Anda di halaman 1dari 19

MEMAHAMI KONSEP MUTU DALAM

PENDIDIKAN ISLAM

Disusun Oleh:
Lailatus Syifa’ (198610800056)
Guntur Suprianto (198610800059)
Istiqomah (198610800010)
Latar Belakang
 Islam adalah agama yang menempatkan pendidikan dalam
posisi yang sangat penting. Hal itu terbukti dengan
turunnya wahyu yang pertama ( QS. Al-‘alaq 1-5) yang
mengandung makna dan implikasi tentang pendidikan.
Pendidikan dalam islam bukanlah sebuah pemindahan ilmu
dari guru ke murid semata, melainkan juga bertujuan
mengembangkan keseluruhan aspek dalam diri anak didik
secara berimbang baik aspek intelektual, spiritual,
moralitas, keilmiahan dan skill (ketrampilan).
 Pada akhirnya, peningkatan mutu pendidikan Islam
merupakan kebutuhan abadi bagi setiap stakeholders
pendidikan. Kunci dari semua itu adalah apapun perspektif
yang digunakan, sepatutnya harus dikawal dengan sikap
istiqomah (konsisten) yang dijiwai continous improvement.
Ini mengandung pengertian bahwa setiap perspektif mutu
yang diambil harus menghasilkan kelebih baikkan daripada
sebelumnya
A. Hakikat Pendidikan Islam

 Pendidikan agama Islam adalah pendidikan melalui


ajaran- ajaran Islam, yang berupa bimbingan dan
asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah
selesai dari pendidikan ia dapat memahami,
menghayati, dan mengamalkan jaran- ajaran Islam yang
telah diyakini secara menyeluruh, serta menjadi ajaran
agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya
demi keselamatan hidup didunia maupun di akhirat
kelak
 Sedangkan Marimba memberi pengertian
pendidikan agama Islam yaitu “ suatu bimbingan
baik jasmani maupun rohani yang berdasarkan
hukum- hukum agama Islam menuju kepada
terbentuknya kepribadian utama menurut
ukuran dalam Islam
 Hakikat pendidikan Islam pada intinya
mengandung makna yang mendalam tentang
pendidikan islam yaitu upaya mengembangkan,
mendorong serta mengajak manusia untuk
merubah tingkah lakunya menuju kedewasaan
melalui pendidikan demi mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat.
B. Hakikat Mutu Dalam Pendidikan Islam

 Pengertian mutu :

 Menurut felgenbaum mutu adalah kepuasan pelanggan


sepenuhnya ( ful customer satisfaktion) suatu produk di
anggap bermutu apabila dapat memberikan kepuasan
sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan
harapan konsumen atas produk yang di hasilkan oleh
perusahaan. Mutu adalah sebuah hal yang berhubungan
dengan gairah dan harga diri
 Menurut Depdiknas (2002) Mutu secara umum di
defenisikan sebagai gambaran dan karakteristik
menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang di
harapkan

 Mutu dalam pendidikan merupakan hal yang


membedakan antara kesuksesan dan kegagalan
 Sehingga mutu merupakan masalah pokok yang akan
menjamin perkembangan sekolah dalam meraih status
di tengah-tengah persaingan dunia pendidikan yang
semakin keras
 Sumber mutu dalam pendidikan antara lain: sarana gedung
yang bagus, guru yang terkemuka, nilai moral yang tinggi,
hasil ujian yang memuaskan, spesialisasi atau kejuruan,
dorongan orang tua, bisnis dan komunikasi lokal,
sumberdaya yang melimpah, aplikasi teknologi mutakhir,
kepemimpinan yang baik dan efektif, perhatian kepada
pelajar dan anak didik, kurikulum yang memadai, atau juga
kombinasi dari faktor-faktor tersebut.
C. Pentingnya mutu dalam eksistensi
lembaga pendidikan Islam
 Dalam rangka memenuhi tuntutan dan kepuasan
pelanggan atau pengguna jasa pendidikan diperlukan
strategi yang jitu. Strategi tersebut diharapkan dapat
mengatasi masalah rendahnya mutu pendidikan
melalui optimalisasi sumber daya madrasah yang
secara langsung dapat meningkatkan mutu pendidikan
 Menurut Syaiful Sagala, peningkatan mutu pendidikan
diperoleh melalui dua strategi, yaitu peningkatan mutu
pendidikan yang berorientasi akademis (high
basededucation) untuk memberi dasar minimal dalam
perjalanan yang harus ditempuh mencapai mutu
pendidikan yang dipersyaratkan oleh tuntuan zaman, dan
peningakatan mutu pendidikan yang berorientasi pada
keterampilan hidup (broad based education) yang esensial
yang dicakupi oleh pendidikan yang berlandasan luas, nyata
dan bermakna
 Menurut Malik Fadjar, upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan berorientasi akademik bisa ditempuh melalui
cara-cara sebagai berikut, yaitu: 1) quality assurance kepada
semua lembaga pendidikan sehingga dapat mempercepat
peserta didik untuk dapat tersaring pada saat dilakukan
quality control melalui ujian nasional, 2) Menjamin
kesejahteraan tenaga kependidikan sehingga mereka dapat
hidup layak dan dapat memusatkan perhatiannya pada
kegiatan mengajar, 3) mendorong daerah dan lembaga
untuk dapat memobilisasi berbagai sumber dana dalam
rangka meningkatkan mutu pelayanan pendidikan.
Karakteristik melalui Pendekatan TQM
 1) fokus pada pelanggan baik internal maupun eksternal
 2) memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
 3) menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah
 4) memiliki komitmen jangka panjang
 5) membutuhkan kerjasama tim
 6) memperbaiki proses secara berkesinambungan
 7) menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
 8) memberikan kebebasan yang terkendali
 9) memiliki kesatuan tujuan
 10) adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.

sekolah dikatakan berhasil jika:

 Siswa puas dengan layanan sekolah


 Orangtua puas dengan layanan terhadap anaknya maupun
layanan kepada orangtua.
 Pihak pemakai. Penerima lulusan (perguruan tinggi,
industri, dan masyarakat) puas karena menerima lulusan
dengan kualitas yang sesuai dengan harapan
 Guru dan karyawan puas dengan pelayanan sekolah
D. Indikator mutu pendidikan nasional

 Indikator pendidikan dibagi menjadi 8 (delapan)


1. Kompetensi Lulusan
2. Isi Pembelajaran
3. Proses Pembelajaran
4. Penilaian Pembelajaran
5. Tenaga Kependidikan
6. Sarana dan Prasarana Pendidikan
7. Pembiayaan Pembelajaran
8. Pengelolaan Pembelajaran.
E. Indikator mutu dalam pendidikan Islam

Untuk menentukan bahwa pendidikan bermutu atau tidak


dapat terlihat dari indikator-indikator mutu pendidikan

Indikator mutu pendidikan menurut Sallis dapat terlihat dari


dua sudut pandang yaitu
1. sekolah sebagai pennyedia jasa pendidikan (service provider)
2. siswa sebagai pengguna jasa (costumer) yang di dalamnya
ada orang tua, masyarakat dan stakeholder.
Pengembangan system mutu dalam lembaga pendidikan
Islam(pesantren, madrasah dan sekolah)

Pengembangan sistem pendidikan di pesantren hendaknya


dilakukan secara terpadu, tidak hanya melihat pada satu sisi tetapi
melihat seluruh komponen pesantren sebagai satu kesatuan yang
utuh yang saling berkaitan. Pemikiran dan operasionalisasi
menejemen pendidikan terpadu akan banyak ditentukan oleh
tujuan dan arah keterpaduan, yang menyatakan bahwa arah
pendidikan di Pondok Pesantren saat ini adalah dalam pembinaan
IMTAQ, IPTEK dan Skill fungsional atas dasar kebutuhan
Pengembangan sistem pendidikan Islam
antara lain:
a. Kurikulum
b. Sarana dan Prasarana
c. Tenaga pendidikan
d. Pengembangan Anggaran

Anda mungkin juga menyukai