Disusun Oleh :
Oky Ahmad Wahab, S.Pd.I.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini lembaga pendidikan Islam berkembang
sebagai
lembaga
yang
semakin
kompleks
sehingga
ia
ilmu
manajemen
lembaga
pendidikan
di
lembaga
Islam
pendidikan
menjadi
mutlak.
yang
menarik
bagi
kalangan
praktisi
dan
ahli
terhadap
manajemen
pendidikan Islam.
pendidikan,
khususnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Pendidikan Islam
1. Pengertian Manajemen
Dari segi bahasa manajemen berasal dari bahasa
Inggris yang merupakan terjemahan langsung dari kata
management yang berarti pengelolaan, ketata laksanaan,
atau tata pimpinan. Sementara dalam kamus Inggris
Indonesia karangan John M. Echols dan Hasan Shadily
management berasal dari akar kata to manage yang
berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola,
dan memperlakukan.1
Sedangkan
Sondang
Siagian
mengartikan
adalah
segala
upaya,
latihan
dan
sebagai
usaha
peribadi
manusia
membina
dari
dan
aspek-aspek
kearah
tujuah
akhir
perkembangan
atau
pertumbuhannya3.
Dalam studi pendidikan, sebutan pendidikan Islam
pada umumnya dipahami sebagai suatu ciri khas, yaitu
jenis pendidikan yang berlatar belakang keagamaan. Dapat
juga
di
ilustrasikan
bahwa
pendidikan
yang
mampu
pendidikan
Islam
meperoyeksi
diri
untuk
SAW
yang
telah
mencapai
kualitasnya.
melalui
bantuan
orang
lain
dan
bekerjasama
manajemen
pendidikan
islam.
Berikut
ini
penjabarannya.
1. Proses pengelolaan lembaga pendidikan islam.
Hal ini menghendaki adanya nilai-nilai islam dalam
proses pengelolaan lembaga pendidikan islam.
khusus
pendidikan
diarahkan
islam
untuk
dengan
menangani
segala
lembaga
keunikannya.
Maka
madrasah,
perguruan
tinggi
islam
dan
sebagainya.
Banyak
muncul
manajemen
pertanyaan
apa
perbedaan
Islam
dengan
manajemen
Misalnya
adanya
manajemen
pendidikan
pendidikan
lainnya.
banyak
menejerial
atau
yang
bahkan
dapat
mayoritas
digunakan
kaidah-kaidah
oleh
seluruh
mamajemen, namun secara spesifik terdapat kekhususankekhususan yang membuuhkan penanganan yang spesial
pula. Inti manajemen dalam bidang apapun sama, hanya
saja variabel yang dihadapinya berbeda tergantung pada
bidang
apa
manajemen
dikembangkan.
perbedaan
tersebut
Perbedaan
kultur
yang
variabel
kemudian
digunakan
ini
dan
membawa
memunculkan
perbedaan.
Henry
Fayol
mengemukakan
prinsip-prinsip
Bila
masyarakat
pula
berkembang
organisasi-organisasi
organisasi-organisasi
lama.
maka
baru
Tujuan
daripada
pembagian
kerja
adalah
menghasilkan
(wewenang)
adalah
hak
memberi
dan
agar
dapat
dilaksanakan,
authority
dengan
para
pekerja,
baik
persetujuan
tindakan,
koordinasi
dan
kekuatan
dan
memfokuskan usaha.
f. Subordination of Individual Interest to General Interest
oleh
biaya
hidup,
permintaan
dan
merangsang
pegawai
melaksanakan
harus
diperlakukan
dengan
ramah
dan
sebuah
rencana
merupakan
dan
meyakinkan
pengalaman
yang
adalah
kekuatan.Para
pemimpin
akan
datang
dengan
waktu,
metode
tertentu.
Artinya: Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang
yang jika melakukan sesuatu pekerjaan , dilakukan secara
itqan (tepat, tearah, jelas, tuntas. (HR. Thabrani).
Mondy dan Premeaux (1995) menjelaskan bahwa
perencanaan merupakan proses menentukan apa yang
seharusnya dicapai dan bagaimana mewujudkannya dalam
kenyataan. Perencanaan amat penting untuk implementasi
strategi dan evaluasi strategi yang berhasil, terutama
karena
aktivitas
pengorganisasian,
pemotivasian,
kesanggupan
menyesuaikan
diri
ialah
pengambilan
adalah
dan
proses
mengatur,
mendistribusikan
pekerjaan,
mencapai
menyatakan
tujuan
bahwa
organisasi.
Stone
mengorganisasikan
(1996:11)
adalah
proses
memilih
dan
memilah
orang-orang
(guru
dan
sebagai
fungsi
administrasi
sehari-hari
terdapat
bermacam-macam
jenis
10
matang,
dia
akan
melakukan
pengorganisasian
pendidikan
mempengaruhi
dan
ialah
menggerakkan
kemampuan
orang
lain
untuk
untuk
harus
spesialisasi
dilandasi
tugas,
konsep
demokratisasi,
pendelegasian
wewenang,
suatu
keadaan
seseorang
yang
mendorong,
standar
yang
telah
11 Mujib, Op.cit.
12 Ibid.
11
ditentukan.
Jika
terjadi
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan memiliki peranan yang amat penting dalam
pengelolaan sebuah institusi atau lembaga terutama pada
lembaga pendidikan, karena lembaga pendidikan bukanlah
menghailkan barang dan jasa tetapi lembaga penidikan
merupakan sebuah pabrik yang akan memproduksi generasigenerai yang unggul dalam pretasi dan anggun dalam akhlak,
apalagi dengan Lembaga yang berlabelkan Islam sebagai
pandangan
dan
pedoman
dalam
membina
dan
motivator
problematikan
untuk
yang
perubahan
terjadi
pada
terhadap
berbagai
lembaga-lembaga
hendaklah
perlu
perencanaan
yang
matang
13
operasional
merupakan
langkah-langkah
nyata
14
dalam
B. Saran
Demikianlah
manajemen
yang
pendidikan
dapat
saya
Islam,
Saya
uraikan
mengenai
menyadari
betul
menyarankan
kepada
teman-teman
yang
ingin
mencari
referensi
melalui
tersedia.
15
berbagai
media
yang
DAFTAR PUSTAKA
M. Arifin. 1993. Filsafat Pendidikan Islam, Cet. III. Jakarta: Bumi
Aksara.
Ramayulis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Siagian, Sondang, P. 1990. Filsafah Administrasi. Jakarta: CV Masa
Agung.
Suryosubroto. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta:
Rineka Cipta.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. 2009. Manajemen
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
16