Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tahun berganti, massa semakin berkembang begitupun yang dialami oleh


pendidikan. Benar, bahkan sekolah adalah poin terbesar yang dapat dilihat dan
diperhatikan oleh seseorang. Banyak orang tua sekarang berusaha untuk menghadirkan
suatu pengetahuan dalam pendidikan yang perfeksionis kepada anak mereka.
Masyarakat yang berada di daerah sulit dijangkau dari perkotaan pun sudah paham dan
sadar akan pentingnya pendidikan bagi anaknya.
Pendidikan sekolah dasar merupakan dasar dimana terbentuknya pengetahuan
serta sikap dari seorang individu. Pendidikan dasar di Indonesia sendiri dikenal dengan
Sekolah Dasar, dimana merupakan satuan pendidikan yang terdiri dari 6 jenjang kelas
yang akan dilalui yakni kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4, kelas 5, serta kelas 6. Kelas 1-3
diketahui sebagai kelas rendah, dan kelas 4-6 merupakan kelas tinggi.
Hasil capaian dari satu lembaga pendidikan tentunya bisa berkualitas, ketika
dalam proses terlaksananya pendidikan tersebut bisa dilakukan pengelolaan dengan
bagus. Manajemen pendidikan disini menjadi tolak ukur dari hasil capaian itu. Adanya
pengelolaan yang bagus didasari pada siapa yang menjadi pemimpin pada satuan
pendidikan tersebut.
Namun, nyatanya tidak hanya manajemen pendidikan dan kepala sekolah selaku
pengelola yang berpengaruh dalam hadirnya kuaitas sekolah. adanya pernyataan ini
didasarkan dari temuan dalam kehidupan sehari-hari, yakni terlihat tetap masih ada
beberapa individu anak yang memiliki pelakuan “menyimpang” atau bahkan beberapa
anak yang sudah tidak melanjutkan pendidikannya. Padahal terdengar simpang siur
bahwa pemimpin dari satuan pendidikan tersebut memiliki karakter yang bagus dan
komplit sebagai seorang pemimpin.
Berdasarkan hal yang telah dibahas, peneliti tertuju untuk membuat penelitian
yang berjudul “ Implementasi manajemen pendidikan terhadap satuan pendidikan di SDN
4 BULANGO SELATAN”.
B. Rumusan Masalah

Setelah peninjauan uraian latar belakang dari problematika yang terjadi, untuk
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana Implementasi manajemen
pendidikan terhadap satuan pendidikan di SDN 4 BULANGO SELATAN?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun dilakukannya penelitian ini ialah guna mengetahui implementasi


manajemen pendidikan terhadap satuan pendidikan di SDN 4 Bulango Selatan.

D. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan bagi lembaga pendidik


Diharapkan temuan penelitian ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas
pendidikan dengan mengatasi masalah proses pembelajaran saat ini.
2. Kegunaan bagi pendidik
Pendidik dapat menggunakan penelitian ini sebagai sumber informasi dan
pengetahuan serta sebagai sumber untuk pengembangan dan pelaksanaan proses
pendidikan selanjutnya.
3. Manfaat untuk para peneliti
Pada masa yang akan datang semoga hasil penelitian yang diperoleh dapat berguna
untuk menjadi sumber dan menambah ilmu pengetahuan.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Manajemen Pendidik
Pengelolaan untuk pelaksanaan suatu organisasi adalah satu bagian sangat amat
dibutuhkan, begitupun dengan pendidikan manajemen yakni satu hal begitu penting.
Lembaga kependidikan merupakan suatu organisasi pengelolaan manusia serta
bermaksud untuk melahirkan insan-insan berkualitas, yang tentu ini banyak menguras
penggunaan otak jika dibanding dengan suatu lembaga pengelolaan barang.
Manajemen pendidikan dihadirkan dalam memberikan arahan bagi individu guna
berperan aktif pada pelaksanaan pendidikan sehingga tercapainya tujuan. Adanya
manajemen daripada sarana prasarana dalam pendidikan, peralatan dan metode,
perancangan kurikulum, bidang keuangan, fungsi sekretariat, dan juga rumusan dalam
strategik pendidikan disesuaikan pada hal yang dikehendaki, yang dimaksudkan kepada
seluruh warga sekolah. Dengan menitikberatkan pada tujuan yang telah ditetapkan, maka
terdapat kegiatan dalam manajemen pendidikan yang mengintegrasikan sumber daya
pendidikan (Pananrangi, 2017, 7).
Manajemen pedidikan ini tidak sama layaknya pendidikan dikarenakan anajemen
pendidikan tidak berlaku untuk semua kegiatan yang memerlukan tujuan pendidikan.
Manajemen pendidikan mengacu pada semua aspek manajemen pendidikan yang
ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efisien dan efektif ketika kata
manajemen digabungkan dengan pendidikan (Pananrangi, 2017, 12).
2. Urgensi manajemen dalam pendidikan
Hakikat Manajemen pendidikan yakni suatu kegiatan kerja sama guna
memperoleh pencapaian adanya tujuan dari pendidikan sebagaimana mestinya, maka
kehadirannya sangat amat dibutuhkan pada pengelolaan kegiatan pendidikan. Ketika
terjalin kerja sama antara orang-orang dalam lembaga kependidikan, bisa jadi lebih
mempermudah proses keberlangsungannya. Begitupun ketika hendak menentukan tempat
seorang individual akan disetarakan tergantung bidang kemampuan dan profesinya
(Farikha, 2015, 5)
3. Peranan manajemen Pendidikan
Lutcher (dalam amiruddin, 2021 : 6) menjelaskan bahwa klasifikasi dari fungsi
manajemen dalam pendidikan yaitu sebagai berikut:
a. Perencanaan
Proses memilah serta memutuskan seluruh aktivitas serta sumber energi yang
hendak digunakan di masa depan buat menggapai tujuan tertentu merupakan inti dari
perencanaan, yang pangkal katanya merupakan" rencana". Memikirkan serta
memutuskan apa yang hendak dicoba di masa yang hendak tiba, gimana
melaksanakannya, serta apa yang butuh disediakan dalam rangka melakukan aktivitas
tersebut guna menggapai tujuan secara optimal diucap selaku perencanaan.
b. Pengorganisasian
Tindakan membagikan mandat kepada peserta kerjasama sekolah disebut dengan
pengorganisasian. Siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai dengan prinsip
pengorganisasian ditentukan oleh pengorganisasian kegiatan. Sehingga seluruh proses
pemilihan orang, pengalokasian fasilitas, dan pengaturan mekanisme kerja mereka
guna menjamin tujuan pemasaran dapat disebut sebagai pengorganisasian.
c. Penyusunan Pegawai
Bagian manfaat ini begitu memfokuskan terhadap sumber daya manusia sebagai
pelaku dalam mekalsanakan proses sesuai rencana serta diorganisasi begitu spesifik
dalam manfaat perencana juga pengorganisasiannya. Proses yang terjadi dalam
manfaat ini yakni, melakukan penentuan, pemilihan, pengangkatan, pembinaan, serta
melakukan pembimbingan sumber daya berupa manusia yang dilakukan dengan cara
pendekatan yang beragam
d. Pengarahan
Arahan yang dimaksud berupa adanya penjelasan, atau bahkan menunjukkan,
yang dilengkapi pertimbangan serta pedoman oleh bagian-bagian yang memiliki hak
untuk itu, dilakukan melalui struktural ataupun fungsional guna lancarnya proses saat
melakukan penugasan, maka adanya staff baru setelah ditetapkan yang juga
dipercayakan dalam melakukan tugasnya sesuai bidang yang ada tidak akan berulah
dari program yang sudah dutetapkan.
e. Koordinasi
Koordinasi Memiliki tujuan agar saat pelaksanaan seluruh kegiatan tidak akan
bermunculan berbagai kericuhan, pertengkaran, dan tidak adanya program maka akan
dihubungkan, disatukan, serta diselaraskan dengan bawahan, maka akan adanya kerja
tim yang memiliki arah guna bisa memperoleh tujuan dari organisasi sendiri.
f. Pelaporan
Maksud dari adanya manfaat ini yakni berhubungan adanya berita untuk atasan,
agar pelaku bisa ikut dengan arah berkembangnya pekerjaan.
g. Pembuatan Anggaran
Dalam catatan pendanaan yakni berkaitan adanya penanganan sebuah organisasi
yang dilakukan dengan perancangan fiskal serta akuntansi
h. Pengawasan
Adanya pengawasan ini, menuliskan berbagai pertumbuhan menuju tercapainya
sebuah tujuan serta memberian peluang dari atasan untuk meninjau adanya kekeliruan
dalam perancangan pada saat yang pas, juga menerapkan sikap korektif sejak dini
sebelum menyesal.
4. Landasan manajemen Pendidikan
Inge (2022: 7) menyatakan bahwa beberapa sumber daya terdapat dalam
lingkungan kependidikan yakni :
a. Orang
Kedudukan manusia yakni merupakan sumber daya pada pelaksanaan
pengelolaan kependidikan, dikarenakan manusia sebagai penggerak dan pelaksana
kegiatan secara keseluruhan sesuai dengan perencanaan.
b. Duit
Pendidikan membutuhkan komponen uang agar terlaksananya berbagai program
dilingkup pendidikan. Sejauh ini, pemerintah membantu lembaga pendidikan yang
diadakan lewat dana BOS guna menjadikan mutu sekolah lebih tinggi.
c. Bahan
Material berfungsi untuk memperoleh pencapaian tujuan daripada pendidikan
serta mendorong proses belajar bisa meningkatkan juga memperoleh peserta didik
yang cemerlang, memiliki moral dan karakter.
d. Alat
Dengan menggunakan teknologi dalam lembaga pendidikan guna dapat
memperoleh adanya kualitas dari pendidikan yang diperoleh lewat proses
meningkatkan serta menjadikan teknologi agar bisa memberikan keahlian, kecakapan
berbicara, berfikir responsif juga kreativitas.
e. Desain
Adanya penerapan kerja tepat waktu bagi para tenaga pendidik agar terjadinya
peningkatan kualitas lembaga pendidikan yang bagus dan tepat.
f. Pasar
Lembaga kependidikan memberikan tawaran jasa tidak berupa benda, maka
warga diberikan tawaran daripada hal yang memiliki mutu serta merupakan penerima
nan baik, juga menjadikan konsumen merasa puas, ketika itu terjalid maka pendidikan
menjadi terjamin
g. Berita
Lembaga pendidikan meminta berita yang real juga terupdate sehingga kegiatan
mengalami perkembangan dalam satuan pendidikan serta bisa memilah berita dari
luar.
h. Periode
Waktu Yakni terlaksananya proses dalam lembaga pendidikan yang diketahui
bahwa pendidikan memperoleh hal baik dari prosesnya, serta kekurangan dalam
lembaga pendidikan bisa diatasi, dan bisa menggunakan pendidikan saat menempuh
adanya ancaman.

Tidak hanya itu, Inge (2022 : 8) juga menuliskan bahwa pengelolaan dalam
pendidikan bisa dterlaksana secara optimal dan teratur ketika memberikan hasil capaian
pendidikan yang baik dan juga efisien, maka kegiatan dilaksanakan harus mengikuti
norma yang telah diterapkan. Berikut merupakan landasan manajemen pendidikan:
a. Kurikulum
Adanya kurikulum dalam satuan pendidikan merupakan satu bagian penentu yang
terjadi disekolah dan dikelola dengan sebaik-baiknya agar tidak bertabrakan dengan
capaian pendidikan.
b. Peserta Didik
Manajemen peserta didik dilingkungan sekolah ini bermaksud agar melakukan
pengelolaan dan memberikan pengembangan terhadap peserta didik dari proses awal
sampai terselesaikannya proses pendidikn.
c. Pengelolaan Pendidik Serta Tenaga Pendidik
Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah mempunyai kewajiban untuk
warganya yakni tahu sebagaimana keahlian dari setiap individu, tidak lupa pula
menuangkan arahannya, melakukan pelatihan dan juga melakukan promosi jabatan
yang disetarakan pada keahlian individu serta etos kerja yang bagus.
d. Sarana prasarana
Dimaksudkan sebagai sebuah peralatan agar bisa memperleh capaian dalam mutu
dari lembaga kependidikan. Manajemen ini berupa, dilakukannya rencana kebutuhan,
dilakukanya pengadaan, dilakukannya proses menyimpan, adanya proses inventaris,
serta dilakukannya perawatan atau bahkan penghapusan sutu bagian yang sudah bukan
layak untuk digunakan.
e. Pendanaan
Pengelolaan ini mencakup proses adanya rencana, pemakaian, penulisan,
membuat laporan serta tanggung jawab terhadap uang setelah dipakai.
f. Humas
Merupakan adanya keterikatan dari warga dan mempunyai peran yakni menjadi
jembatan dari warga dengan satuan pendidikan sehingga adanya keterikatan yang
bagus.
g. Pelayanan Khusus
Layanan berupa unit pelaksanaan kegiatan disekolah, adanya bimbingan
konseling, adanya organisasi berupa OSIS, dan juga berupa warung sekolah, memiliki
maksud agar bisa memberikan dukungan terhadap berhasilnya proses pendidikan serta
berhasilnya peserta didik dimasa yang akan datang.
B. Kerangka Berpikir

Pendidikan Sekolah Dasar diketahui bahwa menjadi lembaga pendidikan yang


begitu memiliki pengaruh terhadap pendidikan Indonesia. Adanya kualitas dari suatu
lembaga pendidikan tergantung daripada bagaimana terlaksananya pendidikan di lembaga
tersebut. Dalam hal ini, manajemen pendidikan menjadi bagian terpenting dalam satuan
pendidikan sendiri. Ketika adanya pengelolaan yang bagus pada suatu lembaga sekolah
maka kemungkinan terjaminnya mutu dari peserta didik yang ada di sekolah itu. Maka
peneliti tertarik agar bisa melakukan pengkajian implementasi manajemen pendidikan
terhadap satuan pendidikan yakni di SDN 4 Bulango Selatan.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Latar Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitan ini yakni SDN 4 BULANGO SELATAN,


Kecamatan Bulango Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Penelitian
dilakukan selama 2 minggu pada bulan Desember 2022

B. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti mengaplikasikan penelitian kualitatif. Sugiyono


(2021: 17) menuliskan bahwa penelitian kualitatif yakni berupa penelitian tergolong
naturalistik, dikarenakan penelitian berlangsung dengan keadaan alamiah. Dalam
penelitian ini dilakukan terhadap objek alamiah, bersifat apa adanya, serta tidak ada
perlakuan manipulasi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi dokumen. Sugiyono (dalam


Natalina, 2014: 179) menuliskan studi dokumen adalah bagian pelengkap adanya
pelaksanaan observasi serta wawancara pada penelitian kualitatif. Adanya studi dokumen
dalam penelitian kualitatif ini dinilai dapat meningkatkan krdedibilitas dari hasil yang
diperoleh.

C. Sumber Data

1. Data Primer
Hary (2018) menuliskan bawa data primer ini pada peneltian kualitatif yakni
seperti ungkapan serta tindakan, yang dapat diperoleh lewat proses pengamatan secara
langsung dan juga wawancara. Sumber data primer penelitian teridiri dari pemimpin atau
kepala sekolah SDN 4 Bulango selatan, para Staff dewan guru, serta ketua tata usaha
SDN 4 Bulango selatan.
2. Data Sekunder
Data ini merupakan data yang diperoleh peneliti melalui izin dari kepala sekolah
serta dapat berupa dokumen resmi sekolah yang diperoleh peneliti melalui staff tata
usaha.

D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

1. Observasi
Thalta (2019: 10) menyatakan tehnik observasi ini adalah proses melihat yang
bersifat secara lansung. Peneliti melakukan observasi berdasarkan pedoman dalam
pengamatan terhadap lingkungan SDN 4 Bulango Selatan secara langsung.
2. Wawancara
Mudjia (2021: 1) menuliskan bahwa wawancara yakni terjadinya percakapan
guna mendapatkan info mengenai proses bertanya oleh peneliti dan memperoleh jawaban
dari lawan bicara yaitu subyek dalam penelitian ini. Peneliti melakukan wawancara
terhadap Kepala sekolah SDN 4 Bulango Selatan serta beberapa staf dewan guru.
3. Dokumentasi
Sandu (2015: 77) menyatakan bahwa metode ini adalah proses pencarian data
tentang informasi dalam bentuk tulisan, ataupun buku dan bentuk lainnya. Tehnik
dokumentasi ini bersumber dari objek berupa benda tidak hidup, berbeda dengan tehnik
lainnya. Peneliti memperoleh informasi berupa dokumen resmi SDN 4 Bulang Selatan
melalui kepala tata usaha sekolah.

E. Analisis Data Penelitian

1. Reduksi Data
Ahmad (2018: 91) menyatakan bahwa reduksi data merupakan sebuah kegiatan
memilih, memusatkan perhatian untuk menyederhanakan, menentukan keabstrakan serta
transformasi berdasarkan perolehan pencatatan saat berada dilapangan. Reduksi data
penelitian ini dikategorikan menjadi data hasil dari observasi, data dari hasil wawancara
serta data dokumen resmi yang diperoleh peneliti dari SDN 4 Bulango Selatan.
2. Penyajian Data
Dalam tahapan ini, peneliti melakukan penyajian terhadap hasil penemuan-
penemuan peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan dilapangan, tidak lupa dengan
penggunaan bahasa yang naratif serta melihat tahapan kualitatif. Peneliti akan
menyajikan mengenai implementasi manajemen pendidikan yang berlangsung di SDN 4
Bulango selatan.
3. Kesimpulan / Verifikasi
Pada akhir dari sebuah penelitian, tentunya kesimpulan adalah bagian yang begitu
membantu. Tidak hanya merupakan dasar rumusan masalah ataupun fokus putusan dalam
peneltian, kesimpulan berarti sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian yang akan di
lakukan dimasa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai