidikan berupa penguasaan standar kemampuan dasar. Pembelajaran
yang dimaksud sekurang-kurangnya memenuhi karakteristik; menggunakan pendekatan
pembelajaran pelajar aktif (student active learning), pembelajaran kooperatif dan kolaboratif,
pembelajaran konstruktif, dan pembelajaran tuntas (master learning).

4
Afriansyah, H. (2019). MANAJEMEN MUTU TERPADU. Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, 1. https://doi.org/https://doi.org/DOI10.17605/OSF.IO/JXCQY

5
Ketiga, perubahan kultur (change of culture). Konsep ini bertujuan membentuk budaya
organisasi yang menghargai mutu dan menjadikan mutu sebagai orientasi semua komponen
organisasi. Jika manajemen ini ditetapkan di institusi pendidikan, maka pihak pimpinan harus
berusaha membangun kesadaran para anggotanya, mulai dari pemimpin, staf, guru, siswa, dan
berbagai unsur terkait, seperti pemimpin yayasan, orang tua, dan para pengguna lulusan
pendidikan akan pentingnya mempertahankan dan meningkatkan mutu pembelajaran, baik mutu
hasil maupun proses pembelajaran.
Keempat, perubahan organisasi (upsidedown organization). Jika visi dan misi, serta tujuan
organisasi sudah berubah atau mengalami perkembangan, maka sangat dimungkinkan terjadinya
perubahan organisasi. Perubahan organisasi ini bukan berarti perubahan wadah
organisasi,melainkan sistem atau struktur organisasi yang melambangkan hubungan-hubungan
kerja struktur organisasi dan pengawasan dalam organisasi. Perubahan ini menyangkut
perubahan kewenangan, tugas-tugas dan tanggung jawab. Misalnya, dalam kerangka manajemen
berbasis sekolah, struktur organisasi dapat berubah terbalik dibandingkan struktur konvensional.
Jika dalam struktur konvensional berturut-turut dari atas ke bawah; senior manager, middle
manager, teacher dan support staff; sedangkan struktur yang baru, berupa struktur organisasi
layanan dari atas kebawah berturut-turut; learner, team, teacher and support, staff, dan leader.

D. Konsep Penjaminan Mutu Pendidikan

 Mutu pendidikan adalah suatu pelayanan tentang keunggulan hasil kerja ditinjau dari segi
input,proses,output, dampak maupun manfaat yang dapat ditingkatkan melalui manajemen.
Berikut upaya untuk mencapai mutu pendidikan yaitu dengan cara seperti berikut:
a. Merancang berbagai tujuan pengembangan siswa dan layanan pendidikan.
b. Menjalin kerjasama dengan pihak lain
c. mengedepankan kualitas sekolah
Sistem penjaminan mutu merupakan sistem penyelenggaraan pendidikan melalui sistem
yang masing-masing merupakan sistem pula.5
 Tujuan dan sasaran sistem penjaminan mutu pendidikan

5
Afriansyah, H. (2019). MANAJEMEN MUTU TERPADU. Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, 1. https://doi.org/https://doi.org/DOI10.17605/OSF.IO/JXCQY

6
Tujuan penjaminan mutu pendidikan adalah sinergikan sistem penjaminan mutu internal
dan sistem penjaminan mutu eksternal untuk memenuhi atau melampaui sehingga
mendorong upaya penjaminan mutu pendidikan yang berkelanjutan sedangkan sasaran
mutu pendidikan adalah terciptanya Sinergi antara sistem penjaminan mutu internal dan
sistem penjaminan mutu eksternal untuk memenuhi atau melampaui sehingga mendorong
upaya penjaminan mutu pendidikan yang berkelanjutan
 Dasar-dasar program mutu pendidikan
a. Mempunyai rencana yang jelas
b. Berkomitmen pada perubahan yang akan terjadi secara langsung maupun tidak
langsung
c. Mempunyai visi misi yang jelas terhadap masa depan.
d. Dapat memahami secara jelas tentang kondisi yang ada

E. Urgensi Manajemen dalam Pengelolaan Pendidikan

Kepekaan melihat kondisi global yang bergulir dan peluang masa depan menjadi modal
utama untuk mengadakan perubahan paradigma dalam manajemen pendidikan. Modal ini akan
dapat menjadi pijakan yang kuat untuk mengembangkan pendidikan. Pada titik inilah diperlukan
berbagai komitmen untuk perbaikan kualitas. Ketika melihat peluang, dan peluang itu dijadikan
modal, kemudian modal menjadi pijakan untuk mengembangkan pendidikan yang disertai
komitmen yang tinggi, maka secara otomatis akan terjadi sebuah efek domino (positif) dalam
pengelolaan organisasi, strategi, SDM, pendidikan dan pengajaran, biaya, serta marketing
pendidikan.

Manajemen dalam sebuah organisasi pada dasarnya dimaksudkan sebagai suatu proses
(aktivitas) penentuan dan pencapaian tujuan organisasi melalui pelaksanaan empat fungsi
dasar: planning, organizing, actuating, dan controlling dalam penggunaan sumberdaya
organisasi. Karena itulah, aplikasi manajemen organisasi hakikatnya adalah juga amal perbuatan
SDM organisasi yang bersangkutan6

6
Ismail, Feiby. "Implementasi total quality management (TQM) di lembaga
pendidikan." Jurnal Ilmiah Iqra' 10.2 (2018).

7
Planning atau perencanaan bermakna bahwa segala kegiatan yang diselenggarakan di
sekolah harus terencana dari awal bukan sebaliknya yang serba dadakan. Rencana yang dibuat
harus berawal dari kebutuhan dan analisis yang tajam berdasarkan data guna pencapaian visi
yang telah ditetapkan. Sehingga walaupun orang manajemen itu selalu berbicara sesuatu yang
abstrak dan jauh ke depan namun pada dasarnya dengan perencanaan, gambaran terkait
bagaimana hasil yang ingin dicapai dikemudian hari telah ada di depan mata. Oleh sebab itu
dalam merumuskan perencanaan harus betul-betul matang karena akan menentukan hasilnya.
Sebagaimana Udin Saud mengatakan "if you fail to plan, are you planning to fail

Organizing atau pengorganisasian. Bagian ini merujuk pada pengertian bahwa sekolah
merupakan organisasi jasa yang terdiri dari beberapa tingkatan di dalamnya. Jika digambarkan
seperti segi tiga piramid, dimana piramid tersebut terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu: unsur
paling atas (top), menengah (middle) dan paling bawah (lower). Ketiga tingkatan tersebut
meskipun kita lihat secara hirarki berbeda namun secara peran, fungsi dan tanggungjawab sama
dalam pencapaian visi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu agar rencana yang telah
dirumuskan terlaksana dengan baik maka segala pekerjaan perlu dikelompok-kelompokkan atau
diorganisasikan dalam bentuk bagian-bagian baik pada level top, middle maupun lower.

Actuating atau mengerakkan. Hal ini bermakna bahwa ketika pekerjaan telah di bagi-bagi
maka harus ada tindakan nyata untuk mengerjakannya bagi orang yang telah diberikan amanah.
Dimana tindakan nyata harus diikuti dengan rasa tanggungjawab.

Controlling atau pengendalian. Bagian ini menitik beratkan pada pengendalian suatu
pekerjaan. Pengendalian perlu dilakukan guna tercapainya istilah zero defact(nol kesalahan)
dalam melakukan pekerjaan. Pengendalian dalam konteks ini mengarah pada dua aspek yaitu
pengawasan dan evaluasi. Pengawasan dilakukan untuk mengawasi supaya mencegah terjadinya
kesalahan dalam bekerja, seperti mengawasi bagaimana seorang guru mengajar, tenaga TU
mengatur administrasi, dan lain-lain

8
.Kesimpulan

Pendidikan yang berkualitas tidak hanya dilihat dari mutu lulusan nya saja melainkan dapat
dilihat dari bagaimana lembaga pendidikan tersebut mampu memenuhi kebutuhan pelanggan
sesuai dengan standar mutu yang berlaku berikut yang perlu diperhatikan dalam penerapan tqm di
dunia pendidikan yaitu:

1) Perbaikan secara terus-menerus Konsep ini mengandung pengertian bahwa pihak pengelola
senantiasa melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan terus-menerus untuk menjamin
semua komponen penyelenggaraan pendidikan yang telah mencapai standar mutu yang
ditetapkan.
2) Menentukan standar mutu paham ini digunakan untuk menentukan standar standar mutu dari
semua komponen yang bekerja dalam proses produksi atau transformasi lulusan institusi
pendidikan.
3) Perubahan kultur kepemimpinan institusi pendidikan harus mampu membangun kesadaran
para anggotanya yang penting mempertahankan dan meningkatkan mutu pembelajaran.
4) Perubahan organisasi penerapannya dalam lingkungan sekolah bisa terlaksanakan dalam
bentuk perubahan struktur organisasi sekolah dalam manajemen berbasis sekolah.
5) Pembuatan rencana Program kerja dimulai dari program umum atau program jangka panjang
sampai dengan program atau rencana kerja harian.
6) Implementasi program mutu pendidikan didasarkan pada dasar hukum pelaksanaan sistem
mutu undang-undang sisdiknas nomor 20 tahun 2003 secara keseluruhan tingkat
pelaksanaan program mutu pendidikan diturunkan dalam beberapa kegiatan hanya saja
klasifikasi kegiatan berdasarkan konsep mutu masih belum jelas atau optimal

Saran

Demikian lah artikel yang dapat kami buat, kami menyadari bahwa artikel ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran dari pembaca atau
pendengar, sangat kami butuhkan. Guna untuk memperbaiki karya-karya kami berikutnya. Dan
semoga artikel ini dapat memberi manfaat untuk kita semua Amiin.

9
Daftar Pustaka

Afriansyah, H. (2019). MANAJEMEN MUTU TERPADU. Jurnal Ilmiah Ilmu

Pendidikan, 1. https://doi.org/https://doi.org/DOI10.17605/OSF.IO/JXCQY

Ismail, Feiby. "Implementasi total quality management (TQM) di lembaga

pendidikan." Jurnal Ilmiah Iqra' 10.2 (2018).

Qomar, Mujamil., Kesadaran Pendidikan; Sebuah Penentu Keberhasilan Pendidikan,

Yogyakarta: Arruz Media, 2012.

Sallis, Edward., Total Quality Management in Education, Manajemen Mutu

Pendidikan Jogjakarta: IRCiSoD, 2006.

Tim Gama Jakarta, Kamus Saku Ilmiah Populer, Jakarta: Gama Press, 2010.

Khadijah, I. (2015). Manajemen mutu terpadu (TQM) pada lembaga pendidikan

Islam. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 5(1).

David, R. Fred. 2004. Konsep Manajemen Strategis, Edisi VII (terjemahan). Jakarta, PT Indeks

Ismail, M. Yusanto. 2003. Pengantar Manajemen Syariat, Cetakan II. Jakarta, Khairul Bayan.

Rusyan, A. Tabrani. 1992. Manajemen Kependidikan. Bandung: Media Pustaka.

Soetopo, Hendiyat dan Soemanto, Wasty. 1982. Pengantar Operasional Administrasi Pendidikan.
Surabaya: Usaha Nasional.

10

Anda mungkin juga menyukai