Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN PENDIDIKAN DALAM MEWUJUDKAN VISI DAN MISI

SEKOLAH YANG BERMUTU DI SMK NU KAPLONGAN


DAN SMK DATO’ AHMAD MAHER MALAYSIA

Studi Kualitatif tentang Manajemen Pendidikan


Dalam Mewujudkan Visi Dan Misi Sekolah Yang Bermutu
Di SMK NU Kaplongan dan SMK Dato’ Ahmad Maher Malaysia

Santi Sagita
Khoirunnisa
Nailatun Mubarokah

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PASCASARJANA IAI BUNGA BANGSA CIREBON
Jalan Widarasari III – Tuparev- Cirebon
ABSTRAK

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas


untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional harus menjalankan perannya
dengan baik. Dalam menjalankan peran sebagai lembaga pendidikan, sekolah
harus dikelola dengan baik agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah
dirumuskan dengan optimal. Pengelolaan sekolah yang tidak profesional dapat
menghambat proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat menghambat
langkah sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan
formal. Visi dan misi merupakan elemen yang sangat penting dalam sekolah yang
bermutu, dimana visi dan misi digunakan agar dalam operasionalnya bergerak
pada track yang diamanatkan oleh para stakeholder dan berharap mencapai
kondisi yang diinginkan dimasa yang akan datang sebagai sebuah perwujudan dari
tujuan.
Hasil analisis tersebut intinya adalah; Pertama, Penyusunan visi dan misi
sekolah bukan hal yang mudah, perlu kajian yang mendalam dan melibatkan
semua stakeholders sehingga apa yang diinginkan tercakup didalamnya, Kedua,
Visi dan misi sekolah memuat banyak hal yang besar seperti tujuan yang ingin
dicapai sampai hal yang kecil namun sangat urgen seperti anggaran tahunan,
semua ini harus direncakan dengan sebaik-baiknya sehingga dalam pelaksanaan
identitas sebuah sekolah dapat terlihat hanya dengan membaca visi dan misi nya,
Ketiga, Dalam tatanan praktis penyusunan visi dan misi bukan hal yang mudah
walaupun semua stakeholders dilibatkan tetapi masih saja kesulitan, oleh karena
itu diperlukan supervisi ketika kesulitan ini terjadi, dan Keempat, Dalam
mewujudkan sekolah yang bermutu memiliki kualitas baik perlu direncanakan dan
dilakukan rekayasa.

Kata Kunci: Visi,Misi,Sekolah,Mutu


PENDAHULUAN
Manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, dan pengontrolan
sumber daya agar dihasilkan sesuatu yang efektif. Jika dikaitkan dalam dunia
pendidikan, maka tujuan akhirnya adalah pada pendidikan tersebut. manajemen
akan membentuk pendidikan tersebut menjadi lebih terarah sehingga hasilnya
akan lebih baik.
Dalam Artikel yang ditulis Cahyo Baskoro ( 2012 ) Sebagaimana dicatat
dalam Encyclopedia Americana, manajemen merupakan "the art of coordinating
the ele-ments of factors of production towards the achievement of the purposes of
an organization", yaitu suatu seni untuk mengkoordinir sumberdaya organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi. Sumberdaya organisasi tersebut meliputi
manusia(men), bahan baku(ma-terials) dan mesin(machines).Koordinasi
dimaksudkan agar tujuan organisasi bisa dicapai dengan efisien sehingga dapat
memenuhi harapan berbagai pihak (stake-holders) yang mempunyai kepentingan
terhadap organisasi.

Pendidikan merupakan setiap proses di mana seseorang memperoleh


pengetahuan (knowledge acquisition), mengembangkan kemampuan/keterampilan
(skills developments) sikap atau mengubah sikap (attitute change). Pendidikan
adalah suatu proses transformasi anak didik agar mencapai hal - hal tertentu
sebagai akibat proses pendidikan yang diikutinya. Sebagai bagian dari
masyarakat, pendidikan memiliki fungsi ganda yaitu fungsi sosial dan fungsi
individual. Fungsi sosialnya untuk membantu setiap individu menjadi anggota
masyarakat yang lebih efektif dengan memberikan pengalaman kolektif masa lalu
dan sekarang, sedangkan fungsi individualnya untuk memungkinkan seorang
menempuh hidup yang lebih memuaskan dan lebih produktif dengan
menyiapkannya untuk menghadapi masa depan (pengalaman baru). Fungsi
tersebut dapat dilakukan secara formal seperti yang terjadi di berbagai lembaga
pendidikan, maupun informal melalui berbagai kontak dengan media informasi
seperti buku, surat kabar, majalah, TV, radio dan sebagainya.
Dari pengertian diatas, manajemen pendidikan merupakan suatu proses
untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya pendidikan seperti guru, sarana
dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium, dsb untuk mencapai
tujuan dan sasaran pendidikan ( Cahyo Baskoro,2012 ).
Dilakukan manajemen agar pelaksanaan suatu usaha terencana secara
sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat dan lengkap sehingga
mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif dan efesien :
1. Produktivitas
Adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output)
dengan jumlah sumber yang dipergunakan (input). Produktivitas dapat
dinyatakan secara kuantitas maupun kualitas.
2. Kualitas
Menunjukkan kepada suatu ukuran penilaian atau penghargaan yang
diberikan atau dikenakan kepada barang (products) dan/atau jasa (services)
tertentu berdasarkan pertimbangan objektif atas bobot dan/atau kinerjanya.
3. Efektivitas
Adalah ukuran keberhasilan tujuan organisasi.
4. Efesiensi
Berkaitan dengan cara yaitu membuat sesuatu dengan betul (doing
things right) sementara efektivitas adalah menyangkut tujuan (doing the right
things) atau efektivitas adalah perbandingan antara rencana tujuan yang
dicapai,efesiensi lebih ditekankan pada perbandingan antara input/sumber
daya dengan output. Efesiensi pendidikan adalah bagaimana tujuan itu dicapai
dengan memiliki tingkat efesiensi waktu, biaya, tenaga dan sarana
(Bitar,2021).
Perubahan besar yang berjalan cepat melanda kehidupan masyarakat,
bangsa, dan negara, memaksa kita mempersiapkan diri, bukan saja agar dapat
tetap bertahan, tetapi juga mengembangkan diri. Hal ini menuntut suatu
wawasan masa depan. Masa depan bukan sesuatu yang menakutkan sehingga
harus di hindari, tetapi merupakan peluang untuk meningkatkan taraf
kehidupan asal kan sebuah bangsa siap menghadapinya.
Dalam penelitian sebelumnya , Didaktika (2014) menyampaikan dalam
Menghadapi era globalisasi, diperlukan visi yang dapat mengarahkan misi,
rencana, dan segala ikhtiar. Minimal ada enam komponen yang akan
menentukan perubahan, yaitu: 1) Adanya visi yang jelas; 2) Misi berupa
rumusan langkah- langkah kunci untuk mulai melakukan inisiatif,
mengevaluasi dan mempertajam bentuk kegiatan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan dalam visi; 3) Rancangan kerja; 4) Sumber daya; 5) Keterampilan
profesional; serta 6) Motivasi dan Insentif. Peningkatan kemampuan
intelektual termasuk penguasaan, penerapan, dan pengembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi agar dapat meningkatkan kualitas hidup.
Selanjutnya, manusia Indonesia yang berkualitas mempunyai daya saing yang
tinggi di tengah-tengah kehidupan global. Sudah tentu penguasaan intelektual
tersebut selalu harus seimbang dengan peningkatan kemampuan etis dan moral
serta agama sebagai sumber nilai-nilai etika dan moral.
Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan
memegang peran yang sangat penting. Peningkatan kualitas pendidikan
merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas
sumber daya manusia itu sendiri. Pemerintah dan kalangan swasta sama-sama
berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan
pendidikan yang lebih berkualitas. Antara lain melalui pengembangan dan
perbaikan kurikulum, sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan,
pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan
tenaga kependidikan lainnya ( Didakdita,2014 ).
Dalam penelitian terdahulu, Wahyu Bagja Sulfemi dan Arsyad ( 2019 )
Aspek penting yang turut membentuk budaya sekolah adalah kepemimpinan
sekolah. Kepemimpinan sekolah yang efektif merupakan sumber nilai dan
semangat, sumber tatanan dan perilaku kelembagaan yang berorientasi ke arah
dan sejalan dengan pencapaian visi dan misi sekolah. Oleh karena itu, kepala
sekolah hendaklah seseorang yang memiliki visi dan misi kelembagaan,
memiliki kemampuan konseptual, memiliki keterampilan dan seni dalam
hubungan antar manusia,menguasai aspek-aspek teknis dan substantif
pekerjaannya, memiliki semangat untuk maju, serta memiliki semangat
mengabdi dan karakter yang diterima oleh lingkungannya (Sulfemi, 2019).
Dari tema analisis sekolah efektif dalam perspektif mutu pendidikan
dapat dikatakan bahwa sekolah yang efektif adalah sekolah yang: 1) memiliki
masukan siswa dengan potensi yang sesuai dengan tuntutan kurikulum, 2)
dapat menyediakan layanan pembelajaran yang bermutu, 3) memiliki fasilitas
sekolah yang menunjang efektivitas dan efesiensi kegiatan belajar mengajar,
dan 4) memiliki kemampuan menciptakan budaya sekolah yang kondusif
sebagai refleksi dari kinerja kepemimpinan profesional kepala sekolah.
Kedua. Sekolah Efektif dalam Perspektif Manajemen.
Manajemen sekolah merupakan proses pemanfaatan seluruh sumber
daya sekolah yang dilakukan melalui tindakan yang rasional dan sistematik
(mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengerahan tindakan, dan
pengendalian) untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien.
Tindakan-tindakan manajemen tersebut bersumber pada kebijakan dan
peraturan-peraturan yang disepakati bersama yang diwujudkan dalam bentuk
sikap, nilai, dan perilaku dari seluruh orang yang terlibat di dalamnya.
Tindakan-tindakan manajemen tidak berlangsung dalam satu isolasi,
melainkan terjadi dalam satu keutuhan kompleksitas sistem. Apabila dilihat
dalam perspektif ini, maka dimensi sekolah efektif meliputi: 1). Layanan
Belajar bagi Siswa, 3) Pengelolaan dan Layanan Siswa, 4) Sarana dan
Prasarana Sekolah, 5) Program dan Pembiayaan. 6) Partisipasi Masyarakat,
dan 7) Budaya Sekolah Ketiga. Sekolah Efektif dalam Perspektif Teori
Organisme. Sekolah efektif mampu mewujudkan apa yang disebut sebagai
“self-renewing schools” atau “adaptive schools”, atau disebut juga sebagai
“learning organization” yaitu suatu kondisi di mana kelembagaan sekolah
sebagai satu identitas mampu menangani permasalahan yang dihadapinya
sementara menunjukkan kapabilitasnya dalam berinovasi. Menurut teori
organisme, dunia ini bukan benda mati, melainkan merupakan suatu energi
yang memiliki kapasitas berubah untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Dalam perspektif ini, maka bentuk kehidupan apa pun hanya
akan mampu bertahan apabila organisme itu mampu memberikan respon yang
tepat untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di
sekitarnya. ( Wahyu Bagja dan Arsyad,2019 ).
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis melihat bahwa Manajemen
Pendidikan akan terukur dan terarah apabila sekolah mempunyai visi dan misi
yang jelas dan selalu meningkatkan mutu, oleh karena itu penulis tertarik
mengangkat penelitian ini. Apalagi manajemen pendidikan di Indonesia dan
Manajemen Pendidikan di Luar Negeri khususnya Sekolah setingkat SMK di
Malaysia yang tentunya memeliki persamaan serta perbedaan pada sistem dan
kebijakannya. Begitupun halnya yang terjadi dengan informan penelitian
penulis memiliki metode baru dalam pencarian Informasi Manajemen
Pendidikan. Kajian penelitian yang telah dilakukan dalam artikel ini adalah
Manajemen Pendidikan Dalam Mewujudkan Visi Dan Misi Sekolah Yang
Bermutu Di SMK NU Kaplongan secara langsung dan menggunakan media
online atau website di SMK Dato Ahmad Malaysia.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui manajemen sekolah
mewujudkan visi dan misi yang bermutu. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, dengan teknik
pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

TINJAUAN PUSTKA
Manajemen
Manajemen menurut Stoner dalam Soemidjo dan Soebedjo adalah
serangkai kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan,
mengendalikan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya
manusia, sarana dan prasarana secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan ( A.Rusdiana.2014 ).
Manajemen adalah suatu proses yang mencakup evaluasi terhadap
keutuhan Sumber Daya Manusia, mendapatkan orang-orang untuk memenuhi
kebutuhan itu, dan mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya yang penting
tersebut dengan cara memberikan intensif dan penugasan yang tepat Agar sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan organisasi di mana Sumber Daya Manusia itu
berada. Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi delapan fungsi operasional,
yaitu perencanaan (planning), pengadaan (procrutmen), pengembangan
(development), kompensasi (compensation), pengintegrasian (intregation),
pemeliharaan (maintenance), kedisiplinan dan pemberhentian (separation). (Arifin
Zaenal 2019 ).
G.R. Tery (1986) sebagaimana dikutip Malayu S,P Hasibuan (1996)
memandang manajemen sebagai suatu proses, yaitu: “Management is a distinc
proses consistinc of planning, organizing, actuating and controlling performed to
determine and acomplish stated objektives by the use of human being and other
resouces.”
Memperhatikan pengertian manajemen dari berbagai pendapat diatas dapat
kita amati lebih jauh ternyata antara pendapat satu dengan yang lainnya memiliki
persamaan makna dan saling melengkapi (Masykuri Bakri,2018 ).
Dalam sebuah kegiatan manajemen, perencanaan merupakan langkah awal
yang dilakukan. Sebuah perencanaan, berangkat dari kondisi sekarang hingga
merencanakan kondisi yang diharapkan, sehingga kegiatan perencanaan
membutuhkan keseriusan dan pandangan jauh kedepan, karena perencanaan
menyangkut langsung dengan kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan
datang.
Dalam penelitian sebelumnya, Aulia diani devi (2019) yang telah dilakukan
Dalam mewujudkan kualitas pendidikan, sebuah lembaga pendidikan harus
mempunyai visi dan misi terlebih dahulu dengan tujuan agar terciptanya madrasah
yang unggul, baik dalam bidang akademik maupun nonakademik. Dengan begitu
sebuah lembaga mempunyai gambaran-gambaran dan harapan-harapan yang ingin
dicapai. Adapun yang dimaksud dengan visi pada sebuah lembaga pendidikan
ialah berupa gambaran masa depan yangdiinginkan oleh madrasah atau sekolah
untuk menjadikan madrasah atau sekolah yang berkualitas sesuai
perkembangannya dan sejalan dengan koridor kebijakan nasional serta juga harus
sesuai dengan kebutuhan siswa dan masyarakat. Sedangkan, misi ialah suatu
tindakan yang akan dilakukan dalam merealisasikan dari sebuah visi dengan
berbagai indikator (Aulia diani devi, 2019).
Visi dan Misi
a. Visi
Visi adalah suatu gambaran dari masa depan yang real dan
mampudiwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Menurut Hax dan Majluf
dalam Akdon, bahwa visi merupakan sarana dalam:
1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan
tugas pokok.
2. Memperlihatkan frame work hubungan antara organisasi dengan
stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen dan
pihaklain yang terkait).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan
perkembangan.
Pernyataan tentang visi perlu untuk ditafsirkan sehingga dapat menjadi
acuan dalam penyelenggaraan sebuah organisasi (sekolah). Dalamsekolah, visi
menjadi gambaran dari masa depan yang akan dicapai sekolah,untuk
menentukannya harus memperhatikan perkembangan serta tantangan ada di
masa mendatang. Visi dalam suatu organisasi (sekolah) sangatlah berperan
penting,maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalammenyusun atau
menentukan sebuah visi, Berikut hal-hal yang harusdiperhatikan dalam
merumuskan visi, yaitu:
1. Visi haruslah mampu memberikan panduan/arahan dan motivasi.
2. Visi harus disebarkan di kalangan anggota organisasi (stakeholder)
3. Visi dapat digunakan dalam menyebarkan keputusan dan tindakan
organisasi penting.
Visi sekolah sejatinya disusun sedemikian rupa yang dapat
berimplikasi kepada dasar orientasi, motivasi, sosialisasi, dan pengambilan
kebijakan organisasi. Menurut Akdon, ada beberapa kriteria dalam
merumuskan visi yaitu:
(1) Visi berisi gambaran masa mendatang yang ingin dicapai;
(2) Visi dapat memotivasi anggota dalam mewujudka kinerjayang baik;
(3) Dapat memberi inspirasi dan siap menghadapi tantangan di masa
mendatang;
(4) Menghubungkan masa kini dan mendatang;
(5) Pandangan yang realistis dan kredibel depan masa depan yang cerah; dan
(6) Bersifat sementara tidak untuk slamanya ( Ahmad Calam dkk,2016)
b. Misi
Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi
merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban dan
rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk bewujudkan visi. Dengan
demikian, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang
dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya.
Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi
bagi pihak yang berkepentingan di masa datang menurut Akdon (2007).
Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan
yang ditawarkan. Pernyataan misi harus:
1. Menunjukan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh
organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.
2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk
mencapainya.
3. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang
utama yang digeluti organisasi ( Fadilah Windaningrum,2019).

Mutu Sekolah
Mutu berkaitan dengan baik buruknya suatu benda, kadar atau derajat.
Mutu pendidikan yang diinginkan tidak terjadi begitu saja, tetapi mutu perlu
direncanakan. Perencanaan yang matang merupakan salah satu bagian dalam
upaya meningkatkan mutu.
Depdiknas (Mulyasa, 2013:157), Secara umum dapat diartikan sebagai
gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukkan
kemampuannya dalam membuaskan kebutuhan yang diharapkan atau tersirat.
Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses dan
output Input pendidikan adalah segala sesuatu yang harus tersedia karena
dibutuhkan untuk berlangsungnya proses. Input sumber daya meliputisumberdaya
manusia (kepala sekolah, guru termasuk guru BP, karyawan, siswa) dan sumber
daya selebihnya (peralatan, perlengkapan, uang, bahan dan sebagainya). Proses
pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu
yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut input, sedang sesuatu
dari hasil proses disebut output. Output pendidikan adalah merupakan kinerja
sekolah. Kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yan dihasilkan dari proses/
perilaku sekolah. Kinerjasekolah dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya,
produktivitasnya, efesiensinya, inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya, dan
moral kerjanya.
Proses pendidikan yang bermutu apabila seluruh komponen pendidikan
terlibat dalam proses pendidikan itu sendiri. Kamisa (Karwati dan Priansa,
2013:15) menyebutkan pendidikan adalah mutu dalam konsep relatif, terutama
berhubungan dengan kepuasan pelanggan.Pelanggan pendidikan ada dua,
Pendidikan bermutu apabila pelanggan internal (kepala sekolah, guru dan
karyawan sekolah) berkembang, baik fisik maupun psikis,sedangkan pelanggan
eksternal, yaitu: (1) eksternal primer (peserta didik), (2) eksternal sekunder (orang
tua, pemimpin pemerintah dan perusahaan), dan (3) eksternal tersier (pasar
kerja dan masyarakat luas) (Muhammad Nur,2019 ).

METODE
Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif dengan metode desktiptif. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode kualitatif. Metodologi adalah proses, prinsip, dan
prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban
( Mulyana, 2008; 145 ).
Menurut Sugiono ( 2007; 1),metode penelitian kualitatif merupakan suatu
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada objek yang alamiah dimana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data bersifat
induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada
generalisasi.
Penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku
manusia dan menganalisis kualitas-kualitasnya, alih-alih mengubahnya menjadi
entitas-entitas kuantitatif ( Mulayana,2008;150). Tujuan dari penelitian deskriptif
ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki.

Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan
melakukan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
1. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan
dengan dua cara yaitu pengamatan secara langsung di sekolah dalam Negeri
dan pengamatan secara tidak langsung di sekolah luar Negeri menggunakan
media online atau website. Pengamatan dilakukan dengan cara nonparticipant
observation terhadap kepala sekolah,wakil kepala sekolah,kepala program,dan
Guru.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui,melengkapi data dan upaya
memperoleh data yang akurat dan sumber data yang tepat. Dalam wawancara
ini penulis mewawancarai empat orang informan yang terdiri dari kepala
sekolah,wakasek,kepala program,dan guru.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam penelitian ini diperlukan untuk
mempertajam analisis penelitian yang berkaitan dengan manajemen
pendidikan dalam mewujudkan visi dan misi sekolah yang bermutu.

Informan Penelitian
Penulis menggunakan teknik sampling purposive untuk menentukan
informan dalam penelitian ini. Teknik sampling purposive yaitu cara menentukan
informasi sesuai dengan kriteria dan kebutuhan penulis dalam penelitian ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah dilakukan, penulis dapat
menguraikan tentang manajemen pendidikan dalam mewujudkan visi dan misi
sekolah yang bermutu. Dalam penelitian ini penulis memperoleh hasil mengenai
bagaimana manajemen pendidikan dalam mewujudkan visi dan misi sekolah yang
bermutu di SMK NU Kaplongan dan di SMK Dato Ahmad Malaysia.
Tobroni selaku Kepala Sekolah SMK NU Kaplongan menyampaikan visi
dan misi sekolah seperti berikut , adapun Visi Sekolah yaitu mewujudkan SMK
termaju dan mitra terdepan bagi dunia usaha dan industri serta menghasilkan
lulusan yang bertaraf Internasional dan berlandaskan ahlakul karimah ahlulssunah
wal jama’ah di Tahun 2024. dan juga beliau menyampaikan misi sekolah seperti
berikut :
1. Menyiapkan tamatan yang memiliki kompetensi berstandar internasional pada
setiap program keahlian.
2. Memberikan pelayanan prima kepada pelanggan dengan melaksanakan
prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu. Sesuai dengan standar ISO 9001 :
2008.
3. Menciptakan sekolah Nasional bertaraf Internasional yang berwawasan
lingkungan
4. Meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler
tingkat daerah, wilayah serta Nasional dan Internasional.
5. Membudayakan pengalaman nilai-nilai agama dalam setiap aspek kehidupan
seluruh komponen sekolah.
Adapun konteks pendidikan di Malaysia khususnya Sekolah Menengah
Kebangsaan Dato’ Ahmad memiliki Visi Sekolah adalah Sekolah Menengah
Kebangsaan Dato’ Ahmad Maher Gemilang Dalam Semua Bidang. Dan untuk
Misi sekolah adalah Menjanakan Pendidikan Berkualiti Untuk Melahirkan Modal
Insan Minda Kelas Pertama. Berpaksikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan.
Dalam mewujudkan Visi Dan Misi Sekolah yang bermutu berdasarkan
kajian dari Manajemen sekolah sesuai dari pernyataan Tobroni sebagai berikut:
1. Mutu lulusan
Mutu lulusan tidak dapat dipisahkan dari Contect, Input, Proses, Output dan
Outcome. Pendidikan dikatakan relevan apabila peserta didik menjadi berkompeten
dan mampu memenuhi lapangan pekerjaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan
Mustajiun selaku wakil kepala sekolah bidang Kesiswaan bahwa data siswa yang
tercatat di sekolah kami yaitu sebanyak 59 Rombel dengan jumlah siswa 2177 siswa.
Tabel.1. Jumlah Siswa SMK NU Kaplongan :
Jumlah Jumlah
No Kompetensi Keahlian X XI XII
Siswa Rombel
1 Teknik Kendaraan Ringan 284 309 247 840 22
Otomotif
2 Teknik dan Bisnis Sepeda 118 151 128 397 11
Motor
3 Teknik Komputer dan 209 157 186 552 14
Jaringan
4 Multimedia 31 52 54 137 5
5 Ootomatisasi dan Tata 73 75 103 251 7
Kelola Perkantoran
Jumlah 715 744 718 2177 59

Tabel 2. Daftar Tamatan Siswa SMK NU Kaplongan :


Siswa
Tahun Tamatan Tamatan Rerata
UAN yang Ke PT
Pelajaran (%) (%) NEM
Lanjut
Jumlah Target Hasil Target Jumlah Target
2013/2014 100% 100% 6,05 7,00 5,0% 10%
2014/2015 100% 100% 6.58 7,00 9,1% 10%
2015/2016 100% 100% 7,58 7,00 9,2% 10%
2016/2017 100% 100% 7,80 7,50 9,7% 15%
2017/2018 100% 100% 4,90 7,00 9,8% 15%
2018/2019 100% 100% 6,59 7,50 11% 15%
2019/2020 100% 100% 15% 20%
2020/2021 100% 100% 16% 20%

Tabel 3. Data Prestasi Siswa SMK NU Kaplongan


1. Bidang Akademik
No Tingkat Jumlah Tahun
1 Nasional 4 2016
2 Kabupaten 3 2016-2018

2. Bidang Olahraga
No Tingkat Jumlah Tahun
1 Provinsi 1 2016
2 Kabupaten 9 2016

3. Bidang Seni
No Tingkat Jumlah Tahun
1 Provinsi 1 2017
2 Kabupaten 4 2016 - 2018

4. Bidang Ekstrakulikuler
No Tingkat Jumlah Tahun
1 Nasional 1 2016
2 Kabupaten 4 2016

Dari hasil wawancara diatas penulis melihat bahwa mutu lulusan siswa
SMK NU Kaplongan mempunyai empat sasaran yaitu sasaran pertama
peningkatan kualitas dan kuantitas penerimaaan siswa baru, sasaran kedua yaitu
peningkatan dan pengembangan minat, bakat dan kreatifitas siswa melalui
peningkatan ekstrakulikuler, sasaran ketiga yaitu meningkatkan prestasi siswa
dalam bidang akademis dan non akademis,dan sasaran keempat yaitu memiliki
sekelompok siswa yang tergolong dalam ilmiah remaja.
Berdasarkan observasi data online atau melalui website Pada tahun 2009,
Sekolah Menengah Kebangsaan Dato' Ahmad Maher Malaysia memiliki 434
orang pelajar lelaki dan 708 orang pelajar perempuan, menjadikan jumlah
keseluruhan siswa sebanyak 1142 orang. Sistem pendidikan di Indonesia dan di
Malaysia tentunya berbeda dari tingkatan maupun kebijakannya sebagai berikut :
1. Persatuan Tingkatan Empat (PERTIPAT) - Pelajar tingkatan 4
2. Persatuan Tingkatan Lima (PERTIMA) - Pelajar tingkatan 5( setara
SMA/SMK)
3. Persatuan Tingkatan Enam (PERTINA) - Pelajar tingkatan 6 ( setara
SMA/SMK) dan jika siswa lulus tingkatn 6 akan melanjutkan ke tingkat
Pra Universitas di Malaysia.
Adapun bidang keahlian SMK Dato’ Ahmad Malaysia menurut data yang
penulis peroleh sebagai berikut :
1. Public Speaking
2. 'Excel Maths'\
3. ICT
4. Gamelan
Pencapaian prestasi yang sudah diraih oleh SMK Dato’ Ahmad Malaysia
menurut Kepala Sekolah atau pengetua Rani Binti Abdul Mutalib sebagai
berikut:
Tabel 4. Data Pencapaian Prestasi Siswa SMK Dato’ Ahmad Maher
Malaysia
No Pencapaian Prestasi Tahun
1 Sekolah ini telah naik taraf kepada Sekolah
1998
Menengah Gred A
2 rekor baru dalam Malaysia Book of Records
2011
dengan menghasilkan piza terbesar di Malaysia
3 rekor baru dalam Malaysia Book of Records
dengan menghasilkan barisan Cangkir 2012
terpanjang di Malaysia
4 55 siswa mendapat semua A dan 9 siswa
lainnya berjaya memperolehi semua A+ dalam 2012
Sijil Pelajaran Malaysia (SPM)
5 kerjasama Universitas Malaysia Kelantan
(UMK) mencatatkan rekor baru dalam
Malaysia Book of Records menanam 1,252 2013
ranting karang di Pulau Perhentian,
Terengganu

2. Mutu Proses Pembelajaran


Mutu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh profesionalisme
guru. Ini berarti, guru dalam pembelajaran tidak hanya mengajarkan ilmu
pengetahuan semata tapi juga mendidik, mengarahkan dan menggerakkan
siswa agar menjadi manusia seutuhnya, tidak hanya pandai dan terampil
tetapi juga berintegritas serta berbudi pekerti yang luhur, demikian
pernyataan Dayono ,wakil kepala sekolah bidang kurikulum kepada
penulis.
Penjelasan terkait dengan Mutu Proses Pembelajaran di SMK NU
Kaplongan menurut hasil wawancara dengan Dayono sebagai berikut,
yaitu pertama Pelaksanaan Kurikulum Nasional,dalam hal ini sekolah
melaksanakan kurikulum Nasional dan kurikulum muatan
lokal,Perencanaan Proses Pembelajaran, dalam hal ini sekolah
mengembangkan silabus dan KI/KD, Kalpen, Jadwal pelajaran, Perangkat
Pembelajaran, Program Tahunan dan Semester,kegiatan ekskul dan
perencanaan pembelajaran. kedua adalah Pelaksanaan Pembelajaran yaitu
buku pegangan buku,jumlah hari efektif, media pembelajaran,buku
pelajaran yang digunakan siswa, pemanfaatn perpus sekolah dalam
PBM,pelaksaan praktikum IPA, praktikum komputer,kesenian,rata-rata
kehadiran guru, rata-rata kehadiran siswa dan ketiga yaitu Evaluasi
meliputi teknis evaluasi,guru melaksanakan evaluasi, dan pekerjaan siswa
dikoreksi.
Berdasarkan pemaparan diatas penulis melihat bahwa dalam mutu
proses pembelajaran di SMK NU Kaplongan mempunyai tiga sasaran,
pertama yaitu peningkatan pelaksanaan kurikulum Nasional, sasaran kedua
yaitu meningkatkan pelaksanaan proses Belajar dan Mengajar, dan
sasaran ketiga peningkatan pelaksanaan evaluasi sesuai dengan tujuan dan
karakteristik pembelajaran.
3. Mutu Guru
Dayono selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum
menyampaikan bahwa Mutu Guru itu mengacu pada prestasi yang dicapai
oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu apakah tiap akhir cawu,
akhir semester, akhir tahun, 2 tahun, atau 5 tahun bahkan 10 tahun.
Tabel.5. Data Guru SMK NU Kaplongan
1. Data Guru
Jumlah Guru dan PNS GTY GTT Jumlah
Staf
Guru 2 orang 25 Orang 55 Orang 82 Orang
Staf Tata Usaha - 8 Orang 16 Orang 25 Orang

Untuk meningkatkan mutu guru sekolah meningkatkan


profesionalisme guru dan karyawan melalui pembinaan secara rutin,
mengadakan workshop, mengadakan IHT, mengikutsertakan guru dan staf
TU ke penataran, pelatihan, seminar, MGMP/MGP, melengkapi referensi
sesuai dengan kebutuhan, dan melaksanakan supervisi internal secara
berkala. Dan mutu guru dari peningkatan kuantitas melalui rasio jumlah
guru dengan jumlah siswa sesuai dengan standar pelayanan
minimal,kualifikasi sarjana sesuai standar minimal,guru yang mengajar
sesuai latar belakang pendidikannya,tenaga khusus untuk pelayanan
konseling, dan memiliki dokumen tentang pengangkatan selutuh staf.
Berdasarkan pemaparan diatas,penulis melihat SMK NU
Kaplongan memiliki dua sasaran yaitu sasaran pertama meningkatkan
jumlah guru dengan kualifikasi sarjana sesuai dengan standar pelayanan
minimal dan meningkatkan kemampuan tenaga tata usaha dan tenaga
pendukung lainnya, sasaran kedua yaitu meningkatkan profesionalitas
guru dan staf dengan pembinaan secara rutin dan berkala.
Adapun input data website yang penulis peroleh jumlah guru di
SMK Dato’ Ahmad Maher Malaysia sebanyak 96 guru
Keunggulan sekolah Dato’ Ahmad Maher Malaysia adalah
mendapatkan Anugerah dan gelaran pengiktirafan untuk prestasinya.
Berikut ialah anugerah tersebut:
1. Sekolah Kluster Kecemerlangan/Sekolah Kluster Kecemerlangan Harian
2. Sekolah Bestari Perdana
KESIMPULAN
Hasil Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kepala
sekolah,wakasek dan guru yang menjadi informan penelitian penulis dalam
mengkaji manajemen pendidikan dalam mewujudkan Visi Dan Misi Sekolah yang
bermutu,SMK NU Kaplongan mempunyai keungulan di bidang akademik dan non
akademik dan terbukti banyak penghargaan dan prestasi yang telah
diperoleh,sedangkan SMK Dato’ Ahmad Maher Malaysia memiliki keunggulan
dibidang akademik dan non akademik yang membuktikan prestasi setiap tahun
meningkat jumlah kuantitas siswa dan guru dan tentunya peningkatan kualitas
guru dan tenaga kependidikan. Persamaan kedua sekolah tersebut tentunya
memiliki kesamaan dalam mewujudkan Visi Dan Misi Sekolah yang bermutu baik
dibidang akademik maupun non akademik, sedangkan perbedaannya ada pada
kebijakan dan sistem pendidikan di Indonesia dan Malaysia.

DAFTAR PUSTAKA
Buku
A. Rusdiana, ( 2014 ).Konsep Inovasi Pendidikan, Bandung : Pustaka Setia
Arifin Zaenal. ( 2019 ).Tafsir Ayat-Ayat Manajemen (Hikmah Idariyah dalam Al
Qur’an), Yogyakarta:Prodi Manajemen Pendidikan Islam.
Masykuri Bakri. ( 2018 ). Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran, Malang : CV.
Kota Tua.
Jurnal
Ahmad Calam, Amnah Qurniati,.( 2016 ). Merumuskan Visi Dan Misi Lembaga
Pendidikan Jurnal SAINTIKOM Vol.15, No. 1.
Aulia diani devi. Analisis kualitas input,proses,output,pendidikan di MAN 1
Tulang Bawang Barat. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Jurnal Penelitian
Manajemen Pendidikan.
Fadillah Windaningrum, (2019). Analisis Relevansi Visi, Misi, Tujuan, dan
Kurikulum Antara SMKN 1Kedawung Sragen dan SMK N 1 Bawen Semarang.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta .Al Islah.Jurnal pendidikan Islam
vol 7 no.2 .
Muhammad Nur, Cut Zahri Harun, Sakdiah Ibrahim. ( 2016 )Manajemen Sekolah
Dalam Meningkatkan Mutu,
Pendidikan Pada SDN Dayah Guci Kabupaten Pidie, Jurnal Administrasi
Pendidikan ISSN 2302-0156, 93 - Volume 4, No. 1.
Wahyu bagja sulfemi dan Arsyad. Pengelolaan manajemen yg efektif dan unggul.
Prog.Studi STKIP Muhamadiyah Bogor. Jurnal Penelitian Manajemen
Pendidikan.
Artikel Online
Bitar, (2021 ).Manajemen Pendidikan – Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip,
Manfaat, Ruang Lingkup.
https://www.gurupendidikan.co.id/manajemen-pendidikan/.
Cahyo Baskoro . (2012 ),Peranan Manajemen Pendidikan Terhadap
Peningkatan Mutu Pendidikan Di Indonesia. Artikel Ilmiah.
http://kebulan09.blogspot.com/2012/01/artikel-ilmiah-peranan-
manajemen.html
Didadikta , ( 2014 ). Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jurnal Ilmiah Vol. 15, No.
1, 13-31
1) http://kebulan09.blogspot.com/2012/01/artikel-ilmiah-peranan-
manajemen.html Minggu, 01 Januari 2012.
Artikel Ilmiah “PERANAN MANAJEMEN PENDIDIKAN TERHADAP
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI INDONESIA”oleh Cahyo
Baskoro
2) https://www.gurupendidikan.co.id/manajemen-pendidikan/.
Manajemen Pendidikan – Pengertian, Tujuan, Fungsi, Prinsip, Manfaat, Ruang
Lingkup, Para Ahli Oleh bitarDiposting pada 19 Agustus 2021.

Anda mungkin juga menyukai