Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya menyangkut bangsa
dan negara. (UU No.20 Tahun 2003).
Mutu berasal dari bahasa Latin, quails, yang artinya what kind of. Mutu menurut
Deming ialah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Mutu menurut Crosby ialah kesesuaian
dengan yang disyaratkan. Perusahaan raksasa IBM mendefinisikan mutu ialah kepuasan
pelanggan. Mutu sendiri dapat didefinisikan sebagai tingkat keunggulan. Secara umum mutu
dapat diartikan sebagai gambaran dan karateristik menyeluruh dari barang atau jasa
yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan
Berdasarkan pendapat –pendapat tersebut maka mutu dapat diartikan produk
dan atau jasa yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan memuaskan pelanggan.
Penerapan definisi mutu dalam pendidikan dikemukakan Charles Hoy dalam
Improving Quality in Education, menjelaskan bahwa mutu pendidikan adalah suatu evaluasi
terhadap proses pendidikan dengan harapan tingggi untuk dicapai dan mengembangkan
bakat-bakat para pelanggan pendidikan dalam proses pendidikan (Syafaruddin, 2004: 56).
Pendapat tersebut sejalan oleh Achmad(1990) mengemukakan bahwa mutu pendidikan di
sekolah dapat diartikan sebagai kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional
dan efesien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah, sehingga
menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut norma/standar yang
berlaku. Mutu di bidang pendidikan meliputi mutu input, process, output, dan,
outcome.Mutu pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.
Pendidikan bermutu dapat dilihat dari lulusan yang bermutu pula, strategi apa sajakah
yang dapat mewujudkan hal tersebut? Tentu menjadi dasar dalam penelitian ini
Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi dalam meningkatkan mutu
lulusan melalui prumusan masalah yang diajukan yaitu
Landasan Teori
B. STRATEGI
Strategi dalam Konsep Manajemen Strategi Secara etimologis kata manajemen
merupakan terjemahan dari kata Management yang terdiri dari kata manage yang
berarti menyelenggarakan, membawa atau mengarah manajemen adalah suatu
kegiatan yang di lakukan secara bersama-sama oleh dua orang ataulebih yang di
dasarkan atas aturan tertentu dalam rangka mencapai suatu tujuan. (Muhammad Rifa’i,
2018:4)
Manajemen strategi sebagai seni dan ilmu untuk merumuskan,
mengimplementasi, mengevaluasi keputusan strategi lintas fungsi yang memungkinkan
organisasi dapat mencapai tujuannya.
Manajemen strategi bukanlah seperti halnya ilmu pasti. Tidak ada organisasi
yang dapat menerapkan aturan-aturan yang langsung sekali jadi, strategi terbaik tidak
muncul dari buku-buku seperti resep-resep makanan, oleh karena itu tidak ada rumusan
yang pasti dalam “perhitungan” strategi itu. Manajemen strategi lebih merupakan
bagaimana “membaca” tanda-tanda dan persinggahan-persinggahanmasa depan dan
menafsirkannya dalam rangka untuk memilih sebuah arah yang semestinya bagi
pengembangan masa depan organisasi. (Yusuf Hadijaya, 2013:6).
Henry Mintzberg dalam Muhammad Rifa’i strategi sebagai perencanaan (plan)
dimaksudkan bahwa sesuatu yang secara sadar dimaksudkan untuk melakukan
tindakan, atau garis pedoman (satu set pedoman) untuk bersepakat dengan situasi.
Dengan defenisi tersebut mengandung dua makna yaitu bahwa strategi dibuat untuk
peningkatan dengan tindakan yang akan dilakukan, dan strategi ada untuk
mengembangkan secara sadar dan bertujuan. (Muhammad Rifa’i, 2019:241).
Dalam sebagian penjelasan mengenai konsep strategi dalam manajemen
strategi, sampai dapat diambil kesimpulan bahwa strategi ialah suatu yang dirancang
maupun disusun guna membenarkan arah untuk sesuatu lembaga pendidikan maupun
industri dalam mencapai tujuan. Terdapat 3 proses dalam strategi, yakni perencanaan
(planning), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating).
Dalam perencanaan strategi disusun bersumber pada visi dan misi organisasi
serta perencanaan jangka pendek yang merupakan langkah dini dari perencanaan
jangka panjang.
C. MUTU LULUSAN
Edward Sallis mengemukan bahwa mutu adalah sesuatu yang memuaskan dan
melampaui kebutuhan pelanggan.
Defenisi ini disebut juga dengan istilah mutu sesuai persepsi “quality in
perception”. Mutu ini bisa disebut sebagai mutu yang hanya ada dimata orang yang
melihatnya. Ini merupakan defenisi yang sangat penting. Sebab, ada resiko yang
seringkali kita abaikan dari defenisi ini, yaitu kenyataan bahwa para pelanggan adalah
pihak yang membuat keputusan terhadap mutu, dan mereka melakukan penilaian
tersebut dengan merujuk pada produk terbaik yang bisa bertahan dalam persaingan.
(Edward Sallis, 2010:56). Konsep mutu lulusan sebagaimana ditegaskan oleh
Uwes merupakan“ cerminan serta karakteristrik merata pendidikan yang
menampilkankemampuannya dalam memenuhi kebutuhan yang diharapkan ataupun
yang tersirat.” Dengan kata lain, mutu pendidikan mencakup input, proses, serta output
pendidikan. Sedangkan input pendidikan merupakan segala sesuatu yang wajib tersedia
sebab diperlukan untuk berlangsungnya proses.
Sesuatu yang diartikan berbentuk sumber daya serta perangkat lunak dan
harapan- harapan selaku pemandu untuk berlangsungnya proses. Input sumber daya
meliputi sumber daya manusia (kepala sekolah, guru termasuk guru bk, karyawan serta
siswa) sumber daya selebihnya (perlengkapan, peralatan, uang, bahan serta lain- lain).
Input perangkat lunak meliputi struktur organisasi sekolah, peraturan perundang-
undangan, deskripsi tugas, rencana, program, serta lain- lain.
Input harapan- harapan berbentuk visi, misi, tujuan serta target yang mau
dicapai olehsekolah. (Uwes, 2003: 43).
Manajemen peningkatan mutu lulusan ialah suatu proses yang mengaitkan
seluruh bagian dalam lembaga pendidikan. Seluruh bagian tersebut silih berhubungan
serta tidak bisa dipisahkan, bagian tersebut antara lain merupakan siswa, tenaga
pendidik/ guru, kepala sekolah dan stakeholder ataupun masyarakat selaku pengguna
lulusan.
Kesemua bagian tersebut wajib sinergi buat menciptakan kinerja sekolah
berbentuk prestasi siswa yang memuaskan serta kinerja yang baik.
Rubino, Nurika Khalila, 2021, Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Lulusan SMK
Swasta Taman Siswa Binjai , Jurnal Islami- Manajemen Pendidikan Islam &
Humaniora
Herni (2022) “Manajemen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Dalam Meningkatkan
Mutu Lulusan Perguruan Tinggi ”,al-Afkar, Journal For Islamic Studies,
5(4), pp. 281–289. doi: 10.31943/afkarjournal.v5i4.380